Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 5 KD 3.

Nama: Mei Anggraeni Kelas/No Absen: Xph3/19

MASA PENJAJAHAN KOLONIALISME

No Gambar terkait materi Penjelasan


1 Rute kedatangan bangsa Eropa sampai
Indonesia
Portugis: Portugis -> Pantai barat Afrika ->
Ujung selatan Benua Afrika -> pantai timur
Afrika (T. Harapan) -> India (Kalkuta) -> Malaka
(1511) -> Maluku (1512)

Spanyol:Spanyol mencapai Indonesia setelah


berlayar ke selatan melewati kepulauan
Mindanao dan Cagayan menuju kepulauan
Maluku (Tidore, Bacan dan Jailolo) di tahun
1521.

Belanda:dipimpin Corelis de Houtman


menggunanakan rute Portugis yaitu menyusuri
pantai barat Afrika-T. Harapan-pantai timur
Afrika-S. Hindia langsung menuju/mendarat di
S. Sunda/Banten tahun 1568.
-dipimpin Jacob van Neck
2 Latar belakang kedatangan bangsa Eropa ke
Indonesia:
a. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki
Usmani
b. penemuan berbagai teknologi
c. Melanjutkan Semangat perang salib
d. Kaya akan rempah rempah

3 Perlawanan terhadap Portugis


a. Perlawanan Kerajaan Aceh
 Tokoh: Sultan Ali Mughayat Syah ,
Sultan Alaudin Riayat Syah al-Qahar,
Sultan Iskandar Muda
 Usaha Aceh:Saat itu masyarakat Aceh
berhasil mempertahankan diri dari
pengaruh maupun desakan bangsa barat,
termasuk Portugis. Salah satunya dengan
tetap mengangkut rempah-rempah ke India
dan Laut Merah, sekalipun Portugis
melakukan serangan.Upaya Portugis dalam
mencegah atau menghentikan pedagang
Aceh tidak berhasil. Karena kapal milik
Aceh lebih canggih, gesit dan dilengkapi
senjata serta prajurit. Tidak hanya itu, Aceh
juga meminta bantuan dari Turki serta
India.
b. Perlawanan Kerajaan Ternate:
 Tokoh: Sultan Hairun,
Sultan Baabullah
 Latar belakang: Pada 1565, rakyat Ternate
di bawah kepemimpinan Sultan Hairun
melakukan perlawanan terhadap Portugis.
Untuk membendungnya, Portugis
menggunakan cara licik untuk menangkap
dan membunuh Sultan Hairun.
Hal ini semakin membuat rakyat Ternate marah.
Saat Sultan Baabullah memimpin perlawanan
tersebut, mereka berhasil menahan dan
merebut benteng milik Portugis.

Orang Portugis yang ditawan akan dibebaskan


oleh Sultan Baabullah jika bangsa Portugis
meninggalkan Ternate. Akhirnya Portugis
meninggalkan Ternate dan menetap di Timor
Timur hingga 1975.
Perlawanan terhadap VOC
a. Perlawanan K. Mataram:
 Tokoh: Sultan agung dan Tumenggung
Baurekso
 Alasan kegagalan: VOC membakar semua
persediaan makanan para tentara Mataram
b. Perlawanan K Makasar
 Tokoh: Sultan Hasanuddin
 Diakhiri dengan perjanjian dan isi singkat:
VOC mendapatkan wilayah yang direbut
selama perang
 Bima diserahkan kepada VOC
 Kegiatan pelayaran para pedagang
Makassar dibatasi di bawah pengawasan
VOC
 Penutupan Makassar sebagai bandar
perdagangan dengan bangsa Eropa, selain
VOC, dan monopoli oleh VOC
 Alat tukar/mata uang yang digunakan di
Makassar adalah mata uang Belanda
 Pembebasan cukai dan penyerahan 1.500
budak kepada VOC
c. Perlawanan K. Maluku
 Tokoh: Kakiali,Talukabesi dan saidi
Akhir:.Meski perlawanan tersebut dapat
dipadamkan oleh VOC dengan cepat, hal itu
tetap menunjukkan bahwa bangsa Indonesia
tidak tinggal diam dijajah.

Kemudian pada 1650, Saidi mempimpin


perlawanan rakyat Maluku.

Perlawanan terhadap VOC juga terjadi di


Tidore, dengan dipimpin oleh Sultan Nuku.
4 Tujuan VOC:
Menghindari persaingan tidak sehat antara
sesame kelompok / Kongsi Pedagang Belanda
yang telah ada.
Memperkuat kedudukan Belanda dalam
menghadapi persaingan dengan para pedagang
negara lain
Kebijakan VOC:
a.Melakukan monopoli perdagangan
b.Membentuk angkatan perang sendiri
c.Melakukan peperangan
d.Mengadakan perjanjian dengan raja-raja
setempat
e.Mencetak dan mengeluarkan mata uang
sendiri
f.Mengangkat pegawai sendiri

Dibubarkan tanggal 31 Desember 1779


Alasan dibubarkannya VOC mengalami
kebangkrutan disebabkan karena para pegawai
VOC terjangkit penyakit korupsi karena
menginginkan kehormatan dan kemewahan
sesaat sehingga beban VOC semakin berat,
akhirnya VOC mengalami kebangkrutan. Oleh
karena itu pada tanggal 31 Desember 1799,
VOC dinyatakan bubar.

5 Kebijakan masa Gubernur Jendral Daendels:


Usaha-usaha yangdilakukan Daendels dalam
bidang Hankam yaitu:
a.Membangun benteng-benteng pertahanan
baru.
b.Membangun pangkalan AL di Anyer dan Ujung
Kulon.
c.Meningkatkan jumlah tentara dengan
mengambil orang-orang pribumi.
d.Membangun jalan raya dari Anyer sampai
Panarukan
Dalam pemerintahan Daendela dalam bidang
sosial ekonomi yaitu:
a.Meningkatkan usaha pemasukan uang dengan
cara pemungutan pajak.
b.Meningkatkan penanaman tanaman yang
hasilnya laku di pasaran dunia.
c.Rakyat diharuskan melaksanakan penyerahan
wajib hasil pertaniannya.
d.Melakukan penjualan tanah-tanah kepada
pihak swasta
Alasan dipecat: Daendels diberhentikan sebagai
gubernur jendral karena selama dia menjual
tanah pertanian rakyat demi kepentingan
sendiri.selain itu Daendels juga membuat
penderitaan rakyat semakin besar sehingga
memicu lahirnya berbagai perlawanan
melawan pemerintah kolonial Belanda
6 Kebijakan Rafles
a Segala bentuk kerja rodi dan penyerahan
wajib dihapus, diganti penanam bebas oleh
rakyat.
b.Peranan para bupati sebagai pemungut pajak
dihapuskan dan para bupati dimasukan sebagai
bagian pemerintah colonial
c Atas dasar pandangan bahwa tanah itu milik
pemerintah maka rakyat penggarap dianggap
sebagai penyewa
7 TANAM PAKSA
Penggagas: Johannes Van den Bosch
Latar belakang:Pemerintah Belanda dililit
hutang luar negeri sehingga perlu biaya besar
untuk membayarnya,
Pemerintah belanda banyak mengeluarkan
biaya untuk perang melawan Panngeran
Diponegoro, perang padre dan perang
diberbagai daerah
Pemasukan uang dari penanaman kopi tidak
banyak,
Terjadi perang kemerdekaan Belgia yang
diakhiri dengan pemisahan Belgia dari Belanda
dari tahun 1830
Aturan tanam paksa:
Peraturan tanam paksa sebetulnya masih ada
sedikit sisi kemanusian dengan bukti yang
diminta hanya seperlima tapi dalam
pelaksanaannnya sangat tidak manusiawi
karena terjadi penyimpangan-penyimpangan,
yang disebabkan adanya cultur procenten
(persentase dari hasil tanaman yang dapat
dikumpulkan dan diserahkan)
Pelaksanaan
Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja
melebihi waktu yang ditentukan
Jatah tanah untuk tanah untuk tanaman yang
berkualitas ekspor melebihi seperlima dari
lahan garapan
Lahan yang disediakan untuk tanaman wajib
tetap dikenai pajak tanah
Setiap kelebihan hsil panen tidak dikembalikan
lagi pada petani
Kegagalan panen tanaman wajib tetap menjadi
tanggung jawab rakyat
Dampak negatif bagi Indonesia:
a. sawah dan ladang milik rakyat menjadi
terbengkalai dan tidak menghasilkan panen
yang bagus
b. beban hidup masyarakat semakin berat
c. penderitaan rakyat yang semakin panjang
Dampak positif:
a. rakyat Indonesia mengenal berbagai teknik
menanam jenis jenis tanaman baru
b. penyempurnaan fasilitas yang digunakan
dalam proses tanam paksa
Berakhir dengan keluarnya UU Agraria tahun
Undang-Undang Agraria 1870 (bahasa Belanda:
Agrarische Wet 1870) diberlakukan pada tahun
1870 oleh Engelbertus de Waal (menteri
jajahan) sebagai reaksi atas kebijakan
pemerintah Hindia Belanda di Jawa. Latar
belakang dikeluarkannya Undang-Undang
Agraria (Agrarische Wet) antara lain karena
kesewenangan pemerintah mengambil alih
tanah rakyat. Politikus liberal yang saat itu
berkuasa di Belanda tidak setuju dengan Tanam
Paksa di Jawa dan ingin membantu penduduk
Jawa sambil sekaligus keuntungan ekonomi dari
tanah jajahan dengan mengizinkan berdirinya
sejumlah perusahaan swasta.

8 Politik penanaman modal swasta:


Pelaksanaannya diawali dengan keluarnya
Undang-Undang
a. Undang-Undang Agraria 1870 tentang:
memastikan bahwa kepemilikan tanah di
Jawa tercatat. Tanah penduduk dijamin
sementara tanah tak bertuan dalam sewaan
dapat diserahkan. UU ini dapat dikatakan
mengawali berdirinya sejumlah perusahaan
swasta di Hindia Belanda.

b. Undang-Undang Gula tantang: Undang-


undang Gula (bahasa Belanda: Suikerwet)
yang disahkan pada tahun 1870 mengatur
penghapusan kewajiban budidaya tebu
kepada petani secara bertahap di Hindia
Belanda.

Tahun 1872 selain dibangun pelabuhan-


pelabuhan, antara lain Tanjung Priok. dan
pelabuhan rakyat kalimas
Tahun 1873 Belanda membangun serangkaian
jalan Ketera api antara lain : jalur kereta api
Batavia - Buitenzorg dan stasiun bukit duri
-Buitenzorg
Akibat pelaksanaan usaha swasta ini bagi
bangsa Indoseia yaitu Rakyat pribumi menderita
Pertanian rakyat semakin merosot,Pelaksanaan
kerja paksa masih terus dilakukan seperti
pembangunan jalan raya, jembatan, jalan
kereta api, saluran irigasi, benteng-benteng dan
sebagainya. ... Dengan demikian rakyat tetap
hidup menderita.
9 Penggagas: C.Th. van Deventer
Isi Politik Etis :
a.Irigasi (pengairan) yaitu pembangunan dan
prasarana pengairan.
b.Imigrasi yaitu mengajak penduduk untuk
transmigrasi.
c.Edukasi yaitu membangun sarana pendidikan
dan pengajaran.
kaitan politik etis dengan munculnya
pergerakan nasional di Indonesia : Politik Etis
ini melahirkan golongan terpelajar yang
kemudian menjadi pendorong Kebangkitan
Nasional Indonesia. Mereka inilah yang
kemudian menjadi penggerak kebangkitan
nasional yang kemudian menghasilkan
kemerdekaan Indonesia
10 Perang Aceh:
a. Tokoh: Ahmad Soebardjo,Cut Nyak Dhien,
Iskandar muda, Tengku Umar
b. Siasat yang digunakan T. Umar: berpura pura
bekerja sama dengan Belanda dan perang
gerilya
c. Akhir: Setelah kematian Teuku Umar, Sultan
dan Panglima Polem memutuskan untuk
berpindah-pindah supaya tidak bernasib
sama.
Perang Padri
a. Tokoh: Tuanku imam Bonjol,M.syahab
b. Latar belakang:Perang Padri berlangsung di
Sumatra Barat dan sekitarnya terutama di
kawasan Kerajaan Pagaruyung dari tahun
1803 hingga 1838.[1] Perang ini merupakan
peperangan yang pada awalnya akibat
pertentangan dalam masalah adat sebelum
berubah menjadi peperangan melawan
penjajahan.:
Perang Diponegoro
a. Tokoh: p.diponegoro,kyai mojo, Sentot
alibasah
b. Siasat P. Diponegoro: dengan melakukan
perang gerilya
c. Siasat Belanda: dengan menggunakan sistem
benteng stelsel
Perang Pattimura
a. Tokoh : kapitan Pattimura,Lucas
Latumahina,Paulus Tiahahu
b. Akhir perlawanan Pattimura: pada Desember
1817 Pattimura dihukum gantung di Ambon
bersama 3 orang perlawanan rakyat Maluku
terhadap Belanda
Perang Banjar
a. Tokoh: pangeran Hidayatullah, p.antasari
b. Latar belakang: Perang Banjar[1] atau Perang
Banjar-Barito atau Perang Kalimantan
Selatan[2] adalah perang perlawanan
terhadap penjajahan kolonial Belanda yang
berlangsung antara tahun 1859-1905 yang
terjadi di Kesultanan Banjar yang meliputi
wilayah provinsi Kalimantan Selatan dan
Kalimantan Tengah
Perang Bali
a. Tokoh:I Gusti Ketut Jelantik
Latar belakang: Perang Bali disebut juga Perang
Jagaraga terjadi pada tahun 1848. Perang
tersebut berlangsung antara pasukan Belanda
melawan pasukan Bali. Belanda memanfaatkan
isu hak tawan karang, di mana raja-raja Bali
dapat merampas kapal yang karam di
perairannya, yang tak dapat disetujui oleh
hukum internasional.

Anda mungkin juga menyukai