Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

JENIS – JENIS MEMBACA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keterampilan Berbahasa

Dosen Pengampu:
Nurul Fariyah, M.Pd.I

Disusun Oleh :
Zuhriyatul Nimah (D07217034)
Ayu Gustianasari (D97217036)
Eka Ristanti Andayani (D97217046)
Inas Sakinah Maulidiyah (D97217055)
Lailatus Syarifah (D97217060)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2018
i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas


limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
Jenis-jenis Membaca dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Keterampilan Berbahasa. Penyusunan makalah ini didasarkan pada
berbagai sumber referensi.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah
Keterampilan Berbahasa, Ibu Nurul Fariyah, M.Pd.I, yang telah memberi banyak
arahan, juga semua pihak yang telah membantu dan mendukung penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak untuk kami jadikan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja
kami ke depannya.

Surabaya, November 2018

Penyusun

i
ii

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
C. Tujuan Penulisan...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. Membaca Nyaring.............................................................................2
B. Membaca Dalam Hati........................................................................3
BAB III PENUTUP.........................................................................................12
A. Kesimpulan........................................................................................12
B. Saran..................................................................................................12
Daftar Pustaka...................................................................................................

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya tidak lepas dari kegiatan
membaca. Membaca merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memahami
isi dari suatu bacaan. Untuk memahami isi dari suatu bacaan, setiap orang
memiliki cara yang berbeda dalam melakukannya. Meskipun membaca
merupakan keterampilan reseptif (menerima), akan tetapi apabila kita tidak
berusaha untuk melakukan pemahaman dan hanya diam, maka kita akan
melewatkan isi dari bacaan tersebut.
Setiap orang memiliki cara sendiri-sendiri ketika membaca. Ada yang
membaca dengan keras dan ada pula yang melakukannya dengan diam atau
membacanya dalam hati. Ini disebut jenis-jenis membaca. Tidak hanya itu,
membaca dalam hati dibedakan menjadi dua yaitu membaca ekstensif dan
membaca intensif.
Untuk lebih mendalam, kami akan membahas jenis-jenis membaca
menurut Henry Guntur Tarigan dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Membaca Nyaring?
2. Apa yang dimaksud dengan Membaca dalam Hati?
3. Apa saja yang termasuk dalam jenis Membaca dalam Hati?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Jenis Membaca Nyaring.
2. Untuk mengetahui Jenis Membaca dalam Hati.
3. Untuk mengetahui yang termasuk dalam jenis Membaca dalam hati.

1
2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah suatu kegiatan membaca yang merupakan alat
bagi pembaca bersama orang lain untuk menangkap isi yang berupa informasi
bagi pengarang (Karmidjan, 1969:9). Menurut Tarigan (1985:22) berpendapat
bahwa membaca nyaring adalah suatu kegiatan yang merupakan alat bagi
guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau
pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran,dan perasaan
seseorang pengarang. Jadi membaca nyaring pada hakikatnya adalah proses
melisankan sebuah tulisan dengan memperhatikan suara, intonasi, dan
tekanan secara tepat, yang diikuti oleh pemahaman makna bacaan oleh
pembaca.
Menurut Karmidjan (1969:9-10) ada lima aspek dalam membaca
nyaring yaitu:
1. Membaca dengan pikiran dan perasaan pengarang
2. Memerlukan keterampilan menafsirkan lambang-lambang grafis
3. Memerlukan kecepatan pandangan mata
4. Memerlukan keterampilan membaca , terutama mengelompokkan kata
secara tepat.
5. Memerlukan pemahaman makna secara tepat.
Dalam membaca nyaring pembaca memerlukan berbagai keterampilan
antara lain:
1. Penggunaan ucapan yang tepat
2. Pemenggalan frasa yang tepat
3. Penggunaan intonasi, nada, dan tekanan yang tepat
4. Penguasaan tanda baca yang baik
5. Penggunaan suara yang jelas
6. Penggunaan ekspresi yang tepat
7. Pengaturan kecepatan membaca
8. Pengaturan ketepatan pernafasan

2
3

9. Pemahaman bacaan
10. Percaya diri1
Orang yang membaca nyaring pertama haruslah mengerti makna serta
perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan. Membaca nyaring juga
menuntut agar si pembaca memiliki kecepatan mata yang tinggi serta
pandangan mata yang jauh, karena dia harus melihat pada bahan bacaan
untuk memelihara kontak mata dengan pendengar. 2
B. Membaca dalam Hati
Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan tanpa
suara. Dengan kata lain membaca yang dilakukan tanpa menyuarakan
lambang-lambang bunyi. Dengan membaca dalam hati, siswa berkesempatan
untuk dapat memahami teks yang dibacanya dengan lebih mendalam.
Membaca dalam hati juga dapat membantu guru dalam mengamati reaksi dan
kebiasaan membaca yang dilakukan oleh siswa.
Membaca dalam hati merupakan salah satu komponen dari banyaknya
program membaca. Membaca dalam hati juga berpotensi untuk mempercepat
proses pemahaman siswa, terutama pada siswa yang memiliki kemampuan di
atas rata-rata kelas atau pembaca yang baik.3
Membaca dalam hati dibagi menjadi dua yaitu membaca ekstensif dan
membaca intensif.
1. Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif adalah proses membaca yang dilakukan secara
luas dengan menggunakan berbagai macam bahan bacaan dalam waktu
yang cepat dan singkat. Ada juga pengertian lain yaitu teknik kegiatan
membaca dalam hati di mana pembaca dituntut membaca suatu wacana
yang panjang tetapi dilakukan dalam waktu yang singkat atau terbatas .
Membaca ekstensif disebut juga dengan membaca dangkal atau membaca
sekilas.
1
Nur hayati pandawa, dkk, Pembelajaran Membaca, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional,
2009) hlm. 7-8.
2
http://mangihot.blogspot.com/2016/10/pengertian-membaca-nyaring diakses pada 7 Oktober
2018 pukul 17.20.
3
Sri Wahyuni, dkk, Bahasa Indonesia, (Surabaya: LAPIS PGMI, 2008) hlm. 11.
4

Contohnya, ketika kita dalam kondisi (misalnya ujian), kita dituntut


untuk dapat mengerti apa maksud isi teks di atas atau dituntun untuk
menemukan ide pokok paragraf tersebut. Dalam waktu yang sangat
terbatas, tentu membaca per kata bukanlah pilihan yang tepat, jika kita
membaca secara perlahan, maka waktu yang bisa untuk membaca teks
wacana selanjutnya akan terbuang sia-sia. Oleh karena itu, kita dapat
membaca secara luas, melihat dari poin ke poin objek bacaannya. Tetapi
bukan berarti membaca cepat tanpa mengetahui makna yang terdapat
dalam suatu teks atau berita.
Membaca cepat juga harus disesuaikan dengan tujuannya, jadi
menerapkannya dilihat dari aspek bacaan yang digali (keperluan) dan
berat ringannya bacaan (Tampubolon 1990). Dua hal pokok yang harus
diperhatikan adalah tingkat kecepatan dan presentase pemahaman bacaan
yang tinggi. 4
Dalam keadaan yang mendesak, dalam waktu yang terbatas di
mana kita dituntut untuk mengetahui suatu isi wacana, maka kita dapat
menggunakan teknik membaca ekstensif. Maka kita dapat mengetahui
teknik membaca ekstensif. Membaca dengan teknik lain selain untuk
mengetahui gambaran suatu wacana, juga ada tujuan yang lain, antara
lain:
a. Mengetahui isi suatu buku atau teks yang panjang secara umum, tidak
membutuhkan waktu yang lama.
b. Dengan waktu yang terbatas, dapat mengetahui gambaran (isi) suatu
wacana secara keseluruhan (umum). Jadi tanpa membaca secara
keseluruhan sudah mengetahui maksud dari suatu wacana atau teks.
c. Mengetahui kesan yang terkandung dalam suatu karya atau wacana.
d. Mendapatkan bahan (referensi) yang diinginkan.

Menurut Broughton (dalam Tarigan, 1985:31) menyebutkan bahwa


yang termasuk membaca ekstensif adalah; 1) membaca survey, 2)

4
Ibid.
5

membaca sekilas, dan 3) membaca dangkal. Berikut ini yang termasuk


membaca ekstensif akan diuraikan satu persatu.5
a. Membaca Survei
Tipe ini merupakan jenis membaca ekstensif yang bertujuan
untuk mengetahui informasi yang umum mengenai suatu teks. Misal
kita hanya membaca dari judul, daftar isi, nama pengarang, ruang
lingkup bacaan,testimoni, dan lain-lain. Biasanya kita membaca survei
berguna agar dipermudah mencari bahan referensi untuk menunjang
karya yang kita buat dan telah kita susun.
b. Membaca Sekilas
Membaca sekilas atau skimming adalah membaca dengan cepat
untuk mencari dan mendapatkan informasi secara cepat. Dalam hal ini
pembaca melakukan kegiatan membaca secara cepat untuk
mengetahui isi umum suatu bacaan atau bagian-bagiannya. Membaca
sekilas merupakan salah satu teknik dalam membaca cepat. Soedarso
(2001:88-89) menyatakan bahwa skimming adalah suatu keterampilan
membaca yang diatur secara sistematis untuk mendapatkan hasil yang
efisien dengan tujuan untuk mengetahui: (1) topik bacaan, (2)
pendapat orang, (3) bagian penting tanpa membaca seluruhnya, (4)
organisasi tulisan, dan (5) menyegarkan apa yang pernah dibaca.
c. Membaca Dangkal
Membaca dangkal yang disebut juga dengan superficial reading
merupakan kegiatan membaca untuk memperoleh pemahaman yang
dangkal dari bacaan yang kita baca juga ringan. Tujuan dari membaca
dangkal yaitu pembaca hanya mencari kesenangan, hiburan semata
yang bersifat umum dan santai , bukan untuk kegiatan yang formal.
Contohnya kita membaca novel, majalah. Dan catatan harian.
Dalam menerapkan membaca ekstensif terdapat beberapa teknik
yang dapat digunakan antara lain:

5
Nurhayati Pandawa, dkk. “Pembelajarn Membaca”, (Jakarta: Pusat Pengembangan Dan
Pemberdaya Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa, 2009 , hlm 8.
6

a. Teknik baca pilih, yaitu membaca hanya memilih bagian-bagian


yang dirasa penting dan mengandung informasi yang dibutuhkan.
Contoh jika ada tabel, maka kita hanya membaca tabel-tabel atau
hanya latar belakang (jika ada), ringkasan atau kesimpulan.
b. Teknik baca lompat atau skipping. Yaitu teknik membaca hanya
lompatan-lompatan dari satu paragraf ke paragraf lain atau dari sub
bab satu ke bab lain untuk mendapatkan informasi yang penting dan
kita butuhkan
c. Teknik baca sekilas yaitu hanya membaca sekilas tanpa membaca
keseluruhan isi teks tapi harus teliti. Teknik ini digunakan untuk
mengenali topik bacaan, mengetahui pendapat orang lain,
mengetahui bagian penting tanpa harus membaca keseluruhan
bacaan.
d. Teknik baca tatap, hampir mirip dengan teknik baca sekilas. Hanya
saja pada teknik ini membutuhkan ketelitian dalam menentukan
poin-poin yang perlu dibaca agar memperoleh informasi. Contohnya
kita menemukan arti kata dalam kamus, atau mencatat nomor
telepon televisi. 6
2. Membaca Intensif
Tarigan berpendapat bahwa yang dimaksud dengan membaca
intensif adalah studi seksama, telaah teliti, serta pemahaman terinci
terhadap suatu bacaan.7 Membaca intensif disebut juga dengan membaca
pemahaman yaitu kegiatan membaca yang dilakukan secara mendalam
untuk dapat memahami isi buku atau bacaan tertentu secara keseluruhan.
Oleh karena itu, dalam membaca intensif diperlukan pemahaman
mengenai isi bacaan seacara detail (rinci) dan juga mendalam (intensif).
Ketika melakukan kegiatan membaca, seseorang pasti berusaha
untuk memahami isi bacaan. Hal ini adalah prasyarat berlangsungnya

6
Irfan syahputra, kelas Indonesia.com “pengertian membaca ekstensif dan penjelasan lengkap”
diakses dari https://www.kelasindonesia.com/p/contact.htm?m=1 diakses tanggal 6 November
2018.
7
Sri Wahyuni, dkk, Op.Cit, hlm. 9.
7

tindakan membaca karena suatu kegiatan disebut membaca apabila tidak


ada pemahaman dari pembaca itu sendiri.8
a. Membaca Telaah Isi
Dalam membaca kita dapat mengenal empat  jenis membaca,
yaitu membaca nyaring, membaca dalam hati, membaca telaah isi dan
membaca telaah bahasa. Membaca telaah isi (content study reading)
dan membaca telaah bahasa (linguistic study reading) termasuk dalam
membaca intensif. Membaca intensif merupakan kegiatan membaca
yang bersifat teliti, yang benar-benar memperhatikan suatu bacaan
dengan tujuan pemahaman yang sangat rinci. Dalam hal ini akan
dijelaskan tentang membaca telaah isi, kegiata membaca yang
dilakukan dengan tujuan menelaah isi bacaan secara mendalam
sehingga pembaca memahami isi bacaan terssebut itu merupakan
pengertian dari membaca telaah isi. Ada beberapa bagian dalam
membaca telaah isi yaitu
1) Membaca Teliti
Membaca teliti merupakan kegiatan membaca yang
memperhatikan pemahaman dalam membaca secara seksama agar
dapat memahami gagasan –gagasan yang disampaikan oleh bacaan
tersebut. Karena membaca dengan teliti sama pentignya dengan
membaca sekilas.
Membaca teliti memerlukan keterampilan, antara lain :
a) Survei yang cepat untuk memperhatikan/melihat organisasi
dan pendekatan umum
b) Membaca secara seksama dan membaca ulang paragraph-
paragraf untuk menemukan kalimat judul dan perincian-
perincian penting
c) Menemukan hubungan setiap paragraph dengan keseluruhan
tulisan atau artikel.
2) Membaca Pemahaman

8
Nurhayati Pandawa, dkk, Op.Cit. hlm. 12.
8

Membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang


bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam serta
pemahaman tentang apa yang dibaca.
Membaca pemahaman didefinisikan sebagai salah satu
macam membaca yang bertujuan memahami isi bacaan (Sujanto
dalam Nurhadi, 1987:222). Membaca pemahaman (reading for
understanding) adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk
memahami tentang standar-standar atau norma-norma kesastraan
(literary standards), resensi kritis (critical review), dan pola-pola
fiksi (patterns of fiction).
3) Membaca Kritis
Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan
secara bijakasana, mendalam, evaluatif, dengan tujuan untuk
menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna baris-baris,
makna antar baris, maupun makna balik baris.
Soedarsono (1994) mengatakan bahwa membaca kritis
(critical reading)adalah cara membaca dengan melihat motif
penulis dan menilainya.  Pembaca tidak sekedar menyerap apa
yang ada, tetapi ia bersama-sama penulis berpikir tentang masalah
yang dibahas. Membaca secara kritis berarti  kita harus mampu
membaca secara analisis dengan melakukan penilaian. Dalam
membaca harus ada interaksi  penulis dengan pembaca yang saling
mempengaruhi sehingga terbentuk pengertian baru.
4) Membaca Ide-ide
Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang bertujuan
untuk mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang
terdapat dalam bacaan. Menurut Tarigan (1986:56) membaca ide
merupakan kegitan membaca yang bertujuan untuk mencari
jawaban atau pertanyaan berikut dari suatu bacaan:
a) mengapa hal itu merupakan judul atau topik yang baik;
9

b) masalah apa saja yang dikupas atau dibentangkan dalam


bacaan tersebut;
c) hal-hal apa yang dipelajari dan yang dilakukan oleh sang
tokoh.9
b. Membaca Telaah Bahasa
Membaca telaah bahasa adalah suatu keterampilan membaca
dengan cara membaca dari segi isi dan bahasa suatu bacaan sehingga
mencerminkan keindahan.
1) Membaca Bahasa
Membaca bahasa adalah suatu keterampilan membaca suatu
bahasa yang bersifat khusus, misal: bahasa Indonesia, bahasa
Inggris, dll.
Tujuan utama membaca bahasa antara lain
a) Memperbesar daya kata, dengan cara mengetahui:
 Ragam bahasa (bahasa formal, informal, percakapan,
vulgar, slang, dan bahasa teknis) 
 Makna kata dari konteks (pragmatik) 
 Bagian kata (nomina, verba, adjektiva, keterangan) 
 Penggunaan kamus 
 Makna varian (semantik) 
 Idiom (ungkapan) 
 Sinonim dan antonim (persamaan dan lawan kata) 
 konotasi dan denotasi (nilai rasa dan sebenarnya) 
 Derivasi (asal-usul kata)
b) Mengembangkan kosakata kritik  
 Bahasa kritik sastra (menggunakan kata-kata yang tepat
dan mengandung penilaian sehingga mengutarakan
informasi khusus kepada orang lain agar mengetahui
beberapa alternatif dari suatu kata). 
9
https://makalahinyong.blogspot.com/2015/05/makalah-jenis-jenis-membaca.html diakses pada 7
Oktober 2018 pukul 22.30 WIB
10

 Memetik makna dari konteks (makna designatif yakni


sejumlah karakteristik harus dimiliki oleh sesuatu yang
dirujuk, denotasi, dan konotasi).
 Petunjuk konteks (melalui a. Definisi, b. Contoh, c. Uraian
baru (tanda baca kurung atau tanda pisah), d.
mempergunakan pengubah (memperkenalkan secara
langsung suatu istilah dengan menggunakan tanda baca
koma), e. mempergunakan kontras (mempertentangkan).10
2) Membaca Sastra
Membaca sastra adalah suatu keterampilan membaca hasil
karya sastra, seperti: cerpen, novel, novelet, dll
Dalam membaca sastra perhatian pembaca harus dipusatkan
pada penggunaan bahasa dalam karya sastra. Apabila seseorang
dapat mengenal serta mengerti seluk beluk bahasa dalam karya
sastra maka semakin mudah ia memahami isi serta dapat
membedakan bahasa sastra dan bahasa ilmiah.
Membaca sastra adalah salah satu pembelajaran yang ada di
sekolah dasar. Salah satu cara untuk meningkatkan minat membaca
pada usia anak sekolah dasar yaitu dengan cara menggunakan
sebuah karya sastra seperti puisi, cerpen, dongeng, dan lain-lain.
Selain karena sastra bersifat serta berfungsi menghibur dan
mendidik, dalam sastra juga terdapat kata-kata, gambar-gambar,
simbol-simbol serta lambang-lambang yang menarik yang tentunya
juga dapat meningkatkan minat membaca pada anak. Selain itu,
sastra juga berfungsi untuk mengembangkan imajinasi serta
wawasan anak11

10
http://ardisetiawan1989.blogspot.com/2013/11/membaca-intensif-membaca-telaah-bahasa.html?
m=1 diakses pada 7 Oktober 2018 pukul 19.56 WIB.
11
http://drguntara.blogspot.com/2012/01/membaca-sastra.html?m=1 diakses pada 7 Oktober 2018
pukul 20.00 WIB.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jenis membaca dibagi menjadi dua yaitu membaca nyaring dan
membaca dalam hati. Membaca dalam hati dibagi menjadi dua yaitu
membaca ekstensif dan membaca intensif. Yang termasuk dalam membaca
ekstensif yaitu membaca survei, membaca sekilas, dan membaca dangkal.
Sedangkan yang termasuk membaca intensif yaitu membaca telaah isi dan
membaca telaah bahasa.
Membaca telaah isi terdiri dari membaca teliti, membaca pemahaman,
membaca kritis, dan membaca ide-ide. Sedangkan membaca telaah bahasa
terdiri dari membaca bahasa dan membaca sastra.
Membaca nyaring adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan
menyuarakan lambang-lambang bunyi dan dapat didengarkan oleh orang di
sekitarnya. Sedangkan membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang
tidak menyuarakan lambang-lambang bunyi atau dalam kata lain dilakukan
dengan diam.
B. Saran
Kehidupan sehari-hari tak lepas dari kegiatan membaca, terlebih lagi bagi kita
seorang calon guru. Kita harus mengetahui jenis-jenis membaca sehingga kita
bisa membaca sesuai dengan kebutuhan kita. Dengan adanya makalah ini,
semoga dapat membantu dalam memahami jenis-jenis membaca. Penulis
berharap pembaca berkenan untuk memberi masukan dan saran apabila ada
kekurangan dan kekeliruan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. http://ardisetiawan1989.blogspot.com/2013/11/membaca-intensif-

membaca-telaah-bahasa.html?m=1 diakses pada 7 Oktober 2018 pukul

19.56 WIB.

Anonim. http://drguntara.blogspot.com/2012/01/membaca-sastra.html?m=1

diakses pada 7 Oktober 2018 pukul 20.00 WIB.

Anonim. https://makalahinyong.blogspot.com/2015/05/makalah-jenis-jenis-

membaca.html diakses pada 7 Oktober 2018 pukul 22.30 WIB

Anonim. http://mangihot.blogspot.com/2016/10/pengertian-membaca-nyaring

diakses pada 7 Oktober 2018 pukul 17.20.

Pandawa, Nur Hayati, dkk. 2009. Pembelajaran Membaca. Jakarta: Departemen

Pendidikan Nasional.

Syahputra, Irfan .“Pengertian Membaca Ekstensif dan Penjelasan Lengkap”

diakses dari https://www.kelasindonesia.com/p/contact.htm?m=1 tanggal 6

November 2018.

Wahyuni, Sri. Dkk. 2008. Bahasa Indonesia 1. Surabaya: LAPIS PGMI.

12

Anda mungkin juga menyukai