Anda di halaman 1dari 5

Nama : Brian Tama Pradipta

Kelas : XI IPS 1

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar.


1.Tuliskan pengertian dan tujuan penyusunan APBN.
2.Tulis dan jelaskan fungsi dari APBN.
3.Tuliskan sumber-sumber penerimaan negara dalam APBN.
4. Jelaskan klafisikasi belanja negara.
5.Tuliskan istilah-istilah dalam penerimaan dan belanja negara.
6.Jelaskan mekanisme penyusunan APBN.
7.Jelaskan prinsip dan asas penyusunan APBN.
8.Tuliskan pengertian APBD.
9.Tuliskan fungsi APBD dan tujuan penyusunan APBD.
10. Tuliskan sumber-sumber penerimaan daerah.
11. Tuliskan jenis-jenis belanja daerah.
12. Jelaskan mekanisme penyusunan APBD.
13. Tuliskan pengaruh APBD terhadap perekonomian.
14. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dana alokasi khusus dilihat dari posisi pemerintah
pusat dan pemerintah daerah.
15. Jelaskan apa yang dimaksud dengan dana otonomi khusus.

Jawab :
1. Pengertian APBN adalah suatu daftar yang berisi rencana seluruh penerimaan dan
pengeluaran pemerintahuntuk mencapai tujuan nasional bangsa dan APBN disusun setiap
tahun anggaran atau hanya berlaku selama 1 tahun.
Tujuan APBN :
- Memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan negara.
- Meningkatkan kesejahteraan rakyat.
- Menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

2. APBN mempunyai tujuan untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran negara agar
peningkatan produksi dan kesampatan kerja serta peningkatan pertumbuhan ekonomi dapat
tercapai sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terwujudkan.

3. A. Penerimaan Perpajakan
penerimaan perpajakan terdiri dari:

 Pendapatan Pajak Dalam Negeri, semua penerimaan negara yang berasal dari
pendapatan pajak penghasilan, pendapatan pajak pertambahan nilai barang dan jasa,
pendapatan pajak penjualan atas barang mewah, pendapatan pajak bumi dan
bangunan, pendapatan cukai, dan pendapatan pajak lainnya.
 Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional, semua penerimaan negara yang
berasal dari pendapatan bea masuk, dan pendapatan bea keluar.
B. Penerimaan Negara Bukan Pajak, yaitu semua penerimaan Pemerintahan Pusat yang
diterima dalam bentuk penerimaan dari sumber daya alam, bagian Pemerintah atas laba
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) , PNBP
lainnya.
C. Penerimaan Hibah, yaitu penerimaan negara baik dalam bentuk devisa dan/atau devisa
yang dirupiahkan, rupiah, maupun dalam bentuk barang, jasa, dan surat berharga yang
diperoleh dari pemberi hibah yang tidak perlu dibayar kembali dan yang tidak mengikat, baik
berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

4. Klasifikasi Jenis Belanja adalah pengelompokkan anggaran belanja negara berdasarkan


jenis belanja pada Kementerian Negara/Lembaga.

5. Transfer ke daerah : dana yang dikirim ke tiap daerah untuk pemerataan pembangunan
daerah
- Dana perimbangan : daya yang dialokasikan pemerintah untuk pemerataan daerah.

a. Dana Bagi Hasil : pajak subjek/wajib pajak yg dibayar dibagi 2, yaitu untuk daerah dan
pusat. contoh : Pajak PBB, 90% daerah dan 10% pusat
b. Dana Alokasi Umum : daya yang dialokasi oleh pemerintah terhadap seluruh daerah untuk
penerataan
c. Dana Alokasi Khusus : daya yang dialokasi oleh pemerintah terhadap beberapa daerah
karena ketimpangan

- Dana Otonomi Khusus : daya yang dialokasikan oleh pemerintah terhadap daerah-daerah
khusus yang diberi otonomi seperti DIY dan Aceh.
- Dana Penyesuaian : daya yang dialokasikan oleh pemerintah terhadap daerah untuk program
khusus seperti vaksinasi, perlengkapan Pilpres, dl.
- Tabungan Pemerintah : Selisih pendapatan rutin - pengeluaran rutin negara.

6. Mekanisme penyusunan APBN yaitu :


- Mengajukan rancangan UU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) yang
dibuat Presiden dibantu Menteri Keuangan,
- RAPBN yang telah selesai dibuat, diajukan kepada DPR,
- Apabila RUU APBN disetujui akan disahkan menjadi UU APBN dan
- Apabila RUU APBN ditolak berarti harus menggunakan APBN tahun lalu.

7. 1. Prinsip-Prinsip Penyusunan APBN


Penyusunan APBN didasarkan pada prinsip umum yang meliputi berbagai aspek-aspek,
antara lain sebagai berikut.
a. Prinsip penyusunan berdasarkan aspek pendapatan
- Mengindetifikasikan penerimaan sektor anggaran dalam jumlah dan ketepatan penyetoran.
- Mengintensifkan penagihan dan pemungutan piutang negara, misalkan sewa pengqunaan
barang-barang milk negara, sewa pelabuhan dan bandara
- Mengintensifkan tuntutan ganti rug yang diderita oleh negara dan denda yang dijanjikan.

b. Prinsip penyusunan APBN berdasarkan aspek pengeluaran


- Efektif dan efisien serta sesuai dengan kebutuhan teknis yang ada.
- Terarah dan terkendali sesuai dengan anggaran dan program kegiatan.
- Menggunakan semaksimal mungkin produk-produk dalam negeri dengan memperhatikan
kemampuan yang dimiliki

2. Asas Penyusunan APBN


Dalam menyusunan APBN didasarkan pada tiga asas yang harus dilakukan diketahui
pemerintah yang dijadikan sebagai dasar penyusunan APBN, sebagai berikut :
a. Kemandirian, artinya pembiayaan oleh negara didasarkan atas kemampuan negara,
pinjaman luar neger hanyalah sebagai pelengkap.
b. Penghematan atau peningkatan efisiensi dan produktivitas
c. Penajaman prioritas pembangunan, maksud dari penajaman perioritas pembagunan adalah
APBN harus mendahulukan pembiayaan yang lebih bermanfaat

8. APBD adalah singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Sesuai dengan
kepanjangannya, pengertian APBN yakni suatu bentuk penyusunan anggaran rincian daftar
yang dibuat secara sistematis berisi rencana penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah

9. A. Fungsi APBD sebagai Otorisasi


Fungsi APBD adalah sebagai dasar untuk merealisasikan pendapatan dan belanja daerah pada
tahun yang direncanakan. Jika tidak dianggarkan dalam fungsi APBD, maka sebuah kegiatan
tidak memiliki dasar untuk dilaksanakan.

B. Fungsi APBD sebagai Perencanaan


Fungsi APBD adalah dibuat sebagai pedoman dalam merencanakan kegiatan suatu daerah
untuk tahun anggaran berikutnya.

C. Fungsi APBD sebagai Pengawasan


Fungsi APBD adalah sebagai pedoman penyelenggaraan anggaran pendapatan dan fungsi
APBD belanja untuk menilai keberhasilan atau kegagalan anggaran.

D. Fungsi APBD sebagai Alokasi


Anggaran yang tercantum dalam APBD harus digunakan untuk penyediaan fasilitas publik.
Lebih jelas, fungsi APBD adalah digunakan untuk membangun sarana dan prasarana daerah,
serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran untuk pertumbuhan
ekonomi dan kemaslahatan bersama.
E. Fungsi APBD sebagai Distribusi
Kebijakan dalam fungsi APBD baik penganggaran, pendapatan, maupun belanja digunakan
untuk semua pihak, bukan hanya terfokus satu sektor atau daerah saja, serta harus
menjunjung asas keadilan.

F. Fungsi APBD sebagai Stabilisasi.


Fungsi APDB adalah sebagai alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan
ekonomi daerah.

Adapun tujuan disusunnya APBD oleh setiap daerah yang ada di Indonesia antara lain
untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran daerah, membantu meningkatkan efisiensi dan
kerataan penyediaan barang dan jasa publik

10. SUMBER-SUMBER PENERIMAAN DAERAH


 Pendapatan Pajak Daerah.
 Pendapatan Retribusi Daerah. - Retribusi jasa Umum. - Retribusi Jasa Usaha. -
Retribusi Perizinan Tertentu.
 Lain-Lain PAD yang Sah. - Penerimaan Jasa Giro.
 Pendapatan dari Pengembalian.

11. Terdiri dari belanja pegawai (gaji dan tunjangan, uang representasi), belanja bunga,
belanja subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja bantuan
keuangan dan belanja tidak terduga.

12. Mekanisme penyusunan APBD adalah

1. Penyusunan RAPBD (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) yang


dilakukan oleh pemerintah daerah.
2. RAPBD diajukan kepada DPRD untuk menentukan apakah RAPBD tersebut dapat
disetujui atau tidak.
3. Apabila DPRD memutuskan untuk menyetujui RAPBD yang telah disusun maka
RAPBD kemudian akan disahkan menjadi APBD. Apabila DPRD memutuskan untuk
menolak RAPBD yang telah disusun maka akan menggunakan RAPBD tahun
sebelumnya.

13. Pengaruh APBD terhadap perekonomian antara lain :

1. APBD dapat digunakan pemerintah daerah untuk menjaga kestabilan serta


memperbaiki perekonomian masyarakat daerah.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berinvestasi.
3. Rasa percaya masyarakat akan semakin meningkat jika APBD mampu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi
4. Memperluas kesempatan kerja masyarakat daerah
5. Meningkatkan jumlah investasi masyarakat daerah dan nasional atas potensi daerah
tersebut sehingga perekonomian daerah tersebut akan lebih meningkat lagi.

14. Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah dana yang ditransfer oleh pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

15. Dana Otonomi Khusus adalah dana yang dialokasikan untuk membiayai pelaksanaan
otonomi khusus suatu daerah.

Anda mungkin juga menyukai