ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Landasan Bimbingan dan Konseling
B. Landasan-landasan Bimbingan dan Konseling
1. Landasan religius
2. Landasan filosofis
3. Landasan historis
4. Landasan Psikologis
5. Landasan sosial budaya
6. Landasan ilmiah dan teknologi
7 Landasan pedagogis
BAB III. PENUTTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pengertian landasan bimbingan dan konseling
2. Untuk mengetahui landasan-landasan bimbingan dan konseling
BAB II
PEMBAHASAN
memiliki fundasi yang kokoh, maka bangunan itu akan mudah goyah atau bahkan
ambruk. Demikian pula, dengan layanan bimbingan dan konseling, apabila tidak
didasari oleh fundasi atau landasan yang kokoh akan mengakibatkan kehancuran
terhadap layanan bimbingan dan konseling itu sendiri dan yang menjadi taruhannya
adalah individu yang dilayaninya (klien).
3. Landasan Pendidikan
Setiap masyarakat tanpa terkecuali senantiasa menyelenggarakan pendidikan
dengan berbagai cara dan sarana untuk menjamin kelangsungan hidup mereka.
Pendidikan itu merupakan salah satu lembaga sosial yang universal dan berfungsi
sebagai sarana reproduksi sosial (Budi Santoso, 1992). Pada landasan ini,
pendidikan akan ditinjau sebagai landasan bimbingan dan konseling dari tiga segi:
1 Pendidikan sebagai upaya pengembangan Individu
Pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia. Seorang bagi manusia hanya
akan dapat menjadi manusia sesuai dengan tuntutan budaya hanya melalui
pendidikan. Tanpa pendidikan, bagi manusia yang telah lahir itu tidak akan mampu
memperkembangkan dimensi keindividualannya, kesosialisasinya, kesosilaanya dan
keberagamaanya.
2 Pendidikan sebagai inti Proses Bimbingan Konseling.
Bimbingan dan konseling mengembangkan proses belajar yang dijalani oleh klien-
kliennya. Kesadaran ini telah tampil sejak pengembangan gerakan Bimbingan dan
Konseling secara meluas di Amerika Serikat . pada tahun 1953, Gistod telah
menegaskan Bahwa Bimbingan dan Konseling adalah proses yang berorientasi pada
belajar.
3 Pendidikan lebih lanjut sebagai inti tujuan Bimbingan tujuan dan konseling
Tujuan Bimbingan dan Konseling disamping memperkuat tujuan-tujuan pendidikan,
juga menunjang proses pendidikan pada umumnya. Hal itu dapat dimengerti karena
program-program bimbingan dan konseling meliputi aspek-aspek tugas
perkembangan individu, khususnya yang menyangkut kawasan kematangan
pendidikan karier, Kematangan personal dan emosional, serta kematangan sosial,
semuanya untuk peserta didik pada jenjang pendidikan dasar (SD dan SLTP) dan
pendidikan menengah (Borders dan Drury, 1992). Hasil-hasil bimbingan dan
konseling pada kawasan itu menunjang keberhasilan pendidikan pada umumnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN