Anda di halaman 1dari 9

TATA CARA PENGISIAN KEPUASAN KARYAWAN DAN

PENILAIAN KINERJA

1. KEPUASAN KARYAWAN
 Masuk aplikasi Penilaian 1
 Klik Mulai Penilaian
 Isi Nama, Password (berdasar NIK), Pendidikan (klik tombol panah
bawah), Isi Masa Kerja (klik tombol panah bawah), Kelompok
Kerja (klik tombol panah bawah)
 Klik Lanjut/ Mulai Survei
 Klik panah > untuk lanjut

2. PENILAIAN KINERJA SEBAGAI PENILAI 1


 Masuk aplikasi Penilaian 1
 Isi Nama, Password (berdasar NIK)
 Ketik Karyawan yang dinilai/ Daftar List (apabila tidak ada didaftar
list, klik Rotasi)
 Klik Lanjut/ Mulai Survei
 Klik panah > untuk lanjut
 Klik Simpan

3. PENILAIAN KINERJA SEBAGAI PENILAI 2, 3, DAN 4


 Masuk aplikasi PK2, P2, P3, P4
 Klik Mulai Penilaian
 Klik Penilaian 2, 3, dan 4 Kinerja RSKM
 Isi Nama, Password (berdasar NIK), klik Masuk
 Pilih Penilai (sebagai Penilai 2, 3, dan 4)
 Isi Karyawan yang dinilai
 Klik Lanjut/ Mulai Survei
 Klik panah > untuk lanjut
 Klik Nilai
PRIORITAS PASIEN MASUK RUANG UPI

1. PASIEN PRIORITAS 1
Penanganan pasien yang memerlukan terapi intensif, penanganan pasien sakit
kritis, tidak stabil pemenuhan terapi intensif seperti tunjangan ventilasi,
infuse, obat – obatan vasoaktif kontinyu, dll.
Contoh :
Pasien bedah kardiothorasik, pasien dengan sepsis shock, pasien gagal nafas
(PCO2 ≤ 50 mmHg, PCO2 > 60 mmHg, SpO2 < 90%, RR < 10 x/ mnt, RR ≥
35 x/ mnt, T = 390C)

2. PASIEN PRIORITAS 2
Penanganan pasien yang memerlukan terapi insesntif dari UPI, berisiko
memerlukanterapi intensif segera.
Contoh :
Penanganan pasien denganpenyakit dasar jantung, paru, renal, pasca
pembedahan mayor, mengalami kegawatan yang berat dan akut, pelaksana
observasifungsi sistematikdengan keccenderungan gagal fungsi organ,
kegagalan fungsi organic sistemik lebih dari satu.

3. PASIEN PRIORITAS 3
Penangan pasien – pasien dengan penyakit terminal, pemantauan penyakit
dasarnya atau penyakit akutnya baik masing – masing atau kombinasi
kemungkinan sembuh sangat kecil.
Contoh :
Keganasan metatastik yang disertai : penyakit infeksi, sumbatan jalan nafas,
penyakit jantung dan penyait paru terminal disertai komplikasi akut berat.

Penangan pasien dengan pertimbangan medis lebig gawat, tetapi ada harapan untuk
hidup maka didahulukan masuk UPI.
Contoh :
1. Dengue Shock Syndrome
2. Shock Spinal
3. Pasca resusitasi jantung paru tetapi tidak Brain Death

KRITERIA KELUAR UPI


Kebutuhan terapi intensif tidak ada lagi, kemungkinan sembuh atau manfaat dari
intensif kontinyu kecil.
KRITERIA DAN KUALIFIKASI TENAGA PELAKSANA
TRANSFER

Petugas Pendamping Ketrampilan yang


Pasien Peralatan Utama
(minimal) dibutuhkan
Derajat 0 TPK/ Petugas Bantuan hidup dasar
Keamanan
Derajat 0,5 TPK/ Petugas Bantuan hidup dasar
(orangtua/ Keamanan
delirium)
Derajat 1 Perawat/ petugas yang  Bantuan hidup  Oksigen
berpengalaman (sesuai dasar  Suction
dengan kebutuhan  Pelatihan tabung  Tiang infus
pasien) gas portable
 Pemberian obat –  Pompa infus
obatan dengan baterai
 Kenal akan tanda  Oksimetri
deteriorasi denyut
Derajat 2 Perawat dan petugas  Semua ketrampilan Semua peralatan
keamanan/ TPK diatas ditambah pada Derajat 1,
 Dua tahun ditambahkan :
pengalaman dalam  Minitor EKG
perawatan dan tekanan
kritis(oksigenasi, darah
sungkup,  Defibrillator
defibrillator,
monitor)
Derajat 3 Dokter, perawat, dan Standart Kompetensi  Monitor UPI
TPK/ Petugas Dokter harus diatas portable yang
keamanan standart minimal lengkap
Dokter :  Ventilator dan
 Ketrampilan peralatan
bantuan hidup dasar transfer yang
dan lanjut memenuhi
 Ketrampilan standart
menangani minimal.
permasalahan jalan
nafas dan
pernafasan
 Sudah mengikuti
pelatihan PPGD/
ATCLS/ ACLS
Perawat :
 Ketrampilan
bantuan hidup dasar
dan lanjut
 Mengetahui tata
cara transfer.
SYARAT YANG HARUS DIBAWA SAAT RUJUK PASIEN BPJS

1. PASIEN RUJUK
 SEP Rawat Inap (warna PINK)
 SEP Rujukan (warna PINK)
 Lembar Rujukan (warna PINK)
 SPPJ
NB : SEMUA DIBERIKAN SOPIR SETELAH TIMBANG TERIMA, TANDA
TANGAN DAN MEMINTA STEMPEL PADA RUMAH SAKIT RUJUKAN

2. UNTUK DRM PASIEN


 SEP Rujukan (Warna KUNING)
 SEP Rawat Inap (warna putih)
 Lembar Rujukan (fotocopy 1 lembar dan sudah ada TTD dan Stempel
dari Rumah Sakit Rujukan)
 Lembar Observasi Ambulance (warna PINK) dan lengkap dengan TTD
serta Stempel dari Rumah Sakit Rujukan.

GCS (GLASGOW COMA SCALE)


RUMUS
1. IWL
IWL = (15 X BB)
24 jam
IWL dengan Kenaikan Suhu (Bila pasien febris)
IWL = {(10% x CM) x jumlah kenaikan suhu} + IWL normal
24 jam

2. BALANCE CAIRAN
Balance Cairan = Cairan Masuk – Cairan Keluar (minum, NGT, cairan bilas NGT, urine,
muntah, cairan lambung)

Sebaiknya Balance Cairan dilakukan tiap 3 jam (1 shift 2 kali balance) sebagai data
SOAP

3. DOPAMIN
Sediaan 1 Ampul (5cc) = 200mg
Dopamine = Dosis yang diminta x BB x 60 menit
Jumlah pengenceran
Cara Pengenceran :
1 mg = 1000 µg
Pengenceran Nacl 0,9% = 50 cc
Jumlah Pengenceran = 200 mg x 1000 µg = 4000 µg/cc
50 cc
Dopamain = Dosis yang diminta x BB x 60 menit
4000 µg/cc

TABEL PERHITUNGAN KECEPATAN DOPAMINE HCL ( cc / jam)


4. DOBUTAMIN
Dobutamin = Dosis yang diminta x BB x 60 menit
Jumlah pengenceran
Cara Pengenceran :
Sediaan 1 Ampul = 250 mg
1 mg = 1000 µg
Pengenceran Nacl 0,9% = 50 cc
Jumlah Pengenceran = 250 mg x 1000 µg = 5000 µg/ cc
50 cc

Dobutamin = Dosis yang diminta x BB x 60 menit


5000 µg/cc

TABEL PERHITUNGAN KECEPATAN DOBUTAMINE ( cc / jam)


5. CORDARONE/ AMIODARONE
Sediaan 1 Ampul = 3 cc = 150 mg Cordarone = Dosis yang diminta
Pengenceran x jam
Contoh kasus :
Jika sediaan cordaron 300mg dalam 50 cc Nacl 0,9 %, dosis permintaan 300mg/ 20 jam.
Cara pengenceran = 300 mg = 6 mg/ cc
50 cc

Cordarone = 300 mg = 2,5 mg/ jam


6 mg/ cc x 20 jam

6. HERBESER/ FARMABES/ DILTIAZEM


Dosis sediaan : 1 vial Diltiazem HCl Injection (10 cc) mengandung 50 mg (tergantung
produksi pabrik), tiap 1 cc mengandung 5 mg
Dilarutkan ke dalam 50 cc larutan NaCl 0,9% fisiologis atau Dextrose 5%, sehingga
diperoleh konsentrasi 0,1%
Pengenceran         : 50 mg/ 50 cc (1cc = 1 mg = 1000 microgram)

Herbeser = Dosis x BB x Menit


Pengenceran
Contoh  :
Dosis 0,5 µg = BB 40 kg
0,5 x 40 x 60 menit = 1,2 cc / jam
1000 microgram

TABEL PERHITUNGAN KECEPATAN DILTIAZEM HCL ( cc / jam )


7. VASCON
Dosis sediaan : 1 ampul Vascon (4 cc) mengandung 4 mg (tergantung produksi pabrik)
artinya tiap 1 cc mengandung 1 mg, dosis 0,01 s/d 2 mcg
Kompatibilitas  : Dilarutkan ke dalam 50 cc larutan Dextrose 5%
Pengenceran  : 4 mg/ 50 cc = 80 microgram

Vascon = Dosis x BB x Menit


Pengenceran

Contoh  :
Dosis 0,03 µg, BB 50 kg
0,03 x 50 x 60 menit = 1,1 cc / jam                                         
80 microgram

TABEL PERHITUNGAN KECEPATAN VASCON ( cc / jam)


8. TETESAN INFUS
Rumus Dasar Dalam Hitungan Menit

Rumus Dasar Dalam Jam

UNTUK LEBIH MUDAH NYA SAYA MEMBUATKAN PATOKAN

Untuk yang makro


• 20 tetes/menit=1cc = 60 cc/jam, Lamanya habis= 500 cc/60= 8,3 =8 jam
(bulatkan )  3 flash
• 15 tetes/ menit :11 jam  2 flash
• 10 tetes/ menit :17 jam artinya dalam waktu 1 jam=30 cc  1,5 flash
• 5 tetes/ menit : 33 jam  1 flash
• 60 tetes/ menit : 3 jam  8 flash
• 40 tetes/ menit : 4 jam  6 flash
• 30 tetes/ menit : 6 jam  4 flash

Sedikit patokan tambahan mengenai pola pemberian tetesan infus yang harus habis
sebagai berikut :
• 1 kolf = 500 cc = 7 tts/mnt, habis dalam 24 jam.
• 2 kolf = 1000 cc = 14 tts/mnt, 1 kolfnya habis dalam 12 jam, sehingga 24 jam
habis 2 kolf.
• 3 kolf = 1500 cc = 20 tts/mnt, 1 kolfnya habis dalam 8 jam, sehingga 24 jam
habis 3 kolf.
• 4 kolf = 2000 cc = 28 tts/mnt, 1 kolfnya habis dalam 6 jam, sehingga 24 jam
habis 4 kolf.
• 5 kolf = 2500 cc = 35 tts/mnt, 1 kolfnya habis dalam 4.5 jam, sehingga 24 jam
habis 5 kolf.

Anda mungkin juga menyukai