Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

DOSEN PENGAMPU :
Siti Nurindah Sari, M.Pd

DISUSUN OLEH :
MALIKHATUN HIDAYAH ( 1320110004 )

UNIVERSITAS IVET SEMARANG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GEOGRAFI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala limpahan rahmat dan nikmat-
Nya, terutama nikmat iman dan juga kesehatan sehingga saya bisa menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul “Pendidikan Multikultural” ini dengan tepat waktu.
Kedua kalinya sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad Saw yang selalu kita nanti – nantikan
syafaatnya, baik syafaat di dunia maupun syafaat di akhirat kelak.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Ibu Siti Nurindah Sari, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah
Pendidikan Multikultural. Selain itu, makalah ini dibuat guna untuk memenuhi
tugas Ulangan Tengah Semester (UTS) Ganjil.
Saya mengucapkan ba’nyak terimakasih kepada Ibu Siti Nurindah Sari,
M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan Multikultural, karena
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Harapan saya semoga dengan
diberikannya tugas pembuatan makalah ini dapat semakin menumbuhkan
kesadaran dan tanggung jawab saya sebagai seorang mahasiswa.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih sangat begitu
jauh dari kata sempurna. Karena saya sadar, kemampuan saya miliki sangatlah
terbatas dan masih membutuhkan banyak bimbingan dari Ibu Siti Nurindah Sari,
M.Pd . Oleh karena itu, mohon kritikan dan juga saran yang membangun begitu
sangat saya harapkan demi kesempurnaan dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata, semoga penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada pembaca maupun bagi penulis. Aamin Yaa Rabbal’alamiin..

Demak, 17 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3
2.1 Pengertian Pendidikan multicultural ......................................................... 3
2.2 Dasar – dasar Pendidikan multicultural .................................................... 4
2.3 Tujuan Pendidikan multicultural .............................................................. 6
2.4 Fungsi Pendidikan multicultural ............................................................... 7
2.5 Wacana Pendidikan multikultural di Indonesia ........................................ 8
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 8
3.1 KESIMPULAN......................................................................................... 8
3.2 SARAN ..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering
terjadi di bawah bimbingan orang lain tetapi juga memungkinkan secara
otodidak. etimologi kata Pendidikan itu sendiri berasal dari Bahasa latin yaitu
ducare, berarti menuntun, mengarahkan, atau memimpin dan awalan “e”,
berarti keluar. Jadi, Pendidikan berarti kegiatan menuntun keluar.1
Indonesia adalah negara besar dengan segala budaya dan adat istiadat yang
melekat, tidak dapat dipungkiri bahwa ragam budaya tersebut akan melahirkan
berbagai pendapat masyarakat, yaitu Indonesia adalah negara dengan
keragaman suku, ras dan agama yang beragam. Ilmu yang mempelajari
keanekaragaman saat ini sering disebut dengan pendidikan multikultural.
Pendidikan multikultural perlu dikembangkan agar masyarakat Indonesia
lebih memahami pentingnya menjaga kerukunan antar sesama, dalam
pengertian bahwa segala sesuatunya harus holistik, guna memperluas
kehebatan ilmu dalam multikulturalisme lebih dari sekedar apresiasi.
Perbedaan juga harus dipahami untuk menjaga keharmonisan dan memberikan
kepentingan etika. Di mata kelompok lain, ketaatan pada prinsip-prinsip
kemanusiaan diharapkan dapat mencapai kejayaan di negara multi-negara,
multi-nasional, Indonesia.

1
Dewey, John (1916/1944). Democracy and Education. The Free Press. hlm. 1–4. ISBN 0-684-
83631-9.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan multicultural ?
2. Apa saja dasar – dasar dalam Pendidikan multicultural ?
3. Apa saja tujuan Pendidikan multicultural ?
4. Apa saja fungsi Pendidikan multicultural ?
5. Bagaimana wacana Pendidikan multicultural di Indonesia ?

1.3 Tujuan Penulisan


Pembaca dapat mengambil beberapa tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian Pendidikan multicultural
2. Untuk mengetahui dasar – dasar dalam Pendidikan multicultural
3. Untuk mengetahui tujuan Pendidikan multicultural
4. Untuk mengetahui fungsi Pendidikan multikultural
5. Untuk mengetahui sejauh mana wacana pendidikan multikultural di
Indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan multicultural


Kata budaya atau kultur (culture) di pandang penting karena kata ini membentuk
dan merupakan bagian dari istilah Pendidikan Multikultural. Bagaimana kita
mendefinisikan budaya akan menentukan arti dari istilah Pendidikan Multikultural.
Tanpa kita mengetahui apa arti budaya atau kultur, kita akan sulit memahami
implikasi pendidikan multicultural secara utuh. Misalnya jika budaya didefinisikan
sebagai warisan dan tradisi dari suatu kelompok social, maka pendidikan
multicultural berarti mempelajari tentang berbagai (multi) warisan dan tradisi budaya.
Istilah multikultur berakar dari kata kultur yang diartikan sebatas pada budaya
dan kebiasaan sekelompok orang pada daerah tertentu (Ainul Yaqin, 2005:6). Secara
etimologis multiculturalisme dibentuk dari kata multi (banyak), culture (budaya), dan
isme (aliran atau paham) (H.A.R Tilaar,2004: Punggung). Multicultural sebenarnya
merupakan kata dasar yang mendapat awalan. Kata dasar dasar itu adalah kultur yang
berarti kebudayaan, kesopanan, atau pemeliharaan sedang awalannya adalah multi
yang berarti banyak, ragam, atau aneka. Dengan demikian, multikultur berarti
keragaman kebudayaan, aneka kesopanan, atau banyak pemeliharaan.
Multikulturalisme merupakan suatu paham atau situasi dan kondisi masyarakat
yang tersusun dari banyak kebudayaan. Multikulturalisme sering merupakan perasaan
nyaman yang dibentuk oleh pengetahuan. Pengetahuan dibangun oleh keterampilan
yang mendukung suatu proses komunikasi yang efektif, dengan setiap orang dari
sikap kebudayaan yang ditemui dalam setiap situasi dengan melibatkan sekelompok
orang yang berbeda latar belakang kebudayaannya. Multikulturalisme sebagai sebuah
paham menekankan pada kesenjangan dan kesetaraan budaya-budaya local tanpa
mengabaikan hak-hak dan ekstensi budaya yang ada.
Pengertian “Multikultural” secara luas mencakup pengalaman yang membentuk
persepsi umum terhadap usia, gender, agama, status social ekonomi, jenis identitas
budaya, bahasa, ras, dan berkebutuhan khusus2

2.2 Dasar – dasar dalam Pendidikan multicultural

2
Sutarno,Pendidikan Multikultural,(Kalimantan Selatan:Dinas Pendidikan dan FKIP
Unlam,2007),hal 57
1) Kesadaran nilai penting keragaman budaya
Pendidikan Multikultural ini memberikan pemahaman mengenai berbagai
jenis kegiatan pendidikan sebagai bagian integral dari kebudayaan
universal. Di dalamnya akan dibahas kebudayaan yang teraktualisasi
secara internasional, regional, dan lokal sepanjang sejarah kemanusiaan.
Kegiatan pendidikan sebagai interaksi sosio-kultural pedagogis di
Indonesia bukan hanya dilakukan oleh suku bangsa Indonesia, tetapi juga
berbagai negara. Dalam Pendidikan Multikultural ini akan diungkap pula
aktivitas pedagogis masa lalu, masa kini dan masa depan di berbagai
belahan dunia dengan fokus kebudayaan Indonesia.
2) Gerakan pembaharuan Pendidikan
Gerakan ini ditujukan agar tidak ada kesenjangan sosial dan diskriminasi
di masyarakat.
Contoh : seperti kesenjangan ketika muncul fenomena sekolah favorit
yang didominasi oleh golongan orang kaya, karena ada kebijakan lembaga
yang mengharuskan untuk membayar uang pangkal yang mahal untuk bisa
masuk ke sekolah favorit itu. Sedangkan siswa dengan karakteristik
budaya yang berbeda tidak memiliki kesempatan itu.
Pendidikan Multikultural bisa muncul berbentuk bidang studi, program,
dan praktek yang direncanakan lembaga pendidikan untuk merespon
tuntutan, kebutuhan, dan aspirasi berbagai kelompok.
3) Proses Pendidikan
Pendidikan Multikultural juga merupakan proses pendidikan yang
tujuannya tidak akan pernah terealisasikan secara penuh. Pendidikan
Multikultural adalah proses menjadi. Pendidikan Multikultural harus
dipandang sebagai suatu proses yang terus menerus (an ongoing process),
dan bukan sebagai sesuatu yang langsung bisa tercapai. Tujuan utama dari
Pendidikan Multikultural adalah untuk memperbaiki prestasi secara utuh,
bukan sekedar meningkatkan skor.

2.3 Tujuan Pendidikan multicultural


1. Pengembangan literasi dan etnis budaya
tujuan utama Pendidikan Multikultural adalah mempelajari tentang latar
belakang sejarah, bahasa, karakteristik budaya, sumbangan, peristiwa
kritis, individu yang berpengaruh, dan kondisi sosial, politik, dan ekonomi
dari berbagai kelompok etnis mayoritas dan minoritas.
2. Perkembangan pribadi
menekankan pada pengembangan pemahaman diri yang lebih besar,
konsep diri yang positif, dan kebanggaan pada identitas pribadinya.
Penekanan bidang ini berkontribusi terhadap keseluruhan prestasi
intelektual, akademis, dan sosial siswa.
3. Klarifikasi nilai dan sikap
Pendidikan Multikultural mengangkat nilai-nilai inti yang berasal dari
prinsip martabat manusia (human dignity), keadilan, persamaan,
kebebasan, dan demokrasi. Maksudnya adalah melatih generasi muda
untuk menghargai dan menerima pluralisme etnis, menyadarkan bahwa
perbedaan budaya tidak sama dengan kekurangan atau rendah diri, dan
untuk mengakui bahwa keragaman merupakan bagian integral dari kondisi
manusia.
4. Kompetensi multicultural
Tujuan dari kompetensi multicultural adalah untuk mengajarkan
keterampilan dalam komunikasi lintas budaya, hubungan antar pribadi,
pengambilan perspektif, analisis kontekstual, pemahaman sudut pandang
dan kerangka berpikir alternatif, dan menganalisis bagaimana kondisi
budaya mempengaruhi nilai, sikap, harapan, dan perilaku.
5. Kemampuan keterampilan dasar
Untuk memfasilitasi pembelajaran guna melatih kemampuan keterampilan
dasar dari siswa yang berbeda secara etnis dengan memberi materi dan
teknik yang lebih bermakna untuk kehidupan dan kerangka berpikir dari
siswa yang berbeda secara etnis.
6. Memperkuat pribadi dan reformasi social
Tujuan Pendidikan Multikultural adalah memulai proses perubahan di
sekolah, kemudian akan meluas ke masyarakat. Tujuan ini untuk
melengkapi penanaman sikap, nilai, kebiasaan dan keterampilan siswa
sehingga mereka menjadi agen perubahan social (social change agent)
yang memiliki komitmen tinggi dengan reformasi masyarakat untuk
memberantas perbedaan etnis dan rasial dalam kesempatan dan kemauan
untuk bertindak berdasarkan komitmen ini.
7. Memiliki wawasan kebangsaan dan kenegaraan yang kokoh
Pendidikan Multikultural perlu menambahkan materi, program dan
pembelajaran yang memperkuat rasa kebangsaan dan kenegaraan dengan
menghilangkan etnosentrisme, prasangka, diskriminasi, dan stereotipe.
8. Memiliki wawasan hidup yang lintas budaya dan lintas bangsa sebagai
warga dunia
Setiap individu dituntut memiliki wawasan sebagai warga dunia (world
citizen). Namun juga harus tetap dikenalkan dengan budaya lokal serta
diajak berpikir tentang apa yang ada di sekitar lokalnya.
9. Hidup berdampingan secara damai
Dengan melihat perbedaan sebagai sebuah keniscayaan, menjunjung tinggi
nilai kemanusiaan, serta menghargai persamaan akan tumbuh sikap toleran
terhadap kelompok lain dan pada gilirannya dapat hidup berdampingan
secara damai.

2.4 Fungsi Pendidikan multicultural


Menurut The National Council for Social Studies (Gorski, 2001) fungsi
Pendidikan Multikultural adalah sebagai berikut:
1) memberi konsep diri yang jelas
2) membantu memahami pengalaman kelompok etnis dan budaya ditinjau
dari sejarahnya
3) membantu memahami bahwa konflik antara ideal dan realitas itu memang
ada pada setiap masyarakat
4) membantu mengembangkan pembuatan keputusan (decision making),
partisipasi sosial, dan keterampilan kewarganegaraan (citizenship skills).
5) Mengenal keberagaman dalam penggunaan Bahasa 3
3
Sutarno,Pendidikan Multikultural,(Kalimantan Selatan:Dinas Pendidikan dan FKIP
Unlam,2007),hal 61
2.5 Wacana Pendidikan multicultural di Indonesia
Wacana pendidikan multikultural di Indonesia belum tuntas dikaji oleh
berbagai kalangan, termasuk para pakar dan pemerhati pendidikan sekalipun.
Di Indonesia pendidikan multikultural relatif baru dikenal sebagai suatu
pendekatan yang dianggap lebih sesuai bagi masyarakat indonesia yang
heterogen, dan plural. Pendidikan multikultural yang di kembangkan di
Indonesia sejalan dengan pengembangan demokrasi yang dijalankan sebagai
counter terhadap kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah (otoda).
Menurut Azyumardi Azra pada level nasional, berakhirnya sentralisme
kekuasaan yang pada masa Orde Baru memaksakan “monokulturalisme” yang
nyaris seragam, sehingga memunculkan reaksi balik yang mengandung
implikasi negatif bagi rekontruksi kebudayaan Indonesia yang multikultural.
Penambahan informasi tentang keragaman budaya merupakan model
pendidikan multikultural yang mencakup revisi atau materi pembelajaran,
termasuk revisi buku-buku teks. Pendidikan multikultural tidak sekedar
merevisi materi pembelajaran, tetapi juga melakukan reformasi dalam sistem
pembelajaran itu sendiri. Affirmative Action dalam seleksi siswa sampai
rekrutmen tenaga pengajar di Amerika adalah salah satu strategi untuk
membuat perbaikan ketimpangan struktur terhadap kelompok minoritas.
Pendidikan multikultural dapat mencakup tiga jenis transformasi:
a. Transformasi diri.
b. Transformasi sekolah dan proses belajar mengajar.
c. Transformasi masyarakat.
Wacana pendidikan multikultural dimungkinkan akan terus berkembang
seperti bola salju (snow ball) yang menggelinding semakin membesar dan
ramai diperbincangkan. Dan yang lebih penting dan kita harapkan adalah,
wacana pendidikan multikultural akan dapat diberlakukan dalam dunia
pendidikan di negeri yang multikultural ini.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Arti Multikulturalisme sebagai sebuah paham menekankan pada
kesenjangan dan kesetaraan budaya-budaya local tanpa mengabaikan hak-
hak dan ekstensi budaya yang ada.Pengertian "Multikultural" secara luas
mencakup pengalaman yang membentuk persepsi umum terhadap usia,
gender, agama, status social ekonomi, jenis identitas budaya, bahasa, ras,
dan berkebutuhan khusus.
2. Dasar – dasar dalam Pendidikan multicultural antara lain : Kesadaran nilai
penting keragaman budaya, Gerakan pembaruan Pendidikan, dan proses
Pendidikan.
3. Tujuan dari Pendidikan multicultural antara lain : Pengembangan literasi
dan etnis budaya, Perkembangan pribadi, Klarifikasi nilai dan sikap,
Kompetensi multicultural, Kemampuan keterampilan dasar, Memperkuat
pribadi dan reformasi social, Memiliki wawasan kebangsaan dan
kenegaraan yang kokoh, Memiliki wawasan hidup yang lintas budaya dan
lintas bangsa sebagai warga dunia, dan Hidup berdampingan secara damai
4. Selain tujuan, Pendidikan multicultural juga memiliki fungsi diantaranya :
memberi konsep diri yang jelas, membantu memahami pengalaman
kelompok etnis dan budaya ditinjau dari sejarahnya, membantu memahami
bahwa konflik antara ideal dan realitas itu memang ada pada setiap
masyarakat, dan membantu mengembangkan pembuatan keputusan
(decision making), partisipasi sosial, dan keterampilan kewarganegaraan
(citizenship skills).
5. Wacana Pendidikan multicultural di Indonesia, Pendidikan multikultural
yang di kembangkan di Indonesia sejalan dengan pengembangan
demokrasi yang dijalankan sebagai counter terhadap kebijakan
desentralisasi dan otonomi daerah (otoda).
6. SARAN
Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam makalah “Pendidikan
Multikultural” ini tidak hanya di pelajari di kalangan mahasiswa saja akan
tetapi semua kalangan masyarakat secara umum wajib mempelajari dan
memahami konsep-konsep pendidikan multikultura yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Sutarno.2007.Pendidikan Multikultural.Kalimantan Selatan:Dinas Pendidikan dan


FKIP Unlam
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132313274/pendidikan/bahan-ajar-pendidikan-
multikultural.pdf
Mahfud, Choirul. (2006). Pendidikan Multikultural. Yogyakarta; Pustaka Pelajar
Mahfud, Choirul. 2011. Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Anda mungkin juga menyukai