Permasalahan umum : Di antara 3,5 juta orang rumahan dengan gangguan fisik/kognitif berusia 18
tahun ke atas, hanya 190.000 (5,4%) dari mereka yang benar-benar dipekerjakan oleh organisasi
publik atau swasta.
Pada saat penulisan, metode penilaian yang dikembangkan/ beberapa rumusan masalah :
• Berapa nilai aset gedung perkantoran yang meningkat?
• Seberapa besar produktivitas pekerja meningkat?
• Sejauh mana citra perusahaan ditingkatkan?
• Seberapa besar perluasan lapangan kerja penyandang disabilitas/lansia?
• Berapa biaya konstruksi yang ditambahkan?
• Berapa banyak ruang tambahan yang dibutuhkan/apakah tingkat efisiensi bangunan menurun?
Kesimpulan :
• Konsep desain universal memainkan peran penting dalam pengelolaan tempat kerja. Yaitu
membahas efek dari desain universal dan memberikan pemahaman tentang pedoman
pengelolaan properti (desain universal akan mempengaruhi nilai aset ketika diterapkan pada
tahap awal perencanaan bangunan) .
• Pedoman pengelolaan fasilitas (desain universal akan meningkatkan fungsi fasilitas terhadap
produktivitas, kepuasan, dan keselamatan pekerja dari bangunan tersebut ).
• Memverifikasi efektivitas desain universal di tempat kerja dan untuk mengembangkan alat
yang berlaku untuk perencanaan dan evaluasi.
Saran : Lebih mendukung masyarakat di mana pekerja yang beragam, termasuk orang tua dan
penyandang disabilitas, dapat menikmati kehidupan kerja mereka sebanyak dan selama yang mereka
inginkan (Mendapatkan pekerjaan yang layak ) atau dengan kata lain lebih mendukung penerapan dari
desain universal pada sebuah bangunan .