Anda di halaman 1dari 11

SistemKoordinasi

Lembar Kerja Siswa


Sistem Saraf pada Manusia

Nama : MUHAMMAD KAUTSAR HAFIZHAN


Kelas : XI IPA 6

1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi neuron/sel saraf


2. Mengidentifikasi struktur dan fungsi sistem saraf pusat (otak)
3. Mengidentifikasi struktur dan fungsi sistem saraf tepi (sumsum tulang belakang)
4. Membedakan mekanisme gerak sadar, gerak refleks dan proses penghantar implus
5. Membedakan jenis sistem saraf simpatik dan parasimpatik
6. Menentukan jenis gangguan sistem saraf berdasarkan ciri-ciri yang didapat
7. Mengidentifikasi macam-macam hormon beserta fungsi serta kelainan
8. Menganalisis perbedaan sistem saraf dan sistem hormon

Petunjuk Umum pengerjaan LKS


1. Baca materi dari buku atau browsing internet tentang sistem koordinasi pada manusia yang terdiri dari
sistem saraf dan sistem hormon.
2. Kerjakan LKS sesuai dengan petunjuk yang telah ditentukan

A. Ssistem Saraf
Sistem saraf tersusun atas neuron (sel saraf) dan neuroglia (sel pendukung)
1. Perhatikan gambar neuron dibawah ini!

1. Dendrit, berfungsi untuk menerima rangsangan


2. Badan Sel, berfungsi untuk menerima rangsangan atau impuls yang diberikan oleh dendrit
kemudian badan sel akan meneruskannya ke neurit atau akson.
3. Nodus Ranvier, berfungsi sebagai loncatan untuk dapat mempercepat impuls saraf ke otak atau
sebaliknya.
4. Neurit/Akson, berfungsi sebagai penghantar rangsangan dari badan sel menuju ke bagian efektor,
bagian efektor itu adalah kelenjar dan juga otot.
5. Sel Schwann, berfungsi untuk mempercepat pergerakan rangsangan, membantu dalam menyediakan
persediaan makanan untuk akson dan juga membantu neurit dalam melakukan regenerasi.
6. Selubung Mielin, berfungsi sebagai pelindung bagi neurit agar tidak mengalami kerusakan dan
mencegah rangsangan menjadi bocor.
7. Nukleus (Inti Sel), berfungsi untuk memberikan pengaturan terhadap kegiatan sel syaraf pada tubuh
manusia.

2. Lengkapi tabel fungsi neuron dibawah ini !

Jenis Neuron Fungsi

Neuron Sensor Berfungsi menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak
(Aferen) (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf
sensokrik berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
Neuron Motor Berfungsi mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang
(Eferen) hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada
di sistem saraf pusat. Dendritnya yang panjang berhubungan dengan akson saraf
asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
Neuron Konektor Berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau
(Interneuron) berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf
intermediet menerima impuls dari reseptor sensorik atau sel saraf asosiasi lainnya.

3. Lengkapi tabel bentuk neuron dibawah ini !

Jenis Neuron Gambar Karakteristik Contoh

Neuron Multipolar Memiliki satu Neuron motor yang


terdapat di otak dan
tonjolan panjang sumsum tulang
disebut akson dan belakang.
beberapatonjolan
paendek disebut
dendrit
Neuron bipolar Memiliki dua juluran berupa Neuron pada
dendrit dan akson.
organ indera
Jenis Neuron Gambar Karakteristik Contoh
Neuron unipolar Hanya memiliki satu Neuron pada
juluran dari badan sel embrio
karena akson dan dendrit
nya berfungsi.

4. Tuliskan nama dan fungsi sel neuroglia dibawah ini !

A. Sel Mikroglia, berfungsi untuk pertahanan.


B. Astrosit, berfungsi sebagai lem yang menyatukan neuron-neuron.
C. Oligodendrosit (Oligodendroglia), berfungsi untuk membentuk lapisan mielin untuk melapisi akson.
D. Sel Ependima, berfungsi untuk melapisi rongga serebal dan medulla spinalis.

5. Isilah tabel berikut dan rangkai bentuk otak pada bagian lampiran!
NO BAGIAN OTAK FUNGSI

1 Otak Besar (Cerebrum) : Kanan&Kiri Belahan otak kanan berfungsi untuk mengontrol
pergerakan di sisi kiri tubuh dan belahan otak kiri
mengontrol gerakan di sisi kanan tubuh.

1a Lobus Fontal (bagian depan) Berfungsi untuk mengendalikan gerakan, ucapan,


perilaku, memori, emosi, dan kepribadian. Serta funsi
intelektual, eperti proses berpikir, penalaran, pemecahan
masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan.
1b Lobus Parietal (bagian atas) Berfungsi untuk mengendalikan sensasi, seperti sentuhan,
tekanan, nyeri, dan suhu. Serta mengendalikan orientasi
spasial atau pemahaman tentang ukuran, bentuk, dan arah.
1c Lobus Temporal (bagian samping) Berfungsi untuk mengendalikan indra pendengaran,
ingatan, dan emosi. Lobus temporal kiri juga berperan
dalam fungsi bicara.
1d Lobus Oksipital (belakang) Berfungsi untuk mengendalikan fungsi penglihatan.

2 Otak Kecil (Cerebellum) Berfungsi dalam mengendalikan gerakan, menjaga


keseimbangan, serta mengatur posisi dan koordinasi
gerakan tubuh. Bagian otak ini juga berperan dalam
mengendalikan gerakan halus, seperti menulis dan
melukis.
3 Batang Otak (Brainstem) Berfungsi sebagai stasiun pemancar yang
menghubungkan otak besar ke saraf tulang belakang,
serta mengirim dan menerima pesan antara berbagai
bagian tubuh dan otak.
3a Medula Oblongata Berfungsi dalam kontrol fungsi otomatis organ tubuh
manusia, seperti denyut jantung, tekanan darah,
mengedip, batuk, bersin
3b Pons Varolii Berfungsi untuk mengatur frekuensi dan kekuatan
bernapas, koordinasi gerakan mata dan otot wajah,
pendengaran, dan keseimbangan.

6. Perhatikan struktur sumsum tulang belakang secara melintang berikut ini! Isi dan
jelaskan bagian-bagian rumpang dibawah.
Bagian dalam

Saraf Spinal Kanal Pusat


Bagian tepi
Sayap dorsal

Akson neuron
sensorik

Sayap ventral

Badan sel neuron Akson neuron Badan sel neuron


motorik motorik sensorik

1. Struktur bagian dalam (Substansi Abu-Abu)


Batang atas dan bawah dari struktur berbentuk huruf H, disebut tanduk atau kolumna yang
banyak mengandung badan sel, dendrit asosiasi, neuron eferen, dan akson tidak bermielin.
 Tanduk abu-abu posterior (dorsal), yaitu batang vertical atas dan mengandung
badan sel yang menerima impuls melalui saraf spinal dari neuron sensor.
7. Buatlah skema proses penghantaran impuls pada gerak sadar dan gerak refleks!

Skema proses penghantaran impuls pada Gerak Sadar, dengan pusat saraf otak :
rangsang > reseptor > saraf sensorik > otak > saraf motorik > efektor > tanggapan

Skema prosess penghantaran impuls pada Gerak Refleks, dengan pusat saraf sumsum tulang
belakang :
rangsang > reseptor > saraf sensorik > sum sum tulang belakang > saraf motorik > efektor >
tanggapan

8. Tuliskan perbedaaan Saraf Simpatik dan Parasimpatik!

N Saraf Simpatik Saraf Parasimpatik


o
1 Menghambat gerak peristaltik Menstimulus gerak peristaltik
2 Menghambat sekresi pada empedu Menstimulus sekresi pada empedu
3 Menegangkan otot rahim Merenggangkan otot rahim
4 Mempercepat detak jantung Memperlambat denyut jantung
5 Mempercepat sistem pernapasan Menyempitkan saluran napas
6 Melebarkan pupil Menyempitkan pupil
7 Menghambat sekresi air ludah Mempercepat sekresi air ludah
9. Jelaskan proses penghantaran impuls secara konduksi yang melibatkan peran
pompa Na+ dan K+ menggunakan gambar dibawah ini!

10. Isilah kolom rumpang dibawah ini !

Di dalam neuron, sebenarnya terdapat membran plasma yang sifatnya semipermeabel. Membran
plasma neuron tersebut berfungsi melindungi cairan sitoplasma yang berada di dalamnya. Hanya
ion-ion tertentu akan dapat bertranspor aktif melewati membran plasma menuju membran plasma
neuron lain. Apabila tidak terdapat rangsangan atau neuron dalam keadaan istirahat, sitoplasma di
dalam membran plasma bermuatan listrik negatif, sedangkan cairan di luar membran bermuatan
positif. Keadaan yang demikian dinamakan polarisasi atau potensial istirahat. Perbedaan muatan
ini terjadi karena adanya mekanisme transpor aktif yakni pompa natrium-kalium. Konsentrasi ion
natrium (Na+) di luar membran plasma dari suatu akson neuron lebih tinggi dibandingkan
konsentrasi di dalamnya. Sebaliknya, konsentrasi ion kalium (K+) di dalamnya lebih besar
daripada di luar. Akibatnya, mekanisme transpor aktif terjadi pada membran plasma.

Kemudian, apabila neuron dirangsang dengan kuat, permeabilitas membran plasma terhadap ion
Na+ berubah meningkat. Peningkatan permeabilitas membran ini menjadikan ion Na+ berdifusi ke
dalam membran, sehingga muatan sitoplasma berubah menjadi positif. Fase seperti ini dinamakan
No Nama Kelainan Gejala Penyebab
1. Epilepsi Tidak dapat merespon Cedera kepala, stroke, tumor,
infeksi seperti meningitis dll,
rangsangan dalam cedera otak saat di kandungan,
berbagai bentuk gangguan perkembangan seperti
autism dll, kelainan genetik.

2. Alzheimer Mudah lupa bahkan untuk hal Disebabkan oleh adanya protein
yang sering/baru dilakukan, dalam darah atau biasa disebut
Sulit fokus, Merasa bingung dan ApoE (apolipoprotein E), yang
tersesat dengan mudah, Sulit digunakan tubuh untuk
berkomunikasi, Halusinasi atau menggerakan kolesterol dalam
Delusi darah.
3. Meningitis Peradangan pada selaput Disebabkan oleh infeksi bakteri
atau virus yang dimulai dari bagian
otak lain pada tubuh Anda, seperti
telinga, sinus, dan tenggorokan.
Penyebab lain termasuk bakteri,
jamur, parasit, bahan kimia, obat-
obatan, dan tumor.
4. Neuritis merasakan sensasi geli, terbakar, Trauma/cedera, saraf terpapar
dan sensasi abnormal di area radiasi yang berbahaya seperti
saraf yang meradang. Gejala dalam pengobatan kanker,
lainnya termasuk nyeri yang penyuntikan zat kimia beracun ke
menusuk dan otot yang lemah. dalam tubuh, konsumsi alkohol dan
Pada kasus yang berat, tanda- obat-obatan tertentu (seperti statin,
tandanya termasuk kehilangan aritis) dalam jangka Panjang.
sensasi dan refleks otot.
5. Parkinson kurangnya dopamin karena Kekurangan
hilangnya sel-sel penghasil
dopamin di bagian substantia neurotransmiter dopamine
nigra. Ketika jumlah dopamin padaganglion
terlalu rendah, komunikasi
antara substantia nigra dan
corpus striatum menjadi tidak
efektif. Akibatnya, gerakan
tubuh pun menjadi terganggu.
6. Kelumpuhan Sulit bicara, sulit Otot berperan penting dalam
mengendalikan setiap gerakan
berjalan, terjadi tubuh manusia. Dalam
kelumpuhan pada wajah, menggerakkan tubuh, otot bekerja
lengan dan tungkai sama dengan tulang, saraf, dan
jaringan penghubung antara otot,
saraf, dan tulang. Ketika salah satu
jaringan tersebut mengalami
gangguan, maka kelumpuhan dapat
terjadi.
7. Epilepsi Kejang merupakan gejala utama Kejang pada penderita epilepsi
penyakit epilepsi yang terjadi dapat dipicu karena beberapa
saat timbul impuls listrik pada kondisi, contohnya stres, kelelahan,
otak melebihi batas normal. atau konsumsi obat. Berdasarkan
Kondisi tersebut menyebar ke penyebabnya, epilepsi dapat
area sekelilingnya, dan digolongkan menjadi : Epilepsi
menimbulkan sinyal listrik yang idiopatik, yaitu epilepsi yang
tidak terkendali. Sinyal tersebut penyebabnya tidak diketahui dan
terkirim juga pada otot, Epilepsi simptomatik, yaitu epilepsi
sehingga menimbulkan kedutan yang terjadi akibat suatu penyakit
hingga kejang yang menyebabkan kerusakan pada
otak.

Anda mungkin juga menyukai