2019 TR309 B 11402 11 Tr311a 1
2019 TR309 B 11402 11 Tr311a 1
KEDOKTERAN
NUKLIR
TEKNIK SIDIK TULANG
Oleh : Yeti kartikasari
Radiofarmaka
• Radiofarmaka adalah senyawa aktif yang diberikan ke
pasien peroral maupun parental untuk tujuan diagnostik
maupun terapi, merupakan sumber terbuka dan ikut
metabolisme dalam tubuh.
Kriteria yang ideal dimiliki oleh suatu radionuklida untuk
keperluan diagnostik adalah :
• Waktu paruh : pendek tetapi tidak lebih pendek dari
waktu pemeriksaan
• Radiasi : memancarkan gamma
• Energi : 50 – 400 keV
• Sifat kimia : tidak toxis dan tidak merubah sifat
biologis dari farmaka yang dilabel
• Ekonomis : murah dan dapat diproduksi dalam
jumlah banyak
Zat Pembawa
Zat pembawa adalah unsur / zat yang dapat mengikat
radionuklida dan membawa ke organ yang akan diperiksa dan
dimetabolisir oleh organ tersebut.
Sebagaimana radionuklida zat pembawa ini juga harus
mempunyai kriteria sebagai unsur dari radiofarmaka, yaitu :
• Mudah dilabel dengan radionuklida serta mudah preparasinya
tanpa merubah sifat biologisnya terutama biodistribusi dalam
tubuh.
• Harus terakumulasi atau teralokasi sebagian besar di organ
yang akan diperiksa.
• Harus bisa dieliminasi dari tubuh dengan waktu paruh yang
sesuai dengan lamanya pemeriksaan.
Zat pembawa yang umum digunakan pada pemeriksaan Kedokteran Nuklir adalah
sebagai berikut :
ORGAN YANG
NO ZAT PEMBAWA RADIONUKLIDA
DIPERIKSA
1. MDP Tc-99m Tulang
8. N I-131 Tiroid
Konfigurasi Alat
1. Gamma Kamera
• Gamma kamera pada hakekatnya merupakan kamera
skintilasi (scintillation cameras)
• Kamera gamma akan merubah photon gamma yang
berhasil diterima oleh detektor menjadi pulsa cahaya
dan selanjutnya dirubah menjadi pulsa elektronik
(voltage signal).
• Signal tersebut yang akhirnya akan membentuk citra
(image) sesuai dengan ditribusi radionuklida yang
dimasukkan kedalam tubuh.
Setiap unit kamera gamma memiliki komponen dasar
yang terdiri dari :
• Kolimator
• Detektor/ Kristal skintilasi
• Photo Multiplier Tube (PMT)
• Cathode Ray Tube (CRT)
• Pulse Height Analyzer (PHA)
• Konsole/Panel Kontrol
Anatomi
1. Organisasi sistem rangka. Rangka manusia
dewasa tersusun dari tulang – tulang (sekitar
206 tulang) yang membentuk suatu kerangka
tubuh yang kokoh. Walaupun rangka terutama
tersusun dari tulang, rangka disebagian tempat
dilengkapi dengan kartilago. Untuk kepentingan
ilmu pengetahuan, rangka kemudian
digolongkan menjadi rangka aksial, rangka
apendikular, dan persendian antar tulang.
2. Fungsi sistem rangka
o Tulang memberikan topangan dan bentuk
pada tubuh
o Pergerakan
o Perlindungan
o Pembentuk sel darah (hematopoiesis)
o Tempat penyimpanan mineral
3. Komposisi jaringan tulang
a) Tulang terdiri dari sel – sel dan matriks ekstraseluler.
Sel – sel tersebut adalah osteosit, osteoblas, dan
osteoklas
b) Matriks tulang tersusun dari serat – serat kolagen organik
yang tertanam pada substansi dasar dan garam garam
anorganik tulang seperti fosfor dan kalsium
c) Kedua jenis jaringan tulang, tulang cancellus (berongga) dan
tulang kompak. Kedua jenis tulang ini memiliki komposisi
yang sama, tetapi porositasnya berbeda.
Teknik Scanning Tulang
1. Teknik Scanning Tulang dengan Tc-99m MDP
➢ Indikasi
• Untuk mendiagnosa metastase pada tulang.
• Untuk mendiagnosa tumor tulang primer.
• Untuk mendiagnosa Osteomielitis.
• Untuk mendiagnosa Nekrosis aseptic.
• Untuk mendeteksi trauma pada tulang.
• Untuk mendeteksi Kelainan sendi.
• Untuk mendeteksi Penyakit metabolic pada tulang.
➢ Persiapan Alat dan Bahan
• Peralatan kamera gamma : kolimator Low Energy
High Resolution (LEHR).
• Radiofarmaka : Tc-99m – MDP 15-20
mCi diberikan secara intravena.
➢ Persiapan pasien
• Pasien tidak dalam pengaruh media kontras iodine
• Pasien membawa hasil imejing kedokteran nuklir
sebelumnya bisa sudah pernah dilakukan
pemeriksaan yang sama.
• Pasien dianjurkan BAK (buang air kecil) terlebih
dahulu sebelum masuk ruang pemeriksaan.
➢ Pengaturan Posisi Pasien
• Pasien diposisikan tidur telentang pada meja
pemeriksaan, kedua kaki dekat dengan kamera
gamma ( feet first supine ).