Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Komisi 6 F.0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan
Hidayah-Nya, maka penyusunan Standar Pelayanan Kebidanan telah dapat diselesaikan.
Standar Pelayanan Kebidanan ini merupakan acuan bagi bidan dalam melaksanakan
praktik kebidanan. Dokumen ini juga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
penentuan kebijakan bagi stakeholder terkait. Diharapkan penyelenggaraan pelayanan
kebidanan di Indonesia dapat berjalan sesuai standar sehingga pelayanan kebidanan
yang diberikan kepada pasien secara profesional, mandiri dan berdaya saing di era
global.
Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan dan
memfasilitasi dalam penyusunan Standar Pelayanan Kebidanan. Selain itu, kami
sampaikan pula terima kasih kepada berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu
persatu atas kontribusinya dalam penyusunan Standar Pelayanan Kebidanan ini.
2
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
BAB I
PENDAHULUAN
Keberhasilan tersebut tergambar dari penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dari 307
(SDKI 2002-2003) menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2007) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) dari 35 (SDKI 2002-2003) menjadi 34 per 1000 kelahiran hidup
(SDKI, 2007).Sedangkan, umur harapan hidup (UHH) meningkat dari 66,2 tahun
(SDKI 2002-2003) menjadi 70,5 tahun (SDKI, 2007) dan penurunan persentase balita
dengan gizi kurang dari 25,8 % (SDKI 2002-2003) menjadi sebesar 18,4% (SDKI,
2007). Penurunan indikator kesehatan ini masih jauh dari target MDG’s 2015yaitu AKI
menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 23 per 1000 kelahiran
hidup.
3
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
Berdasarkan beberapa fakta diatas, upaya pelayanan dan program kesehatan ibu bayi,
dan balita difokuskan pada peningkatan aksesibilitas serta kualitas pelayanan terkait
dengan berbagai faktor risiko yang menjadi penyebab utama kematian ibu, bayi dan
balita. Untuk mengatasi masalah tersebut telah dilakukan upaya mendekatkan
jangkauan pelayanan kebidanan kepada masyarakat dengan menempatkan bidan pada
Poskesdes/Polindes disetiap desa.
Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan strategis memiliki peran penting dalam
menyiapkan generasi masa depan yang berkualitas dengan memberikan pelayanan yang
berkesinambungan dan paripurna, mulai dari persiapan kehamilan, asuhan pada ibu
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan balita serta kesehatan reproduksi perempuan
dan keluarga berencana. Pelayanan berfokus pada aspek pencegahan melalui pendidikan
kesehatan dan konseling, promosi kesehatan, dengan berlandaskan kemitraan dan
pemberdayaan perempuan, serta melakukan deteksi dini, pertolongan pertama pada
kegawat-daruratan dan rujukan yang aman.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum :
4
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
5
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
1.5 SASARAN
Sasaran dari standar pelayanan kebidanan ini adalah :
6
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
BAB II
TERMINOLOGI
STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN
2.1 TERMINOLOGI
Bidan adalah seorang Perempuan yang telah lulus dari pendidikan kebidanan baik
di dalam dan di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah dan organisasi profesi,
serta memiliki kompetensi dan kualifikasi dan telah disertifikasi, diregistrasi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Praktik Kebidanan adalah implementasi dari ilmu kebidanan oleh bidan yang
bersifat otonom kepada perempuan, keluarga dan komunitasnya didasari etika dan
kode etik bidan.
7
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Bidan yang telah memiliki sertifikat
kompetensi kebidanan yang telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta
diakui secara hukum untuk menjalankan praktik Kebidanan.
Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh Konsil Kebidanan Indonesia kepada Bidan yang telah memiliki
sertifikat kompetensi.
Surat Izin Praktik yang selanjutnya disingkat SIPB untuk bidan adalah bukti
tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada bidan yang akan menjalankan
praktik kebidanan setelah memenuhi persyaratan.
Organisasi Profesi adalah wadah yang menghimpun Bidan secara nasional dan
berbadan hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kolegium Kebidanan adalah Badan yang dibentuk oleh Organisasi Profesi Bidan
yang bertugas mengampu disiplin ilmu kebidanan
8
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
Mengacu pada Stándar Profesi Bidan Kepmenkes No.369 tahun 2007 maka ruang
lingkup pelayanan kebidanan, meliputi:
9
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
d. Melakukan rujukan
e. Pertolongan pertama pada kegawat-daruratan obstetri neonatal
(PPGDON) untuk tindakan pra rujukan
f. Selain melakukan tugas pokoknya, juga berupaya meningkatkan peran
aktif masyarakat melalui penggerakan peran serta masyarakat,
pemberdayaaan masyarakat, memberikan pelayanan kesehatan dasar,
melaksanakan kewaspadaan dini terhadap berbagai risiko dan masalah
kesehatan masyarakat (survailens sederhana), kesiap-siagaan kesehatan
dan bencana.
g. Membina Posyandu dan menghimpun berbagai UKBM yang ada di desa.
h. Melaksanakan pengelolaan pelayanan KIA termasuk PWS KIA di
Puskesmas dan jaringannya.
2) Pelayanan kebidanan kolaborasi
Pelayanan kebidanan yang dilaksanakan berkolaborasi dengan tim kesehatan
lain
10
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
11
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
BAB III
12
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
secara berkesinambungan. Standar pelayanan pada buku ini terdiri dari standar
pengelolaanpelayanan kebidanan,standar asuhan kebidanan, dan standar kinerja.
13
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
14
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
c. Bidan Vokasi + sertifikasi PPGDON untuk bidan desa dan bidan praktik
mandiri
d. Bidan Vokasi
1) Bidan Terampil
Bidan terampil meliputi lulusan Sekolah Bidan dan Diploma III kebidanan,
merupakan bidan pelaksana yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan
dan mengelola pelayanan kebidanan pada kasus fisiologis dan
kegawatdaruratan, baik di institusi maupun praktik perorangan,
berlandaskan etika, kode etik, dan peraturan yang berlaku
15
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
2) Bidan Ahli
Bidan Ahli meliputi lulusan Sarjana (S1) atau Diploma IV Kebidanan yang
memiliki kompetensi untuk mengelola dan melaksanakan pelayanan
kebidanan pada kasus fisiologis, asuhan pada kasus patologis kebidanan,
asuhan pada kasus patologis dengan penyakit penyerta dan
kegawatdaruratan, baik di institusi maupun praktik perorangan,
berlandaskan etika, kode etik, dan peraturan yang berlaku.
16
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
Kriteria :
17
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
Kriteria :
18
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
Kriteria :
a. Memotivasi dan membimbing staf agar tercipta iklim kerja yang kondusif
b. Melaksanakan program orientasi dan pelatihan bagi tenaga bidan/personil
baru dan lama agar dapat beradaptasi dengan pekerjaan.
c. Menilai kinerja dan menganalisis hasil penilaian kinerja tenaga pelayanan
kebidanan sebagai bahan penentuan pengembangan staf.
d. Menetapkan jenjang karir sesuai dengan hasil analisis kinerja tenaga
pelayanan kebidanan
e. Memberi kesempatan kepada semua tenaga pelayanan kebidanan untuk
mengikuti program pendidikan berkelanjutan sesuai dengan kriteria yang
ditentukan.
f. Melaksanakan program pembinaan tenaga pelayanan kebidanan berdasarkan
hasil evaluasi kinerja.
g. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut hasil program pembinaan.
h. Tersedianya dokumen pengarahan dan pengembangan staf
Kriteria :
19
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
20
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
Kriteria :
Kriteria :
21
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
Kriteria :
a. Melaksanakan evaluasi diri secara rutin dan berkala serta meminta umpan
balik yang konstruktif terhadap penerapan standar dan pedoman asuhan
kebidanan yang dilakukannya.
b. Mempergunakan umpan balik yang konstruktif untuk peningkatan
kompetensi praktiknya.
c. Mempergunakan hasil tindak lanjut penilaian kinerja sebagai masukan untuk
komponen remunerasi, pendidikan dan pelatihan serta pengembangan
profesi.
d. Tersedianya dokumen penilaian kinerja praktik kebidanan
4) Standar IV : Kesejawatan
Bidan membangun kerjasama yang kondusif dalam pelayanan kebidanan di
setiap fasilitas pelayanan kesehatan.
Kriteria :
22
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
5. Standar V : Etik
Kriteria :
a. Berpegang teguh pada filosofi, etika, kode etik profesi, dan aspek legal.
b. Memberikan asuhan berdasarkan moral dan etik yang memperhatikan
otonomi, martabat dan hak klien.
c. Bertanggung jawab atas keputusan klinis yang dibuatnya.
d. Melakukan pelayanan atau tindakan kebidanan sesuai standar
e. Mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilan.
f. Mengidentifikasi masalah etik yang terjadi dilingkungan praktik dan
mencari sumber-sumber yang dapat membantu penyelesaian masalah etik
g. Menghargai budaya setempat yang berhubungan dengan praktik kebidanan.
h. Tersedianya dokumen pelayanan terkait penerapan etika dan kode etik
profesi
6. Standar VI : Kolaborasi
Bidan dalam memberikan pelayanan bermitra dengan profesi lain.
Kriteria :
a. Melakukan rujukan secara cepat dan tepat
b. Membangun jejaring kemitraan dengan profesi lain atau bidan lain
c. Tersedianya dokumen kolaborasi dan rujukan
23
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
Kriteria :
a. Memanfaatkan hasil riset (evidence based) secara tepat sebagai bahan acuan
pengambilan keputusan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan.
b. Melakukan dan atau berpartisipasi dalam kegiatan penelitian/riset di bidang
kesehatan/ kebidanan baik secara mandiri maupun secara kelompok.
c. Melakukan observasi empirik (observasi terhadap kenyataan dan tidak
spekulatif) pada kasus-kasus spesifik.
d. Menggunakan hasil-hasil riset sebagai bahan dalam pengembangan kebijakan
pelayanan, penyusunan rencana asuhan kebidanan, prosedur operasional dan
pedoman asuhan kebidanan serta dalam pembelajaran.
e. Mencatat dan memelihara data asuhan secara akurat untuk kepentingan
penelitian
f. Tersedianya dokumen terkait penelitian/riset
Kriteria:
24
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
Kriteria :
25
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
BAB IV
26
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
BAB V
PENUTUP
27
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
DAFTAR PUSTAKA
1. Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara RI
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5063);
2. Undang Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
3. Undang-undang RI nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistim
Pendidikan Nasional Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
230/Menkes/SK/2010 Tanggal 03 Februari 2010 tentang Kurikulum
5. Peraturan Pemerintah 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan
Keputusan
6. Peraturan Pemerintah RI No.32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
7. Menteri kesehatan Nomor 46 tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga
kesehatan
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1464/Menkes/per/X/2010 Izin dan
penyelenggaraan praktik bidan
9. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 1 tahun 2008
tentang Jabatan fungsional bidan
10. Keputusan menteri kesehatan Nomor 938 tahun 2007 tentang Standar
Asuhan Kebidanan
11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 tentang
Standar Profesi Bidan;
12. Kepmendiknas RI No 045/U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan tinggi
13. Kepmendiknas RI No 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurikulum
pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa
14. Kebijakan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
Nasional tentang Higher Education Long Terms Strategy (HELTS) tahun
2003-2010
28
Materi Sidang Komisi - Kongres XV IBI
29