Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Athaf (‫)العطف‬

Athaf (‫ )العطف‬dalam Bahasa Indonesia biasa disebut pun dengan kata hubung (dan,
atau, kemudian, dsb).

B. Athaf dibagi menjadi 2 bagian,


1. athaf nasaq adalah  lafal yang mengikuti lafal yang diikutinya dengan memakai salah

satu huruf Athaf. Contoh : َّ ‫ت املْن ِز َل َو‬


‫السيَّ َار َة‬ ُ ‫اِ ْشَتَري‬ artinya “Saya melakukan
ْ
َ
pembelian rumah dan mobil”
2. athaf bayan,  tabi' yang berupa isim jamid lagi menyerupai sifat di dalam
menjelaskan perihal matbu'-nya serta terikat oleh lafal sebelumnya.

Contoh : ‫ك ٍر‬
ْ‫ب‬ َ ‫َجاءَ اَبُو‬

C. Macam macam huruf Athaf

Huruf Athaf terbagi menjadi 9 macam, yaitu :

1. Wau (‫)و‬

Artinya “dan” dan menunjukan makna mutlaqul jam’i yaitu menyelaraskan


ma’thuf dan ma’thuf alaih. Hal ini menunjukkan bahwa:
a. Antara ma’thuf dan ma’thuf alaih punya kedudukan yang sama.
b. Mendahulukan ma’tuf mengakhirkan ma’tuf alaih.
c. Menambah atau menggabungkan ma’thuf alaih dengan ma’thuf.

Contoh : ‫صلَّى ا ِإل َم ُام َوالْ َمأْ ُم ْو ُم يِف الْ َم ْس ِج ِد‬


َ artinya “Imam dan ma’mum shalat di masjid”

2. Fa’ (‫)ف‬

Artinya “lalu”. Menunjukkan makna tartib dan tidak dipisah oleh waktu yang lama.

Contoh :
ُ‫ضَر أَمْح َ ُد فَأَبُ ْوه‬
َ ‫ َح‬artinya “Ahmad datang lalu ayahnya.”
3. Tsumma (َّ‫)مُث‬

Artinya “kemudian”. Menunjukkan makna tartib (urutan) tapi dipisah oleh waktu
yang lama.

Contoh: ‫الر ِش ْي ُد مُثَّ الْ َم أْ ُم ْو ُن‬


َّ ‫ات‬
َ ‫ َم‬artinya “Telah meninggal Ar-Rasyid kemudian Al-

Ma’mun”

4. Au (‫)أ َْو‬

Artinya “atau”. Memiliki 5 makna:


a. Tahyir, yaitu memilih antara ma’thuf dan ma’thuf alaih.
b. Ibahah, yaitu boleh memilih antara ma’thuf dan ma’thuf alaih.
c. Asy-syakku, yaitu ragu-ragu.
d. Tasyqik artinya menyamarkan pada mukhathab.
e. Taqsim artinya membagi-bagi.

Contoh : َ‫جلَّة‬ ِ ِ
َ ‫ ا ْقَرأ اجلَ ِريْ َد َة أَ ِو‬artinya “Bacalah koran atau majalah”
َ ‫الْم‬

5. Am (‫َم‬
ْ ‫)أ‬
Artinya “atau”. Faidahnya ada dua macam:
a. Untuk ta’yin yaitu untuk menentukan antara ma’thuf atau ma’thuf alaih.
Biasanya diawali hamzah istifham.

Contoh: ‫َخ ْو َك أَمْح َ ُد أ َْم حَمْ ُم ْو ٌد؟‬


ُ ‫ أَأ‬artinya “Apakah saudaramu itu Ahmad atau

Mahmud?”
b. Menunjukkan makna taswiyah (kesamaan antara ma’thuf dan ma’thuf alaih)
apabila didahului oleh jumlah yang setara.

Contoh: ‫ت أ َْم ملََْت ْف َه ْم‬ َ ‫ َس َواءٌ َعلَ َّي أََف َه ْم‬artinya


ُ ‫ت َم ا ُق ْل‬ “Bagiku sama saja kamu

mengerti ataupun kamu tidak mengerti apa yang aku katakan.”


6. La ( ‫)اَل‬

Artinya “bukanlah”. Fungsinya adalah menafikan ma’thuf alaih. Syaratnya harus


didahului oleh kalimat positif.

Contoh: ‫ َيْن َج ُح الْ ُم ْجتَ ِه ُد الَ الْ َك ْس الَ ُن‬artinya “Orang yang bersungguh-sungguh akan
sukses bukan orang malas.”

7. ِ َ‫)ل‬
Lakin (‫ك ْن‬

Artinya “melainkan” atau “akan tetapi”. Fungsinya merupakan kebalikan dari ( ‫)اَل‬.

Syaratnya harus didahului oleh nafi atau nahyi.

Contoh: ‫س لَ ِك ِن ال ُق ْرآ َن‬ ُ ْ‫ َم ا َق َرأ‬artinya


َ ‫ت ال د َّْر‬ “Saya tidak membaca pelajaran

melainkan Al-Qur’an.”

8. Bal (‫)بَ ْل‬

Artinya sama dengan (‫)لَ ِك ْن‬ apabila didahului nafi atau nahyi. Diartikan

“bahkan” jika sebelumnya amr atau kalimat positif.

Contoh : ‫صغِيًا‬ ِ ِ ِ
ْ‫م‬ َ ‫س َهادءًا بَ ْل‬
ْ ‫ لتَ ْجل‬artinya “Hendaklah kamu duduk bahkan dengarkan”

9. Hata ( ‫) َحىَت‬
Artinya “hingga” atau “sampai”. Ada 3 syaratnya dalam penggunaan hatta:
a. Ma’tuf adalah isim zhahir.
b. Ma’tuf merupakan bagian dari ma’thuf alaih.
c. Merupakan puncak dalam penambahan atau pengurangan.

ِ
Contoh:
ُ‫َّاس َحىَّت اأْل َنْبيَ اء‬
ُ ‫ت الن‬
ُ ‫ يَ ُم ْو‬artinya “Manusia hingga Nabi pun akan

meninggal.”

Anda mungkin juga menyukai