Dosen Pengampu
Disusun Oleh :
Kelompok 8
SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan
rahmat-Nya serta kesehatan kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan
makalah yang berjudul Revitalisasi Kearifan Lokal.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun
guna menyempurnakan tugas ini dengan senang hati penulis terima. Kami
berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi kami
khususnya.
Penulis
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
A. Simpulan ..................................................................................... 8
B. Saran ........................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa konsep kearifan lokal?
2. Bagaimana titik tolak kearifan lokal?
3. Bagaimana kearifan lokal menghadapi tantangan perubahan kebudayaan?
4. Bagaimana kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep kearifan lokal.
2. Untuk mengetahui titik tolak kearifan lokal.
3. Untuk mengetahui kearifan lokal menghadapi tantangan perubahan
kebudayaan.
4. Untuk mengetahui kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kearifan lokal adalah pengetahuan dasar yang didapat dari hidup seimbang
dengan alam. Hal ini terkait dengan budaya di masyarakat yang diskumulasikan
dan diteruskan. Kebijaksanaan pengalaman yang diperoleh dari kehidupan.
Kearifan lokal merupakan akumulasi pengetahuan dan kebijakan yang tumbuh
dan berkembang dalam sebuah komunitas yang merangkum perspektif teologis,
kosmologis dan sosiologis. Kearifan lokal bersandar pada filosofi, nilai - nilai,
etika dan perilaku yang melembaga secara tradisional untuk mengelola sumber
daya alam dan manusia, dirumuskan sebagai formulasi pandangan hidup sebuah
komunitas mengenai fenomena alam dan sosial yang mentradisi dalam suatu
daerah. Pandangan hidup tersebut menjadi identitas komunitas yang
membedakannya dengan kelompok lain. 1
3
melahirkan tradisi lisan. Secara histografi tradisi lisan banyak menjelaskan
tentang masa lalu suatu masyarakat atau asal – usul suatu komunitas. Dalam
perkembangannya tradisi lisan ini dapat menjadi keyakinan suatu masyarakat.
Kearifan lokal tidak terlepas dari budaya, mengenai cara pandang hidup
masyarakat setempat yang berhubungan dengan keyakinan, produktivitas,
pekerjaan, makanan pokok, kreativitas, nilai dan norma. Faktor global yang
membawa pergeseran nilai – nilai budaya dan sosial juga mempengaruhi pola
tindakan yang dilakuan generasi muda saat ini.2 Di sinilah kearifan lokal menjadi
relevan dan penting. Sebuah bangsa yang besar dan terhormat adalah bangsa
Inodnesia yang diikat oleh identitas kebangsaan, bahasa dan tanah tumpah darah
Indonesia (NKRI) dan disatukan oleh Bhinekka Tunggal Ika. Penanaman nilai
kearifan lokal dilakukan dengan pembelajaran sejarah yang menghubungkan
materi dengan kebudayaan daerah.
2
Leo Agung, “The Development of Local Wisdom-Based Social Science Learning Model with
Bengawan Solo as the Learning Source” Journal of Social Science, Vol.4 No. 4, hlm. 52.
3
Nat J. Colleta dan Umar Kayam, Kebudayaan dan Pembangunan, Sebuah Pendekatan Terhadap
Antropologi Terapan di Indonesia (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1987), hlm. 122.
4
- Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur – unsur budaya luar.
- Kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli.
- Kemampuan mengendalikan.
- Mampu memberi arah pada perkembangan budaya.
4
Michael R. Dove, Sistem Perladangan di Indonesia, Suatu Studi Kasus Dari Kalimantan Barat
(Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 1988), hlm. 100.
5
- Kehidupan dikendalikan oleh pasar global.
- Tidak ada kepastian dan kejelasan hidup.
- Kecenderungan menuju individualisme yang semakin besar dan sukar
untuk dibalik kembali.
- Kecenderungan tradisi – tradisi besar menafsir tradisi – tradisi kecil.
- Adanya kompetensi.
- Kewenangan, administrasi dan birokrasi telah di desakralisasi.
5
Abdullah Iwan, Kontruksi dan Reproduksi Kebudayaan (Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2010),
hlm. 60.
6
D. Kearifan Lokal Dalam Kehidupan Masyarakat
Kearifan lokal merupakan tata aturan tidak tertulis yang menjadi acuan
masyarakat yang meliputi seluruh aspek kehidupan berupa tata aturan yang
menyangkut hubungan antar sesama manusia misalnya dalam interaksi sosial baik
antar individu maupun kelompok yang berkaitan dengan hirarki dalam
kepemerintahan dan adat, aturan perkawinan, tata karma dalam kehidupan sehari
– hari. Tata aturan menyangkut hubungan manusia dengan alam, binatang,
tumbuh – tumbuhan yang lebih bertujuan pada upaya konservasi alam.
6
Haryanto Sindung, Dunia Simbol Orang Jawa (Yogyakarta : Amara Books, 2013), hlm. 368.
7
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kearifan lokal adalah pengetahuan dasar yang didapat dari hidup seimbang
dengan alam. Hal ini terkait dengan budaya di masyarakat yang diskumulasikan
dan diteruskan. Kebijaksanaan pengalaman yang diperoleh dari kehidupan.
Kearifan lokal merupakan akumulasi pengetahuan dan kebijakan yang tumbuh
dan berkembang dalam sebuah komunitas yang merangkum perspektif teologis,
kosmologis dan sosiologis.
8
etika, kepercayaan, adat istiadat, hukum adat dan aturan – aturan khusus). Nilai –
nilai leluhur terkait kearifan lokal meliputi cinta kepada Tuhan, alam semesta
beserta isinya.
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Colleta, Nat J. dan Umar Kayam. 1987. Kebudayaan dan Pembangunan, Sebuah
Pendekatan Terhadap Antropologi Terapan di Indonesia. Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia.
iii