Anda di halaman 1dari 4

Kompetensi Dasar – Pengertian, Tujuan,

Indikator,
Pengertian Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah bentuk penguasaan peserta didik terhadap
pengetahuan, perilaku, keterampilan, dan sikap setelah mendapatkan materi
pembelajaran pada jenjang pendidikan tertentu. Kompetensi ini dikembangkan
berdasarkan karakteristik peserta didik dan harus mengacu pada kompetensi
inti yang telah dirumuskan. 

Mungkin Bapak/Ibu juga sering mendengar istilah kompetensi inti. Lantas apa
perbedaan antara kompetensi inti dan dasar? Perbedaannya dengan
kompetensi inti adalah sebagai berikut.

 Kompetensi inti = penjabaran antara muatan pembelajaran, mata


pelajaran, dan program studi sebagai upaya untuk mencapai standar
kompetensi lulusan (SKL).

 Kompetensidasar = kemampuan peserta didik untuk bisa mencapai


kompetensi inti.

Tujuan Kompetensi Dasar

Tujuannya mengacu pada aspek yang hendak dicapai di dalamnya, yaitu sebagai
berikut.

1. Meningkatkan pengetahuan di bidang kognitif.

2. Mengasah bakat, minat, dan kemampuan.

3. Mengajarkan norma-norma untuk mempraktikkan segala tugas yang


menjadi tanggung jawabnya.

4. Memperbaiki sikap individu.

Dari beberapa poin di atas, jelas bahwa tujuan kompetensi ini tidak hanya
sebatas memahamkan peserta didik pada suatu materi. Lebih dari itu,
bagaimana mereka bisa mengimplementasikan itu di kehidupan sehari-hari
secara mahir dan tanggung jawab.
Fungsi Kompetensi Dasar
Adapun fungsinya adalah sebagai acuan atau rujukan guru dalam menyusun
indikator kompetensi pada pembelajaran di kelas. Dengan demikian, akan
tercapai tujuan pembelajarannya.

Komponen saat Menyusun Indikator 

Indikator merupakan tanda yang menunjukkan bahwa tingkat capaian


kompetensi dasar bisa mengubah perilaku peserta didik yang dinilai dari sikap,
pengetahuan, dan keterampilannya. 

Mungkin Bapak/Ibu sudah tidak asing lagi dengan istilah indikator ini karena
pengembangannya bisa dilakukan sampai pada tingkat satuan pendidikan.
Adapun komponen-komponen yang harus diperhatikan saat menyusun
indikator adalah sebagai berikut.

1. Penjabaran indikator harus mengacu pada KD.

2. Rumusan indikator harus memuat kata kerja operasional yang bisa diukur
dan diamati. Adapun kata operasional yang bisa digunakan harus sesuai dengan
tingkat levelnya, apakah itu kognitif, afektif, dan psikomotorik.

a. Level kognitif meliputi:

 Pengetahuan, contoh menyebutkan, menuliskan, menyatakan, dan


sebagainya.

 Pemahaman, contoh menerjemahkan, mengubah, menguraikan, dan


sebagainya.

 Aplikasi,
contoh menggunakan, mengoperasikan, menguraikan, dan
sebagainya.

 Sintesis,
contoh merancang, menerapkan, merencanakan, merumuskan,
dan sebagainya.

 Evaluasi, contoh menafsirkan, mengkritisi, dan sebagainya.

b. Level afektif meliputi:

 Menerima, contoh memilih, bertanya, mengikuti, dan sebagainya.


 Merespon, contoh mengonfirmasi, menjawab, membaca, dan sebagainya.

 Menanamkan nilai, contoh mengundang, menginisiasi, melibatkan, dan


sebagainya.

 Mengorganisasi, contoh menyatukan, menyusun, menghubungkan, dan


sebagainya.

 Karakterisasi, contoh mempertahankan prinsip.

c. Level psikomotorik meliputi:

 Pengamatan, contoh mengamati proses, memberi perhatian pada


sesuatu, dan sebagainya.

 Meniru, contoh mengubah, membangun kembali, melatih, dan


sebagainya.

 Pembiasaan, contoh membiasakan sikap positif dan


mempertahankannya.

 Penyesuaian, contoh menyesuaikan, mengembangkan, dan menerapkan


model.

3. Indikator harus menjadi acuan guru dalam menyusun alat penilaian.

Proses Analisis
Untuk menganalisis suatu kompetensi dasar tentu tidak bisa dilakukan secara
instan dan terburu-buru. Melainkan harus dilakukan secara sistematis, detail,
efektif, dan tepat sasaran. Untuk itulah, analisis ini dilakukan melalui beberapa
proses berikut.

1. Analisis tugas
2. Pola analisis
3. Research atau penelitian
4. Expert judgement
5. Individual group interview data
6. Role play

7.

Pengkajian Kompetensi Dasar


Dalam mengkaji, ada hal-hal yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut.

1. Proses penyusunan urutan tidak harus sesuai urutan pada kompetensi


inti. Melainkan mengacu pada hierarki konsep disiplin ilmu dan tingkat
kesulitan.

2. Kompetensi dasar harus bisa mencapai kompetensi inti, baik dalam


maupun antar mata pelajaran.

3. Rumusannya ada yang bersifat operasional maupun non operasional.

Langkah Menyusun Kompetensi Dasar

Adapun langkah-langkah menyusunnya adalah sebagai berikut.

1. Membuat penjabaran kompetensi dasar yang terkait dengan mata


pelajaran yang diampu.

2. Menuliskan rumusannya.

3. Melakukan pengkajian guna identifikasi indikator yang tepat, lalu


merumuskan indikator tanpa melihat urutannya.

4. Melakukan pengkajian ulang terhadap indikator apakah sudah


merepresentasikan kompetensi dasar yang ada. Jika ada indikator yang
terlewat, Bapak/Ibu bisa menambahkannya asalkan masih relevan.

5. Melakukan pengecekan terhadap keakuratan indikator. Barulah


Bapak/Ibu bisa mengurutkan sesuai urutan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai