SKRIPSI
AYU DARMAWATI
2013016025
Peneliti
Ayu Darmawati
i
HALAMAN PENGAJUAN
SKRIPSI
AYU DARMAWATI
2013016025
ii
2020
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
Pembimbing I Pembimbing II
iii
iv
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Hari :
Tanggal :
Mengesahkan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Dekan,
v
NIY/NIDN. 7700207/0508067702
MOTTO
Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan
bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan.
(Andrew Jackson)
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan mengucap rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi ini penulis
persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua saya, Bapak Darmadi dan Ibu Fatmawati yang senantiasa
dengan ikhlas dan tulus memberikan motivasi, semangat, dan do’a yang
tiada hentinya. Adik saya Tri Darma Wulandari dan Imam Santoso yang
selalu memberikan semangat.
2. Keluarga besar yang selalu memotivasi, memberikan dukungan, dan
membantu selama ini.
3. Dosen pebimbing yang selalu sabar membimbing saya dalam penyelesaian
tugas akhir saya.
4. Teman-teman tercinta yang selalu memberikan semangat kepada saya
teruma umtuk sahabat saya.
5. Almamater tercinta Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.
vii
ABSTRAK
Ayu Darmawati. 2013016025. Implementasi Pendekatan Keterampilan
Proses untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar IPA Kelas
VII C di SMP N 12 Yogyakarta. Skripsi. Jurusan/Program Studi
Pendidikan IPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, 2013.
viii
KATA PENGANTAR
ix
6. Keluarga besar, saudara-saudariku, sahabat sekolah yang senantiasa memberikan
dukungan, do’a, dan semangat kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini.
7. Teman-teman Program Studi Pendidikan IPA 2016 yang saling memberikan
semangat dan kenangan kebersamaan yang tidak akan terlupakan.
8. Semua Pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penyusunan skripsi ini.
Semoga segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan dari
berbagai pihak tersebut menjadi amal shaleh dan kebaikannya dibalas oleh Allah
SWT. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Namun, peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan
pembaca. Aamiin.
Peneliti
x
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN i
HALAMAN PENGAJUAN ii
HALAMAN PERSETUJUAN iii
HALAMAN PENGESAHAN iv
MOTTO v
HALAMAN PERSEMBAHAN vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 4
C. Rumusan Masalah 5
D. Tujuan Penelitian 5
E. Manfaat Penelitian 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Teori Belajar IPA 6
B. Pendekatan Pembelajaran Keterampilan Proses 8
C. Hasil Belajar Siswa 14
D. Sikap Ilmiah 16
E. Materi Suhu dan Pemuaian 16
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu, Lokasi dan Subyek Penelitian 23
B. Desain Penelitian 23
C. Instrumen Penelitian 24
D. Teknik Pengumpulan Data 27
E. Teknik Analisis Data 27
F. Indikator Keberhasilan 28
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 29
B. Pembahasan 38
BAB V PENUTUP
A. Simpulan 42
B. Saran 42
LAMPIRAN
RPP 47
LKS 59
TES SIKLUS 66
ANGKET SIKAP ILMIAH 68
LEMBAR OBSERVASI 70
LEMBAR OBSERVASI GURU 72
DOKUMENTASI 81
xii
BAB I
PENDAHULUAN
IPA merupakan kumpulan pengetahuan tentang objek atau gejala-gejala tentang alam.
IPA sebagai proses yang dikenal dengan metode ilmiah. Di samping itu, IPA juga memiliki
nilai-nilai ilmiah atau value of science yang melekat pada pengetahuan ilmiah (Paramata,
2001). IPA merupakan proses ilmiah yang bersifat empiris, sistematis, dan logis serta sikap
ilmiah seperti sikap ingin tahu, menghargai pembuktian, sabar, kritis, tidak putus asa, kreatif
dan berdaya cipta (Lukum 2013). IPA juga memiliki karakteristik dalam cara
(Rustaman, 2010). Hal ini memberikan pengertian bahwa IPA merupakan pengetahuan yang
dibangun berdasarkan pengamatan dan klasifikasi data yang melibatkan aplikasi penalaran
Perkembangan IPA saat ini telah melaju dengan pesat dan erat
pendidikan yang lebih terarah pada penguasaan konsep IPA, yang dapat
untuk ditingkatkan.
1
manusia. Kegiatan belajar dapat mengembangkan potensi-potensi yang dibawa
Jalur yang tepat dan sesuai untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah
belajar yang meliputi tiga ranah yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
terpadu yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk merancang dan membuat
suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan kompetensi bekerja ilmiah secara
konsep atau fakta yang akan dipelajarinya sehingga muncul sikap ilmiah siswa.
Proses penemuan sendiri akan lebih bermanfaat bagi siswa sehingga pengetahuan
menghafal konsep materi yang diajarkan. Pada saat pelaksanaan praktikum, guru
masih jarang mengamati sikap ilmiah siswa sehingga belum terukur sikap ilmiah
2
siswa selama proses pembelajaran. Beberapa siswa masih pasif dalam
siswa kelas VII C masih belum mencapai KKM. Hal tersebut mengindikasikan
kurangaktifnya siswa dalam proses pembelajaran dan sikap ilmiah yang belum
berkembang.
Hakikat belajar IPA tentu saja tidak cukup sekadar mengingat dan
memahami konsep yang ditemukan oleh ilmuwan. Akan tetapi, yang sangat
ini sesuai dengan hasil penelitian Yaqin (2015) yang menyatakan bahwa
ada dalam diri pebelajar (Dimyati & Mudjiono, 2009: 157). Kemampuan-
3
kemampuan atau keterampilan: mengobservasi atau mengamati, termasuk di
melibatkan seluruh panca indra siswa dalam setiap segmen pembelajaran IPA. Oleh
IPA.
kurikulum yang dikembangkan saat ini akan tercapai. Oleh karena itu, perlu
Proses Untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII C
4
Penelitian ini juga diperkuat dengan penelitian sebelumnya yang
Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Pangkatan ”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan
bahwa adanya peningkatan kemampuan hasil belajar IPA dengan pendekan keterampilan
proses dari 64,8 meningkat menjadi 81, 7. Dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Sedangkan perbedaannya adalah
penelitian yang sudah peneliti laksanakan tidak hanya melihat peningkatan hasil belajar tapi
peneliti juga melihat sikap ilmiah siswa dengan menggunakan pendekatan keterampilan
proses.
B. Identifikasi Masalah
2. Pada saat pelaksanaan praktikum, guru masih jarang mengamati sikap ilmiah
siswa sehingga belum terukur sikap ilmiah siswa selama proses pembelajaran.
kegiatan praktikum.
5
kurangaktifnya siswa dalam proses pembelajaran dan sikap ilmiah yang belum
berkembang.
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
IPA yang dapat melibatkan siswa lebih aktif dalam pembelajaran dan
menumbuhkan sikap positif mereka terhadap bidang studi IPA fisika yang
terkesan sulit.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
berbagai gagasan. Inti sari teori konstruktivisme adalah bahwa siswa harus
sendiri. Teori ini memandang siswa sebagai individu yang selalu memeriksa
informasi baru yang berlawanan dengan prinsip-prinsip yang telah ada dan
lagi (Anni dkk., 2004: 50). Dalam penemuan diperlukan langkah-langkah atau
metode dan hasilnya akan sulit terlupakan karena siswa mengalaminya sendiri.
model dari Jerome Bruner yang dikenal dengan nama belajar penemuan
dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia dan dengan sendirinya
memberikan hasil yang paling baik (Dahar, 2008: 125). Pembelajaran dengan
7
pendekatan konstruktivistik yang telah memiliki sejarah panjang dalam inovasi
siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka
belajar inquiry dan dicovery mendorong siswa untuk terlibat aktif terhadap
sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari, a) stimulasi yang
berasal dari lingkungan, dan b) proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar
Dimensi yang pertama, berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran
kognitif yang telah ada (Dahar, 2008: 134). Pengetahuan awal yang dimiliki
8
siswa memiliki peran yang sangat penting dalam proses penemuan konsep baru
menimbulkan belajar bermakna jika memenuhi prasyarat yaitu; (1) materi yang
akan dipelajari harus bermakna secara potensial, dan (2) anak yang akan belajar
kesiapan dan niat untuk belajar bermakna (meaningful learning set) (Dahar,
2009: 13). Belajar bukan merupakan sesuatu yang bisa dilakukan dengan cepat
tetapi lebih banyak pada proses. Belajar bukan hanya sekedar untuk mendapatkan
sebuah hasil saja tetapi, proses belajar merupakan sebuah langkah untuk
mendapatkan pengetahuan.
belajar mengajar. Pada dasarnya metode pembelajaran dapat dilihat melalui dua
sudut pandang yaitu, pertama siswa dipandang sebagai objek belajar,dalam hal
9
ini pembelajaran menuntut keaktifan guru atau yang biasa disebut tutur dan
kapur. Kedua, siswa sebagai subyek dan obyek belajar, siswa dituntut
keaktifannya dalam proses belajar. Pembelajaran akan baik jika metode yang
digunakan disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari. Ada beberapa metode
yang cenderung untuk mengaktifkan siswa antara lain ceramah yang disertai
beberapa pendekatan yang biasa dan cocok untuk IPA adalah pendekatan konsep,
pembelajaran IPA yang beranggapan bahwa IPA itu terbentuk dan berkembang
melalui suatu proses ilmiah yang juga harus dikembangkan pada peserta didik
IPA tidak hanya hasilnya saja yang diutamakan tetapi proses mendapatkan
sikap ilmiah memiliki peran yang penting dalam menemukan konsep IPA itu
sendiri.
10
dengan suatu objek/suatu peristiwa. Pembentukan gagasan dan pengetahuan anak
ini tidak hanya bergantung pada karakteristik objek, tetapi juga bergantung pada
cara dan teknik anak memahami objek atau cara anak memproses informasi
sehingga diperoleh dan dibangun suatu gagasan baru (Karhami, 2008: 11).
IPA
Hakikat belajar dan mengajar memiliki dua pola yaitu pola progresif dan
pola tradisional. Pada pola tradisional kegiatan mengajar lebih sering diarahkan
pada aliran informasi yang dikenal dengan istilah tutur dan kapur. Pola ini guru
menuliskan apa yang disampaikan oleh guru. Pada pola progresif makna belajar
mendasar yang telah ada pada diri siswa. Ada beberapa sebab yang melandasi
(Semiawan, 2012).
mungkin lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa.
akan memilih jalan yang termudah yakni menginformasikan fakta dan konsep
11
melalui metode ceramah. Akibatnya para siswa memiliki banyak pengetahuan
dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, dengan menyerahkan sendiri upaya
pengembangan fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan bagi diri siswa.
serta ilmu pengetahuan, pada akhirnya akan mengembangkan sikap dan nilai
12
Pendekatan keterampilan proses menekankan bagaimana siswa belajar,
IPA erat kaitannya dengan kegiatan laboratorium. IPA sangat erat kaitannya
dengan energi dan alam serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari perlu diuji
melaksanakan proses belajar yang aktif, penyerapan pada materi pelajaran akan
13
pengetahuan atau pemahaman konsep sesuai data dan fakta yang diperoleh
dalam pendidikan IPA, karena dapat memberikan metode ilmiah siswa. Siswa
dilatih untuk membaca data secara objektif dan dari data yang diperoleh yang
keterampilan psikomotorik yang sebenarmya sudah ada dalam diri siswa tersebut.
Kegiatan belajar dan mengajar sasarannya adalah hasil belajar, jika cara dan
motivasi belajar baik, maka diharapkan hasil belajarnya juga baik. Adapun pengertian
hasil belajar yang dikemukakan oleh Sudjana (1992: 34) bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Istilah
hasil belajar tersusun atas dua kata, yakni: “hasil” dan “belajar”. Menurut Hasan Alwi
(2003) “hasil” berarti sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan) oleh suatu usaha,
merupakan perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah melalui proses.
adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam
14
dan sikap (attitude) tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari
masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat.
Sedangkan menurut Slameto (2003:2) “Belajar adalah suatu proses yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
lingkungannya.
Menurut Mulyasa (2006), hasil belajar merupakan prestasi belajar peserta didik
secara keseluruhan, yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan
perilaku yang bersangkutan. Keller (Mulyono, 2003), mengatakan bahwa hasil belajar
adalah perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar. Hasil belajar
1) Besarnya usaha yang dicurahkan oleh anak untuk mencapai hasil belajar, artinya
2) Intelegensi dan penguasaan awal anak tentang materi yang akan dipelajari, artinya
guru perlu menetapkan tujuan belajar sesuai dengan kapasitas intelegensi anak
dan pencapaian tujuan belajar perlu menggunakan bahan apersepsi, yaitu apa
yang telah dikuasai anak sebagai batu loncatan untuk menguasai materi pelajaran
baru.
3) Adanya kesempatan yang diberikan kepada anak didik, artinya guru perlu
Jadi, yang dimaksud hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki baik
15
bersifat pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), maupun keterampilan (psikomotorik)
D. Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah yang diteliti pada penelitian ini adalah sikap ingin tahu dan
terbuka. Sikap ingin tahu merupakan rasa keingintahuan lebih banyak mempelajari
ilmu pengetahuan (Nur & Muslimin, 2007.p.29). Lebih lanjut, (Bundu, 2006, p.41)
mengatakan sikap ingin tahu (curiosity) ditunjukkan pada perhatian siswa terhadap
apa yang ada disekitarnya. Beswick & Tallmadge (Harty & Beall, 1984, p. 426)
menyatakan bahwa rasa ingin tahu dapat ditafsirkan sebagai dorongan dan kesiapan
individu untuk mencari dan memecahkan konflik konseptual. Rasa ingin tahu adalah
Harlen (Fatonah & Prasetyo, 2014, p. 33) menyebutkan bahwa, seseorang yang
memiliki sikap berfikir terbuka akan bisa menghargai pendapat/temuan orang lain,
mau merubah pendapat jika terdapat kekurangan data, menerima saran orang lain,
Suhu adalah derajat panas suatu benda. Suhu diukur dalam derajat.
pada energi memberikan hasil yang kurang teliti. Jika suhu berubah, maka benda
volume, perubahan warna, dan perubahan daya hantar listrik. Oleh karena itu
16
perasaan tidak dapat dipercaya untuk menentukan suhu benda dan kita tidak
dapat menyentuh benda yang terlalu panas atau terlalu dingin, karena akan
merusak jaringan tubuh kita sehingga diperlukan alat untuk mengukur suhu. Di
oleh Galileo Galilei (1564-1642) ialah termometer udara. Pada termometer yang
suhu di permukaan bumi adalah : lama penyinaran matahari, sudut datang sinar
matahari, relief permukaan bumi, banyak sedikitnya awan, dan perbedaan letak
Skala Termometer
o
Satuan suhu yang ditetapkan berdasarkan cara celsius disebut C
berdasarkan cara Fahrenheit disebut oF. Di bawah ini rentang skala yang di
0 032
Celcius Reamur Fahrenheit
Pada skala di atas untuk celcius dibagi 100, Reamur dibagi 80,
17
berikut:
C : R : F = 100 : 80 : 180
=5:4:9
18
Pemuaian Berbagai Zat
Pada umumnya hampir semua zat akan memuai bila dipanaskan, baik zat padat, zat
cair, dan gas. Hal ini disebabkan suatu zat tersusun atas partikel-partikel yang tersusun
demikian rupa. Masing-masing partikel penyusun zat memiliki gaya tarik berbeda-beda.
Apabila zat tersebut dipanaskan maka gerak partikel penyusunnya semakin cepat. Dan
jarak antar partikelnya berubah. Hal ini akan mempengaruhi panjang, lebar, dan tinggi
benda.
dan setiap dimensi meningkat bersamaan (De Chiara, 2010). Pemuaian tersebut dapat
terjadi pada zat-zat yang padat, cair, dan juga gas. Besarnya pemuaian zat tersebut
sangat tergantung pada ukuran benda pertamanya, kenaikan suhu dan juga jenis zat.
Efek pemuaian zat tersebut sangat bermanfaat didalam suatu pengembangan berbagai
teknologi.
tergantung dari suhu di sekitar dan juga koefisien muai atau juga daya muai dari
benda itu. Sebagian besar zat akan mengalami pembesaran jika dipanaskan atau
terdapat pada zat tersebut akan bergetar lebih cepat dan amplitudo getaran akan
semakin bertambah besar, akibatnya jarak antara molekul benda akan menjadi lebih
19
besar dan terjadilah pemuaian. Pemuaian dapat terjadi pada zat padat, cair, dan gas.
Besarnya pemuaian zat sangat tergantung pada ukuran awal benda, kenaikan suhu,
dan jenis zat. Efek pemuaian zat sangat bermanfaat dalam pengembangan berbagai
jenis teknologi.
Pemuaian terbagi menjadi tiga jenis yaitu pemuaian zat padat, cair, dan gas.
Ketiga jenis ini akan dijelaskan. Pemuaian zat padat adalah jenis pemuaian yang
terjadi pada suatu benda,contohnnya seperti bingkai jendela, rel kereta api, dan kabel
listrik. Bingkai jendela pada siang hari tampak melengkung, hal ini terjadi karena
benda tersebut mengalami pemuaian. Pemuaian pada suatu benda terjadi pada seluruh
bagian benda tersebut. Pemuaian pada suatu zat padat dibedakan menjadi tiga yaitu
1. Pemuaian panjang
karena menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat
kecil dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan
tebal dianggap tidak ada. Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian
pertambahan panjang untuk tiap 1 cm zat bila suhu dinaikkan 1 oC. Koefisien
20
Keterangan:
panjang (/oC)
mula- mula, (2) macam atau jenis benda, (3) besarnya kenaikan temperatur
pemuaian volume.
2. Pemuaian luas
menerima kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran
panjang dan lebar, sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada.
Contoh benda yang mempunyai pemuaian luas adalah jendela kaca rumah.
Pada saatu udara dingin kaca munyyusut karena koefisien muai kaca lebih
besar dari pada koefisien muai kayu. Jika suhu meningkat maka kaca akan
memuai lebih besar daripada kayu kusen sehingga kaca akan terlihat terpasang
3. Pemuaian Volume
21
panjang, lebar dan tebal. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume
adalah kubus, air dan udara. Volume merupakan bentuk lain dari panjang
dalam 3 dimensi karena itu untuk menentukan koefisien muai volume sama
Pemuaian Volume terjadi pada benda cair dan benda padat. Pada
benda padat berlaku hubungan antara koefisien muai panjang (α) dengan
koefisien muai ruang (γ) dan hubungan tersebut dapat ditulis dengan
bilangan yang menyatakan pertambahan volume untuk tiap 1 cm3 zat bila
persamaan:
Keterangan:
ruang (/oC)
Pada zat cair hanya dapat terjadi pemuaian volume dan untuk
22
Pada pemuaian zat cair tergantung pada; (1) volume zat cair mula-mula,
(2) kenaikan temperature, dan (3) macam atau jenis zat cair.
Pemuaian Gas
yang terjadi adalah terjadi pemuaian volume pada tekanan tetap. Untuk
yaitu: γ=1/273 (oC), atau γ=0,00366 (oC). Pemuaian gas pada suhu tetap
23
BAB III
METODE PENELITIAN
sekolah tersebut adalah Jl. Tentara Pelajar No.9, Bumijo, Kec. Jetis, Kota
selama semester gasal tahun pelajaran 2017/2018 Subyek dalam penelitian ini
adalah siswa sekolah menengah pertama kelas VII C tahun pelajaran 2017/2018
B. Desain Penelitian
Model yang digunakan adalah model spiral Kemmis dan Taggart. Model spiral ini
terdapat tahap kegiatan dalam satu siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi,
Secara lebih rinci desain penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan
sebagai berikut :
1. Perencanaan Tindakan
24
b. Mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa dalam
2. Pelaksanaan Tindakan
3. Observasi
keterampilan proses. Hal-hal yang diamati antara lain kegiatan aktivitas guru
4. Refleksi
25
I. Kebutuhan siklus tersebut menyesuaikan kondisi kelas. Apabila masalah di
C. Instrumen Penelitian
tes tertulis obyektif, lembar pengamatan keterampilan dan sikap. Tes tertulis
Soal tes obyektif diujicobakan pada siswa kelas VIII. Pengumpulan data
pada penelitian ini menggunakan dua instrumen, yaitu instrumen tes dan nontes. Pada
instrumen tes, peneliti menggunakan tes formatif yang dilaksanakan setiap akhir
diantaranya:
1. Lembar Observasi
observasi aktivitas belajar siswa yang berisi tentang kegiatan pembelajaran dengan
aktivitas belajar siswa dilakukan oleh observer . Pengamat mengamati aktivitas siswa
26
selama kegiatan pembelajaran sesuai dengan kriteria yang ada dalam lembar
observasi.
aktivitas mengajar guru yang juga berisi tentang kegiatan pembelajaran menggunakan
2. Pedoman Wawancara
dilakukan di setiap akhir siklus, diajukan kepada guru kelas dan beberapa siswa
(sampel).
3. Soal Tes
Tes dilakukan pada setiap siklus. Tes yang digunakan untuk mengukur sikap
ilmiah dan hasil belajar siswa adalah tes unjuk kerja. Teknik tes digunakan untuk
memperoleh data tentang sikap ilmiah dan hasil belajar siswa. Aspek-aspek yang
dinilai meliputi aspek sikap ilmiah siswa pada mata pelajaran IPA dan hasil belajar
siswa.
4. Catatan Lapang
27
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
siswa.
2. Observasi Lapangan
3. Tes
Data hasil penelitian akan dianalisis secara deskriptif untuk tiap siklus. Hal ini
dan aktivitas siswa, serta sikap ilmiah dianalisis secara deskriptif setiap siklus.
28
Data yang digunakan untuk mengukur ketercapaian hasil belajar siswa yaitu dari
hasil evaluasi pada tiap akhir siklus. Hasil evaluasi dianalisis untuk menentukan
H. Indikator Keberhasilan
29
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
untuk materi, 1 kali pertemuan untuk tes evaluasi siklus I. Pada siklus I
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
sesuai dengan RPP yang telah disusun dan dikonsultasikan dengan guru
30
pembelajaran dilakukan dalam 3 kali pertemuan. Selama proses
belajar mengajar dan guru melakukan pengulasan bahan atau materi yang
pernah dialami peserta didik yang ada keterkaitan atau hubungan dengan
dengan materi, dan guru menyampaikan tujuan dan manfaat suhu dan
perubahannya.
guru mengajak siswa untuk prediksi yang akan diamati, guru mengajak
31
mengembangkan pengetahuan yang didapat, siswa dibantu guru untuk
berikutnya
c. Pengamatan
32
implementasi pendekatan keterampilan proses dan lembar pengamatan
33
menempuh tes. Ringkasan hasil belajar kognitif siswa sebelum dan sesudah
diterapkan keterampilan proses. Hasil pengamatan sikap ilmiah siswa kelas VIIC
Persentase rata-rata 55
d. Refleksi
3. Beberapa siswa masih kurang teliti dalam membaca dan menunliskan hasil
34
4. Siswa masih kurang rapi dan cekatan dalam mengembalikan alat dan
5. Guru mengingatkan kembali jika dalam pengembalian alat dan bahan praktikum
2. Siklus II
untuk materi, 1 kali pertemuan untuk tes evaluasi siklus I. Pada siklus I
35
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
36
praktikum pembelajaran IPA masih kurang rapi dan cekatan.
c. Pengamatan/Observasi
37
5. Jujur 69
Persentase rata-rata 67
Tabel 4.6. Hasil Belajar IPA pada Aspek Kognitif Siklus II.
d. Refleksi
Keterampilan proses dan sikap ilmiah serta hasil belajar siswa telah mengalami
B. Pembahasan
38
IPA berkaitan dengan cara mencaritahu tentang alam secara sistematis,
Pada aspek pemahaman konsep untuk siklus I diperoleh hasil rata-rata sebesar
51% dan untuk post test diperoleh hasil rata-rata sebesar 61,73%. Aspek
antara siklus I dan siklus II. Pada saat siklus II siswa semakin terbiasa dalam
percobaan dan diskusi sangat rendah yaitu pada siklus I sebesar 16% dan
meningkat pada siklus II secara rata-rata menjadi 47%. Hal ini terjadi karena
39
hasilnya di papan tulis kemudian membacakannya. Aktivitas diskusi sangat
ini berpusat pada guru dan semua informasi berasal dari guru. Pembelajaran
bekerja sama dalam kelompok, peduli terhadap alat dan tempat percobaan,
menghargai pendapat orang lain, berpendapat secara ilmiah dan kritis, dan
jujur. Pada siklus I diperoleh hasil sebesar 55% sedangkan untuk siklus II
diperoleh hasil 67%. Setelah dianalisis dengan rata-rata hasil belajar siswa
siklus II.
kritis sangat rendah sekali yaitu secara rata-rata mencapai 19% pada siklus I
dan meningkat menjadi 25% pada siklus II. Hal ini karena pembelajaran yang
digunakan selama ini masih berpusat pada guru dan bersifat ”tutur dan
40
pendapat dalam pembelajaran dan berdiskusi. Persentase terbesar aspek sikap
ilmiah adalah peduli terhadap alat dan tempat percobaan sebesar 68% pada
berikut:
100
Keterangan:
90
1. Bekerjasama dalam
80
kelompok
Sikap Ilmiah I Sikap Ilmiah II 2. Peduli terhadap alat dan
70
tempat percobaan
60 3. Menghargai pendapat
orang lain
50
4. Berpendapat secara ilmiah
40 1 2 3 4 5 dan kritis
Sikap Ilmiah
5. Jujur
30
41
Pembelajaran IPA dengan pendekatan keterampilan proses penting
sekali untuk diterapkan karena melibatkan siswa untuk aktif dan dapat
laboratorium.
42
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 54 menjadi 76. Sikap ilmiah siswa
B. Saran
diterapkan karena dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar siswa.
43
Selain itu, juga dapat memberikan pengalaman belajar secara langsung
44
DAFTAR PUSTAKA
45
Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah(MTs).
Terdapat di
http://www.puskur.net/inc/si/smp/PengetahuanAlam.pdf .
(16/11/2006)
46
L
A
M
P
I
R
A
N
47
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) SIKLUS 1
Satuan Pendidikan : SMP N 12 Yogyakarta
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas/Semester : VII (Tujuh) / 2 (Satu)
Materi Pokok : Suhu dan Perubahannya
Sub Topik : Pengertian Suhu ,Thermometer dan skala suhu
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (3 JP)
Pertemuan : 1, 2 dan 3
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dengan jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkrit (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
48
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Menganalisis konsep suhu, 3.4.1 Menjelaskan definisi suhu.
pemuaian, kalor, perpindahan 3.4.2 Menjelaskan berbagai jenis
kalor, dan penerapannya thermometer.
dalam kehidupan sehari-hari 3.4.3 Menentukan skala suhu dengan
termasuk mekanisme menjaga melakukan pengukuran suhu
kestabilan suhu tubuh pada dengan menggunakan
manusia dan hewan. thermometer
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan percobaan siswa mampu menjelaskan definisi suhu.
2. Setelah melakukan percobaan siswa mampu menjelaskan berbagai jenis
thermometer dan fungsinya.
3. Setelah melakukan percobaan siswa mampu menyajikan hasil pengamatan
tentang fungsi perasa sebagai pengukur suhu.
4. Setelah melakukan percobaan siswa mampu mengkomunikasikan hasil
pengamatan pengamatan tentang fungsi perasa sebagai pengukur suhu.
5. Setelah melakukan percobaan siswa mampu menentukan skala suhu dengan
melakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermometer.
D. Materi Pembelajaran
Pengertian Suhu dan Thermometer
Suhu sebuah benda adalah tingkat (derajat) panas suatu benda. Benda yang
panas mempunyai derajat panas lebih tinggi daripada benda yang dingin Suhu
harus diukur secara kuantitatif dengan alat ukur suhu yang disebut termometer.
Termometer digital merupakan alat ukur suhu yang dibuat khusus dalam
bentuk digital, dimana ia mampu memberikan tingkat akurasi yang tinggi dalam
menyatakan besaran suhu pada suatu benda, ruang, maupun zat. Fungsinya :
digunakan untuk mengetahui suhu objek benda atau tubuh.
Termometer Six-Bellani disebut pula termometer maksimum-minimum.
49
Termometer ini dapat mencatat suhu tertinggi dan suhu terendah dalam jangka
waktu tertentu. Termometer ini mempunya 2 cairan, yaitu alkohol dan raksa
dalam satu termometer. Fungsinya : digunakan untuk mengukur suhu
maksimum dan minimum suatu tempat
Termometer ruang biasanya dipasang pada tembok rumah atau kantor.
Termometer ruang mengukur suhu udara pada suatu saat. Skala termometer ini
adalah dari -50 C sampai 50 C. Fungsinya : digunakan untuk mengukur suhu
suatu ruangan
Termometer klinis disebut juga termometer demam. Termometer ini
digunakan oleh dokter untuk mengukur suhu tubuh pasien. Pada keadaan sehat,
suhu tubuh manusia sekitar 37 C. Tetapi pada saat demam, suhu tubuh dapat
melebihi angka tersebut, bahkan bisa mencapai angka 40.
Fungsinya : Termometer Klinis biasanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh
manusia.
Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur suhu air dingin atau air yang
sedang dipanaskan. Termometer laboratorium menggunakan raksa atau alkohol
sebagai penunjuk suhu. Raksa dimasukkan ke dalam pipa yang sangat kecil (pipa
kapiler), kemudian pipa dibungkus dengan kaca yang tipis. Tujuannya agar panas
dapat diserap dengan cepat oleh termometer. Fungsinya : Termometer
Laboratorium digunakan untuk perlengkapan praktikum di laboratorium.
Termometer bimetal memanfaatkan logam untuk menunjukkan adanya
perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan
menyusut jika didinginkan. Kepala bimetal dibentuk spiral dan tipis, sedangkan
ujung spiral bimetal ditahan sehingga tidak bergerak dan ujung lainnya
menempel pada pinggir penunjuk. Fungsinya : untuk menunjukkan adanya
perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan
menyusut jika didinginkan
50
E. Pendekatan, Model Dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Ketrampilan Proses
2. Model pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode : Diskusi Kelompok, Eksperimen
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 1
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Kegiatan
Kegiatan Awal Waktu
Pendahuluan 1. Mengkondisikan peserta didik
a. Guru memberi salam.
b. Guru meminta ketua kelas memimpin do’a
untuk memulai pelajaran.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik dan
memeriksa kehadiran peserta didik.
2. Pemusatan perhatian:
Apersepsi :
a. mengarahkan peserta didik pada pokok
permasalahan agar peserta didik siap
mengikuti kegiatan belajar mengajar.
b. Guru melakukan pengulasan bahan atau
materi yang pernah dialami peserta didik
yang ada keterkaitan atau hubungan 10
dengan materi atau bahan yang akan Menit
diajarkan.
Motivasi :
a. Guru menggugah dan mengarahkan
perhatian peserta didik dengan mengajukan
pertanyaan, pendapat dan saran,
menunjukkan gambar yang berhubungan
dengan materi.
b. Guru menyampaikan tujuan
c. Guru menyampaikan cakupan materi yang
akan disajikan.
Kegiatan Inti
Mengamati, 1. Guru membagikan siswa kedalam kelompok 4-5 60 Menit
mengumpulk orang secara heterogen.
an data atau 2. Guru membagikan LKS kepada masing-masing
51
informasi kelompok
melalui panca 3. Siswa diminta untuk mngerjakan LKS yang sudah
indra diberikan
Menafsirkan 1. Siswa dibantu guru untuk merumuskan
benda, permasalahan yang terdapat dalam LKS
konsep dan 2. Siswa prediksi benda yang akan diamati
kenyataan
yang telah di
kumpulkan
melalui
pengamatan
Menyimpulk 1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
an suatu akan untuk mencari informasi mengenai suhu
terjadi pada 2. Guru mengajak siswa untuk menarik hipotesis dari
waktu yang permasalahan yang terdapat dalam LKS
akan datang
52
untuk mempelajari materi yang berikutnya .
Pertemuan ke 2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan Awal
Pendahuluan 1. Mengkondisikan peserta didik
a. Guru memberi salam.
b. Guru memerintahkan ketua kelas memimpin
do’a untuk memulai pelajaran.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik dan
memeriksa kehadiran peserta didik.
2. Pemusatan perhatian:
Apersepsi :
a. mengarahkan peserta didik pada pokok
permasalahan agar peserta didik siap
mengikuti kegiatan belajar mengajar.
b. Guru melakukan pengulasan bahan atau
materi yang pernah dialami peserta didik
10
yang ada keterkaitan atau hubungan dengan
Menit
materi atau bahan yang akan diajarkan.
Motivasi :
a. Guru menggugah dan mengarahkan
perhatian peserta didik dengan mengajukan
pertanyaan, pendapat dan saran,
menunjukkan gambar yang berhubungan
dengan materi.
b. Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
suhu dan perubahannya.
c. Guru memerintahkan peserta didik duduk
berdasarkan kelompok yang sudah dibagi
minggu sebelumnya.
Kegiatan Inti 60 menit
Mengamati, 1. Guru membagi siswa ke dalam kelompok 4 - 5
mengumpulk secara heterogen
an data atau 2. Guru membagikan LKS dan menjelaskan
informasi tentang tugas
melalui
53
panca indra
Menafsirkan 1. Guru mengajak siswa untuk memprediksi yang
benda, akan diamati
konsep dan 2. Guru Mengajak siswa untuk merumuskan
kenyataan masalah
yang telah di
kumpulkan
melalui
pengamatan
Menyimpulk 1. Guru mengajak siswa untuk menarik hipotesis
an suatu akan 2. Guru memberi kesempatan kepada siwa
terjadi pada
waktu yang
akan datang
Menerapkan 1. Guru mengonfirmasi siswa untuk melakukan
percobaan
54
Satuan Pendidikan : SMP N 12 Yogyakarta
Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas/Semester : VII (Tujuh) / 2 (Satu)
Materi Pokok : Suhu dan Perubahannya
Sub Topik : Pengertian Suhu ,Thermometer dan skala suhu
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (3 JP)
Pertemuan : 1, 2 dan 3
G. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dengan jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah dan menyaji dalam ranah konkrit (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
55
Kompetensi Dasar Indikator
3.4 Menganalisis konsep suhu, 3.4.1 Menjelaskan definisi suhu.
pemuaian, kalor, perpindahan 3.4.2 Menjelaskan berbagai jenis
kalor, dan penerapannya thermometer.
dalam kehidupan sehari-hari 3.4.3 Menentukan skala suhu dengan
termasuk mekanisme menjaga melakukan pengukuran suhu
kestabilan suhu tubuh pada dengan menggunakan
manusia dan hewan. thermometer
I. Tujuan Pembelajaran
6. Setelah melakukan percobaan siswa mampu menjelaskan definisi suhu.
7. Setelah melakukan percobaan siswa mampu menjelaskan berbagai jenis
thermometer dan fungsinya.
8. Setelah melakukan percobaan siswa mampu menyajikan hasil pengamatan
tentang fungsi perasa sebagai pengukur suhu.
9. Setelah melakukan percobaan siswa mampu mengkomunikasikan hasil
pengamatan pengamatan tentang fungsi perasa sebagai pengukur suhu.
10. Setelah melakukan percobaan siswa mampu menentukan skala suhu dengan
melakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermometer.
J. Materi Pembelajaran
Pengertian Suhu dan Thermometer
Suhu sebuah benda adalah tingkat (derajat) panas suatu benda. Benda yang
panas mempunyai derajat panas lebih tinggi daripada benda yang dingin Suhu
harus diukur secara kuantitatif dengan alat ukur suhu yang disebut termometer.
Termometer digital merupakan alat ukur suhu yang dibuat khusus dalam
bentuk digital, dimana ia mampu memberikan tingkat akurasi yang tinggi dalam
menyatakan besaran suhu pada suatu benda, ruang, maupun zat. Fungsinya :
digunakan untuk mengetahui suhu objek benda atau tubuh.
Termometer Six-Bellani disebut pula termometer maksimum-minimum.
Termometer ini dapat mencatat suhu tertinggi dan suhu terendah dalam jangka
56
waktu tertentu. Termometer ini mempunya 2 cairan, yaitu alkohol dan raksa
dalam satu termometer. Fungsinya : digunakan untuk mengukur suhu
maksimum dan minimum suatu tempat
Termometer ruang biasanya dipasang pada tembok rumah atau kantor.
Termometer ruang mengukur suhu udara pada suatu saat. Skala termometer ini
adalah dari -50 C sampai 50 C. Fungsinya : digunakan untuk mengukur suhu
suatu ruangan
Termometer klinis disebut juga termometer demam. Termometer ini
digunakan oleh dokter untuk mengukur suhu tubuh pasien. Pada keadaan sehat,
suhu tubuh manusia sekitar 37 C. Tetapi pada saat demam, suhu tubuh dapat
melebihi angka tersebut, bahkan bisa mencapai angka 40.
Fungsinya : Termometer Klinis biasanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh
manusia.
Alat ini biasanya digunakan untuk mengukur suhu air dingin atau air yang
sedang dipanaskan. Termometer laboratorium menggunakan raksa atau alkohol
sebagai penunjuk suhu. Raksa dimasukkan ke dalam pipa yang sangat kecil (pipa
kapiler), kemudian pipa dibungkus dengan kaca yang tipis. Tujuannya agar panas
dapat diserap dengan cepat oleh termometer. Fungsinya : Termometer
Laboratorium digunakan untuk perlengkapan praktikum di laboratorium.
Termometer bimetal memanfaatkan logam untuk menunjukkan adanya
perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan
menyusut jika didinginkan. Kepala bimetal dibentuk spiral dan tipis, sedangkan
ujung spiral bimetal ditahan sehingga tidak bergerak dan ujung lainnya
menempel pada pinggir penunjuk. Fungsinya : untuk menunjukkan adanya
perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan
menyusut jika didinginkan
57
K. Pendekatan, Model Dan Metode Pembelajaran
4. Pendekatan Pembelajaran : Pendekatan Ketrampilan Proses
5. Model pembelajaran : Discovery Learning
6. Metode : Diskusi Kelompok, Eksperimen
L. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan awal
Pendahuluan Mengkondisikan peserta didik
1. Guru memberi salam.
2. Guru memerintahkan ketua kelas memimpin 10
do’a untuk memulai pelajaran. Menit
a. Guru menanyakan kabar peserta didik dan
memeriksa kehadiran peserta didik.
Kegiatan Inti
1. Guru membagikan soal tes kepada masing-
masing siswa
2. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal
60 menit
tes sesuai kemampuannya
3. Setelah siswa selesai mengerjakan tes, siswa
diminta untuk mengumpulkan hasil
pekerjaannya.
Kegiatan Akhir
1. Guru bersama-sama dengan siswa
menyimpulkan hasil pembelajaran.
10 Menit
2. Guru meminta siswa mengerjakan soal-soal
posttes
3. Guru menutup pelajaran dengan salam.
58
peserta didik pada waktu praktikum dan
presentasi
Pengetahuan Tes Pilihan ganda
b. Bentuk Instrumen
1) Lembar Penilaian Keterampilan
Aspek
Aspek Keterampilan Jumlah
Keterampila
Praktikum Skor
n Presentasi
Melakukan
Percobaan
Menyiapkan Alat
Mengambil data
dengan benar
No. Nama
dan Bahan
Presentasi
dengan benar
Keterangan :
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 sampai dengan 4.
Skor maksimal = 16
Nilai =
59
Rubrik penilaian keterampilan
No. Aspek Yang Dinilai Rubrik
1. Tidak pernah, apabila tidak pernah
melakukan
2. Kadang-kadang, apabila kadang-kadang
melakukan dan sering tidak melakukan
Aspek Keterampilan
1. 3. Sering, apabila sering melakukan sesuai
Praktikum
pernyataan dan kada-kadang tidak
melakukan
4. Selalu, apabila selalu melakukan sesuai
pernyataan
1. Tidak aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide, kurang
menghargai pendapat peserta didik lain
2. Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide, kurang
Aspek Keterampilan menghargai pendapat peserta didik lain
2.
Presentasi 3. Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide,
menghargai pendapat peserta didik lain
4. Aktif dalam tanya jawab, mengemukakan
gagasan atau ide, menghargai pendapat
peserta didik lain
60
Menjelaskan kelebihan dari cairan pengisi
6. 2 7,9
thermometer
7. Menyebutkan suhu tubuh manusia 1 8
8. Menganalisis peristiwa dari suhu 1 8
2. Kegiatan Remedial
Peserta didik melakukan kegiatan remedial di bawah bimbingan
guru disesuaikan dengan materi yang belum dipahami dari hasil evaluasi
atas analisis butir soal ulangan harian.
3. Pengayaan
Peserta didik dapat menentukan skala termometer tak berskala dengan
membandingkan dengan termometer berskala.
Contoh soal pengayaan :
Termometer X mempunyai titik tetap bawah 00 X dan titik tetap atas 1200X.
Putri mengukur suhu air hangat dalam ember dengan termometer X
menghasilkan suhu 600X. Berapakah hasil pengukuran suhu jika dikonversi
dalam skala Celsius, Reamur, Fahrenheit.
Jawaban soal pengayaan
400X = 500C = 400R = 1220F
N. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media
1. PPT tentang Macam-macam termometer
2. PPT cara kerja termometer
3. Notebook dan Proyektor.
2. Alat dan Bahan
1. Alat
No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah
1. Beaker Glass Ukuran 250 ml 3 buah
2. Bahan
61
No. Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
1. Air Air biasa Secukupnya
2. Air Air es Secukupnya
3. Air Air hangat Secukupnya
3. Sumber Belajar
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Buku Guru Ilmu
Pengetahuan Alam SMP/MTS Kelas VII. Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Buku Peserta didik Ilmu
Pengetahuan Alam SMP/MTS Kelas VII. Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
62
Pertemuan 2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan awal
Pendahuluan Mengkondisikan peserta didik
3. Guru memberi salam.
4. Guru memerintahkan ketua kelas memimpin 10
do’a untuk memulai pelajaran. Menit
b. Guru menanyakan kabar peserta didik dan
memeriksa kehadiran peserta didik.
Kegiatan Inti
4. Guru membagikan soal tes kepada masing-
masing siswa
5. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal
60 menit
tes sesuai kemampuannya
6. Setelah siswa selesai mengerjakan tes, siswa
diminta untuk mengumpulkan hasil
pekerjaannya.
Kegiatan Akhir
4. Guru bersama-sama dengan siswa
menyimpulkan hasil pembelajaran.
10 Menit
5. Guru meminta siswa mengerjakan soal-soal
posttes
6. Guru menutup pelajaran dengan salam.
63
b. Bentuk Instrumen
3) Lembar Penilaian Keterampilan
Aspek
Aspek Keterampilan Jumlah
Keterampila
Praktikum Skor
n Presentasi
Melakukan
Percobaan
Menyiapkan Alat
Mengambil data
dengan benar
No. Nama
dan Bahan
Presentasi
dengan benar
Keterangan :
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 sampai dengan 4.
Skor maksimal = 16
Nilai =
64
Rubrik penilaian keterampilan
No. Aspek Yang Dinilai Rubrik
5. Tidak pernah, apabila tidak pernah
melakukan
6. Kadang-kadang, apabila kadang-kadang
melakukan dan sering tidak melakukan
Aspek Keterampilan
3. 7. Sering, apabila sering melakukan sesuai
Praktikum
pernyataan dan kada-kadang tidak
melakukan
8. Selalu, apabila selalu melakukan sesuai
pernyataan
5. Tidak aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide, kurang
menghargai pendapat peserta didik lain
6. Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide, kurang
Aspek Keterampilan menghargai pendapat peserta didik lain
4.
Presentasi 7. Aktif dalam tanya jawab, tidak ikut
mengemukakan gagasan atau ide,
menghargai pendapat peserta didik lain
8. Aktif dalam tanya jawab, mengemukakan
gagasan atau ide, menghargai pendapat
peserta didik lain
65
Nomor
No Jumlah
Indikator Butir
. Butir Soal
Soal
1. Menjelaskan pengertian suhu 1 1
Menjelaskan tentang indera peraba
2. 1 2
sebagai alat pengukur suhu
3. Menjelaskan alat pengukur suhu 1 3
4. Menjelaskan cairan pengisi thermometer 2 4, 5
5. Menjelaskan satuan suhu 1 6
Menjelaskan kelebihan dari cairan pengisi
6. 2 7,9
thermometer
7. Menyebutkan suhu tubuh manusia 1 8
8. Menganalisis peristiwa dari suhu 1 8
2. Kegiatan Remedial
Peserta didik melakukan kegiatan remedial di bawah bimbingan
guru disesuaikan dengan materi yang belum dipahami dari hasil evaluasi
atas analisis butir soal ulangan harian.
3. Pengayaan
Peserta didik dapat menentukan skala termometer tak berskala dengan
membandingkan dengan termometer berskala.
Contoh soal pengayaan :
Termometer X mempunyai titik tetap bawah 00 X dan titik tetap atas 1200X.
Putri mengukur suhu air hangat dalam ember dengan termometer X
menghasilkan suhu 600X. Berapakah hasil pengukuran suhu jika dikonversi
dalam skala Celsius, Reamur, Fahrenheit.
Jawaban soal pengayaan
400X = 500C = 400R = 1220F
66
P. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
1. Media
1. PPT tentang Macam-macam termometer
2. PPT cara kerja termometer
3. Notebook dan Proyektor.
2. Alat dan Bahan
1. Alat
No. Nama Alat Spesifikasi Jumlah
1. Beaker Glass Ukuran 250 ml 3 buah
2. Bahan
No. Nama Bahan Spesifikasi Jumlah
1. Air Air biasa Secukupnya
2. Air Air es Secukupnya
3. Air Air hangat Secukupnya
3. Sumber Belajar
c. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Buku Guru Ilmu
Pengetahuan Alam SMP/MTS Kelas VII. Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
d. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Buku Peserta didik Ilmu
Pengetahuan Alam SMP/MTS Kelas VII. Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
67
Apakah Indera Peraba dapat mengukur suhu yang handal?
A. beberapa konsep yang harus ditemukan siswa
1. Suhu adalah besaran fisika yang menyatakan derajat panas suatu zat. Alat
untuk mengukur suhu disebut termometer.
2. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur),
ataupun perubahan suhu.
B. Tujuan
Setelah menyelesaikan percobaan diharapkan ini siswa dapat
1. Menemukan atau mendefinisikan tentang suhu dan thermometer
2. Mengamati dan mencatat data secara efektif
C. Alat dan bahan
1. Termometer 3 buah
2. Air es
3. Air hangat
4. Air biasa (air keran)
5. Beaker Glass
D. Diskusi Pengarahan
1. Apakah Indera peraba dapat mengukur suhu yang handal
2. Bagaimana alasannya?
E. Kegiatan Siswa
1. Ambillah air keran, air es, dan air hangat sekitar 300 mL kemudian masukan
kedalam beker glass
2. Beri label A,B dan C
3. Celupkan tangan kananmu di Beaker Glass berisi air hangat dan tangan
kirimu di Beaker Glass yang berisi air es!
4. Rasakan tingkat panas air itu pada tanganmu! (Mengamati)
F. Prediksi
Apa yang terjadi apabila tangan dimasukan kedalam gelas A,B dan C.
A. Air Hangat
B. Air Es
C. Air Keran
68
3. C ……………………………
G. Hipotesis
Alat pengukur suhu manakah yang handal untuk mengukur suhu? Di antara
indera dan thermometer
Jawaban :
………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………
………......................................................................................................
H. Catatlah hasilnya (Mengkomunikasikan)
ke dalam tabel di bawah ini!
No Thermometer 0C
Benda Indera kulit
.
1. A
2. B
3 C
I. Observasi
1. Mengamati apa yang terjadi pada thermometer di gelas A,B dan C.
2. Merasakan apa yang terjadi ditanganmu
J. Evaluasi
1. Apakah kamu merasa Beaker Glass yang berisi air es, air biasa, dan air
hangat memiliki suhu yang berbeda?
............................................................................................................................
............................................................................................................................
.............................................................................................................
2. Apakah kamu bisa menentukan dengan pasti suhu suatu benda tanpa
menggunakan alat ukur suhu? Mengapa?
............................................................................................................................
..................................................................................................................
.....................................................................................................................
3. Ketika mengukur suhu dengan menggunakan termometer, apakah
menggunakan hasil pengukuran yang pasti? Mengapa?
.......................................................................................................................
69
............................................................................................................................
..................................................................................................................
K. Kesimpulan
Dari percobaan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
70
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
.........................................................................................................
71
Lembar Kerja Siswa (LKS) SIKLUS 1
pertemuan ke 2
D. Diskusi Pengarahan
1. Bagaimana cara mengukur suhu badan?
2. Apakah suhu tubuh jika diukur dengan jenis skala termometer yang
berbeda akan berpengaruh terhadap hasil pengukurannya?
E. Kegiatan Siswa
1. Membaringkan badan
2. Menurunkan Suhu thermometer sampai 350C
3. Masukan thermometer ke dalam mulut dibawah lidah dengan mulut
tertutup
4. Membaca Suhu setelah 10 menit
72
5. Masukan thermometer ke dalam mulut bawah lidah sambil bernapas
6. Membaca suhu setelah 5 menit dan 10 menit.
7. Masukan thermometer kedalam mulut dibawah lidah, setelahsebelumnya
berkumur dengan air es selama 1 menit
8. Mengeringkan ketiak dari keringat dengan lengan dirapatkan kebadan.
9. menyelipkan ujung thermometer di ketiak dengan lengan dirapatkan
kebadan.
10. membaca suhu setelah 10 menit.
F. Prediksi
Apa yang terjadi paada saat melakukan pengamatan suhu badandengan
thermometer skala F,C, dan K?
…………………………………………………………................…………
G. Hipotesis
Apakah suhu badan yang diamati dengan skala termometer C,F, dan K
mengahsilkan hasil pengukuran yang berbeda?
........................................................................................................................
Catat hasilnya(Mengkomunikasikan)
Kelompok Nama Umur F R K
H. Observasi
1. Mengamati suhu badan
2. Berapa suhu Tubuh yang diamati dengan thermometer Kelvin,Reamur dan
Farenhait
I. Evaluasi
6. Suhu badan Aditya 350C. Bila suhu tersebut diukur menggunakan
termometer skala:
a. Reamur
b. Fahrenheit
c. Kelvin
73
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
7. Suhu ruang Laboratorium IPA adalah 770F. Bila suhu tersebut diukur
menggunakan termometer skala :
a. Celcius
b. Reamur
c. Kelvin
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
J. Kesimpulan.
Dari hasil pengamatan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………….....................................................
...........................................................................................................
74
TES SIKLUS 1
Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang dianggap paling tepat dengan
memberikan tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d !
1. Keadaan hangat atau esnya sebuah benda disebut ...
a. kalor b. Suhu c. derajat d. celcius
2. Pernyataan Tentang Indera Peraba Berikut Ini Benar, Kecuali ...
a. Tangan dapat digunakan untuk mengukur suhu karena dapat merasakan
hangat dan es
b. Pengukuran suhu dengan tangan sangat tepat karena berdasarkan perasaan
c. Tangan dapat merasakan suhu sangat es dan suhu sangat hangat
d. Indera peraba kurang cepat menyesuaikan dengan suhu lingkungan
3. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu ….
75
8. Orang yang sehat akan mempunyai suhu tubuh rata-rata ...
a. 27° C b. 35° C c. 37° C d. 40° C
9. Salah satu keuntungan alkohol sebagai pengisi termometer adalah ..
a. Dapat mengukur suhu yang sangat tinggi
b. Dapat mengukur suhu yang sangat rendah
c. Tidak berwarna
d. Tidak membasahi dinding tabung
10. Jika air es dicampur dengan air hangat maka akan terjadi peristiwa ...
a. Air es dan air hangat sama-sama melepas kalor
b. Air es dan air hangat menerima kalor
c. Air es melepas kalor dan air hangat menerima kalor
d. Air es menerima kalor dan air hangat melepas kalor
76
Angket Sikap Ilmiah dalam Pelaksanaan Pembelajaran IPA dengan
Menggunakan Ketrampilan Proses Siklus 1
Nama :
No.Absen :
Petunjuk Pengisian Angket :
Bacalah pertanyaan –pertanyaan dibawah ini, kemudian pilih jawaban yang
telah disediakan sesuai dengan pendapat, situasi, keadaan yang sebenarnya.
Berilah tanda (X) seseuai dengan pendapatmu
Kategori pilihan : SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju TST : Tidak Sangat Setuju
No Alternatif Jawaban
Pernyataan
SS S TS TST
1 Saya berusaha mencari jawaban dengan
sungguh-sungguh
2 Saya senantiasa bertanya apabila saya
menemukan kesulitan dalam belajar
3 Saya berusaha mencari tahu
4 Saya selalu memperhatikan guru ketika
menjelaskan materi pelajaran
5 Jika saya kesulitan dalam memecahkan soal
IPA, saya berusaha berdiskusi dengan satu
kelompok atau mencari pemecahannya dari
sumber lain
6 Saya merasa rugi jika tidak mengikuti
pelajaran IPA
7. Jika ada pelajaran IPA saya selalu membawa
semua buku baik buku tulis maupun buku
paket
8 Saya senang ketika saya ditunjuk guru untuk
menjawab pertanyaan mengenai pelajaran
9 Saya berusaha untuk melengkapi catatan
pelajaran IPA saya
10 Saya selalu mengerjakan soal-soal yang ada
dibuku paket sebelum guru menugasi untuk
mengerjakan
11 Ketika mengerjakan tugas saya berusaha
mengerjakan sendiri dan tidak mencontek
teman
77
No Alternatif Jawaban
Pernyataan
SS S TS TST
12
Saya selalu mengerjakan PR dirumah
16
Saya selalu meneliti pekerjaan/tugas dari guru
sebelum dikumpulkan
19
Saya tidak senang ketika mata pelajaran IPA
kosong
20
Saya selalu mengulang pelajaran IPA dirumah
agar lebih paham
78
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP ILMIAH
SIKLUS 2
Rubrik penilaian
Aspek Penilaian Kriteria Skor
Teliti dalam hal melakukan pengamatan, mencatat
5
data, dan mendeskripsikan hasil pengamatan
Teliti dalam hal melakukan pengamatan dan
mencatat data tetapi masih kurang pada 4
pendeskripsian hasil pengamatan
Teliti dalam hal melakukan pengamatan tetapi masih
kurang pada pencatatan data, dan pendeskripsian 3
1. Ketelitian
hasil pengamatan
Kurang teliti dalam hal melakukan pengamatan,
mencatat data, dan mendeskripsikan hasil 2
pengamatan
Tidak teliti dalam hal melakukan pengamatan,
mencatat data, dan mendeskripsikan hasil 1
pengamatan
2. Kejujuran Jujur dalam hal melakukan pengamatan, mencatat
data, mendeskripsikan hasil pengamatan,
5
menyimpulkan hasil pengamatan dan menyusun
laporan
Jujur dalam hal melakukan pengamatan, mencatat
data, mendeskripsikan hasil pengamatan,
4
menyimpulkan hasil pengamatan tetapi masih kurang
dalam menyusun laporan
Jujur dalam hal melakukan pengamatan, mencatat 3
data, mendeskripsikan hasil pengamatan, tetapi masih
79
Aspek Penilaian Kriteria Skor
kurang dalam menyimpulkan hasil pengamatan dan
menyusun laporan
Kurang jujur dalam hal melakukan pengamatan,
mencatat data, mendeskripsikan hasil pengamatan,
2
menyimpulkan hasil pengamatan dan menyusun
laporan
Tidak jujur dalam hal melakukan pengamatan,
mencatat data, mendeskripsikan hasil pengamatan,
1
menyimpulkan hasil pengamatan dan menyusun
laporan
Bertanggung jawab dalam hal melakukan
pengamatan, mencatat data, mendeskripsikan hasil
5
pengamatan, menyimpulkan hasil pengamatan dan
menyusun laporan
Bertanggung jawab dalam hal melakukan
pengamatan, mencatat data, mendeskripsikan hasil
pengamatan, tetapi masih kurang dalam 4
menyimpulkan hasil pengamatan dan menyusun
laporan
Bertanggung jawab dalam hal melakukan
4. Tanggung pengamatan, mencatat data, tetapi masih kurang
jawab dalam mendeskripsikan hasil pengamatan, 3
menyimpulkan hasil pengamatan dan menyusun
laporan
Kurang bertanggung jawab dalam hal melakukan
pengamatan, mencatat data, mendeskripsikan hasil
2
pengamatan, menyimpulkan hasil pengamatan dan
menyusun laporan
Tidak bertanggung jawab dalam hal melakukan
pengamatan, mencatat data, mendeskripsikan hasil
1
pengamatan, menyimpulkan hasil pengamatan dan
menyusun laporan
4. Kerjasama Dapat memberi dan menerima penjelasan dari teman
5
sekelompoknya.
Dapat memberi dan sebagian menerima penjelasan
4
dari teman kelompoknya
Sebagian memberi dan sebagian dapat menerima
3
penjelasan dari teman sekelompoknya.
Sebagian memberi dan tidak menerima penjelasan
2
dari teman sekolompoknya.
Tidak dapat memberi dan tidak dapat menerima 1
80
Aspek Penilaian Kriteria Skor
penjelasan dari teman sekelompoknya.
Jumlah Skor
Nilai= ×100
skor maksimal Lembar Observasi
Aktifitas Siswa dalam Pelaksanaan Pembelajaran IPA dengan Menggunakan
Pendekatan Proses
Siklus I
Peneliti Yogyakarta,
81
Observaser
Lembar Observasi
Aktifitas Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran IPA
dengan Menggnakan Pendekatan Ketrampilan Proses
Siklus I
Sekolah : SMP N 12 Yogyakarta
Kelas/ Semester : VII/2 (Dua ) Hari/Tanggal :
Jumlah Siswa : 28 Pengamat :
Petunjuk : Berilah tanda centang pada kolom ya jika terlaksana dan tidak
jika kegiatan tidak terlaksana
No Aktivitas Guru Ya Tidak Keterangan
1. Guru membentuk
kelompok secara
berpasangan dengan
heterogen 4-5 orang
2 Guru mengajak siswa
untuk merumuskan
masalah
3 Guru mengajak siswa
untuk prediksi yang akan
diamati
4 Guru mengajak siswa
untuk melakkan hipotesis
5 Membagi LKS dan
menjelaskan tugas
6 Guru meminta siswa untuk
melakukan percobaan
7 Guru meminta siswa untuk
meniskusikan hasil
percobaan
8 Guru meminta siswa untuk
menyampaikan hasil
diskusi dengan presentasi
82
No Aktivitas Guru Ya Tidak Keterangan
Guru memberi kesempatan
9 siswa lain untuk
menanggapi
10 Guru menyampaikan
jawaban yang sebenarnya
DOKUMENTASI PENELITIAN
83
Peneliti melakukan pemutaran video sebelum memulai pembelajaran
84
Siswa mengerjakan LKS yang sudah dibagikan oleh peneliti
85
Observer mengisi lembar observasi proses pembelajaran yang sedang berjalan
86