A. Ssistem Saraf
Sistem saraf tersusun atas neuron (sel saraf) dan neuroglia (sel pendukung)
1. Perhatikan gambar neuron dibawah ini!
Neuron Sensor Berfungsi menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak
(Aferen) (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf
sensokrik berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
Neuron Motor Berfungsi mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang
(Eferen) hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada
di sistem saraf pusat. Dendritnya yang panjang berhubungan dengan akson saraf
asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
Neuron Konektor Berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau
(Interneuron) berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf
intermediet menerima impuls dari reseptor sensorik atau sel saraf asosiasi lainnya.
5. Isilah tabel berikut dan rangkai bentuk otak pada bagian lampiran!
NO BAGIAN OTAK FUNGSI
1 Otak Besar (Cerebrum) : Kanan&Kiri Belahan otak kanan berfungsi untuk mengontrol
pergerakan di sisi kiri tubuh dan belahan otak kiri
mengontrol gerakan di sisi kanan tubuh.
6. Perhatikan struktur sumsum tulang belakang secara melintang berikut ini! Isi dan
jelaskan bagian-bagian rumpang dibawah.
Bagian dalam
Akson neuron
sensorik
Sayap ventral
Skema proses penghantaran impuls pada Gerak Sadar, dengan pusat saraf otak :
rangsang > reseptor > saraf sensorik > otak > saraf motorik > efektor > tanggapan
Skema prosess penghantaran impuls pada Gerak Refleks, dengan pusat saraf sumsum tulang
belakang :
rangsang > reseptor > saraf sensorik > sum sum tulang belakang > saraf motorik > efektor >
tanggapan
Di dalam neuron, sebenarnya terdapat membran plasma yang sifatnya semipermeabel. Membran
plasma neuron tersebut berfungsi melindungi cairan sitoplasma yang berada di dalamnya. Hanya
ion-ion tertentu akan dapat bertranspor aktif melewati membran plasma menuju membran plasma
neuron lain. Apabila tidak terdapat rangsangan atau neuron dalam keadaan istirahat, sitoplasma di
dalam membran plasma bermuatan listrik negatif, sedangkan cairan di luar membran bermuatan
positif. Keadaan yang demikian dinamakan polarisasi atau potensial istirahat. Perbedaan muatan
ini terjadi karena adanya mekanisme transpor aktif yakni pompa natrium-kalium. Konsentrasi ion
natrium (Na+) di luar membran plasma dari suatu akson neuron lebih tinggi dibandingkan
konsentrasi di dalamnya. Sebaliknya, konsentrasi ion kalium (K+) di dalamnya lebih besar
daripada di luar. Akibatnya, mekanisme transpor aktif terjadi pada membran plasma.
Kemudian, apabila neuron dirangsang dengan kuat, permeabilitas membran plasma terhadap ion
Na+ berubah meningkat. Peningkatan permeabilitas membran ini menjadikan ion Na+ berdifusi ke
dalam membran, sehingga muatan sitoplasma berubah menjadi positif. Fase seperti ini dinamakan
No Nama Kelainan Gejala Penyebab
1. Epilepsi Tidak dapat merespon Cedera kepala, stroke, tumor,
infeksi seperti meningitis dll,
rangsangan dalam cedera otak saat di kandungan,
berbagai bentuk gangguan perkembangan seperti
autism dll, kelainan genetik.
2. Alzheimer Mudah lupa bahkan untuk hal Disebabkan oleh adanya protein
yang sering/baru dilakukan, dalam darah atau biasa disebut
Sulit fokus, Merasa bingung dan ApoE (apolipoprotein E), yang
tersesat dengan mudah, Sulit digunakan tubuh untuk
berkomunikasi, Halusinasi atau menggerakan kolesterol dalam
Delusi darah.
3. Meningitis Peradangan pada selaput Disebabkan oleh infeksi bakteri
atau virus yang dimulai dari bagian
otak lain pada tubuh Anda, seperti
telinga, sinus, dan tenggorokan.
Penyebab lain termasuk bakteri,
jamur, parasit, bahan kimia, obat-
obatan, dan tumor.
4. Neuritis merasakan sensasi geli, terbakar, Trauma/cedera, saraf terpapar
dan sensasi abnormal di area radiasi yang berbahaya seperti
saraf yang meradang. Gejala dalam pengobatan kanker,
lainnya termasuk nyeri yang penyuntikan zat kimia beracun ke
menusuk dan otot yang lemah. dalam tubuh, konsumsi alkohol dan
Pada kasus yang berat, tanda- obat-obatan tertentu (seperti statin,
tandanya termasuk kehilangan aritis) dalam jangka Panjang.
sensasi dan refleks otot.
5. Parkinson kurangnya dopamin karena Kekurangan
hilangnya sel-sel penghasil
dopamin di bagian substantia neurotransmiter dopamine
nigra. Ketika jumlah dopamin padaganglion
terlalu rendah, komunikasi
antara substantia nigra dan
corpus striatum menjadi tidak
efektif. Akibatnya, gerakan
tubuh pun menjadi terganggu.
6. Kelumpuhan Sulit bicara, sulit Otot berperan penting dalam
mengendalikan setiap gerakan
berjalan, terjadi tubuh manusia. Dalam
kelumpuhan pada wajah, menggerakkan tubuh, otot bekerja
lengan dan tungkai sama dengan tulang, saraf, dan
jaringan penghubung antara otot,
saraf, dan tulang. Ketika salah satu
jaringan tersebut mengalami
gangguan, maka kelumpuhan dapat
terjadi.
7. Epilepsi Kejang merupakan gejala utama Kejang pada penderita epilepsi
penyakit epilepsi yang terjadi dapat dipicu karena beberapa
saat timbul impuls listrik pada kondisi, contohnya stres, kelelahan,
otak melebihi batas normal. atau konsumsi obat. Berdasarkan
Kondisi tersebut menyebar ke penyebabnya, epilepsi dapat
area sekelilingnya, dan digolongkan menjadi : Epilepsi
menimbulkan sinyal listrik yang idiopatik, yaitu epilepsi yang
tidak terkendali. Sinyal tersebut penyebabnya tidak diketahui dan
terkirim juga pada otot, Epilepsi simptomatik, yaitu epilepsi
sehingga menimbulkan kedutan yang terjadi akibat suatu penyakit
hingga kejang yang menyebabkan kerusakan pada
otak.