Naskah Publikasi
Naskah Publikasi
Naskah Publikasi
Oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
i
ii
iii
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN SELF
REGULATED LEARNING PADA SISWA SMA NEGERI 2 WONOGIRI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) hubungan antara
motivasi berprestasi dengan self regulated learning, 2) peran motivasi
berprestasi pada self regulated learning, 3) tingkat self regulated learning
pada siswa, 4) tingkat motivasi berprestasi pada siswa. Subjek penelitian
adalah siswa-siswa SMA Negeri 2 Wonogiri berjumlah 87 siswa. Metode
penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur skala
self regulated learning dan skala motivasi berprestasi. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Product
Moment dari Pearson. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh koefisien
korelasi sebesar 0,836 dengan p=0,000; p<0,01, sehingga hipotesis yang
diajukan diterima. Artinya, ada hubungan positif yang sangat signifikan
antara motivasi berprestasi dengan self regulated learning. Sumbangan
efektif motivasi berprestasi terhadap self regulated learning adalah
sebesar 69,8%, dan sisanya 30,2% dipengaruhi oleh variabel lain. Tingkat
self regulated learning siswa termasuk ke dalam kategori sedang dengan
rerata empirik sebesar 95,46 dan rerata hipotetik skala self regulated
learning sebesar 100. Sedangkan tingkat motivasi berprestasi siswa
termasuk dalam kategori sedang dengan rerata empirik sebesar 73,13 dan
rerata hipotetik skala motivasi berprestasi adalah sebesar 75.
memiliki istilah yang tidak asing yaitu belajar yang direncanakan untuk
1
mencapai tujuan pendidikan yang Sugandhi, 2011). Diharapkan remaja
dalam proses belajar mengajar dan sumber daya yang tersedia untuk
dengan 18 tahun. Remaja telah dapat mengacu pada hasil analisa data studi
untuk masa mendatang (Yusuf & positif antara strategi self regulated
2
learning dengan prestasi belajar dapat merevisi strategi mereka di dasarkan
diterima. Maka, jika seorang siswa pada kemajuan yang mereka buat, dan
2014) pelajar yang melakukan regulasi bantuan yang tepat, dan evaluasi diri.
menyadari karakter emosi mereka dan pada hari Selasa, tanggal 13 Januari
3
memperhatikan guru di kelas, lebih dengan usaha optimal dan tepat waktu,
rencana yang pasti tentang masa kepada guru mata pelajaran yang
Berdasarkan dari fenomena di hari, dan siswa belajar saat akan ujian
atas kita dapat melihat bahwa siswa dengan metode klasik „sistem kebut
SMA Negeri 1 Nagreg tahun pelajaran untuk pencapaian target atau tujuan
SRL rendah dan 35,45% tingkat SRL Pengaturan diri yang efektif menuntut
4
(Djiwandono, 2008) mengatakan 0,000 (< 0,01). Hal ini berarti kedua
bahwa motivasi yang paling penting variabel berhubungan satu sama lain
mencapai sukses atau memilih suatu yang tinggi. Sebaliknya bila motivasi
tiga faktor yakni faktor person yang Adanya motivasi berprestasi yang
salah satunya adalah motivasi diri, tinggi dalam diri siswa merupakan
faktor perilaku, dan faktor lingkungan. syarat agar siswa terdorong oleh
yang sangat signifikan antara motivasi siswa akan sanggup untuk belajar
dengan korelasi (r) sebesar 0,636 dan keadaan internal individu yang
5
mendorongnya untuk berprestasi dalam self regulated learning menurut
antara motivasi berprestasi dengan self bantuan yang tepat (appropriate help
dari kelas yang memiliki jadwal mata siswa SMA Negeri 2 Wonogiri maka
diberikan oleh pihak sekolah. Teknik siswa SMA Negeri 2 Wonogiri maka
learning adalah sebesar 0,836 dengan tingkat pendidikan yang berbeda, tapi
7
self regulated learning, yaitu faktor dan meningkatkan performa (Ormond,
sesuatu dengan lebih baik atau lebih digunakan untuk menganalisis tugas-
efisien dari pada yang telah dilakukan tugas belajar, menetapkan tujuan, dan
pembelajaran dan perilaku siswa, yaitu regulated learning dengan baik karena
8
bahwa motivasi yang paling penting syarat agar siswa terdorong oleh
sukses atau memilih suatu kegiatan bahwa siswa harus menerapkan self-
atau gagal. Motivasi berprestasi ini tuntutan tersebut, namun sebelum itu
satu sekolah yang telah menerapkan yang ditunjukkan oleh siswa yang
9
tersebut sebagai motivasi agar mampu hipotetik (RH) sebesar 100, yang
prestasi akan memacu siswa untuk kategorisasi total skor skala self
baik untuk kegiatan belajarnya, dan tergolong rendah, 75,9% (66 subjek)
self regulated learning pada penelitian di kategori sangat rendah dan sangat
Sehingga masih ada 30,2% lainnya Sehingga hal tersebut dapat diartikan
empirik (RE) sebesar 95,46 dan rerata belajar yang fleksibel, monitor diri,
10
mencari bantuan yang tepat dan kategori sedang, dan 9,2% (8 subjek)
melakukan evaluasi diri. Hal ini berada pada kategori tinggi. Tidak ada
berarti subjek belum optimal dalam subjek yang berada pada kategori
sumber daya yang menunjang proses motivasi berprestasi yang tinggi. Hal
subjek) berada pada kategori rendah, aturan untuk meranking nilai siswa-
11
dalam rapor hanya tercantum nilai 1. Ada hubungan positif yang sangat
12
75. Hasil kategorisasi dalam kategori sedang, maka yang
13
mengumumkan peraih nilai Daftar Pustaka
14
Ormord, J. E. (2009). Psikologi Skripsi. Bengkulu : Universitas
Pendidikan. Edisi Keenam. Alih Bengkulu.
bahasa oleh Prof. Dr. Amitya
Kumara. Jakarta: Penerbit Woolfolk, A. (2009). Educational
Erlangga. Psychology Active Learning
Edition. Edisi Kesepuluh.
Pradipta, Alief Arya. (2013). Bagian Pertama. Alih bahasa
Hubungan antara Kepercayaan oleh Drs. Helly Prajitno
Diri dengan Motivasi Soejipto, M.A dan Dra. Sri
Berprestasi Anggota Unit Bola Mulyantini Soejipto.
Basket UMS. Skripsi (tidak Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
diterbitkan). Surakarta.
Universitas Muhammadiyah Yusuf, Syamsu & Sugandhi, Nani M.
Surakarta (2011). Perkembangan Peserta
Didik. Jakarta : Raja Grafindo.
Santrock, J. W. (2014). Psikologi
Pendidikan. Edisi 5. Buku 1. Zimmerman, B. J. (1989). A Social
Alih bahasa oleh Harya Cognitive View of Self-
Bhimasena. Jakarta: Salemba Regulated Academic Learning.
Humanika. Journal of Educational
Psychology, Vol. 81, No. 3 ,
Sardareh, S. A., Saad, M. R., & 329-339.
Boroomand, R. (2012). Self-
regulated learning strategies
(SRLS) and academic
achievement in pre-university
EFL learners. California
Linguistic Notes, Volume
XXXVII No. 1 Winter , 1-35.
Schunk, D. H., Pintrich, P. R., &
Meece, J. L. (2012). Motivasi
dalam Pendidikan : Teori,
Penelitian dan Aplikasi, Edisi
Ketiga. Diterjemahkan oleh
Ellys Tjo. Jakarta: Penerbit
Indeks.
Siregar, E., & Nara, H. (2011). Teori
Belajar dan Pembelajaran.
Bogor: Penerbit Ghalia
Indonesia.
Sukisma, Palti Ovu. (2014). Pengaruh
Layanan Bimbingan Kelompok
terhadap Motivasi Berprestasi
pada Siswa Kelas VII C dan VII
G SMPN 6 Kota Bengkulu.
15