Anda di halaman 1dari 27

MODUL

PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN

KELAS XI SMK

PROSES KERJA PEMBUATAN


PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA
A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.8.1 Menjelaskan pengertian produksi, produk dan
3.8 Menerapkan proses
jasa
kerja pembuatan
3.8.2 Menjelaskan perencanaan produk dan
prototype produk
perencanaan produksi
barang/jasa
3.8.3 Menganalisis aspek-aspek perencanaan
produk
3.8.4 Menjelaskan proses perencanaan produksi.
3.8.5 Mencari gagasan dan seleksi produk.
3.8.6 Menjelaskan prosedur menyimpan produk
4.8 Membuat prototype 4.8.1 Membuat prototype produk barang /jasa
produk barang /jasa 4.8.2 Melakukan Penelitian dan Pengembangan
Produk
4.8.3 Menetapkan skala produksi
4.8.4 Menyimpan Produk
PETA KONSEP
Menjelaskan pengertian
produksi, produk dan jasa

Menjelaskan perencanaan
produk dan perencanaan
produksi

Menganalisis aspek-aspek
perencanaan produk
Menerapkan proses kerja
pembuatan prototype
produk barang/jasa
Menjelaskan proses
perencanaan produksi

Mencari gagasan dan


seleksi produk

PRODUK KREATIF Menjelaskan prosedur


DAN menyimpan produk
KEWIRAUSAHAAN

Membuat prototype
barang/jasa

Melakukan penelitian dan


pengembangan produk
Membuat prototype
produk barang/jasa
Menetapkan skala
produksi

Menyimpan produk
PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE

BAB VIII PRODUK BARANG/JASA

Baca teks berikut dengan saksama!

Gambar 1.1 Salah satu contoh hasil produksi barang

Perhatikan gambar di atas, gambar di atas merupakan hasil suatu produk barang yang
mana perlu beberapa proses dalam membuatnya. Di pasar modern sering kita temui produk-
produk tersebut. Ada beberapa tahapan dalam proses pembuatan produk barang.

Untuk itu kita perlu mempelajari bagaimana cara membuat produk baik barang/jasa,
sehingga kita bisa membuat suatu rancangan produk baru yang lebih baik lagi. Di sini selain
membuat rancangan baru kita juga harus membandingkan apakah rancangan kita sesuai
dengan asli atau tidak.

Perlu adanya proses yang sesuai sehingga produk yang kita rancang bisa dibuat sesuai
yang diinginkan.
A. Pengertian Produksi Produk Barang/Jasa

Produksi dan produk memiliki arti yang berbeda. Apakah anda tahu perbedaannya? Bacalah
materi berikut ini agar anda memahami dengan baik pengertian produksi dan produk.

1. Pengertian Produksi

Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda
atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi
jasa (menurut KKBI). Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah
sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Sedangkan dalam arti ekonomi, Pengertian
Produksi adalah sebagai kegiatan mengenai penciptaan dan penambahan atau utilitas
terhadap suatu barang dan jasa. Berdasarkan dari pengertian produksi tersebut, terdapat dua
konsep mengenai kegiatan produksi antara lain sebagai berikut... 

 Kegiatan menghasilkan barang dan jasa: Pengertian kegiatan produksi dalam


menghasilkan barang dan jasa adalah menghasilkan barang dan jasa yang belum ada
sehingga bertambah jumlahnya atau memperbesar ukurannya. Contohnya adalah usaha
pertanian, peternakan dan perikanan.
 Kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa: Pengertian kegiatan produksi
dalam menambah nilai guna barang dan jasa adalah kegiatan yang menambah nilai guna
barang dan jasa sehingga barang dan jasa menjadi lebih tinggi. Contohnya adalah tempe
yang dibuat dari kedelai, kripik yang dibuat dari singkong, dan pakaian yang dibuat
berasal dari kain.

Gambar 1.2 Salah satu gambar /logo produk


Selain pengertian di atas, terdapat pengertian produksi menurut para ahli, yaitu sebagai
berikut:

a. Sofyan Assauri
“Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility)
sesuatu barang atau jasa, untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor produksi dalam
ilmu ekonomi berupa tanah, tenaga kerja, dan skill (organization, managerial, dan skills)”.
b. Murti Sumarti dan Jhon Soeprihanto
“Produksi adalah semua kegiatan dalam menciptakan atau menambah kegunaan barang
atau jasa, dimana untuk kegiatan tersebut diperlukan faktor-faktor produksi”.

2. Pengertian Produk

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia , dalam bisnis produk adalah barang atau jasa
yang dapat diperjualbelikan. Dalam marketing, produk adalah apapun yang bisa ditawarkan ke
sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan. Produk adalah sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dipakai, dimiliki, atau dikonsumsikan
sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dari pengertian ini dapat disimpulkan
bahwa hampir semua yang termasuk produksi adalah benda nyata yang dapat dilihat, diraba,
dan dirasakan. Karena produk adalah benda ril, maka jenisnya cukup banyak. Secara garis besar
jenis-jenis produk bisa kita perinci menjadi dua jenis, yaitu produk konsumsi dan produk
industri. Produk konsumsi (consumer products) adalah barang yang dipergunakan oleh
konsumen akhir atau rumah tangga dengan maksud tidak untuk dibisniskan atau dijual lagi.
Barang-barang yang termasuk jenis produk konsumsi ini antara lain sebagai berikut:

 Barang kebutuhan sehari-hari (convenience goods), yaitu barang yang umumnya


sering kali dibeli, segera dan memerlukan usaha yang sangat kecil untuk memilikinya,
misalnya barang kelontong, baterai, dan sebagainya.

Pengertian Produk

Gambar 1.3 Salah satu logo produk


 Barang belanja (shopping goods), yaitu barang yang dalam proses pembelian dibeli
oleh konsumen dengan cara membandingkan berdasarkan kesesuaian mutu, harga, dan
model, misalnya pakaian, sepatu, sabun, dan lain sebagainya.
 Barang khusus (speaciality goods), yaitu barang yang memiliki ciri-ciri unik atau
merk kas dimana kelompok konsumen berusaha untuk memiliki atau membelinya,
misalnya mobil, kamera, dan lain sebagainya.

Produk industri (business products), adalah barang yang akan menjadi begitu luas
dipergunakan dalam program pengembangan pemasaran. Barang industri juga dapat dirinci
lebih lanjut jenisnya antara lain sebagai berikut.

 Bahan mentah, yaitu barang yang akan menjadi bahan baku secara fisik untuk
memproduksi produk lain, seperti hasil hutan, gandum, dan lain sebagainya.
 Bahan baku dan suku cadang pabrik, yaitu barang industri yang digunakan untuk
suku cadang yang aktual bagi produk lain, misalnya mesin, pasir, dan lain sebagainya.
 Perbekalan operasional, yaitu barang kebutuhan sehari-hari bagi sektor industri,
misalnya alat-alat kantor, dan lain-lain.
B. Perencanaan Produk Dan Perencanaan
Produksi

Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti


sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi
cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk
atau perbaikan, distribusi, perubahan harga dan promosi. 

Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam
pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan
harga dan promosi. Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung kepada
kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan
produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan
merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian manufaktur, atau bagian desain saja,
melainkan merupakan tanggung jawab yang melibatkan banyak fungsi yang ada di perusahaan.

Perencanaan produksi adalah aktivitas untuk menetapkan produk yang


diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-
sumber yang dibutuhkan. Pengendalian produksi adalah aktivitas yang menetapkan
kemampuan sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan
produksi berjalan sesuai rencana, melakukan perbaikan rencana. Tujuan utamanya
adalah memaksimumkan pelayanan bagi konsumen, meminimumkan investasi pada
persediaan, perencanaan kapasitas, pengesahan produksi dan pengesahan
pengendalian produksi, persediaan dan kapasitas, penyimpanan dan pergerakan
material, peralatan, routing dan proses planning, dan sebagainya.

Metode pengembangan produk berdasarkan kepada permintaan atau persyaratan serta


spesifikasi produk oleh customer adalah metode yang cukup baik, karena dengan berbasis
keinginan customer maka kemungkinan produk tersebut tidak diterima oleh customer menjadi
lebih kecil. Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasi laba, usaha
pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan
menghasilkan laba.Namun laba seringkali sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung
Gambar 1.4 contoh perencanaan produksi

Tujuan dan Fungsi Rencana Produksi


1.      Tujuan rencana produksi

·         Meminimalkan biaya / memaksimalkan laba


·         Memaksimalkan layanan nasabah
·         Meminimalkan investasi inventaris
·         Meminimalkan perubahan dalam nilai produksi
·         Meminimalkan perubahan dalam tingkat tenaga kerja
·         Memaksimalkan pemanfaatan pabrik dan perlengkapan

2. Fungsi rencana produksi

Fungsi dari perencanaan dan pengendalian produksi adalah:


®  Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap rencana
strategis perusahaan
®  Sebagai alat ukur performansi proses perencanaan produksi
®  Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi
®  Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat
penyesuaian.
®  Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan rencana
startegis
®  Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan Jadwal induik Produksi.

3.      Tingkatan Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Sistem pengendalian dan perencanaan produksi terbagi ke dalam tiga tingkatan:

►    Perencanaan jangka panjang (long range planning)


Perencanaan ini meliputi kegiatan peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan
penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan bahan, dan perencanaan
finansial.
►    Perencanaan jangka menengah (medium range planning)
Perencanaan jangka menengah meliputi kegiatan berupa perencanaan kebutuhan
kapasitas (capacity reqiurement planning), perencanaan kebutuhan material (material
requirement planning), jadwal induk produksi (master production schedule), dan
perencanaan kebutuhan distribusi (distribution requirement planning).
►    Perencanaan jangka pendek (short range planning)
Perencanaan jangka pendek berupa kegiatan penjadwalan perakitan produk akhir
(final assembly schedule), perencanaan dan pengendalian input-output, pengendalian
kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian purchase, dan manajemen proyek.

4.      Kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi meliputi:

♣       Peramalan kuantitas permintaan


♣       Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah, dan waktu
♣       Perencanaan persediaan (inventory): jenis, jumlah, dan waktu
♣       Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin, fasilitas
♣       Penjadwalan produksi dan tenaga kerja
♣       Penjaminan kualitas
♣       Monitoring aktivitas produksi
♣       Pengendalian produksi
♣       Pelaporan dan pendataan

C. Aspek-Aspek Perencanaan Produk

Dalam perencanaan produk memiliki beberapa aspek perencanaan yaitu :


1.     Aspek penentuan pemilihan produk apa yang dibuat, dengan pertimbangan pasar
yang menarik dan dorongan teknologi.
2.      Aspek jumlah produk, artinya berapa jumlah produk yang seharusnya di produksi
3.      Aspek kombinasi produk, artinya berapa jenis produk yang diproduksi untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
4. Sifat proses produksi yang terus-menerus atau berdasarkan jumlah pesanan. 
5. Jenis dan mutu produk mempertimbangkan ketahanan lama tidaknya produk
tersebut, mutu, dan sifat permintaan konsumen terhadap produknya.

6. Jenis produknya (model baru atau model lama), dengan meneliti terlebih dahulu
lokasi, volume produksi, musiman atau sepanjang masa. 

7. Pengendalian proses produksi, menyangkut perencanaan dan pengawasan proses


produksi.

Produk barang
Barang memiliki beberapa karakteristik yang harus dipertimbangkan oleh seorang
wirausaha sebelum menjalankan usahanya.
1.       Produk barang berdasarkan tipe konsumen yang menggunakannya terbagi
menjadi :
a)       Produk konsumen ( Consumer Product) yaitu barang atau jasa yang bisa langsung
dinikmati oleh konsumen, tanpa harus diolah lagi.seperti produk kebutuhan sehari-hari
(convenience product), produk belanja (Shopping product), produk khusus (specialty
product).
b)       Produk industry (Indusrtial Product), yaitu produk yang dibeli oleh suatu industry
untuk diproses lebih lanjut atau untuk digunakan dalam menjalankan bisnis.seperti
bahan dan suku cadang, barang-barang modal.
2.       Berdasarkan Tingkatan – tingkatan yang melekat pada suatu produk yaitu :
1)       Produk utama - Core product (manfaat dan fungsi inti)
2)       Produk nyata - Tangible product ,misalnya
·         Kemasan menarik/menggiurkan
·         Nama merek (image atau citra) populer / terkenal
·         Reputasi dan kekuatan merek
·         Fitur – fitur (ciri-ciri) produk – warna memikat, ringan, mudah digenggam dll.
3.       Produk tambahan – augmented product berupa , jasa pelayanan, keuntungan atau
nilai lainnya pada suatu produk, agar menciptakan kesan dimata konsumen. Contohnya
·         Pengiriman barang cepat dan tepat waktu
·         Jaminan kualitas dan umur
·         Layanan purna jual
·         Gengsi dan status yang di dapat oleh konsumen jika ia membeli produk tsb

Produk jasa
Jasa memiliki 4 karakteristik yang harus di pertimbangkan oleh seorang wirausaha
sebelum menjalankan usaha yaitu :
a)       Tak berwujud artinya tidak bisa dilihat.diraba, dirasakan sebelum jasa itu dibeli
b)       Tak terpisahkan, artinya jasa tidak bisa dipisahkan hubungan antara produsen dan
konsumen.
c)       Bervariasi artinya kualitas jasa berbeda-beda tergantung dari siapa yang
menyediakan jasa, kapan, dimana, dan bagaimana jasa itu disediakan.
d)       Dapat musnah artinya jasa tidak dapat disimpan untuk dijual kembali dilain waktu.
D. Proses Perencanaan Produksi

  Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan


produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum tim
pengembang yang lebih besar dibentuk. Perencanaan produk merupakan suatu
kejadian yang mempertimbangkan portofolio suatu proyek, sehingga suatu organisasi
dapat mengikuti dan menetukan bagian apa dari proyek yang akan diikuti selama
periode tertentu. Kegiatan perencanaan produk menjamin bahwa proyek
pengembangan produk mendukung strategi bisnis perusahaan yang lebih luas dan
menentukan:

a. Proyek-proyek pengembangan produk apa yang akan dilakukan.


b. Kombinasi pengembangan produk (produk baru, produk platform, atau produk
turunan).
c. Keterkaitan antar proyek dalam suatu portofolio.
d. Waktu dan urutan proyek.

Setiap proyek terpilih dilengkapi dengan tim pengembang produk. Tim ini harus
mengetahui misi proyek sebelum dimulai pengembangan. Misi setiap proyek
seharusnya memuat:

a. Segmen pasar yang dapat dipertimbangkan untuk merancang dan


mengembangkan produk.

b. Teknologi yang digunakan.

c. Target proyek secara finansial.

d. Anggaran dan deadline proyek.


Proses Perencanaan Produk

Rencana produk mengidentifikasi portofolio produk-produk yang


dikembangkan dan waktu pengenalan ke pasar. Proses perencanaan
mempertimbangkan peluang-peluang pengembangan produk, yang diidentifikasi oleh
banyak sumber, mencakup usulan bagian pemasaran, penelitian, pelanggan, tim
pengembangan produk dan analisis keunggulan para pesaing.

Sumber:www.jurnal.com

Rencana produk perlu diperbarui secara berkala agar dapat mengakomodasi


perubahan dan perkembangan yang ada. Untuk mengembangkan suatu rencana produk
dan pernyataan misi proyek perlu 5 (lima) tahapan proses:

1. Mengidentifikasi peluang

Peluang-peluang melibatkan beberapa dari 4 (empat) tipe proyek pengembangan


produk, yaitu:

a. Produk baru.

b. Turunan dari produk yang sudah ada.

c. Perbaikan produk yang sudah ada.


d. Produk yang pada dasarnya baru.

Identifikasi peluang dapat dilakukan dengan cara:

a. Keluhan pelanggan terhadap produk sejenis yang sudah ada.

b. Analisa keunggulan dan kelemahan produk pesaing.

c. Usulan pelanggan yang dikumpulkan secara otomatis.

d. Pertimbangan implikasi terhaadap adanya kecenderungan dalam gaya idup,


demografi dan teknologi untuk kategori yang produk ada dan peluang-peluang
kategori produk baru.

2. Mengevaluasi dan Memprioritaskan Proyek

Empat perspektif dasar yang berguna dalam mengevaluasi dan memprioritaskan


peluang-peluang bagi produk baru dalam kategori produk yang sudah ada adalah:

a. Strategi bersaing
Strategi bersaing perusahaan merupakan sebuah pendekatan pasar dan produk
yang mendasar dengan memperhatikan para pesaing. Strategi ini digunakan
untuk memilih peluang. Pada umumnya perusahaan melakukan diskusi pada
tingkat manajemen merupakan sebuah kompetensi strategi dan membantu
dalam bersaing. Beberapa strategi yang mungkin untuk diterapkan:

a) Kepemimpinan yang berbasis pada teknologi.

b) Kepemimpinan berbasis efisiensi biaya.

c) Fokus pelanggan.

d) Produk tiruan.

b. Segmentasi pasar
Pembagian pasar ke dalam segmen-segmen memungkinkan perusahaan untuk
mempertimbangkan tindakan-tindakan pesaing dan kekuatan produk
perusahaan sekarang berdasarkan kelompok pelanggan yang jelas. Pemetaan
produk-produk pesaing dan milik sendiri dalam segmen-segmen akan
membantu perusahaan dalam memperkirakan peluang produk yang
menyebabkan kelemahan lini produknya dan dan yang memanfaatkan
kelemahan dari penawaran pesaing.

c. Perkembangan teknologi

Dalam bisnis yang sifatnya intensif teknologi, keputusan perencanaanyang


utama adalah penentuan waktu untuk menggunakan teknologi dasar yang baru
dalam lini produk.

e. Perencanaan platform produk


Platform produk merupakan sekumpulan aset yang dibagi dalam
sekumpulan produk. Platform yang efektif dapat memungkinkan variasi turunan
produk untuk dirancang lebih cepat dan mudah, yang setiap produk
memberikan ciri-ciri dan fungsi-fungsi yang diinginkan oleh pasar utama.

Keputusan mengenai platform produk sangat berkaitan dengan usaha


pengembangan produk dari perusahaan dan untuk memutuskan mengenai
teknologi mana yang akan digunakan untuk produk baru.

Satu teknik untuk mengkoordinasikan pengembangan teknologi dengan


perencanaan produk adalah peta jalur teknologi. Peta jalur teknologi merupakan
cara untuk menunjukkan ketersediaan yang diharapkan dan masa depan
penggunaan berbagai teknologi yang relevan untuk produk yang
dipertimbangkan.

e. Evaluasi peluang produk baru secara fundamental


Beberapa kriteria untuk mengevaluasi peluang produk baru secara fundamental
adalah:

a) Ukuran pasar (unit/tahun x harga rata-rata).

b) Tingkat pertumbuhan pasar (persen per tahun).

c) Intensitas persaingan (jumlah pesaing dan kekuatannya).

d) Pengetahuan perusahaan mengenai pasar.

e) Pengetahuan perusahaan mengenai teknologi.

f) Kesesuaian dengan produk perusahaan lain.

g) Kesesuaian dengan kemampuan perusahaan.

f. Menyeimbangkan portofolio proyek pengembangan

Metode penyeimbang portofolio akan melibatkan pemetaan portofolio


sesuai dengan dimensi-dimensi yang berguna, sehingga manajer akan
mempertimbangkan implikasi dari keputusan perencanaan. Pendekatan
pemetaan yang dikemukakan Cooper et al (1998) melibatkan dimensi seperti
resiko teknis, pengembalian finansial, daya tarik pasar dan sebagainya.

3. Pengalokasian Sumber Daya dan Perencanaan Waktu

a. Pengelolaan sumber daya

Perencanaan agregat akan membantu perusahaan dalam penggunaan sumber


daya secara efisien dengan mengambil proyek-proyek yang beralasan untuk
diselesaikan berdasarkan sumber daya yang dianggarkan.

b. Penentuan waktu proyek

Penentuan waktu dan urutan proyek harus mempertimbangkan faktor-faktor:


a) Penentuan waktu pengenalan produk.

b) Kesiapan teknologi.

c) Kesiapan pasar.

d) Persaingan dalam penawaran produk.

4. Penyelesaian Perancangan Proyek Pendahuluan

Tahap ini dilakukan setelah proyek disetujui, tetapi sebelum sumber daya penting
digunakan. Kegiatan ini melibatkan tim fungsional silang yang disebut tim inti. Pada
poin ini pernyataan kesempatan yang lebih sesegera mungkin ditulis kembali
sebagai suatu pernyataan visi produk.

Sasaran yang terdefinisi dalam pernyataan visi produk kadang sangatlah umum.
Untuk memberikan petunjuk yang jelas bagi organisasi pengembangan produk,
biasanya tim memformulasikan suatu definisi yang lebih detail dari pasar target dan
asumsi-asumsi yang mendasari operasional tim pengembangan. Keputusan-
keputusan mengenai hal ini akan terdapat dalam suatu pernyataan misi.

a. Pernyataan misi

Pernyataan misi mencakup:

a) Uraian produk ringkas, mencakup manfaat produk utama untuk pelanggan


namun menghindari penggunaan konsep produk secara spesifik.

b) Sasaran utama bisnis, mencakup waktu, biaya dan kualitas.

c) Pasar target untuk produk, mengidentifikasi pasar utama dan pasar kedua
yang perlu dipertimbangkan dalam suatu pengembangan.

d) Asumsi dan batasan, untuk mengarahkan usaha pengembangan.


e) Stakeholder, untuk menjamin bahwa banyak permasalahan
pengembangan ditujukan untuk mendaftar secara eksplisit seluruh
stakeholder dari produk. Daftar stakeholder dimulai dari pengguna akhir
dan pelanggan eksternal yang membuat keputusan-keputusan tentang
produk. Daftar stakeholder menyediakan suatu bayangan bagi tim untuk
mempertimbangakn kebutuhan setiap konsumen.

b. Asumsi dan batasan

Asumsi dan batasan diperlukan agar pengembangan teknis dari produk lebih
terarah. Permasalahan yang perlu dipertimbangkan dalam menyatakan asumsi
dan batasan:

a) Manufaktur, mempertimbangkan kemampuan, kapasitas, dan batasan


operasional manufaktur.

b) Pelayanan. Pelayanan pelanggan dan pendapatan pelayanan sangat


menentukan keberhasilan perusahaan, sehingga perusahaan perlu
menyatakan sasaran strategis untuk tingkat-tingkat kualitas pelayanan.

c) Lingkungan. Sasarannya adalah bahwa seluruh komponen akan


dimanufaktur kembali atau didaur ulang atau keduanya Sehingga
seharusnya tidak ada komponen yang dibuang pelanggan.

c. Penentuan staf dan kegiatan perencanaan proyek pendahuluan lain.

5. Merefleksikan hasil dengan proses

Langkah terakhir dari perencanaan dan proses strategi, tim seharusnya


menanyakan beberapa pertanyaan untuk memperlirakan kualitas hasil dan proses.

Karena pernyataan misi merupakan pegangan untuk tim pengembangan, suatu


reality check harus dilakukan sebelum melalui proses pengembangan. Langkah awal
ini merupakan waktu untuk perbaikan.
Permasalahan dan
Penyelesaian

Permasalahan 1.2:

Beberapa ahli lain merumuskan perencanaan sebagai mengatur sumber-sumber


yang langka secara bijaksana dan merupakan pengaturan dan penyesuaian
hubungan manusia dengan lingkungan dan dengan waktu yang akan datang. Definisi
lain dari perencanaanadalah pemikiran hari depan, perencanaan berarti
pengelolaan, pembuat keputusan, suatu prosedur yang formal untuk memperoleh
hasil nyata, dalam berbagai bentuk keputusan menurut sistem yang terintegrasi.
Bagaimana cara mengembangkan suatu proses perencanaan produk barang?

Penyelesaiannya:

Dalam menciptakan dan mengembangkan produk yang berkualitas, terdapat


berbagai langkah atau tahap yang biasa terjadi ketika kita sedang menciptakan atau
mengembangkan produk yaitu:

1. Penciptaan Ide : Tahapan ini adalah tahapan awal bagi kita dalam menentukan
produk yang ingin diciptakan. Dalam tahapan ini biasanya kita memikirkan ide
tentang produk apa yang ingin kita buat. Baik produk tersebut sudah ada di pasaran
atau belum.
2. Penyaringan Ide : Pada tahapan ini, kita mulai menyaring, menseleksi atau
bahkan mengkombinasikan ide – ide yang ada.
3. Pembuatan & Pengujian Ide : Pada tahapan ini kita mulai membuat serta
menguji ide yang telah terbentuk hingga menjadi sebuah produk yang berkualitas
dan sesuai dengan harapan.
4. Pengembangan Strategi Pemasaran : Tahap ini adalah tahapan kita dalam
membuat dan menyusun strategi pemasaran efektif yang dapat digunakan dalam
memperkenalkan produk tersebut kepada konsumen.
5. Analisis Usaha : Dalam tahapan ini adalah kita melihat dan menganalisa apakah
produk yang telah dipasarkan dapat memperoleh keuntungan atau tidak.
6. Pengembangan Produk : pada tahapan ini kita mulai mengembangkan produk
yang telah di konsep menjadi sebuah produk yang sesuai dengan hasil analisis yang
telah dilakukan sebelumnya.
7. Market Testing : tahap ini adalah tahapan dalam mempelajari performance
terhadap produk yang dipasarkan. Apakah produk tersebut sudah memenuhi target
atau belum. Selain itu tahap ini juga biasa digunakan untuk mengetahui pendapat
konsumen mengenai produk yang di pasarkan.
8. Komersialisasi : tahapan ini merupakan tahapan terakhir dalam penciptaan
dan pengembangan produk. Tahap ini adalah tahap yang dilakukan demi menunjang
penjualan yang telah diciptakan dan dikembangkan.

Bagaimana pendapatmu:

E. Gagasan Dan Seleksi Produksi

Perusahaan diciptakan untuk menghasilkan produk berupa barang dan jasa. Seiring
dengan perkembangan zaman, perusahaan semakin banyak yang berdiri sehingga
persainganpun semakin ketat. Dengan demikian, perusahaan akan melakukan inovasi
terhadap produk yang dihasilkan agar perusahaan tersebut dapat bersaing. Inovasi
yang dilakukan dapat berupa desain atau rancangan dari produk yang diciptakan serta
melakukan seleksi proses jasa yang akan dihasilkan. Maka perusahaan tersebut harus
meningkatkan kualitas produk dan jasa yang dihasilkannya serta melakukan serta
melakukan inovasi terhadap produk dan jasa yang dihasilkan tersebut dengan cara
membuat rancangan produk dan jasa serta seleksi proses jasa sehingga perusahaan
tersebut dapat bersaing dan lebih unggul dari perusahaan lainnya.      
Faktor-faktor Yang Perlu Diperhatikan        

Banyak Faktor  dalam desain produk yang perlu diperhatian, diantaranya:

1)      Kebutuhan Konsumen. Pelanggan akan memiliki pengaruh yang besar atas cara produk

dirancang dan berkembang. Alasan produk dirancang  adalah harus  mampu memenuhi

kebutuhan pelanggan potensial yang akan dibidik. Misalnya, ketika merancang sebuah ponsel

tim desain akan menampilkan beberapa desain kepada pelanggan potensial dan membuat

perubahan sesuai dengan suka dan tidak suka. 

2)      Segmentasi Pasar. Pasar/konsumen perlu dibedakan, salah satunya mengingat

perbedaan dalam selera konsumen. Semakin kompleks konsumen dalam stratanya maka akan

semakin banyak jenis produk yang diperlukan dalam melayani segmentasi konsumen itu.

3)      Teknologi. Dalam mendesain produk teknologi berperan dalam menghasilkan produk

yang diminati. Perkembangan teknologi mengharuskan produsen untuk mampu menciptakan

produk yang berkualitas.

4)      Kondisi Lokal. Dalam desain produk perlu dipertimbangkan budaya lokal masyarakat

sehingga produk kita bisa dimanfaatkan dengan baik dan tidak menyusahkan.

    Tahapan seleksi dan Desain Produk

Sebelum desain suatu produk disetujui untuk diproses dan diproduksi oleh bagian operasi

pabrik, perlu dilakukan seleksi dengan tahapan-tahapan:

1.      Konsepsi, membuat spesifikasi konsep dengan menggabungkan selera konsumen.

2.      Persetujuan, tahap dimana spesifikasi ditunjukkan dengan perhitungan matematis,

pembuatan model gambar, kemudian dimodifikasi dengan bagian pemasaran

3.      Pelaksanaan, Selanjutnya dibuatlah model yang sesuai dengan spesifikasi


4.      Penterjemahan, Berdasarkan spesifikasi yang telah ditetapkan pada tahap dua pada tahap

ini keikut sertaan bagian operasi dan pelayanan purna jual sangat diperlukan agar sama

persepsi dan tidak butuh biaya mahal.


F. Prosedur Menyimpan Produk

Menyimpan merupakan suatu kegiatan dalam proses produksi yang dapat menciptakan
kegunaan waktu. Penyimpanan dilakukan agar barang dagangan yang beredar di pasar
tidak berlebih, namun juga tidak mengalami kekurangan. Suatu perusahaan melakukan
kegiatan penyimpanan apabila:

a.    perusahaan menghasilkan produk tersebut pada musim tertentu, sedangkan


pemakaiannya bisa terus menerus;
b.    produk tersebut hanya bisa digunakan pada musim tertentu, sedangkan produksi
berjalan sepanjang waktu;
c.    penyimpanan hasil produksi dimaksudkan untuk menjaga kestabilan harga;
d.    sifat produksi memang memerlukan penyimpanan khusus di dalam gudang.

Suatu perusahaan melakukan penyimpanan dan pengamanan hasil produksi sebagai


berikut.
a. Menyimpan produk yang tidak memerlukan tempat khusus penyimpanan produk
disini harus tertib, aman, dan sehat; tidak kena debu/kotoran; serta tidak mudah
dimasuki binatang.
b. Menyimpan produk yang memerlukan tempat penyimpanan khusus di tempat yang
semestinya. Misalnya, dlsimpan pada alat pedingin khusus; disimpan pada alat pemanas
atau penghangat; disimpan pada tempat dengan temperatur khusus.

Seperti kita ketahui, gudang merupakan tempat penyimpanan hasil produksi di mana
dapat ditaksanakan pada waktu adanya produksi dan waktu adanya penjualan produk.
Gudang dapat dibedakan menjadi dua, sebagai berikut.
a.    Gudang operasional, yaitu gudang yang digunakan untuk menyimpan bahan baku
dan bahan setengah jadi.
b.    Gudang perlengkapan, yaitu gudang yang digunakan untuk menyimpan perkakas
kerja dan barang proses produksi.

Suatu perusahaan melakukan penyimpanan hasil produksinya dengan maksud untuk:


a.    menghindari adanya kerusakan,
b.    tujuan spekulasi di dalam usaha,
c.    menjaga kelancaran (kontinuitas) perusahaan, dan
d.    menghemat biaya dengan melakukan pembelian produk dalam jumlah besar.

Penyimpanan hasil produksi dapat berfungsi baik apabila:


a.    penyimpanan dapat mengatasi kestabilan harga produk,
b.    sifat produk atau jasa sangat memerlukan adanya penyimpanan secara khusus,
c.    sifat produk atau jasa yang disimpan sangat lama waktunya akan semakin tinggi
nilainya serta mahal harganya,
d.    produk yang dihasilkan perusahaan menurut musim tertentu sedang pemakaiannya
terus-menerus, dan pemakaian produk dalam satu musim sedang produksi tersebut
diproduksi hampir sepanjang waktu.

Adapun prosedur penyimpanan hasil produksi sebagai berikut.


a. Adanya peperimaan dan penyimpanan hasil produksi dj dalam gudang.
b. Adanya pengurusan dan penyimpanan hasil produksi di dalam gudang.
c. Adanya pengaturan keluar masuknya hasil produksi di dalam gudang.
d. Adanya panataran dan pengurusan administrasi penyimpanan hasil produksi di
dalam gudang.
RANGKUMAN

1. Pengertian Produksi adalah sebagai kegiatan mengenai penciptaan dan penambahan


atau utilitas terhadap suatu barang dan jasa.
2. Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dipakai,
dimiliki, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.
3. Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai
produk diperkenalkan ke pasar
4. Perencanaan produksi adalah aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi,
jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber
yang dibutuhkan.
5. Pengendalian produksi adalah aktivitas yang menetapkan kemampuan sumber-
sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan
sesuai rencana, melakukan perbaikan rencana.
6. Tujuan utamanya adalah memaksimumkan pelayanan bagi konsumen,
meminimumkan investasi pada persediaan, perencanaan kapasitas, pengesahan
produksi dan pengesahan pengendalian produksi, persediaan dan kapasitas,
penyimpanan dan pergerakan material, peralatan, routing dan proses planning,
dan sebagainya.
7. Dalam perencanaan produk memiliki beberapa aspek perencanaan yaitu :
a. Aspek penentuan pemilihan produk apa yang dibuat, dengan pertimbangan
pasar yang menarik dan dorongan teknologi.
b.  Aspek jumlah produk, artinya berapa jumlah produk yang seharusnya di
produksi
c. Aspek kombinasi produk, artinya berapa jenis produk yang diproduksi untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
d. Sifat proses produksi yang terus-menerus atau berdasarkan jumlah pesanan. 
e. Jenis dan mutu produk mempertimbangkan ketahanan lama tidaknya produk
tersebut, mutu, dan sifat permintaan konsumen terhadap produknya.
f. Jenis produknya (model baru atau model lama), dengan meneliti terlebih
dahulu lokasi, volume produksi, musiman atau sepanjang masa. 
g. Pengendalian proses produksi, menyangkut perencanaan dan pengawasan
proses produksi.
8. Rencana produk mengidentifikasi portofolio produk-produk yang dikembangkan
dan waktu pengenalan ke pasar.
9. Untuk mengembangkan suatu rencana produk dan pernyataan misi proyek perlu
5 (lima) tahapan proses:
a. Mengidentifikasi peluang
b. Mengevaluasi dan memprioritaskan proyek
c. Pengalokasian sumber daya dan perencanaan waktu
d. Penyelesaian rancangan proyek pada pendahuluan
e. Menrefleksikan hasil dengan proses
10. Menyimpan merupakan suatu kegiatan dalam proses produksi yang dapat
menciptakan kegunaan waktu. Penyimpanan dilakukan agar barang dagangan
yang beredar di pasar tidak berlebih, namun juga tidak mengalami kekurangan.

Anda mungkin juga menyukai