Anda di halaman 1dari 32

AKUNTANSI LINGKUNGAN SOSIAL

“PEMBELANJAAN LINGKUNGAN TAHUNAN DAN BATAS SISTEM ”

OLEH :

KELOMPOK 1V

1. ARYANI ERDALIANA NATONIS ( 1810020044 )


2. LUSIA GAE DAA ( 1810020045 )
3. MARIA ELVRIDA NEMBO ( 1810020046 )

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan perlindungan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul“PEMBELANJAAN
LINGKUNGAN TAHUNAN PERUSAHAAN DAN BATAS SISTEM ” ini dengan baik.Terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang menjadi masukan bagi kami, agar makalah ini nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan
wawasan tentang Pembelanjaan Lingkungan Tahunan Perusahaan dan Batas Sistem.

Kupang, 11 Oktober 2020

Penulis

2
Daftar Isi

 
Cover .....................................................................................................1

Kata Pengantar ......................................................................................2

Daftar Isi ...............................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................5

1.3 Tujuan ...............................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Ciri khas bahan baku .........................................................................7

2.2 Pembelian bahan baku ........................................................................7

2.3 Menghitung bahan yang dukeluarkan ................................................8

2.4 Perbandingan metode persediaan ........................................................8

2.5 Harga terendah dari harga pokok dan harga pasar................................9

2.6 Proses pengendalian ........................................................................... 9

2.7 Perlakuan Limbah dan emisi……………………………………....... 10

2.8 Pencegahan dan manajemen lingkungan……………………………. 13

2.9 Nilai pembelian bahan……………………………………………….. 14

2.10 Memproses biaya…………………………………………………… 15

2.11 Pendapatan lingkungan……………………………………………….16

2.12 Prinsip akuntansi berterima umum…………………………………. 16

2.13 Aspek lingkungan pada neraca………………………………………. 19

2.14 Memperoleh pembelanjaan dari laporan laba rugi…………………… 24

3
2.15 Keseimbangan arus bahan pada tingkat perusahaan…………………….. 25

2.16 Organisasi dari manajemen persediaan dan perencanaan produki………. 28

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................31

3.2 Saran ...............................................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................32

4
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belanja merupakan perolehan barang atau jasa dari penjual dengan tujuan membeli pada
waktu itu. Belanja adalah aktivitas pemilihan dan atau membeli. Dalam beberapa hal
dianggap sebagai sebuah aktivitas kesenggangan juga ekonomi.
Laporan akuntansi yang menghasilkan informasi disebut laporan keuangan. Laporan
keuangna menjadi lebih bermanfaat ketika item- item individu telah diklasifikasikan ke
dalam kelompok- kelompok yang signifikan untuk membandingkan dan menganalisis
keuangan. Laporan akuntansi yang menghasilkan informasi disebut laporan keuangan.
Kemampuan untuk memahami laporan keuangan bukan berrati kita harus mampu untuk
menyiapkannya. Bagaimanapun juga, jika kita mampu untuk menyiapkan susunan laporan,
terutama neraca dan laporan laba – rugi , kita memiliki keuntungan dan kemampuan untuk
menganalisis informasi yang lebih mendalam,menggunakannya untuk meningkatkan hasil
operasi bisnis.
Laporan keuangan menjadi lebih bermanfaat ketika item – item individu telah
diklasifikasikan kedalam kelompok- kelompok yang signifikan untuk membandingkan dan
menganalisa keuangan.
Neraca menyediakan suatu gambaran kondisi keuangan dari suatu bisnis pada poin khusus.
Pelaporan neraca dapat disajikan dalam bentuk horizontal atau bentuk vertical. Kewajiban
lebih lanjut dikelompokan kewajiban jangka panjang dan jangka pendek. Ekuitas pemegang
saham umumnya terdiri dari akun modal saham dan laba ditahan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Ciri Khas Bahan Baku
2. Bagaimana Pembelian Bahan Baku
3. Bagaimana cara menghitung bahan yang dikeluarkan
4. Bagaimana cara mengetahui perbandingan metode persediaan
5. Bagaimana cara mengetahui harga terendah dari harga pokok dan harga pasar
6. Bagaimana cara mengetahui proses pengendalian
7. Apa saja perlakuan limbah dan emisi
8. Bagaimana cara mengetahui pencegahan dan manajemen lingkungan
9. Bagimana cara mengetahui nilai pembelian bahan
10. Bagaimana memperoses biaya
11. Apa saja pendapatan lingkungan
12. Apa saja prinsip akuntansi berterima umum
13. Apa saja aspek lingkungan pada neraca
14. Bagaimana cara memperoleh pembelanjaan dari laporan laba rugi

5
15. Bagaimana cara mengetahui keseimbangan arus bahan pada tingkat perusahaan
16. Apa saja organisasi dari manajemen persediaan dan perencanaan produksi

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui ciri khas bahan baku
2. Untuk mengetahui pembelian bahan baku
3. Untuk mengetahui bahan yang dikeluarkan
4. Untuk mengetahui perbandingan metode persediaan
5. Untuk mengetahui harga terendah dari harga pokok dan harga pasar
6. Untuk mengetahui mengetahui proses pengendalian
7. Untuk mengetahui perlakuan limbah dan emisi
8. Untuk mengetahui pencegahan dan manajemen lingkungan
9. Untuk mengetahui nilai pembelian bahan
10. Untuk mengetahui memproses biaya
11. Untuk mengetahui pendapatan lingkungan
12. Untuk mengetahui prinsip akuntansi berterima umum
13. Untuk mengetahui aspek lingkungan pada neraca
14. Untuk mengetahui pembelanjaan dari laopran laba rugi
15. Untuk mengetahui keseimbangan arus bahan pada tingkat perusahaan
16. Untuk mengetahui organisasi dari manajemen persediaan dan perencanaan produksi

6
BAB 11

PEMBAHASAN

2.1 Ciri Khas Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan mentah dasar yang akan diolah menjadi barang jadi. Biaya bahan
baku ada yang bersifat langsung ataupun yang tidak langsung. Bahan langsung memiliki ciri –
ciri sebagai berikut :

 Mudah ditelusuri dan dikuantifikasi pada produk


 Merupakan bahan utama dari barang jadi
 Dapat diidentivikasi langsung dengan produksi barangnya

Bahan tidak langsung mencakup semua bahan lain yang dipakai dalam proses produksi
( misalnya cat meja ) dan dipandang sebagai biaya overhead pabrik

2.2 Pembelian Bahan Baku

Terdapat tiga jenis bentuk formulir yang digunakan dalam pembelian bahan baku. Bahan baku
langsung dan bahan baku tidak langsung debeli dengan cara yang sama, namun dalam cara
penyerahan barang baku terhadap perbedaan

1) Permintaan pembelian. Berupa pesanan tertulis yang dialamatkan ke departemen


pembelian sebagai pemberitahuan tentang kebutuhan akan bahan tertentu. Surat tersebut
dibuat dengan rangkap dua, aslinya dikirim kepada Departemen Pembelian, tembusannya
ditahan oleh bagian yang mengajukan permintaan.
2) Pesananan pembelian. Ini merupakan permintaan tertulis kepada pihak pensuplai yang
dikirim oleh departemen penjualan. Dalam surat pesanan itu dinyatakan jumlah yang
diminta, harganya, dan syarat- syarat pembelian.
3) Laporan penerimaan barang. Ini merupakan laporan tertulis yang dibuat oleh departemen
penerimaan setelah menerima barangnya barang – barang yang rusak.

Dalam metode persediaan berkala pembelian bahan baku dicatat pada perhitungan yang berjudul
pembelian bahan baku. Bila terdapat perkiraan persedi. Formulir ini merupakan alat untuk
mengecek penyimpangan banyaknya barang, dan mencatat aan bahan awal, maka pembelian
bahan baku dicatat dalam perkiraan persediaan bahan awal.

7
2.3 Perhitungan Bahan Yang Dikeluarkan

Terdapat dua sistem perbandingan persediaan yang dilakukan dalam hal ini yaitu : sistem
persediaan berkala dan sistem persediaan tetap. Perbandingan antara ke dua sistem persediaan
ditunjukan dibawah ini ;

Sistem persediaan berkala Sistem persediaan tetap

Persediaan bahan ( awal ) Bahan yang dikeluarkan

+ pemebelian bahan dibebankan dalam perkiraan

Persediaan bahan yang tersedia barang dalam proses sewaktu

-Persediaan bahan ( akhir ) digunakan, lalu persediaan

Harga bahan yang dikeluarkan akhir bahan dapat langsung

Dibaca pada perkiraan persediaan bahan baku

Dalam sistem berkala, perkiraan persediaan bahan dan perkiraan barang dalam proses
mempunyai saldo historis. Kedua perkiraan ini harus disesuaikan agar dapat mencerminkan saldo
akhir pada setiap saat. Saldo itu tetap tidak berubah- ubah pada jangka masa yang baru samapai
pada saat disesuaikan melalui perhitungan tersebut di atas.

Pada periode perubahan harga akan timbul masalah berhubungan dengan penilaian persediaan
bahan. Misalnya, harga manakah yang harus dibebankan kepada bahan yang dalam persediaan
pada akhir suatu kurun waktu ( persediaan akhir bahan ) lalu harukah nilai dari bahan yang
dikeluarkan untuk produksi selama masa itu ditentukan berdasarkan harga awal unit, harga unit
rata- rata atau harga unit terakhir ? karena jawaban atas pertanyaan ini sangat tergantung pada
perusahaan, empat metode telah dikembangkan untuk menentukan nilai persediaan akhir serta
harga pokok bahan baku yang dikeluarkan selama periode perubahan harga :

1) Identifikasi khusus
2) Harga rata- rata yang sederhana atau di bobotkan
3) Masuk awal, keluar awal ( FIFO )
4) Masuk akhir, keluar akhir ( LIFO )

2.4 Perbandingan Metode Persediaan

Metode yang dipilih akan menentukan nilai bahan yang dikeluarkan serta nilai persediaan akhir.
Sistem persediaan yang diterapkan juga akan mempengaruhi nilia- nilai itu. Maka suatu
perusahaan harus memilih secara seksama metode penilaian persediaan yang digunakan, karena
berdasarkan asas konsestensi ditegaskan bahwa metode yang telah dipilih harus dipertahankan

8
pada setiap periode. Perubahan metode hanya akan dilakukan bila terbukti bahwa dengan
perubahan tersebut lebih menjamin ketelitian keuangan perusahaan.

2.5 Harga Terendah Dari Harga Pokok Dan Harga Pasar

Harga terendah dari harga pokok dan harga pasar menentukan kaidah yang menegaskan bahwa
persediaan ( inventaris ) harus dinilai pada nilai terendah antara harga pokok yang lama ( pada
saat pembelian ) dan harga pasaran kini.

1) Pada umumnya, pada sat inflasi, harga historis akan lebih murah daripada harga paar
sekarang, sehingga tidak perlu diadakan penyesuian harga
2) Bila harga pasar lebih rendah dari harga pokok, persediaan akhir harus diniali dengan
harga pasar. Hal ini didasarkan atas konservatisme yang menyatakan bahwa setiap
kerugian harus diketahui pada masa terjadinya
3) Jika nilia persediaan dibawah harga terendah dari harga pokok dan harga pasar, kerugian
yang diakibatkan pada umumnya ditambahkan kepada hrga pokok barang yang
diproduksi.

2.6 Proses Pengendalian

Karena persediaan merupakan investasi utama bagi suatu perusahaan,pengendalian yang


memadai sangat mendasar. Tingkat persediaan bahan baku didasarkan pada produksi terencana,
yang pada gilirannya didasarkan pada peramalan penjualan. Secara umum terdapat lima macam
prosedur pengendalian, yaitu :

1) Pendauran pesanan
Persediaan bahan baku ditinjau menurtu suatu daur tertentu, dan pesanan diadakan untuk
mempertahankan tingkat persediaan yang dikehendaki
2) Metode minimum- maksimum
Menentukan tingkat persediaan minimum dan maskimum. Pesanan kembali diadakan
paada saat tercapai tingkat minimum.
3) Metode dua tempat
Metode ini dipakai untuk bahan yang murah. Bila tempat yang satu kosong diadakan
pesanan baru dan isi tempat yang lain mencukupi untuk memenuhi keperluan sampai saat
diterimanya pesanan itu
4) Rencana ABC
Metode ini diterapkan bila terdapat aneka ragam bahan dengan nilai yang berbeda. Jenis
bahan yang lebih mahal diperiksa lebih sering dan dimonitor secara lebih seksama
5) Metode pemesanan otomatis
Pesanan diadakan secara otomatis bilamana tersedianya mencapai tingkat tertentu.
Metode ini paling tepat penerapannya dengan adanya komputer

9
2.7 Perlakuan Limbah dan Emisi

Perlakuan biaya limbah dan emisi sesuai dengan autput non produk dari perusahaan,
harus ditunjukan terhadap media lingkungan yang berbeda. Limbah kumpulan, biaya daur ulang
dan biaya penjualan yang palinh nyata dipantau. Bagian pertama meliputi semua jenis dari biaya
perlakuan dari output non produk sementara mengikuti biaya yang ditunjukan mencegah dari
limbah dan emisi.

PENYUSUTAN ALAT-ALAT PERLENGKAPAN TERKAIT

Aktiva yang paling nyata pada bagian ini adalah menolak kepadatan (compactor)
kumpulan container dan kendaraan, system perlindungan limbah, saringan polusi udara,
pemberitahuan penyusutan investasi, penanganan limbah pabrik. Tetapi yang tidak boleh
ketinggalan adalah pengamatan terhadap perlengkapan tersembunyi semua ini tergantung pada
jenis bisnis dan laporan manajemen lingkungan, pabrik-pabrik yang telah siap untuk
memisahkan puasat biaya. Kategori tanah atau daratan juga termasuk area seperti perlindungan
tanaman, penanaman ulang dan perbaikan atau situs yang terkontaminasi.

PEMELIHARAAN DAN OPERASI BAHAN DAN JASA

Setiap kali investasi terkait lingkungan dan alat-alat perlengkapan telah didefinisikan
dengan baik,biaya tahunan terkait operasi material dan perlengkapan,pemeliharaan,inspeksi
dsb.dapat ditentukan dan membantu bagian ini.

RESONALIA TERKAIT

Waktu membelanjakan penanganan limbah dan emisi terkait investasi dihitung


disini.Waktu menghabiskan ketidakefisiensian produksi,limbah yang dihasilkan,dan waktu yang
dihabiskan untuk aktivitas manajemen lingkungan umum harus dikutip dimanapun.Bagian ini
sebagian besar berlaku bagi personalia dari departemen pngumpulan limbah,dan orang-orang
yang berwenang dari limbah air dan pengendalian emisi udara,sesuai secara langsung dengan
identifikasi limbah dan aliran emisi dan perlengkapan.

10
IURAN,PAJAK,BEBAN

Semua penjualan,ekses pipa untuk membuang kotoran (sewer) dan biaya saluran kotoran
ke sungai (effluent),tetapi juga biaya untuk lisensi spesifik,atau pajak lingkungan, jika bisa
diterapkan,harus dikutip disini.Pada beberapa negara,eco-taxes mengambil input energi dan
air,seperti halnya kemasan dan kadang kala kimia spesifik yang penuh resiko.Pada sisi output,
pajak dan beban dapat mengambil volume limbah,limbah air dan emisi udara.

DENDA DAN HUKUMAN

Dalam kasus dari non-compliance yang menjengkelkan,denda dan hukuman mungkin di


tagih.beberapa permintaan pentunjuk pelaporan mengungkapkan hal ini secara terpisah, dengan
tanpa me,ihat jumlah mereka dalam hubungannya terhadap pembelanjaan signifikan lainnya.
Mereka masih tidak dapat menemukan pada beberapa laporan, mungkin karena perusahaan pada
garis terdepan mengungkapkan pelaporan kinerja lingkungan bukan denda dan hukuman yang
dapat ditagih.

ASURANSI UNTUK KEWAJIBAN LINGKUNGAN

Firman dapat mencakup diri mereka sendiri versus risiko kewajiban dengan jalan
asuransi. Kontribusi tahunan terhadap asuransi versus kerusakan tradisional dari orang-orang,
barang-barang dan biodiversitas yang menyebabkan bahaya aktivitas yang berpotensi berbahaya
harus dikutip disini. Asuransi meliputi risiko yang lebih tinggi dari api atau kerusakan lain
terhadap sisi produksi atau angkutan sehubungan dengan substansi dengan unsur penuh resiko
dan proses berbahaya juga harus dikutip disini. Asuransi untuk kewajiban lingkungan umumnya
teralokasikan ke kolom biaya lain dibandingkan terhadap media lingkungan spesifik.

Kewajiban lingkungan bertujuan membuat agen yang menyebabkan kerusakan


lingkungan (polusi) membayar perbaikan kerusakan yang telah mereka sebabkan. Peraturan
lingkungan dan standar akuntansi dari kewajiban berbeda dari bangsa ke bangsa. Sering hanya
yang berbahaya dan aktivitas yang berpotensi berbahaya menyebabkan kerusakan langsung
terhadap orang (cedera pribadi), barang-barang (kerusakan hak milik) dan kadang kala
biodiversitas atau sisi kontaminasi ditangkap dari pemimpin dibawah kewajiban langsung.
Kewajiban langsung berarti bahwa tidak dibutuhkan unutk mendirikan satu kesalahan pada

11
bagian dari actor, tetapi sekadar fakta yang satu tindakan (atau penghilangan pada hal itu) benar-
benar memiliki penyebab kerusakan.

KETETAPAN UNTUK PEMBEBASAN DARI BIAYA, PENGOBATAN, DSB.

Ketetapan adalah satu instrumen klasik untuk dkema perlindungan resiko perusahaan
pada neraca dan harus dibentuk untuk kewajiban kontingen dan kerugian potensial dari transaksi
bisnis yang tertunda. Fungsi dari ketetapan adalah mempertimbangkan da mengantisipasi
pembelanjaan masa depan dan kewajiban untuk membantu perusahaan melindungi sendiri resiko
kontingen. Perlu dicatat bahwa ketetapan siap dibawah hukum dagang dan dikenal dengan
otoritas fiscal mungkin sangat berbeda suatu waktu.

Satu kewajiban adalah kewajiban sekarang dari sebuah perusahaan ditunjukan dari
peristiwa masa lalu, perhitungna hari yang diharapkan untuk dihasilkan dalam outflow kas masa
depan atau pen ggunaan dari sumber daya lain,dengan demikian mewakili beban ekonomi
perdagangan masa depan.

Sebuah ketidakpastian adalah suatu kondisi atau situasi, hasil akhir dari untung atau rugi,
akan dikonfirmasikan pada bagian, atau bukan kejadian, dari satu atau lebig kejadian masa
depan. Contoh dari kewajiban (ketidakpastian) yang mungkin muncul dari sebuah aktifitas
perusshaan termasuk:

 Pencemarabn air bumi


 Pencemaran permukaan air
 Pemancaran udara
 Pemancaran energy
 Pemancaran tanah

12
2.8 Pencegahan dan Manajemen Lingkungan

JASA EKSTERNAL UNTUK MANAJEMEN LINGKUNGAN

Semua jasa ekternal untuk konsultan terkait lingkungan, pelatihan, inspeksi, audit dan
komunikasi harus dikutip dan dialokasikan twerhadap media lingkungan relevan. Pada
umumnya, jumlah akan ditandai terhadap kolom dari “beban lainnya” pada dasarnya meliputi
seluruh jumlah aktivitas perusahaan.

PERSONALIA UNTUK AKTIFITAS MANAJEMEN LINGKUNGAN UMUM

Personalia internal untuk aktivitas manajemen lingkungan umum, tidak secara langsung
berhubungan terhadap perlakuan emisi atau produksi dari autpot non produk. Jam kerja untuk
program pelatihan termasuk biaya bepergian aktivitas manajemen lingkungan dan proyek audit,
kepatuhan dan komunikasi harus ditaksir dan dievaluasi dengan masing-masing biaya jam kerja.

PENELITIAN DAN PEMGEMBANGAN

Kontrak eksternal dan jam staf internal untuk penelitian terkait lingkungan dan proyek
pengembangan harusn dikutip secara terpisah dari aktivits manajemen limgkumgan umum,
seperti jumlah kadang-kadang dapat menjadi substansil, perbandingan yang menyimpan dengan
tahun sebelumnya dan sisi lainnya.

PEMBELANJAAN EKSTRA UNTUK TEKNOLOGI PEMBERSIH

Kebanyakan investasi pencegahan polusi melibatkan satu bagian dari peningkatan


lingkungan dan satu bagian dari meningkatkan produksi, dengan masing-masing bagian ditaksi
dengan suatu telah panel. Integrasi atau teknologi pembeesih diijinkan untuk proses produksi
yang lebih efesien yang menguran gi atau mencegah emisi pada sumber.

Teknologi pembersih harus diperlakukan sebagai investasi modal normal (aktiva) dan bukan
sebagai investasi lingkungan karena:

 Investasi dibuat sebagaian besar untuk alasan-alasan ekonomi


 Sulit untuk menentukan elemen pasti lingkungan dari teknologi pembersih

BIAYA MANAJEMEN LINGKUNGAN LAINNYA

13
Berbagai biaya berhubungan terhadap perlindungan lingkungan, misalnya biayab ekstra
untuk pengadaan ekologis dibandingkan dengan materi konvensional. Aktivitas manajemen
lingkungan yang lain menyukai eco-sponsoring juga ditemukan dalam kategori ini. Satu bagian
dari biaya kategori ini akan hamper bisa dipastikan terkait terhadap komunikasi eksternal
seperti misalnya publikasi dari pelaporan lingkungan.

2.9 Nilai Pembelian Bahan

Biaya pembelian bahan dapat disususn sampai 70 persen dari total biayab perusahaan.
Potensi terbesar untuk penghematan bkiaya sering dalam blok biaya bahan, tapi arus bahan harus
dibuat tampak sebelum seluruh tabungan dapat diidentifiksikan. Sebelum limbah dan emsi
terjadi, terkait dengan bahan telah:

 Dibeli
 Diantar, ditangani dan persediaan
 Diproses dalam berbagai langkah produksi
 Dikumpulkn sebagai sisa limbah,dsb
 Pembatalan penempatan

Perusahaan selanjutnyan membayar tiga kali untuk autput non produk:

1. Pembelian
2. Selama produksi, dan
3. Pada penjualan

BAHAN BAKU

Output bahan baku non produk kebanyakan akan menjadi cenderung sebagai limbah
padat. Hanyan dalam sekuruh kasus jarang dimana produk perusahaan adalah berupa gas(gas
industry, parfum) akan ditemukan diudara. Lebih umum adalah salah satu produk cair yang turun
dari limbah air.

14
BAHAN PELENGKAP

Bagian dari produk kecuali bukan komponen utama. Sering tidak dimonitori secara
terpisah. Output non produk harus ditaksir pada satun penilaian pertama dan mungkin
dimonitori dalam proyek terperinci akuntansi biaya.

KEMASAN

Membeli kemasan untuk kebanyakan produk akan meninggalkan perusahaan dengan


produk, tetapI lagi terdapat satu presentasi tertentu untuk kerugian internal, misalnya,
sehubungan dengan kemasan ulang untuk tujuan spesifik, harus ditaksir.

BAHAN OPERASI

Bahan-bahan operasi menurut definisi tidak terkandung dalam produk. Beberapa bahan
dibangun kedalam bangunan kantor dan alat tulis akan meninggalkan perusahaan melalui pos,
tetapi bagian utama dari kimia, bahan pelarut, deterjen, cat, tempelan, dsb.berjalan terhadap
autput non produk.

ENERGI

Untuk input daya, proporsi dari konversi negeri yang tidak efesien terhadap proses
produksi telah ditaksir oleh maneger produksi. Nilai input bagian dari energy ini ditunjukan
terhadap nilai pembelian materiall dan energy dan terhadap energy dan ditunujakn terhadap
kolom udara/ iklim dan limbah air, jika dihasilkan pada suhu yang meningkat.

AIR

Semua material yang dapat ditemukan pada limbah air dan diringkas. Sebagai
tambahan, pembelian biayab dari input air ditujukan padac kolom ini.

2.10 Memproses Biaya

Seluruh autput non produk keluaran tidak hanya memiliki pembelian nilaim material
tetapi jugab sudah mengalami proses pada perusahaan sebelum meninggalkannya lagi. Dengan
demikian, limbah tenaga kerja dan modal harus ditambahkan.

15
Kehilangan waktu kerja sehubungan dengan inefesiensi produksi pada satu bagian
penyusutan untuk mesin sebaik mungkin biaya lainnya harus bertanggungjawab dibawah item
ini. Untuk limbah dari Bahan baku dan produk dalam berbagai tahap dari produksi (biasanya
padat atau cair) biaya produksi dihitunh senagai suatu presentase berdasarkan premium pada
nilai pembelian material. Limbah pelengkap dan operasi material seperti halnya kemasan harus
dikutip dibawah autpout material non produk dan tidak didaftarkan lagi atau belum termasuk,
harus ditambahkan melalui biaya produksi. Untuk energy dan air, tidak ada taksiran yang harus
dibuat, dan dimasukan kedalam pembelian material.

2.11 Pendapatan Lingkungan

Pendapatan lingkungan meliputi laba actual dari daur ulang material atau subsidi dan
dapat terjadi disemua kolom. Penghematan diperlukan serta terpisah dibawah penghematan
lingkungan.

SUBSIDI, AWARDS

Investasi modal untuk perlindungan lingkungan dan proyek untuk manajemen lingkungan
menikmati subsidi, dikenakan pembebasan pajak atua keuntungan lainnya. Pembebasan pajak
dan keuntungan non fiscal harusn dihitung ketika menentukan penghematan biaya yang
ditunjukan dari investasi dan proyek dan tidak dikutip.

LABA LAINNYA

Laba dari penjualan limbah daur ulang. Mungkin lanba lainnya dapat diperoleh dari
berbagai kapasitas terhadap suatu perlakuan limbah air pabrik atau menyampaikan energy yang
dihasilkan disisi eksternal.

2.12 Prinsip Akuntansi Berterima Umum

Pada pelaporan keuangan, manajemen perusahaan mencatat dan melaporkan data keuangan
seperti yang diinginkannya, maka perbandingan diantara perusahaan akan sulit. Oleh karena itu
akuntan mengikuti prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku umum dalam membuat laporan.
Laporan – laporan tersebut memungkinkan investor dan para pemegang saham untuk
membandingkan perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya.

16
A. Konsep Entitas Usaha
Unit usaha yang terdiri sendiri merupakan entititas usha atau satuan usaha dimana data
ekonomi perlu disiapkan. Entitas ini bisa saja merupakan dealer mobil, toko serba ada,
ataupun toko bahan makanan.entitas usaha harus diidentifikasi agar akuntan dapat
menetukan data ekonomi mana yang harus dianalisis, dicatat dan diiktisarkan dalam
laporan. Konsep entitas usaha penting karena membatasi data ekonomi dengan kegiatan
usaha. Dengan kata lain, perusahaan dipandang sebagai entitas terpisah dari pemilik,
kreditor, atau pihak yang berkepentingan lainnya.
B. Prinsip Unit Keuangan
Asumsi dari prinsip unit keuangan adalah bahwa unti keuangan nasional digunakan untuk
mencatat nilai- nilai numeric dari perubahan bisnis dan operasi transaksi. Unit keuangan
di Indonesia digunakan dengan satuan nilai rupiah. Maka, fungsi akuntansi dalam
pencatatan ini adalah rupiah dari arus masuk pendapatan penjualan dan arus keluar biaya
dari entitas bisnis sepanjang operasi.
C. Prinsip Going Concern
Dalam keadaan normal, prinsip going concern membiuat asumsi bahwa suatu entitas
bisnis dalam operasi tak terbatas. Kontunuitas dari keberadaan asumsi ini dinyatakan
bahwa biaya dari aktiva bisnis akan dilindungi melebihi waktu dengan cara laba- laba
yang dihasilkan melalui keberhasilan operasi.
Nilai – nilai neraca untuk aktiva jangka panjang seperti tanah, bangunan dan
perlengkapanditunjukan pada biaya auisi aktual.
D. Prinsip Biaya
Asumsi yang dibuat oleh konsep keuangan adalah diikat secara langsung terhadap prinsip
biaya, yang mengharuskan nilai dari transaksi bisnisdicatat secara aktual atau setara
biaya kas. Selama periode diperluas dari inflasi atau deflasi, perbandinganlaporan laba
rugi untuk tahun berbeda menjadi sulit, jika tidak berarti, dibawah asumsi rupiah yang
stabil.
E. Prinsip Periode Waktu
Prinsip periode waktu mengharuskan sebuat entitas bisnis untuk melengkapi analisis
kondisi pelaporan keuangan dan keuntungan dari operasi bisnis melebihi periode waktu
operasi spesifik.
F. Prinsip Konservatisme
Sebauh bisnis seharusnya tidak pernah menyiapkan laporan keuangan yang
menyebabakan item- item neraca seperti aktiva selalu ditekan atau kewajiban untuk
dikecilkan, pendapatan penjualan terlalu ditekan atau biaya dikecilkan. Situasi mungkin
ada dimana estimasi yang diperlukan untuk menentukan nilai- nilai persediaan atau untuk
memutuskan tingkat depresiasi yang tepat.
G. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)

Prinsip konsistensi adalah prinsip akuntansi yang harus digunakan pada pelaporan keuangan
secara konsisten atau tidak berubah-ubah dalam hal metode, prosedur dan kebijakan yang

17
digunakan. Gunanya agar laporan keuangan yang dihasilkan pada suatu periode bisa
diperbandingkan dengan laporan keuangan periode-periode sebelumnya, sehingga bisa
memberikan manfaat bagi para penggunanya. Dengan penggunaan metode dan prosedur secara
konsisten, maka jika ada perbedaan yang terjadi bisa diketahui dengan cepat.

Namun prinsip ini bukan berarti melarang adanya perubahan metode atau prosedur akuntansi.
Sebuah perusahaan boleh mengganti metode yang dipakai dengan memberikan penjelasan alasan
penggantian tersebut pada laporan keuangan perusahaannya

H. Prinsip Materialitas

Prinsip materialitas adalah prinsip yang mengakui adanya pengukuran dan pencatatan akuntansi
secara material atau bernilai. Bernilai dalam arti bernilai nominal dan bisa dijual. Jika tidak
material, maka tidak perlu dinilai dan diakui.

I. Prinsip Pengungkapan Penuh (Full Disclosure Principle)

Prinsip pengungkapan penuh adalah prinsip akuntansi yang menyajikan informasi keuangan
secara lengkap dan informatif. Karena mengingat banyaknya pengguna informasi akuntansi.

Namun informasi keuangan tersebut hanya berupa ringkasan dari seluruh transaksi yang terjadi
pada 1 periode. Karena tidak mungkin memuat semua informasi dalam 1 laporan. Maka pada
laporan keuangan diberi keterangan atau informasi tambahan yang diperlukan yang tidak
terdapat dalam laporan keuangan. Informasi tambahan tersebut berupa catatan kaki atau lampiran
yang berisi :

 Metode akuntansi yang digunakan


 Perubahan-perubahan yang terjadi dalam penerapan metode akuntansi, koreksi, taksiran,
dan lain-lain. Catatan tentang perubahan ini sekaligus menunjukkan bagaimana perlakuan
perusahaanterhadap perubahan yang terjadi tersebut
 Kontrak pembelian atau kontrak penting lain
 Kemungkinan adanya laba atau rugi yang bersyarat
 Catatan tentang modal, misal jumlah saham dan lainnya
 Catatan tambahan untuk menunjukkan perhitungan yang lebih detail
tentang akun tertentu yang dianggap penting dan material.

J. Prinsip Pengungkapan Penuh


Prinsip ini ialah menyajikan sebuah informasi lengkap dalam sebuah laporan keuangan.
Prinsip ini sangat diperlukan karena hanya melalui laporan keuanganlah kita bisa tahu
kondisi dari suatu perusahaan dan mengambil suatu keputusan dari perusahaan tersebut.
Jika informasi yang disajikan tidak lengkap, maka hal tersebut akan dapat menyesatkan
pemakainya.
K. Prinsip objektivitas
Mengharuskan sebuah transaski untuk memiliki dasar. Beberapa bentuk dari bukti
objektivitas atau dokumentasi harus ada untuk mendukung sebuah transaski sebelum
dapat dimasukan kedalam catatan akuntansi. Bukti yang diterima untuk pembayaran dari

18
pemeriksaan tamu atau penerimaan dari kartu kredit atau tagihan rekning rumah yang
mendukung laba pendapatan penjualan. Biaya biaya yang terjadi ketika kas dibayar atau
ketika kredit diterima, menciptakan hutang dagang berdasarkan pembayaran yang dibuat
pada masa depan.
L. Prinsip Penandingan
Pada waktu akuntan menyiapkan laporan keuangan, mereka asumsi bahwa umur ekonomi
suatu bisnis dapat dibagi kedalam beberapa periode waktu. Ketika menggunakan konsep
periode akuntansi ini, akuntan harus menentukan dalam periode mana pendapatan dan
bebam bisnis akan dilaporkan. Untuk menentukan periode yang tepat, akuntan
menggunakan : 1.) akuntansi dasar kas atau 2.)akuntansi dasar akural. Pada dasar kas,
pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugi pada periode di mana kas
diterima atau dibayar.

2.13 Aspek Lingkungan Pada Neraca

Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis. Hampir seluruh aktivitas perusahaan
tidak bisa dilepaskan dari praktek akuntansi. Oleh karenanya akuntansi memainkan
peranan penting dalam maju mundurnya perusahaan. Bagi masyarakat pengguna,
akuntansi tentunya akan berfungsi sebagai :
1. Penyedia informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi
investor juga kreditor untuk dasar pengambilan keputusan dan pemberian kredit
2. Penyedia informasi posisi keunngan perusahaan dengan menunjukan sumber-
sumber ekonomi ( kekayaan ) perusahaan serta asal kekayaan tersebut
3. Penyedia informasi keuangan yang dapat menunjukan prestasi perusahaan dalam
menghasilkan laba
4. Penyedia informasi keuangan yang dapat menunjukan kemampuan perusahaan
dalam melunasi hutang- hutangnya
5. Penyedia informasi keuangan yang dapat menunjukan sumber- sumber pendanaan
perusahaan
6. Penyedia informasi yang dapat membantu para pemakai dalam memperkirakan
aliran kas masuk ke dalam perusahaan

Sementara itu, fungsi dari akuntansi keuangan adalah untuk menyediakan satu database
perusahaan dan untuk mempersiapkan laporan keuangan. Laporan keuangan tahunan terdiri dari
neraca, rekning laba rugi usaha, laporan manajemen dan lampiran.

Laporan keuangan disampaikan pada pertengahan tahunan harus mematuhi ketentuan penilaian
regulator, dengan satu pembedaan seperti menghormati fungsi mereka yang dibuat diantara
komersil dan neraca pajak.

Neraca mengacu pada kondisi keuangan dari suatu entitas bisnis dengan menunjukan status dari
aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik berdasarkan tanggal akhir khusus atau periode operasi.
Neraca didefinisikan sebagai suatu daftar seluruh aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik dari
suatu entitas pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun. Neraca
merupakan gambaran dari suatu entitas, sebab itu neraca sering juga disebut sebagai lapiran
posisi keuangan.

19
Tabel 5.1 Struktur Bagan Akun

Kelompok Isi Dialokasikan pada


Akun
0 Aktiva tetap Neraca
1 Saham
2 Akiva lancar lainnya dan deferrals
3 Provisi, hutang dagang dan deferrals
4 Laba operasi Akun laba dn rugi
5 Pembelanjaan bahan dan penerimaan jasa
6 Biaya tenaga kerja
7 Biaya penyusutan dan biaya operasi lainnya
8 Laba keuangan dan beban- beban, pajak
9 Modal ekuitas, pembalik,akun penutup Nerca

Sehubungn dengan keseberagaman akun, pembelanjaan untuk energy, penjualan limbah atau
detergen ditempatkan oleh kebanyakan pemegang buku ke dalam akun dengan angka serupa.
Standar bagan akun oleh karenanya memiliki beberapa kemiripan dengan daftar susunan periodic
unsure kimia.

Tiap- tipa transaski bisnis ditempatkan kedalam dua rekening, misalya biaya pembayaran sewa
melalui bank perusahaan atau sebagai satu penerimaan piutang dari pelanggan bertentangan
dengan akun pendapatan. Daftar dari neraca memperlihatkan juml total dari semua akun dan
memberikan iktisar terbaik, sehubungan dengan fakta bahwa yang ini belum terkumpul disajikan
seperti satu pada laporan keuangan.

Ekuitas modal ( dana yang disediakan oleh pemilik ) adalah saldo diantara aktiva ( investasi,
piutang dsb.) dan pinjaman modal. Dengan demikian persamaan neraca dibaca sebagai berikut :

Akiva – pinjaman modal = ekuitas atau,

Akiva = pinjaman modal + ekuitas

Tabel 5.2 stuktur dari neraca

Kelompok akun Akun aktiva ( kredit ) Kelompok akun Akun kewajiban


( debit )
0 Aktiva tetap 9 Ekuitas modal

Reserves

Laba
Aktiva tetap Pinjaman

1 Saham Modal

20
2 Piutang Provisi

2 Saldo kas dan bank


Sisi kredit dari neraca memperlihatkan nilai aktiva dalam istilah keuangan berdasarkan cut – off
date. Sisi debit memperlihatkan dana- dana yang digunakan oleh perusahaan, sumber daya
keuangan dibagi kedalam modal atau modal pinjaman ( hutang).

Aktiva Tetap

Akuntan mengidentifikasi tiga kategori aktiva

1. Aktiva tetap ( jangka panjang )


2. Aktiva lancar
3. Good will

Aktiva tetap merupakan aktiva bernilai besar yang digunakan untuk kegiatan perusahaan, bersifat
tetap atau permanen dan tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal. Contoh aktiva ini
adalah tanah, gedung, kendaraan, peralatan, mesin- mesin. Aktiva ini kecuali tanah akan
berkurang nilainya oleh karena digunakan dalam kegiatan perusahaan. Penyusutan nilai aktiva
dicatat oleh perusahaan sebagai beban penyusutan. Akumulasi penyusutan adalah jumlah
penyusutan yang telah dilakukan sejak aktiva tetap diperoleh sampai dengan tanggal neraca.
Harga perolehan aktiva tetap dikurangi dengan akumulasi penyusutan disebut nilai buku atau
aktiva tetap neto.

Aktiva tetap dimaksudkan untuk melayani perusahaan supaya lebih lama dibandingkan tahun
akuntansi. Data pada mereka ditimbun sama- sama pada daftar dari pabrik dan alat- alat
perlengkapan. Aktiva tetap dinyatakn pada neraca dengan pembelian biaya historis, dikurangi
dengan penyusutan tahunan melebihi masa manffat yang diterapkan. Akuntansi biaya
perbedaannya dalam nilai- nilai aktiva tetap dan menghasilkan penyusutan oleh nilai ganti
estimasi mereka.

Termasuk dibawah aktiva tetap adalah seluruh aktiva yang dugunakan berdasarkan cut- off date
untuk mendukung operasi perusahaan secara permanen dan seluruh masa manfaatnya cenderung
perluas ke berapa tahun. Biaya pembelian dibagi melebihi masa manfaat melalui satu penyustan
tahunan.

AKTIVA LANCAR

Aktiva lancar adalah aktiva yang diharapkan dapat dicairkan menjadi kas, dijual atau dikonsumsi
dalam jangka waktu 12 bulan atau dalam siklus operasi perusahaan yang normal jika lebih dari
satu tahun. Siklus akuntansi adalah jangka waktu dimana 1) kas digunakan untuk memperoleh
barang dan jasa, dan 2)barang dan jasa yang dijual kepada para pelanggan yang akan membayar
pembelian tersebut dengan uang kas. Sebagian besar perusahaan, mempunyai siklus akuntansi

21
yang yang hanya beberapa bulan. Beberapa jenis usaha lainnya memiliki siklus akuntansi lebih
dari 1 tahun. Kas, piutang, wesel tadi yang yang akan jatuh tempo dalam waktu atau kurang,
beban yang dibayar dimuka merupakan aktiva lancar.

Saham

Semua pembelian bahan-bahan (baku ,pelengkap dan dan bahan-bahan operasional) yang belum
juga diproses dalam produksi, dan semua barang dalam pengerjaan dan barang jadi, belum juga
dijual, didaftarkan setiap tahun atau diatur pada barang persediaan pada waktu prosedur
investasi. Dengan demikian selanjutnya media kan 1 pandangan yang baik (biasanya terhitung
sejak 31 Desember) dari pembelian saham dan dikonsumsi pada suatu tahun tertentu.

Piutang

piutang adalah hak klaim yang dimiliki perusahaan terhadap seseorang atau perusahaan lain.
Pada saat jatuh tempo, apabila piutang dilunasi, perusahaan akan memperoleh uang tunai, aktiva
lain atau jasa. piutang dagang adalah piutang yang berasal dari kegiatan utama perusahaan atau
penjualan kredit. Akun piutang dagang biasanya dilampiri dengan daftar piutang. Piutang ini
meliputi:

1. piutang dari peralatan dan jasa yang disediakan terhadap pelanggan.


2. Piutang dari pembayaran diterima dimuka, pinjaman, pertukaran dari bills, dan
sebagainya.
Aktiva lain-lain

Suatu perusahaan mungkin mempunyai harta lain yang tidak terkait dengan baik ke dalam aktiva
lancar maupun aktiva tetap titik beberapa aktiva lain-lain yang dibahas disini adalahgelas,
perak,linen, dan baju seragam, jumlah ini disusun dari dua bentuk. Nilai materi yang digunakan
kan di tambahkan kepada ongkos materi namun baru dan di dalam gudang.

Deposito

jika deposito bisa di dan akan kembali pada beberapa waktu di masa depan hal tersebut dapat
dipertimbangkan sebagai suatu aktiva. Satu contoh dari hal ini, deposito dengan kegunaan
perusahaan.

Investasi

Investasi dimaksudkan untuk tujuan jangka panjang reguler, apresiasi, atau kontrak kepemilikan
dilaporkan di bawah “investasi ".utang dan modal saham sendiri yang dibeli sebagai investasi
jangka panjang titik saham perusahaan lain untuk dapat mempengaruhi atau mengontrol berbagai
aksi perusahaan itu dipandang sebagai penggunaan metode ekuitas.

Beban tangguhan

22
jika poin penting dari aktiva menyinggung terhadap manfaat masa depan selanjutnya terhadap
suatu pertanyaan tentang masukan-masukan atas berbagai macam beban tangguhan tertentu
sebagai aktiva menurut thecommitteeonterminology yang dituangkan dalam accounting
terminologi buletin nomor 1 augst,1953 paragraf 26 menyatakan dalam definisi aktiva bawa
beban tangguhan bukan merupakan aktiva dalam arti umum, tetapi jika beban tersebut
dimasukkan untuk dibandingkan dengan pendapatan masa depan, maka dalam struktur akuntansi,
beban tersebut dapat diklasifikasikan sebagai aktiva dalam neraca.

Total aktiva

Semua aktiva yang yang dibahas, ketika ditambah secara bersamaan, menyajikan kembali total
aktiva dari perusahaan, atau jumlah sumber sumber daya yang tersedia.

KEWAJIBAN LANCAR

Kewajiban lancar adalah kewajiban kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu 1 tahun
atau dalam satu siklus operasi perusahaan jika siklusnya lebih lama dari 1 tahun.hutang wesel
bayar yang jatuh temponya dalam satu tahun utang gaji, pendapatan diterima dimuka, dan utang
bunga dari wesel bayar merupakan kewajiban kewajiban lancar.

Hutang dagang

hutang dagang merupakan piutang dagang yaitu hutang yang berasal dari kegiatan utama
perusahaan (pembelian kredit barang dan jasa)

Hutang wesel

Utang wesel atau sering disebut dengan wesel bayar merupakan kebalikan piutang wesel. Dalam
hal mengeluarkan janji tertulis untuk membayar sejumlah uang pada hal tertentu.

Hutang bank

hutang bank merupakan kewajiban jangka pendek atau jangka panjang kepada bank atau
lembaga keuangan yang disebabkan oleh pinjaman yang diterima oleh perusahaan

Hutang gaji, bunga, dan lain-lain

hutang gaji, bunga, dan hutang lain-lain yang termasuk dalam golongan ini merupakan beban
beban yang terjadi tetapi belum saatnya dibayar.kadang-kadang hutang semacam ini disebut
dengan beban masih harus dibayar.

Pajak laba yang dibayar

Pajak laba yang dibayar ini merupakan utang pajak pendapatan terhadap pemerintah atas
pendapatan kena pajak perusahaan.

23
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

Kewajiban jangka panjang adalah semua kewajiban yang tidak lancar dikelompokkan sebagai
kewajiban jangka panjang . Sebagian besar wesel bayar adalah jangka panjang. Wesel bayar
lainnya dibayar dengan angsuran, dimana angsuran pertamanya jatuh tempo dalam waktu 1
tahun angsuran ke-2 pada tahun berikutnya, dan selanjutnya.

EKUITAS MODAL

Ekuitas modal sendiri

Ekuitas modal dibandingkan seluruh aktiva di mana na mitra telah diletakkan pada penjualan
perusahaan (saham atau modal nominal), cadangan(laba tidak dikeluarkan kecuali diperoleh oleh
perusahaan untuk tujuan tertentu) dan laba rugi.

Modal pinjaman

Modal pinjaman menunjukkan kewajiban dari perusahaan untuk menyewa jasa secara kas (yaitu,
jasa atau produk).

1. Ketetapan
ketetapan harus dibuat di mata hukum untuk hutang dagang yang tidak pasti misalnya
pensiun dan pajak, dan kerugian potensial dari transaksi bisnis tergantung ketika
perusahaan mempersiapkan laporan keuangan ini. Ketetapan ini juga dibuat untuk hutang
dagang sejumlah pasti yang mana belum juga telah ditentukan misalnya pembayaran
konsultasi pajak untuk persiapan dari laporan keuangan.
2. Utang dagang
Hutang dagang merupakan piutang dagang, yaitu utang yang berasal dari kegiatan utama
perusahaan pembelian kredit barang dan jasa. Akun ini biasanya dilampiri dengan daftar
utang dagang yang memuat rincian menurut nama kreditur utang dagang untuk barang
persediaan dan jasa dibuat oleh tiap-tiap perusahaan dari kuitansi dari 1 fakturnya hingga
dari pembayaran.

2.14 Memperoleh Pembelanjaan dari Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi disususn sesuai dengan pembelanjaan atau kategori yang berorientasi
format atau terhadap format operasional (biaya penjualan). Pada kategori biaya yang berorientasi
format, semua laba dan biaya dari suatu periode didaftarkan. Pembelanjaan operasional dipecah
kedalam pembelanjaan materi dan personalia, penyusutan dan biaya lainnya. Akumulaso dan
pemeriksaan dari pekerjaan dalam proses dan barang jadi ditentukan oleh saru investasi diakhir
tahun, dinilai pada biaya produksi dan ditempatkan seperti koreksi dari pendapatan penjualan.

24
Pada fotmat biaya penjualan, penjualan actual dari periode dibandingkan hnya terhadap
seluruh biaya-biaya yang tela dibuat untuk manufaktur dari produk terjual. Fotmat biaya
penjualan oleh sebab itu, mengharuskan suatu kolelksi konstan dan penilaian dari penilaian
persediaan dari produk jadi dan barang pengerjaan. Laporan laba bulanan selanjutnya
memimpin terhadap hasil lebih operasi eksplisit yang dihasilkan dibandingkan kategori biaya
yang berorientasi format dimana perubahan barang persediaan tidak dicatat sepanjang tahun
walaupun menjadi canggi dan konsumsi waktu yang kaitan dengan system akuntansi biaya
terpakai. Format biaya penjualan adalah struktur yng berbeda dan membedakan antara biaya
produksi dari penjualan, dan secara berururtan memisahka biaya retribusi, biaya administrative,
dan biaya operasi lainnya. Laba selama setahun memiliki format yang sama keduanya.

Format biaya penjualan mengijinkan suatu waktu tertentu yang lauang pada hitungan
biaya produksi seperti baiay inklusi dari biaya umum pada penghasilan. Bahan dan produksi
terkait bisa langsung dan khusus dari penghasilan selalu terlihat pada “biaya produksi”.

Biaya langsung terkait bahan meliputi bahan baku dan pelengkap seperti halnya bahan-
bahan kemasan dialokasikan secara langsung kesatu produk, bergantung pada system akuntansi
baiaya yang digunakan. Produksi terkait biaya langsung meliputi gaji dalam produksi,
dialokasikan sesuai dengan pencatatan jam kerja dan pusat biaya. Bahan dan produksi terkait
biaya umum (biaya tenaga kerja lain, bahan-bahan operasional, penyusustan untuk produksi
pabrik) mungkin ditempatkan dibawah biaya produksi atau biaya item “pembelanjaan operasi
lainnya”. Agarv mampu untuk menentukan bagian yang tepat dari output non produk,
dibandingkn kerusakan yang terperinci bersama dengan system akuntansi biaya yang digunakan
oleh perusahaan harus disediakan.

2.15 Keseimbangan Arus BahanPada Tingkat Perusahaan

Basis dari perbaikan kinerja lingkungan adalah pencatatan dari arus bahan dalam
kilogram oleh satu analisa inpit-aoutput. Batas system terdapat pada tingkat perusahaan, atau
selanjutnya terbagi kesitus, pusat biaya, tingkat proses dan produksi.

Dengan kenaikan biaya untuk kepatuhan lingkungan, penjualan dari kebutuhan akan
meningkatkan efesiensi benar-benar pasar kompetitif, menjejaki dan melacak arus bahan
sepanjang perushaan telah menjadi alatb utama untuk mendeteksi peningkatan potensial dalam

25
pencegahan lingkungan dan produksi pembersihan. Demikian juga, menghitung biya terkait
lingkungan dan memberikan mereka kembali terhadap polusi pusat baiya, proses atau produk
( pnrinsip pembayaran, membayar polusi, juga dalam akuntansi biaya) telah memperoleh
kepentingan untuk menghitung dengan benar profotabilitas produk, situs proses dan produksi.

Saldo arus arus bahan adalah suatu persamaan berlandaskan pada apa yang datang dan
harus pergi keluar atau simapan. Informasi saldo arus bahan berdasarkan bahan-bahan digunakan
dan jumlah yang dihasilakan dari produk, limbah dan emisi telag dilaporkan.

Suatu keseimbangan arus bahan dapat dibuat untuk beberapa bahan yang dipilih atau
diproses, atau untuk seluruh bahan dan limbah dari satu organisasi. Tujuan dari proses
keseimbangan adalah untuk menjejaki bahan-bahan berdasarkan cara mereka memlalui
perusahaan. Titik awal sering adalah tingkat perusahaan, sebanyak informasi tersedia
berdasarkan system baqtas ini. Juga, tingkat ini digunakan untuk pengungkapan dalam pelaporan
lingkungan.

Idealnya, keseimbangan arus bahan dapat diringkas untuk memperlihatkan seberapa


banyak pembelian bahan sebenarnya diproses kedalam penjualan produk dan seberapa
dibebaskan sebagai limbah, limbar air atau emisi. Sebenarnya ini terdiri dari satu saldo arus
bahan dalam kilogram dikombinasi dengan satu keseimbangan energy dalam Kwh dan
keseimbangan air dalam meter kubik.

Dalam rangka untuk mampu mengumpulkan dan mengevaluasi data yntyk hal seperti
analisa, system informasi dasar harus menyediakan catatan pada kuantitas yang dibeli, dihasilakn
dan dijual.

BAHAN BAKU

Bahan baku mendasarim bagian utama dari satu produk. Pada bebrapa perusahaan,
manajemen gudang dan system perencanaanproduksi memonitor pembelian mereka dan input
kedalam prodyuksi. Pada kebanyakan perusahaan baqhan baku telah dicatat dalam suatu maslaah
terperinci dalam melalui akun seperti halnya jumlah persediaan bahan, gudang, system
perencanaan produksi dan akuntansi biaya.

26
BAHAN PELENGKAP

Bahan pelengkap merupakan satu bagian dari produk tetapI tidak jelas bagi konsumen
yaitu,(tempelan dalam satu table atau sepatu). Penggunaan dari bahan pelengkap dicatat kurang
sering dalam system perencccanaan produksi. Untuk alasan ini, kuantitas, arus dan penyebab dari
penggunaan bahan non-efesien sering tidak diketahui. Jika, pada sisi lain, pembelian mereka
adalah mengatur barang persediaan melalui gudang, penggunaan tahuann dapat dihitung.

KEMASAN

Kemasan bahan dibeli untuk mempergunakan dengan produknya perusahaan. Dinegara


dengan system kemasan berlisensi, pembelian dicatat secara detil. Kemasan produk biasanya
diintegrasikan kedalam system perencanaan produksi dan dalam manajemen persediaan barang
gudang.

MENGOPERASIKAN BAHAN-BAHAN

Mengoperasikan bahan bukan merupakan bagian dari produk kecuali penting bagi
produksi dan proses administrasi yaitu, (bahan pelarut, alat kecil, bahan kantor, dsb). Mungkin
berunsur bahan berbahaya dan beracun misalnya, untuk digunakan dalam laboratorium atau
bengkel, yang serig ditampatkan secara terpisah sebagai limbah penuh resiko. Pada bebrapa
perusahaan mereka tidak dilacak dengan system administrasi pentimpanan kecuali dicatat seperti
pembelanjaan se,asa membeli. Sangat jarang konsumsi mereka ditandai terhadap satu pusat
biaya, yang membuat sulit dilacak.

BARANG DAGANGAN

Banyak perushaan membeli barang untunk berdagang tanpa proses selanjutnya yang
disebut denhgan barang dagangan. Sering bagian produk yang baru dihasilkan secara eksternal
ditambahkan terhadap produk akhir tanpa proses.

ENERGI

Pembelian energy dapat dengan mudah dilacak melalui masing-masing faktur. Untuk
nilai input produksi energy perusahaan biasanya melalui pencatatan penjualan.

27
2.16 Organisasi dari Manajemen Persediaan dan Perencanaan Produksi

Item-item input/ouput merupakan bagian perolehan dari akun laba rugi. Daftar ini
merupakan catatan lengkap dari semua pembeli bahan (dalam istilah nilai). Luas pekerjaan
perusahaan dengan jumlah angka klasifikasi bahan dan jumlah pembelian dapat diperoleh secara
relative dengan mudah dari system penyimpanan. Mencek akun persediaan dan akuan arus untuk
konsistensi adalah rumit bagi keseimbangan bahan.

Harus menjadi mungkin tidak dengan bahan baku dan bahan pelengkap serta kemasan
produksi dalam setiap tahun neraca tertentu dapat diperoleh dalam nilai dan volume dari neraca
dari tahun sebelumnya ditambah arus dari akun tahun. System dengan peningkatan komplesitas
dapat digunakan untuk administrasi penyimpanan, tergantung kepada ukuran dari perusahaan
dan nilai dari gudang produk. Contoh jarak komplesitas dari system informasi adalah:

1. Nilai pembeli bahan dicatat seperti pembelanjaan secara langsung selama pemgadaan,
satu jejak selanjutnya dari kuantitas yang digunakan tidak mungkin. System ini adalah
umum dari suatu ukuran perusahaan kecil dan perusahaan menengah dan dengan bahan-
bahan operasi.
2. Jumlsh persediaan bahan biasanya mencatatt kuantitas bahan, tapi system ini tidak
mencatat bahan dari persediaan.
3. Bahan diambil dari gudang atas pertolongan satu bentuk keluaran persediaan.
4. Perusahaan mempergunakan formulir pesanan internal menghubumgkam kesistem
perencanaan produksi.
5. Persediaan yang dikeluarkan juga ditandai oleh pusat biaya.
6. Biaya limbah dan penjualan dan kuantitas juga dicatat melalui administrasi penyimpanan
dengan jalan pencatatan internal.
7. Biaya limbah dan penjualan merupakan tambahan kepusat biaya relevan.

Sistem output berikut dapat dibedakan:

1. Hanya perputaran yang diketahui bukan volume produksi actual.


2. Keberadaan produksi statistic, dipelihara atas pertolongan dari pengeluaran persediaan.
3. Terdapat sebuah program perencanaan produksi yang menghitung estimasi input dan
output berdasarkan system.

28
KONSISTENSI DAN KONSILIDASI

Informasi yang dikumpulkan dari akuntansi manajemen lingkungan pada tingkat


perusahaan dapat dan harus dibagi kedalam produksi oleh devisi, situs, pusat biaya dan produk.
Seperti manajer pusat biaya, situs, devisi, dan puncak akan mungkin mengumpulkan dan menjadi
terkait dalam informasi dengan batas yang berbeda, sesuai dengan isu-isu yang dikumpulkan.

Akuntansi manajemen lingkungan meliputi dan persiapan dan ketehuim dari biaya
lingkungan dan informasi kinerja untuk digunakan perkalian internal dan kelompok stekholders
eksternal. Informasi dapat dikumpulkan untuk tingkat keputusan berbeda pada perubahan dalam
perusahaan dan sering disajikan pada satu laporan dengan terpisah untuk stekholders ekternal.
Satu struktur yang dapat dan system informasi dasar konsisten adalah krusial untuk siyus dan
krebilitas dari data yang disajikan.

KONSISTENSI

Prinsip konsistensi telah dikembangkan untuk menjamin perbandingan konsistensi darim


prosedur-prosedur seerta teknik yang dikenakan dalam persiapan laporan keuangan dari periode
akuntansi lainnya. Dengan demikian disarankan bahwa criteria registrasi data untuk masing-
masing butir data pembelanjaan pada acuan jejak harus didokumentasikan sepeti halnnya:

1. Deskripsi dari item pembelanjaan atau indicator lingkungan (absolute dan relative)
2. Definisi dari data dasar dan terkait denominator
3. Sumber data
4. Factor-faktor konversi dan definisi
5. Frekuensi dari pengumpulan data dan perhitungan indicator
6. Tanggungjawab untuk pendaftaran data

BATAS SISTEM

Substansi batas system bagi perusahaan menjadi pagar bagi perusahaan maupun neraca
perusahaan. Data yang benar-benar sering tidak tersedia yaitu data untuk situs perusahaan.
Berbagai tambahan data dari supller dan konsumen tidak tersedia sehingga pembiayaan siklus
hidup neraca terus menerus gagal terkait dengan masalah ketersediaan data.

29
KONSILIDASI

Beberapa perusahaan telah mengawali system informasi lingkungan internal dengan


mengumpulkan data dari semua situs dan afiliasi.

30
BAB 111

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Belanja merupakan perolehan barang atau jasa dari penjual dengan tujuan membeli pada
waktu itu. Belanja adalah aktivitas pemilihan dan atau membeli. Dalam beberapa hal
dianggap sebagai sebuah aktivitas kesenggangan juga ekonomi.
Laporan keuangan menjadi lebih bermanfaat ketika item – item individu telah
diklasifikasikan kedalam kelompok- kelompok yang signifikan untuk membandingkan
dan menganalisa keuangan.
Neraca menyediakan suatu gambaran kondisi keuangan dari suatu bisnis pada poin
khusus. Pelaporan neraca dapat disajikan dalam bentuk horizontal atau bentuk vertical.
Kewajiban lebih lanjut dikelompokan kewajiban jangka panjang dan jangka pendek.
Ekuitas pemegang saham umumnya terdiri dari akun modal saham dan laba ditahan.

3.2 Saran
Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap pembaca dari berbagai kalangan pada
umumnya, dan bagi masyarakat ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Jurusan
Akuntansi Universitas Nusa Cendana Kupang. Penulis menyadari bahwa penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saran yang bersifat membangun
dari berbagai pihak sangat diharapkan.

31
DAFTAR PUSTAKA

32

Anda mungkin juga menyukai