Anda di halaman 1dari 5

PENDIDIKAN TEKNIK MENYUSUI

Kelompok 3 :
 IRHASY
 NURAHLAILUNNISAH
 RABIATUN ADDAWIAH
 TIFA DESYANA SAPUTRI

KEMENTRIAN KESEHATAN POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM


JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
PROFESI
TA. 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Keperawatan
Maternitas yang berjudul “Pendidikan Teknik Menyusui”. Kemudian selawat beserta salam kita
sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup
yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas di Poltekkes
Kemenkes Mataram. Selanjutnya kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Maternitas dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah ini,
maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 9 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Air Susu Ibu adalah makanan pertama yangditerima oleh bayi. ASI
menyediakan seluruh energy dan nutrient yang dibutuhkan oleh bayi selama
beberapa bulan pertama kehidupan, dan terus menyediakan hingga setengah
atau lebih kebutuhan nutrisi anak selama enam bulan kedua kehidupan, dan
sepertiga selama tahun kedua kehidupan.
Terdapat 35,6% ibu gagal dalam menyusui bayinya dan 20%
diantaranya adalah ibu-ibu di Negara berkembang, sementara itu berdasarkan
data. Bahwa 67,5% ibu yang gagal memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya adalah kurangnya pemahaman ibu tentang teknik menyusui yang
benar, sehingga sering terjadi beberapa masalah yang dialami dalam
menyusui. Menyusui sering menimbulkan masalah-masalah bagi ibu dan
bayi. Pada sebagian ibu yang tidak paham bagaimana teknik menyusui yang
benar dapat menjadi masalah dalam menyusui. Adapun masalah dalam
menyusui adalah puting susu lecet, payudara bengkak dan abses payudara
atau bisa disebut juga dengan mastitis.
ASI merupakan hadiah terindah dari ibu kepada bayi yang
disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu berupa makanan alamiah
atau susu terbaik bernutrisi dan berenergi tinggi yang mudah dicerna dan
mengandung komposisi nutrisi yang seimbang dan sempurna untuk tumbuh
kembang bayi yang tersedia setiap saat.

B. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teknik Menyusui yang Benar


1. Pengertian
Adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan
posisi ibu dan bayi dengan benar. ASI merupakan makanan yang telah
disiapkan untuk calon bayi saat ibu mengalami kehamilan, ASI dapat
digunakan sebagai pemenuhan nutrisi bayi. ASI juga mengandung
beberapa mikronutrien yang dapat membantu memperkuat daya tahan
tubuh bayi. Selain itu pemberian ASI minimal selama 6 bulan juga dapat
menghindarkan bayi dari obesitas atau kelebihan berat badan karena ASI
membantu menstabilkan pertumbuhan lemak bayi.
ASI dalam istilah kesehatan adalah dimulai dari proses laktasi,
laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi
sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Menyusui adalah
tindakan memberikan makanan bagi si bayi melalui payudara dan yang
menghasilkan ASI.

2. Factor-faktror yang Mempengaruhi Pemberian ASI


a. Perubahan Sosial Budaya
 Ibu bekerja atau kesibukan social lainnya
Kenaikan tingkat partisipasi wanita dalam angatan kerja dan
adanya emansipasi wanita dalam hal segala bidang kerja dan
kebutuhan yang semakin meningkat, sehingga ketersediaan
menyusui untuk bayinya berkurng.
 Meniru teman, tetangga atau orang yang sangat berpengaruh
dengan memberikan susu botol kepada bayinya. Bahkan ada
yang berpandangan bahwa susu botol sangat cocok untuk bayi.
 Merasa ketinggalan zaman jika masih menyusui bayinya
b. Factor psikologis
 Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita. Adanya
anggapan para ibu bahwa menyusui akan merusak
penampilan. Padahal setiap ibu yang mempunyai bayi selalu
mengubah payudara, walaupun menyusui atau tidak menyusui.
 Tekanan batin. Ada sebagian kecil ibu mengalami tekanan
batin disaat menyusui bayi sehingga dapat mendesak si ibu
untuk mengurangi frekuensi dan lama menyusui bayinya,
bahkan mengurangi menyusui.

Anda mungkin juga menyukai