Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman Diskusi kelompok 6 ( salep )

Oleh : Puji Santoso (191320637)

1. Tujuan dari evaluasi uji daya sebar pada salep


Uji daya sebar pada salep dilakukan untuk melihat kemampuan sediaan menyebar pada kulit,
dimana suatu basis salep sebaiknya memiliki daya sebar yang baik untuk menjamin pemberian
bahan obat yang baik (Naibaho dkk., 2013).
2. Suatu salep dikatakan sudah homogen dengan melakukan uji homogenitas
Pengujian homogenitas dilakukan dengan mengoleskan 0,1 gram salep pada permukaan gelas
objek, sediaan salep dikatakan homogen apabila tidak terdapat butiran kasar pada gelas objek
(Voigt, 1984).
3. Fungsi dari salep
Menurut Anief, M., 2005, Manajemen Farmasi.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
Fungsi salep antara lain
1.sebagai bahan aktif pembawa substansi obat untuk pengobatan kulit
2.Sebagai bahan pelumas pada kulit
3.Sebagai bahan pelindung kulit yaitu mencegah kontak permukaan kulit yang dengan larutan
berair dan perangsang kulit
4. Berdasarkan ilmu resep vol.2 yg ditulis oleh Agustina saptaning R.
Pemilihan dasar salep bergantung pada beberapa faktor, yaitu :
1. Khasiat atau tujuan pemakaian yang diinginkan
2. Sifat bahan obat yang dicampurkan
3. Ketersediaan hayati
4. Stabilitas
5. Dan ketahanan sediaan jadi.
5. Overdosis atau kelebihan dosis adalah gejala terjadinya keracunan akibat obat yang melebihi
dosis yang bisa di terima oleh tubuh. Setiap sediaan obat memiliki rentang dosis aman yang
dapat dikonsumsi tubuh kita termasuk sediaan obat salep/ lotion.
Kadar obat yang berlebih akan diserap tubuh melalui kulit sehingga dapat menimbulkan gejala
seperti perasaan terbakar, tersengat, gatal, kemerahan, kering, mengelupas bahkan iritasi. Oleh
karena itu, sesuaikan penggunaan salep sesuai anjuran dokter ya, jangan melebihi dosis yang
dianjurkan.
6. Kerugian Basis Hidrokarbon yaitu :
sifatnya yang berminyak dapat meninggalkan noda pada pakaian serta sulit tercuci oleh air
sehingga sulit dibersihkan dari permukaan kulit.Hal ini menyebabkan penerimaan pasien yang
rendah terhadap basis hidrokarbon jika dibandingkan dengan basis yang menggunakan emulsi
seperti krim dan lotion.
(Elmitra, 2017, Dasar-Dasar Farmasetika dan Sediaan Semi Solid, Deepublish. Publisher,
Yogyakarta, 155)
7. Ciri dari basis saleo hidrikarbon menurut farmakooe edisi 5 yaitu :
1. Sukar bercampur dengan air
2. Tidak dapat diabsobsi oleh kulit
3. Hanya bercampur dengan air dalam jumlah yang sedikit dengan kondisi yang sulit
4.dapat melekat pada kulit dalam waktu yang lama
5. Fungsi utamanya adalah efek emolien (melunakkan) kulit
6. Dapat mencegah penguapan air dan tidak mudah tercuci
contoh : vaselin flavum,vaselin album,paraffin liquid, paraffin solida, basis salep putih (white
ointment USP) terdiri dari vaseline album 95% cera alba 5% , basis salep kuning ( yellow
ointment USP) terdiri dari cera flava 5% dan vaselin 95%
8. Cara pembuatan salep dengan peleburan
Menurut farmasetika dasar
Ichtyol, sebab jika ditambahkan pada massa salep yang panas atau digilas terlalu lama dapat
terjadi pemisahan. Balsam-balsam dan minyak atsiri, balsam merupakan campuran dari damar
dan minyak atsiri, jika digerus terlalu lama maka akan keluar damarnya dan minyak atsiri akan
menguap.
9. Contoh basis hidrokarbon
Manurut Elmitra. 2017. Buku Dasar-dasar Farmasetika dan Sediaan Semi Solid. Yogyakarta:
Penerbit
Deepublish. (Bab X, Krim, Hal. 116 – 136)
Contoh basis hidrokarbon yaitu : vaselin kuning, vaselin putih, paraffin, minyak mineral, salep
kuning, dan salep putih
10. Salep, mengandung basis lemak. Kerusakan salep yang utama adalah timbulnya bau tengik yang
disebut proses ketengikan. Hal ini disebabkan oleh autooksidasi radikal asam lemak tidak jenuh
dalam lemak. Autooksidasi dimulai dengan pembentukan radikal-radikal bebas yang disebabkan
oleh faktor-faktor yang mempercepat reaksi seperti cahaya, panas, peroksida
(F.G Winarno, 2004)

===============================Alhamdulillaah===================================

Anda mungkin juga menyukai