Bab II Aqidah Akhlak
Bab II Aqidah Akhlak
TINJAUAN TEORI
1
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
(Konsep Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung Remaja Rosda Karya, 2005), hal. 130.
2
Taufik Yumansyah, Buku Aqidah Akhlak cetakan pertama, (Jakarta: Grafindo Media
Pratama, 2008), hal. 3.
13
14
berikut:
bentuk jama’ dari bentuk dari kata khuluqun yang artinya budi
3
Hamdani Ihsan, A. Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia,
2007), hal. 235.
4
Muhaimen et at. Kawasan dan Wawasan Study Islam, (Jakarta: Kencana Wardana
Media,2005), hal. 259.
5
Zahruddin A R dan Hasanudin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2004), hal. 1.
15
sebagainya).7
bagaimana ia harus hidup kalau ia mau menjadi baik. Dan etika itu
6
Syaikh Mustofa, Qowa’idul Lughah, (Wazirotul Ma’arif Al-Umumiyah), hal. 41.
7
Ghumaidi Tatapangarsa, Pengantar Kuliah Akhlak, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1984), hal.
32.
8
Zahruddin A R dan Hasanudin Sinaga,Pengantar Studi Akhlak…, hal. 2-3.
16
9
Humaidi Tatapangarsa, op. Cit., hal. 14.
10
Asmaran, Pengantar Studi Akhlak. (Jakarta: Rajawali Press, 1992), hal.1.
11
Ibid., hal. 2.
12
Zahrudin A R dan Hasanudin Sinaga, Pengantar Studi Akhlak…, hal.6.
13
Humaidi Tatapangarsa, op.cit., hal. 16.
17
menyatakan bahwa:
14
Dzajuli, Akhlak Dasar Islam, (Malang: Tunggal Murni, 1982), hal. 29-30.
18
manusia.
15
Asri Budiningsih, Pembelajaran Moral, (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2004), hal. 10.
19
lebih baik.
16
Tim Perumus Cipayung, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Pengelolaan Kurikulum
Berbasis Madrasah (Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Untuk Madrasah Tsanawiyah), (Departemen
Agama Ri, 2003), hal. 1.
20
2. Kedudukan Aqidah
uasah ada gempa bumi atau badai, bahkan sekedar menahan atau
hancur berantakan.
(#θã_ötƒ tβ%x. yϑsù ( Ó‰Ïn≡uρ ×µ≈s9Î) öΝä3ßγ≈s9Î) !$yϑ¯Ρr& ¥’n<Î) #yrθムö/ä3è=÷WÏiΒ ×|³o0 O$tΡr& !$yϑ¯ΡÎ) ö≅è%
∩⊇⊇⊃∪ #J‰tnr& ÿϵÎn/u‘ ÍοyŠ$t7ÏèÎ/ õ8Îô³ç„ Ÿωuρ $[sÎ=≈|¹ WξuΚtã ö≅yϑ÷èu‹ù=sù ϵÎn/u‘ u!$s)Ï9
Artinya:
17
Ibid., hal. 1.
18
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Duta Ilmu
Surabaya:2005), hal. 418.
21
y7è=uΗxå £sÜt6ósu‹s9 |Mø.uõ°r& ÷È⌡s9 šÎ=ö6s% ÏΒ tÏ%©!$# ’n<Î)uρ y7ø‹s9Î) zÇrρé& ô‰s)s9uρ
atau keimanan, dalam rentang waktu yang cukup panjang, yaitu selama
kurang lebih tiga belas tahun. Dalam rentang waktu tersebut, kaum
keimanan yang sangat berat. Ujian berat itu kemudian terbukti menjadikan
keimanan mereka sangat kuat, sehingga menjadi basis atau landasan yang
dalam rentang waktu yang lebih singkat, yaitu kurang lebih selama
19
Ibid.., hal. 668.
22
sepuluh tahun. Hal ini menjadi pelajaran bagi kita mengenai betapa
penting dan teramat pokoknya aqidah atau keimanan dala ajaran Islam.20
1) Dasar aqidah
dan sifat Allah, malaikat, kitab-kitab Allah, hari kiamat, surga dan
sebagai berikut:
«!$$Î/ ztΒ#u <≅ä. 4 tβθãΖÏΒ÷σßϑø9$#uρ ϵÎn/§‘ ÏΒ Ïµø‹s9Î) tΑÌ“Ρé& !$yϑÎ/ ãΑθß™§9$# ztΒ#u
$uΖ÷èÏϑy™ (#θä9$s%uρ 4 Ï&Î#ß™•‘ ÏiΒ 7‰ymr& š÷t/ ä−Ìhx$çΡ Ÿω Ï&Î#ß™â‘uρ ϵÎ7çFä.uρ ϵÏFs3Íׯ≈n=tΒuρ
Artinya:
20
http//ertikahuda.weebly.com/4/post/2012/05/kedudukan-aqidah-dalam-islam.html,
diakses tgl 16 April 2014, pukul 20.00
21
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Duta Ilmu
Surabaya:2005), hal. 60-61.
23
2) Dasar akhlak
yang mulia, sebagaimana yang tertera dalam firma-Nya, yaitu Q.S. Al-
Artinya :
Akhlak merupakan satu hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh
setiap individu umat Islam. Hal ini didasarkan atas dari Rasulullah SAW
yang begitu berakhlak mulia dan kita sebagai umatnya sudah selayaknya
Artinya:
”. (Q.S. Al Qalam:4)23
22
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Duta Ilmu
Surabaya:2005), hal. 237.
23
Ibid., hal. 826.
24
Pujian Allah ini bersifat individual dan khusus hanya diberikan kepada
moralitas Rosul dalam hal ini adalah Muhammad SAW yang mendapat
bahwa aqlak Rasulullah SAW sangat layak untuk dijadikan standar moral
tΠöθu‹ø9$#uρ ©!$# (#θã_ötƒ tβ%x. yϑÏj9 ×πuΖ|¡ym îοuθó™é& «!$# ÉΑθß™u‘ ’Îû öΝä3s9 tβ%x. ô‰s)©9
contoh yang layak ditiru dalam segala sisi kehidupannya. Disamping itu
ayat tersebut juga mengisyaratkan bahwa tidak ada satu “sisi gelap”
bahwa Rasulullah SAW sengaja dijadikan oleh Allah SWT untuk menjadi
24
Tono, Ibadah dan Akhlak….,91.
25
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Duta Ilmu
Surabaya:2005), hal. 595
25
yang mulia.
agama Islam itu adalah tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan
bertaqwa.
26
Moh. Rifa’I, Akhlak Seorang Muslim, (Semarang: Wicaksana, 1986), hal. 15.
26
27
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi
(Konsep Implementasi Kurikulum 2004), (Bandung Remaja Rosda Karya, 2005), hal. 135.
28
Tim Perumus Cipayung, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Pengelolaan Kurikulum
Berbasis Madrasah (Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Untuk Madrasah Tsanawiyah), (Departemen
Agama Ri, 2003), hal. 1.
27
lingkungan masyarakat.
1. Pengertian Guru
30
Ibid., hal. 3.
29
istilah guru.31
tugas.
keprofesionalan.
prestasi kerja.
31
Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam. 1982/1983.Ilmu Pendidikan
Islam. Jakarta, hal. 38.
30
tugas keprofesionalan.
guru.32
Islam.33
2. Kedudukan Guru
Salah satu hal yang menarik pada ajaran Islam ialah penghargaan
32
Kunandar, S.Pd., M.Si.2007. GURU PROFESIONAL Implementasi Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, ,hal. 54-55.
33
Samsul, Nizar.2002. filsafat Pendidikan Islam pendekatan historis, teoritis dan praktis.
Jakarta: Ciputat Press, hal. 41.
31
guru pada:
Pasal 2
(1) Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga
profesional pada jenjang pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia
dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga
profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibuktikan dengan sertifikat pendidik.35
Pasal 4
Kedudukan guru sebagai tenaga profesional
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1)
berfungsi untuk meningkatkan mertabat dan peran
guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional.36
Pasal 6
Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga
profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem
pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, serta menjadi warga Negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.37
34
Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional. (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media,2008), hal. 157.
35
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru..., hal. 5-6.
36
Ibid, hal. 6.
37
Ibid, hal .7.
32
3. Tugas guru.
pikiran yaitu:
33
dengan tugas orang tua, yang juga merupakan tugas pendidik muslim
seutuhnya.39
peran yang telah dilakukan para nabi dan pengikutnya. Tugas mereka,
38
Ibid, hal. 44.
39
Heri Noer Ali, 1999. Ilmu Pendidikan Islam. Jakatra: PT LOGOS, hal. 95.
34
(#θçΡθä. Ĩ$¨Ζ=Ï9 tΑθà)tƒ §ΝèO nο§θç7–Ψ9$#uρ zΝõ3ßsø9$#uρ |=≈tGÅ3ø9$# ª!$# çµuŠÏ?÷σムβr& @t±u;Ï9 tβ%x. $tΒ
|=≈tGÅ3ø9$# tβθßϑÏk=yèè? óΟçFΖä. $yϑÎ/ z↵ÍhŠÏΨ≈−/u‘ (#θçΡθä. Å3≈s9uρ «!$# Èβρߊ ÏΒ ’Ík< #YŠ$t6Ïã
Artinya:
Tidak mungkin bagi seseorang yang telah diberi kitab oleh Allah,
serta, hikmah dan kenabian, kemudian dia berkata kepada manusia,
"Jadilah kamu penyembahku, bukan penyembah Allah." tetapi (dia
berkata): "Jadilah kamu pengabdi-pengabdi Allah, karena
kamumengajarkan kitab dan karena kamu mempelajarinya ( Q.S. Ali
Imran ayat 79).40
1. Pengertian Kinerja
40
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Duta Ilmu
Surabaya:2005), hal. 75.
41
Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. (Surabaya: Ghalia Indonesia,
2010), hal. 61.
42
Daryanto, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. (Surabaya: Apollo, 2007), hlm 134.
35
43
Sudarmanto, Kinerja dan Pengembengan Kompetensi SDM. (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2009), hal. 144.
44
Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, hal. 61.
45
Arif Firdaus & Barnawi, Profil Guru SMK Profesional. (Yogyakarta: Ar-Razz Media
2012), hal. 53-54.
36
memberi hasil yang mengacu kepada apa yang mereka kerjakan ketika
tujuan.46
yaitu dengan:
46
Martinis Yamin dan maisah, Standarisasi kinerja guru. (Jakarta: Persada Press, 2010),
hal. 87.
47
Nana Sudjana, Dasar-dasar Prose Belajar Mengajar. (Bandung: Sinar Baru Algesindo,
1987), hal. 19.
37
kinerja guru dapat dilihat dari kemauan dan kemampuan guru dalam
pembelajaran.
48
Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran. (Jakarta: Rineka Cipta: 1993), hal. 243.
38
a. Membuka Pelajaran
pelajaran meliputi :
49
Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan Baru, Beberapa Metode
Pendukung, dan Beberapa Komponen Layanan Khusus. (Jakarta: Rineka Cipta: 2009), hal. 32.
39
2) Menumbuhkan motivasi
siswa.
3) Memberi acuan
d) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
4) Membuat kaitan
materi pelajaran.
tujuan.
41
dirinci.
urutan tujuan.
kesinambungan (kontinuitas).
antara lain:
a) Penyampaian simultan
demi satu.
b) Penyampaian suksesif
a) Tujuan pembelajaran
e) Jumlah siswa
dahulu
e. Pengelolaan kelas
meliputi:52
1) Pesiapan
a) Menenangkan kelas.
b) Menyiapkan perlengkapan belajar.
c) Apersepsi (menghubungkan) dengan pelajaran yang lalu.
d) Membahas pekerjaan rumah (PR).
2) Kegiatan Pokok Belajar
a) Merumuskan tujuan pembelajaran.
b) Guru mencatat atau mendiktikan.
c) Guru menerangkan secara lisan/tulisan .
d) Guru mendemostrasikan.
e) Murid mencoba mendemostrasikan sendiri.
f) Murid mencoba mendemostrasikan secara kelompok.
g) Diskusi kelas.
h) Murid belajar sendiri.
i) Guru memberikan bantuan belajar individual kepada
siswa.
j) Murid bertanya.
3) Penyelesaian
a) Evaluasi formatif.
52
Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah: Wawasan Baru, Beberapa
Metode....., hal. 42-43.
45
g. Menutup pelajaran
membuat ringkasan
2) Mengevaluasi
ialah:
a) Mendemonstrasikan keterampilan.
53
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002),
hal. 93.
46
(motivation).54
guru yang memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dan sesuai
Oleh karena itu, guru perlu ditetapkan pada pelajaran yang sesuai
2. Latar belakang
3. Dimografi
1. Persebsi
2. Attitude
3. Personality
4. Pembelajaran
5. Motivasi
1. Sumber daya
2. Kepemimpinan
3. Penghargaan
4. Struktur
5. Job design
a. Faktor internal
b. Faktor eksternal
kinerja seseorang.56
56
Ibid…, hal. 15.
49
organisasi (sekolah).
proses organisasi.
kinerja para guru yang lain dan akhirnya kinerja guru ini akan
57
http//e-jurnal.com/2013/09/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-kinerja.html, diakses tgl
20 April 2014, pukul 09.00 WIB
50
5. Ruang Lingkup
pokok. Dalam penjelasan Pasal 52 ayat (1) huruf (e), yang dimaksud
Ujian Nasional (UN), ujian sekolah, dan kegiatan lain. Tugas guru
58
http//docs.google.com/document/d/1eCsSHoOnOJ9en_4y5NJ6dCObMKSj9NdMY60HF
4Mgnsc/mobilebasic?pli=1/ diakses tgl 18 April 2004, pukul 13.00 WIB
51
sampai profesional.59
kinerja guru PAI pasca diklat sertifikasi, perubahan tersebut yaitu guru PAI
59
Muslihin, Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam Pasca Pendidikan Dan Pelatihan
Sertifikasi Di Madrasah Tsanawiyah Al Maarif 01 Singosari (Malang:2010), hal. 96.