Anda di halaman 1dari 7

 

Mendeskripsikan rumusan kasus dan/ atau masalah pokok, aktor yang


terlibat dan persan setiap aktornya berdasarkan konteks deskripsi kasus.
Masalah pokok dari uraian di atas adalah :
Masih kurangnya kualitas dan kuantitas Tenaga Kesehatan di Indonesia
yang merupakan merupakan sumber daya manusia kesehatan yang
merupakan unsur penunjang utama dalam pelayanan kesehatan.
Aktor aktor yang terlibat dan peran nya :
Tenaga Kesehatan Indonesia :
Tenaga kesehatan adalah Tenaga kesehatan adalah orang-orang yang secara
profesional memberikan pelayanan kesehatan setelah menempuh pendidikan dan
pelatihan formal dalam disiplin ilmu tertentu, tenaga kesehatan merupakan garda
terdepan pelayanan kesehatan di Indonesia , yang kurang mempunyai tanggung
jawab utama meningkatkan derajat kesehatan di Indonesia
Pengelola Sarana kesehatan :
Sarana Kesehatan yaitu tempat penyelenggaraan upaya pelayanan
kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi ,
tempat pelayanan kesehatan kurang memberikan pelayanan kesehatan yang
maksimal meliputi baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
Majelis Kode Etik profesi :
Kurang Memberikan arahan tentang berbagai bentuk etika dalam pemeberian
pelayanan kesehatan
Pemerintah Republik Indonesia: Kurang memperhatikan kuantitas dan
kualitas tenaga kesehatan di Indonesia sehingga tanaga kesehatan kurang optimal
dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat
Melakukan analisis terhadap :
A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar PNS,
dan Pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dan NKRI oleh setiap
aktor yang terlibat berdasarkan konteks deskripsi kasus.
Tenaga Kesehatan :
Sadar berbangsa dan bernegara : Beberapa tenaga kesehatan kurang
mau jika harus bertugas jauh di Indonesia Timur , dengan berbagai alasan,
sehingga menyebabkan kuantitas tenaga kesehatan dan kualitas tenaga
kesehatan masih terdapat perberdaan.
Cinta Tanah air : Beberapa tenaga kesehatan kurang memiliki cinta tanah
air sehingga belum mengabdi di seluruh wilayah Indonesia dari sabang sampai
merauke.
Akuntabilitas : Kurang berlaku adil, kurang transparansi, kurang adil
dalam memerikan pelayanan kesehatan , terbukti dengan timpangnya derajat
kesehatan di indonesia bagian Timur .
Nasionalisme : Kurang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi , sehingga
kurang mau mengabdi di Indonesia bagian Timur .
Komitmen Mutu : Kurang memiliki proyek kerja jangka panjang dan kurang
meningkatkan mutu secara berkelanjutan , sehingga terkesan kualitas kesehatan
berjalan lambat jika di banding dengan negara tetangga
Pengelola Sarana kesehatan :
Manajemen ASN: Kurang melaksanakan kebijakan dan pelayanan publik
yang profesional dan memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN;
Pelayanan Publik : Kurang dalam memberikan
1. prosedur pelayanan
2. persyaratan pelayanan
3. kejelasan petugas pelayanan
4. kedisiplinan petugas pelayanan
5. tanggung jawab petugas pelayanan
6. kemampuan petugas pelayanan
7. kecepatan pelayanan
8. keadilan mendapatkan pelayanan
Sehingga menyebabkan kualitas pelayanan di Indonesia masih tertinggal
dari negara tetangga

Majelis Kode Etik profesi :


KOMITMEN MUTU : Kurang dalam Manajemen,kepastian, hukum,
desentralisasi, sensitif, responsif, kepentingan umum, teknologi, sehingga terkesan
kualitas pelayanan kesehatan masih lambat dalam perkembangan
Whole of Goverment : Kerjasama antar instansi Pemerintah Kurang sehingga
kurang dalam pengawasan dan edukasi sacara berkelanjutan.
Pemerintah Republik Indonesia :
Whole of Government :
1. Kurangnya Respon pemerintah terintegrasi sehingga kelayakan hidup
tenaga kesehatan kurang terpantau
2. Masih belum Menghilangkan sekat sektoral , sehingga birokrasi masih
panjang
3. Kurang Kerjasama antar instansi Pemerintah dan daerah sehingga
kebutuhan akan tenaga kesehatan kurang dapat terpenuhi atau tepat
sasaran dalam penempatan tenaga kesehatan

B. Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan


pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI berdasarkan
konteks deskripsi kasus
Tenaga Kesehatan :
Sadar berbangsa dan bernegara : Beberapa tenaga kesehatan kurang
mau jika harus bertugas jauh di Indonesia Timur , dengan berbagai alasan 
dampak menyebabkan kuantitas tenaga kesehatan dan kualitas tenaga
kesehatan masih terdapat perberdaan.
Cinta Tanah air : Beberapa tenaga kesehatan kurang memiliki cinta tanah
air sehingga belum mengabdi di seluruh wilayah Indonesia dari sabang sampai
merauke  dampak terjadi ketimpangan kualitas sumber daya manuasia dalam
bidang kesehatan di beberapa wilayah di Indonesia
Akuntabilitas : Kurang berlaku adil, kurang transparansi, kurang adil
dalam memerikan pelayanan kesehatandampak terbukti dengan timpangnya
derajat kesehatan di indonesia bagian Timur .
Nasionalisme : Kurang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi  dampak
sehingga kurang mau mengabdi di Indonesia bagian Timur .
Komitmen Mutu : Kurang memiliki proyek kerja jangka panjang dan kurang
meningkatkan mutu secara berkelanjutan  dampak sehingga terkesan kualitas
kesehatan berjalan lambat jika di banding dengan negara tetangga
Pengelola Sarana kesehatan :
Manajemen ASN: Kurang melaksanakan kebijakan dan pelayanan publik
yang profesional dan memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN;
Pelayanan Publik : Kurang dalam memberikan
1. prosedur pelayanan
2. persyaratan pelayanan
3. kejelasan petugas pelayanan
4. kedisiplinan petugas pelayanan
5. tanggung jawab petugas pelayanan
6. kemampuan petugas pelayanan
7. kecepatan pelayanan
8. keadilan mendapatkan pelayanan
Sehingga  berdampak menyebabkan kualitas pelayanan di Indonesia
masih tertinggal dari negara tetangga

Majelis Kode Etik profesi :


KOMITMEN MUTU : Kurang dalam Manajemen,kepastian, hukum,
desentralisasi, sensitif, responsif, kepentingan umum, teknologi  dampak
sehingga terkesan kualitas pelayanan kesehatan masih lambat dalam
perkembangan
Whole of Goverment : Kerjasama antar instansi Pemerintah Kurang 
dampak sehingga kurang dalam pengawasan dan edukasi sacara berkelanjutan.
Pemerintah Republik Indonesia :
Whole of Government :
1. Kurangnya Respon pemerintah terintegrasi  dampak sehingga kelayakan
hidup tenaga kesehatan kurang terpantau
2. Masih belum Menghilangkan sekat sektoral  dampak sehingga birokrasi
masih panjang
3. Kurang Kerjasama antar instansi Pemerintah dan daerah  dampak
sehingga kebutuhan akan tenaga kesehatan kurang dapat terpenuhi atau
tepat sasaran dalam penempatan tenaga kesehatan

Mendeskripsikan gagasan-gagasan alternatif pemecahan masalah


berdasarkan konteks deskripsi kasus
Tenaga Kesehatan :
1. Meningkatan kualitas sumber daya manuasia melalui pelatihan formal dan
non formal
Pengelola Sarana kesehatan :
1. Memberikan pelayanan yang berorietasi pada mutu jangka panjang , selalu
berinovasi dalam segala aspek pelayanan.
2. Melakukan audit secara berkala untuk menjaga dan meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan
3. Memberikan penghargaan bagi fasilitas kesehatan yang bermutu sesuai
standart yang di tetapkan
Majelis Kode Etik profesi :
1. Memberikan pendampingan bagi tenaga kesehatan secara berkala mengenai
kode etik profesi, agar kualitas pelayanan tenaga kesehatan selalu meningkat
setiap waktunya.
2. Memberikan pendampingan hukum jika ada tenaga kesehatan yang lalai
dalam menjalankan kode etik profesi masing masing
Pemerintah Republik Indonesia :
1. Memberikan perhatian lebih kepada petugas kesehatan , terutama yang
bertugas di wilayah wilayah terpencil , dengan menjamin kualitas kehidupan .
2. Memberikan penghargaan bagi tenaga kesehatan yang berprestasi
3. Memberikan beasiswa bagi tenaga kesehatan untuk meng update ilmu
pengetahuannya

Mendeskripsikan konsekuensi penerapan dari setiap alternatif gagasan


pemecahan masalah berdasarkan konteks deskripsi kasus.

Tenaga Kesehatan :
1. Meningkatan kualitas sumber daya manuasia melalui pelatihan formal dan
non formal harapannya agar seluruh tenaga kesehatan dapat mengikuti
perkebangan ilmu penetahuan yang terbaru dan teknologi terbaru sehingga
memberikan pelayanan yang maksimal bagi pengguna pelayanan kesehatan
Pengelola Sarana kesehatan :
1. Memberikan pelayanan yang berorietasi pada mutu jangka panjang , selalu
berinovasi dalam segala aspek pelayanan  harapannya pengguna layanan
kesehatan mendapatkan pelayanan yang terbaik dan merata dari sabang
sampai merauke tanpa memandang status sosial .
2. Melakukan audit secara berkala untuk menjaga dan meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan harapannya kualitas pelayanan selalu terjaga dan
meningkat dari waktu ke waktu
3. Memberikan penghargaan bagi fasilitas kesehatan yang bermutu sesuai
standart yang di tetapkan  harapannya memacu seluruh Fasilitas pelayan
kesehatan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada penggna
layanan kesehatan

Majelis Kode Etik profesi :


1. Memberikan pendampingan bagi tenaga kesehatan secara berkala mengenai
kode etik profesi, agar kualitas pelayanan tenaga kesehatan selalu meningkat
setiap waktunya  harapannya adalah tenaga kesehatan selalu patuh dan
mengingat kode etik profesi yang harus di jalankan dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan
2. Memberikan pendampingan hukum jika ada tenaga kesehatan yang lalai dalam
menjalankan kode etik profesi masing masing  harapannya memberikan
konseling dan perlindungan bagi tenaga kesehatan yang lalai dalam
menjalankan kode etik profesi

Pemerintah Republik Indonesia :


1. Memberikan perhatian lebih kepada petugas kesehatan , terutama yang
bertugas di wilayah wilayah terpencil , dengan menjamin kualitas kehidupan
 harapannya akan banyak tenaga kesehatan yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia
2. Memberikan penghargaan bagi tenaga kesehatan yang berprestasi 
harapannya memacu semangat tenaga kesehatan untuk memberikan
pelayanan yang terbaik
3. Memberikan beasiswa bagi tenaga kesehatan untuk meng update ilmu
pengetahuannya  harapannya menigkatkan semangat tenaga kesehatan
dalam meberikan pelayanan kesehatan dan meningkatkan kualitas sumber
daya manusia tenaga kesehatan

Anda mungkin juga menyukai