Perlu saya ingatkan lagi bahwa satuan Bahasa yang berupa kata, frase, klausa, kalimat, paragraf,
dan teks, merupakan dasar atau pondasi dalam mempelajari bahasa sampai kapan pun. Hal ini
dikarenakan untuk mempelajari bahasa harus paham dulu mengenai kelas kata (jenis-jenis kata),
frase beserta jenisnya, klausa beserta jenisnya, macam-macam kalimat fungsi jabatan dalam
kalimat, paragraf (bagaimana syarat paragraf yang baik dan macam bentuk paragraf), sampai
mengonstruksi teks utuh dengan baik.
Syarat paragraf yang baik sudah saya sampaikan sebelumnya yaitu jika memenuhi hal-hal berikut.
1. Hanya memuat satu (1) ide pokok atau gagasan pokok atau gagasan utama.
Intinya dalam satu paragraf hanya membicarakan satu hal tertentu dan tidak membeicarakan hal-
hal yang lain.
2. Ada pengembangan.
Ada satu pikiran/ide utama yang dituliskan dalam kalimat utama, ditambah beberapa pikiran/ide
penjelas yang dituliskan dalam kalimat penjelas. Jadi dalam paragraf yang ideal/ baik minimal ada
tiga (3) kalimat.
3. Kepaduan
Antara kalimat satu dengan kalimat yang lain memiliki hubungan yang sangat erat dan
berkesinambungan, sehingga jika padu membentuk satu kesatuan.
Adapun untuk penulisan paragraf, ada dua (2) bentuk yang bisa dipergunakan.
1. Bentuk lurus.
Penulisan paragraf menggunakan bentuk lurus yaitu, semua kalimat dalam paragraf dituliskan
lurus dari tepi kiri. Untuk membedakan paragraf satu dengan yang lain, antarparagraf diberi spasi
atau jarak.
2. Bentuk tekuk/lekuk.
Penulisan paragraf menggunakan bentuk tekuk/lekuk yaitu, kalimat pertama dalam paragraf
menjorok atau masuk 5-6 spasi. Oleh karena setiap kalimat pertama dalam paragraf sudah
menjorok, tidak perlu ada spasi atau jarak antarparagraf, karena sudah ada pembeda antara
paragraf yang satu dengan paragraf yang lain.
Teks anekdot memiliki ciri bahasa yang khas dibanding teks lainnya. Berikut adalah ciri kebahasaan
teks anekdot.
1. Menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.
2. Menggunakan kalimat retoris, (kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.
3. Menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, lalu.
4. Menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca dan berjalan.
5. Menggunakan kalimat perintah.
6. Menggunakan kalimat seru.
Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat
dominan.