Anda di halaman 1dari 9

KERAJAAN BALI

D
I
S
U
S
U
N

Oleh:

FAHMI KURNIAWAN
Kelas X MMD 1

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 4


PADANGSIDIMPUAN
T.P. 2021 / 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Kerajaan Bali” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Kami berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang
kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.

Padangsidimpuan, Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

KERAJAAN BALI.......................................................................................................1

A. Sejarah Kerajaan Bali........................................................................................1

B. Sumber Sejarah..................................................................................................1

C. Kehidupan Politik..............................................................................................2

D. Keadaan Masyarakat..........................................................................................4

E. Kepercayaan......................................................................................................5

F. Kesimpulan........................................................................................................6

G. Saran..................................................................................................................6

ii
KERAJAAN BALI

A. Sejarah Kerajaan Bali


Kerajaan Bali terletak di sebuah pulau yang tidak jauh dari daerah Jawa Timur,
tepatnya di sebelah timur Pulau Jawa, maka dalam perkembangan sejarahnya, Bali
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Pulau Jawa. Ketika kerajaan Majapahit runtuh,
banyak dari rakyat Majapahit yang melarikan diri kemudian menentap di Bali. Sehingga
sampai saat ini masih ada kepercayaan bahwa sebagian dari masyarakat Bali adalah pewaris
tradisi Majapahit.
Kerajaan Bali adalah sebuah kerajaan yang terletak di sebuah pulau berukuran kecil
yang tak jauh dari Pulau Jawa dan berada di sebelah timur. Kerajaan ini berada di sebuah
pulau kecil yang dahulu masih dinamakan dengan Pulau Jawa sehingga bisa dikatakan pulau
ini masih dianggap sebagai bagian dari Pulau Jawa.
Kerajaan ini pada umumnya menganut kepercayaan berupa agama Hindu walau pada
perkembangannya nanti ternyata tidak hanya agama Hindu yang dominan, tapi juga
kepercayaan-kepercayaan seperti animisme dan dinamisme. Ini bisa terjadi karena kentalnya
budaya nenek moyang pada saat itu walau kerajaan ini sudah berdiri.

B. Sumber Sejarah
Sumber sejarah Kerajaan Bali didapat dari beberapa berita dari Jawa dan juga prasasti-
prasasti di Bali.
1. Prasasti Sanur menunjukkan adanya kekuasaan raja-raja dari Wangsa atau Dinasti
Warmadewa.
2. Prasasti Calcuta, India (1042) dalam prasasti ini dikemukakan tentang asal-usul Raja
Airlangga yang merupakan keturunan raja-raja Bali, Dinasti Warmadewa. Raja
Airlangga lahir dari hasil perkawinan Raja Udayana dari Kerajaan Bali dengan
Mahendradata (putri Kerajaan Medang Kamulan adik raja Dharmawangsa)
3. Komplek Candi Gunung Kawi (Tampak Siring) merupakan makam dari raja-raja Bali.
Komplek candi tersebut dibangun pada masa pemerintahan Raja Anak Wungsu.
Berita yang cukup tentang Pulau Bali adalah prasasti yang berangka 881 M. Bahasa
yang di pakai adalah Bahasa Bali Kuno. Ada juga prasasti yang tertulis dalam bahasa
Sanskerta. Pada abad ke- 11 sudah ada berita dari Cina yang menjelaskan tentang tanah Po-Li
( Bali ). Berita Cina itu menyebutkan bahwa adat istiadat penduduk di tanah Po-Lihampir
sama dengan masyarakat Ho-ling(Kalingga). Penduduknya menulis di atas daun lontar. Bila
orang meninggal, mulutnya di masukan emas kemudian dibakar. Adat semacam ini masih

1
berlangsung di Bali. Adat itu dinamakan ''Ngaben''. Salah satu keluarga terkenal yang
memerintah Bali adalah Wangsa Warmadewa. Hal itu dapat diketahui dari Prasati Blanjong
berangka 914 ditemukan di Desa Blanjong, dekat Sanur, Denpasar, Bali. Tulisannya
bertulisan Nagari(India), dan sebagian berbahasa Sanskerta. Diberitakan bahwa raja yang
memerintah adalah Raja Khesari Warmadewa. Pada tahun 915, Khesari Warmadewa
digantikan Ugrasena

C. Kehidupan Politik
Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Bali antara lain sebagai berikut :
 Sri Kesari Warmadewa
 Ugrasena
 Tabanendra Warmadewa
 Jayasingha Warmadewa
 Jayashadu Warmadewa
 Sri Wijaya Mahadewi
 Dharma Udayana Warmadewa
 Marakata
 Anak Wungsu
 Jaya Sakti
 Bedahulu

Struktur Kerajaan Bali berdasarkan pada prasasti yang dikeluarkan oleh Raja Udayana
adalah sebagai berikut :
4. Raja berperan sebagai kepala pemerintahan, jabatan raja diwariskan secara turun-
temurun.
5. Badan penasihat raja disebut "pakirakiran i jro makabehan" yang beertugas memberi
nasihat dan pertimbangan kepada raja dalam pengambilan keputusan penting. Badan
ini terdiri dari beberapa senapati dan beberapa pendeta agama Hindu (dang acarya)
dan Buddha (dang upadyaga).
6. Pegawai kerajaan membantu raja dalam bidang pemerintahan, penarikan pajak, dan
administrasi.
Karena kurangnya sumber-sumber dan bukti dari adanya kerajaan Bali, menyebabkan
sistem dan bentuk pemerintahan raja-raja Bali kuno tidak dapat diketahui dengan jelas, namun
raja-raja yang pernah berkuasa diantaranya:

2
1. Raja Sri Kesari Warmadewa yang memiliki istana di Singhadwala. Buktinya terdapat
pada prasasti Sanur (913 M). Dalam prasasti itu disebutkan bahwa Raja Sri Kesari
Warmadewa berhasil mengalahkan musuh-musuhnya di daerah pedalaman. Raja Sri
Kesari Warmadewa adalah raja pertama dan merupakan pendiri Dinasti Warmadewa.
2. Raja Urganesa yang memerintah daritahun 915 M-942 M. Memerintah Kerajaan Bali
untuk menggantikan Raja Sri Kesari Warmadewa. Pusat pemerintahannya terdapat di
Singhadwala. Masa pemerintahan Raja Urganesa meninggalkan 9 buah prasasti yang
ditemukan di Babahan, Sembiran, Pentogan, dan Batunhya. Dalam prasasti-prasasti itu
berisi tentang pembebasan pajak terhadap daerah-daerah tertentu dalam kekuasaannya
dan menunjukkan bahwa otoritasnya meliputi area yang cukup luas. Selain itu juga
terdapat prasasti yang berisi tentang pembangunan tempat-tempat suci. Sistem dan
bentuk pemerintahan pada masa pemerintahan Raja Urganesa telah teratur terutama
tentang pemberian tugas kepada pejabat-pejabat istana.
3. Raja Tabanendra Warmadewa yang menggantikan Raja Urganesa sebagai raja
Kerajaan Bali selanjutnya. Raja Tabanendra Warmadewa memerintah bersama
permaisurinya yang bernama sang Ratu Luhur Sri Subhadrika Dharadewi. Keadaan
pada masa pemerintahan Raja Tabanendra Warmadewa tidak dapat diketahui karena
kurangnya berita-berita dan sumber-sumber dari prasasti.
4. Raja Jayasingha Warmadewa atau Raja Sri Candrabhayasingha Warmadewa. Masa
pemerintahannya tidak dapat diketahui karena tidak adanya sumber yang terkait
dengannya.
5. Raja Jayasandhu Warmadewa. Masa kekuasaan dan pemerintahannya juga tidak dapat
diketahui dengan pasti.
6. Sri Maharaja Sri Wijaya Mahadewi memerintah pada tahun 983. Kerajaan Bali pada
masa ini diperintah oleh seorang raja putri. Beberapa ahli menafsirkan bahwa dia raja
putri ini adalah putri dari Mpu Sindok (Dinasti Isyana).
7. Dharma Udayana Warmadewa memerintah setelah masa pemerintahan Sri Maharaja
Sri Wijaya Mahadewi. Masa pemerintahan Udayana 989-1022 M. Dia memerintah
bersama permaisurinya yang bernama Mahendradata (Gunapria Dharmapadni) yang
merupakan putri dari Raja Jawa Timur Makutawamsawardhana, dan karena hal
tersebut, hubungan Kerajaan Bali dengan kerajaan-kerajaan di Jawa Timur berjalan
dengan baik dan pada masa ini penulisan prasasti-prasasti dengan menggunakan huruf
dan bahasa Jawa Kuno dimulai. Udayana dan Mahendradata dikaruniai tiga orang
anak lelaki, yaitu Airlangga, Dharmawangsa, dan Anak Wungsu.

3
8. Raja Marakata kemudian menggantikan Udayana setelah kematiannya. Namun dia
hanya memerintah sebentar hingga tahun 1025.
9. Raja Anak Wungsu adalah Raja Bali yang memerintah setelah Marakata. Dan Anak
Wungsu adalah Raja Bali yang berhasil mempersatukan seluruh wilayah Bali. Pada
masa pemerintahannya, kehidupan rakyat Bali aman dan sejahtera. Rakyat Bali pada
masa itu sudah mulai bervariasi, mereka hidup dari bercocok tanam, pande besi,
tukang kayu, dan pedagang. Raja Anak Wungsu juga memberikan perhatian besar
pada masalah-masalah keagamaan dengan jalan menjamin kesejahteraan para pertapa.
Anak Wungsu menjadi raja termasyur karena pada masa pemerintahannya, dibangun
kompleks candi-candi dan gua-gua meditasi di tebing-tebing jurang sungai Pakerisan
dan situs Gunung Kawi.
10. Raja Jaya Sakti yang kemudian memerintah Bali adalah keturunan dari Airlangga
yang pada masa itu Airlangga telah menjadi penguasa Jawa Timur.
11. Raja Bedahulu adalah Raja Bali yang terakhir memerintah pada tahun 1343 M. Raja
Bedahulu juga dikenal dengan sebutan Sri Astasura Ratna Bhumi Banten. Raja
Bedahulu dalam menjalankan pemerintahannya dibantu oleh dua orang patih yaitu
Kebo Iwa dan Pasunggrigis.

D. Keadaan Masyarakat
1. Kehidupan sosial
Pada masa Kerajaan Bali Kuno, struktur masyarakatnya didasarkan pada sistem kasta, sistem
hak waris, sistem kesenian, serta agama dan kepercayaan. Ada hal yang menarik dalam sistem
keluarga Bali yang berkaitan dengan pemberian nama anak, misalnya Wayan, Made,
Nyoman, dan Ketut. Pada golongan brahmana dan kesatria untuk anak pertama disebut Putu.
Pemberian nama tersebut diperkirakan dimulai pada zaman Raja Anak Wungsu dan berkaitan
dengan upaya pengendalian jumlah penduduk.
2. Kehidupan ekonomi
Kegiatan ekonomi masyarakat Kerajaan Bali adalah bercocok tanam. Hal tersebut dapat
diketahui dari beberapa prasasti Bali yang menyebutkan sawah, parlak (sawah kering), gaja
(ladang), kebwan (kebun), dan kasuwakan (pengairan sawah).
3. Kehidupan budaya
Pada masa prasasti-prasasti sebelum pemerintahan Raja Anak Wungsu, telah disebut beberapa
jenis seni yang ada pada waktu itu. Namun baru pada zaman Raja Anak Wungsu dapat
membedakan jenis seni ke dalam dua kelompok besar, yaitu seni keraton dan seni rakyat yang

4
biasanya berkeliling menghibur rakyat. Berikut jenis-jenis seni yang berkembang pada masa
itu :
· Patapukan (atapuk/topeng)
· Pamukul (amukul, penabuh gamelan)
· Abanwal (permainan badut)
· Abonjing (bujing musik angklung)
· Bhangin (peniup suling)
· Perbwayang (permainan wayang)

E. Kepercayaan

Masyarakat Bali banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan India, terutama Hindu.
Sampai sekarang, masyarakat Bali masih banyak yang menganut agama Hindu. Namun
demikian, agama Hindu yang mereka anut telah bercampur dengan budaya masyarakat asli
Bali sebelum Hindu.
Masyarakat Bali sebelum Hindu merupakan kelompok masyarakat yang terikat oleh
hubungan keluarga dan memuja roh-roh nenek moyang yang mereka anggap dapat menolong
dan melindungi kehidupan keluarga yang masih hidup. Melalui proses sinkretisme ini,
lahirlah agama Hindu Bali yang bernama Hindu Dharma.

5
F. Kesimpulan

Kerajaan Bali terletak di sebuah pulau yang tidak jauh dari daerah Jawa Timur,
tepatnya di sebelah timur Pulau Jawa, maka dalam perkembangan sejarahnya, Bali
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Pulau Jawa. Ketika kerajaan Majapahit runtuh,
banyak dari rakyat Majapahit yang melarikan diri kemudian menentap di Bali. Sehingga
sampai saat ini masih ada kepercayaan bahwa sebagian dari masyarakat Bali adalah pewaris
tradisi Majapahit.

Kerajaan Bali adalah sebuah kerajaan yang terletak di sebuah pulau berukuran kecil
yang tak jauh dari Pulau Jawa dan berada di sebelah timur. Kerajaan ini berada di sebuah
pulau kecil yang dahulu masih dinamakan dengan Pulau Jawa sehingga bisa dikatakan pulau
ini masih dianggap sebagai bagian dari Pulau Jawa.

Kerajaan ini pada umumnya menganut kepercayaan berupa agama Hindu walau pada
perkembangannya nanti ternyata tidak hanya agama Hindu yang dominan, tapi juga
kepercayaan-kepercayaan seperti animisme dan dinamisme. Ini bisa terjadi karena kentalnya
budaya nenek moyang pada saat itu walau kerajaan ini sudah berdiri.

G. Saran
Semoga dapat bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai