Anda di halaman 1dari 17

 Kisah Nabi Muhammad SAW dari Lahir Hingga Wafat

o 1. Kelahiran Nabi Muhammad Nabi SAW


o 2. Masa Kecil Nabi Muhammad
o 3. Masa Remaja Nabi Muhammad
o 4. Nabi Muhammad Menjelang Dewasa
o 5. Pernikahan Nabi Muhammad dan Khadijah
o 6. Nabi Muhammad Mendapatkan Wahyu Pertama
o 7. Dakwah Pertama Nabi Muhammad
o 8. Pertentangan dari Kaum Kafir Quraisy
o 9. Perintah Berzakat di Zaman Rasulullah
o 10. Perintah Kurban di Masa Rasulullah
o 11. Wafatnya Nabi Muhammad
 Mukjizat yang Luar Biasa Nabi Muhammad dari Allah
o 1. Air Susu yang Melimpah
o 2. Pembelahan Dada
o 3. Membelah Bulan
o 4. Air Mengalir dari Jari Tangannya
o 5. Makanan yang Sedikit Cukup untuk Banyak Orang
o 6. Satu Gelas Susu Mampu Mengenyangkan Banyak Orang
o 7. Do’a Minta Hujan
o 8. Mengobati Sakit Mata
o 9. Hidupnya Kerikil
o 10. Pelepah yang Menangis
o 11. Isra Miraj
o 12. Kitab Suci Al-Qur’an
 Kategori Ilmu Berkaitan Agama Islam
 Kisah Nabi
1. Kelahiran Nabi Muhammad Nabi SAW
Nabi Muhammad lahir di Makkah hari Senin, 12 Rabi’ul Awal pada tahun 571 kalender Romawi (1450 tahun yang
lalu). Rasul lahir dari ibu bernama Aminah dan ayahnya bernama Abdullah.
“Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam pernah ditanya mengenai
puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab, hari Senin adalah
hari aku dilahirkan,”
Tahun tersebut juga disebut sebagai Tahun Gajah yakni tahun ketika pasukan gajah di bawah
pimpinan Abrahah Habasyah tengah menyerang Ka’bah.
Allah SWT pun menghentikan aksi mereka dengan segala kebesaranNya. Burung ababil pun
datang menjatuh batu-batu untuk mendatangkan wabah penyakit.
Kisah kelahiran Nabi Muhammad ini ada di dalam Surah Al Fil yang memiliki arti Tahun Gajah.
Rasulullah lahir di masa ini dan dibesarkan sebagai anak yatim karena ayahnya, Abdullah telah
meninggal dunia sebelum usianya genap 3 Tahun. Semasa kecilnya, akhirnya dibesarkan oleh
kakeknya, Abdul Muthalib.
Pada saat Nabi lahir, seorang ibu bernama Halimah Sa’diyah dengan ikhlas mau menyusui
Muhammad meski ASI-nya sulit keluar. Namun karena Keikhlasan Halimah pun diberi balasan
oleh Allah SWT, karena setelah itu air ASI-nya keluar dengan deras.
2. Masa Kecil Nabi Muhammad
Nabi Muhammad dilahirkan dalam keadaan yatim di rumah Abu Talib. Semasa kecilnya,
Rasulullah tumbuh dan menjalani kehidupannya seperti pada anak pada umumnya. Adanya
tradisi Quraisy pada zaman dahulu, pada hari kedelapan belas membuat ibunya harus
menyembunyikannya di pedalaman.
Tradisi Quraisy tersebut membuat Nabi Muhammad tidak bisa merasakan kasih sayang ibunya
sampai berumur 8 sampai 10 tahun. Hal ini justru membuatnya berada di bawah asuhan Halimah
binti Sa’diyah selama tiga tahun. Rasulullah menjadi anak yang tanggap, bersikap baik dan
cerdas pada masanya.
3. Masa Remaja Nabi Muhammad
Pada masa Remasa, Nabi Muhammad terjaga dari perbuatan merugikan kawan sekitarnya.
Sampai suatu ketika, Nabi pun bercerita ketika dua kali duduk saat mendengarkan pesta
perkawinan di zaman Jahiliyah.
Allah justru menutup telinganya sampai tertidur dan terbangun esoknya. “Setelah itu, aku tidak
pernah lagi berniat mengikuti perbuatan buruk.” (HR Thabrani).
Muhammad yang menginjak usia 20 tahun di Mekah yang bertepatan peristiwa Harbul Fijar
antara Kabilah Quraisy melawan Qais dan Aylan.
4. Nabi Muhammad Menjelang Dewasa
Menjelang usia Nabi Muhammad yang dewasa, membuatnya semakin menekuni dunia bisnis.
Nabi pun berdagang dengan kawan terbaiknya yakni Saib bin Abi Saib. Barulah pada saat
berusia 25 tahun, Rasulullah menjalin kerja sama bisnis bersama wanita kaya raya yakni Siti
Khadijah.

Perkenalan Muhammad dengan Khadijah memang berawal dari dunia perniagaan. Perempuan
ini biasa membiayai kafilah perdagangan Mekkah ke Suriah untuk nanti membagi keuntungan
bersama mitranya. Hal ini menjadi alasan bagi mereka berdua dalam melakukan perjalanan
dagang tersebut.
Buku Sejarah Hidup Nabi Muhammad SAW menceritakan berbagai tanda kerasulan yang sudah
terjadi sejak beliau masih anak-anak, serta perjalanan hidupnya yang begitu banyak rintangan.
5. Pernikahan Nabi Muhammad dan Khadijah
Banyaknya kegiatan perdagangan yang melibatkan mereka berdua, membuat Khadijah merasa
kian tertarik. Perempuan ini akhirnya mengutus seorang sahabatnya, Nafisah binti Umayyah
untuk menyampaikan keinginannya yakni melamar Muhammad.
Muhammad SAW pun menyampaikan kabar gembira ini kepada paman-pamannya. Salah
satunya yakni, Hamzah bin Abdul Muthalib lantas mendatangi rumah Khuwailid bin Asad dengan
Muhammad untuk melamar Khadijah. Maka menikahlah mereka berdua ketika Nabi berusia 28
tahun.
6. Nabi Muhammad Mendapatkan Wahyu Pertama
Sebelum menjadi Rasul, Nabi Muhammad sudah mendapatkan beberapa karunia istimewa dari
Allah seperti wajahnya terlihat bersinar dan bersih. Hal ini nyatanya menjadi pertanda kebesaran
Allah yang menandakan akan datangnya nabi terakhir dengan kedudukan tertinggi sampai akhir
zaman.
Nabi Muhammad mendapatkan sebuah mimpi ketika Malaikat Jibril menghampirinya. Rasul pun
sedang menyendiri di dalam Gua Hira tepatnya di samping Jabal Nur. Turunlah wahyu pertama
yang ia bawakan dari Allah yakni Surah Al – “Alaq 1 – 4.
7. Dakwah Pertama Nabi Muhammad
Nabi Muhammad akhirnya memulai dakwahnya secara terang-terangan pada keluarga paling
dekat yaitu kalangan Bani Hasyim. Hanya Ali bin Abu Thalib yang mau menerima dan
memutuskan untuk beriman kepada Allah. Sementara Abu Thalib ikut melindungi Rasul saat
berdakwah.
Dakwah secara terang-terangan ini selalu mendapatkan pertentangan oleh kaum Quraisy.
Bahkan beberapa orang menuduh Nabi Muhammad gila dan melemparkan kotoran ke tubuh
Nabi. Abu Jahal dan Abu Lahab sebagai pamannya bahkan juga ikut menentang Rasul selama
berdakwah.

8. Pertentangan dari Kaum Kafir Quraisy


Bersama dengan kaum kafir Quraisy lainnya, Abu Jahal dan Abu Lahab menentang dakwah
Rasulullah. Keduanya bahkan sempat mengintimidasi pengikutnya agar meninggalkan Nabi.
Mereka khawatir jika ajaran dari Muhammad hanya bisa merusak agama nenek moyang yakni
menyembah berhala.
Banyak dari kaum Quraisy yang mencoba segala cara untuk membunuh Nabi Muhammad.
Mereka juga memberikan uang tebusan pada Abu Thalib agar membiarkan Rasul wafat.
Rencana pembunuhan ini pun sering melibatkan orang luar agar tidak memecahkan perang
saudara.
9. Perintah Berzakat di Zaman Rasulullah
Memasuki zaman Rasulullah SAW tepatnya di tahun pertama di Madinah, Nabi dan sahabatnya
serta kaum Muhajirin masih menghadapi usaha untuk tetap bertahan hidup. Hal ini karena tidak
semua dari mereka merupakan orang berkecukupan, kecuali Usman bin Affan.
Kondisi kaum Muslimin yang sudah mulai sejahtera di tahun kedua Hijriah, barulah muncul
perintah zakat. Nabi Muhammad SAW akhirnya langsung mengutus Mu’adz bin Jabal untuk
menjadi Qadli di Yaman. Rasul pun memberikan nasihat kepadanya agar menyampaikan pada
ahli kitab tentang hal ini.
10. Perintah Kurban di Masa Rasulullah
Nabi Muhammad melaksanakan perintah qurban ketika sedang melakukan haji Wada di Mina.
Saat itu, Rasulullah menyembelih sebanyak 100 ekor unta. Beliau melaksanakannya sendiri
pada 63 ekor sementara sisanya ia serahkan kepada Ali Bin Abi Thalib.
Penyembelihan ini Nabi Muhammad lakukan setelah melaksanakan Shalat Idul Adha. Perintah
ini pun sudah ada di dalam Surah Al Hajj ayat 36 mengenai jenis hewan yang bisa umat Muslim
jadikan sebagai kurban. Sebagai umat Muslim, juga harus mengetahui cara menyembelih dan
tujuannya.
11. Wafatnya Nabi Muhammad
Abu Bakar sebagai sahabat Nabi Muhammad yang sedang tidak di Madinah, terjadilah peristiwa
sangat menyedihkan. Rasulullah wafat bersamaan dengan turunnya wahyu Allah yakni Surat Az
Zumar ayat 30, artinya “Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati
pula.”.
Nabi Muhammad mulai sakit di bulan Shafar tahun 11 Hijriah. Beliau sakit kepala dan demam
hingga akhirnya membuat suhu tubuh meninggi. Kondisi ini terjadi selama kurang lebih 2 minggu.
Rasulullah akhirnya mengunjungi rumah istri-istrinya dan tiba di kediaman Aisyah dengan badan
sudah lemah.
Untuk mengenang beliau serta nilai-nilai luhur Islam, buku Nabi Muhammad Sang Pejuang
Hemat oleh Muhammad Imarah berisikan berbagai peristiwa dari sebelum beliau lahir hingga
wafat.

Mukjizat yang Luar Biasa Nabi Muhammad dari Allah


Allah memberikan kemampuan yang begitu luar biasa dan sama halnya seperti Nabi Musa, Isa
dan Sulaiman. Mukjizat akan mendukung kebenaran kenabian untuk para Nabi dan Rasul-Nya.
Maksud lainnya adalah melemahkan lawan dan musuh jika hanya merugikan dan
membahayakan umat Muslim.
Terdapat lebih dari 300 mukjizat Rasul SAW yang dijelaskan dalam buku Kumpulan Mukjizat
Nabi Muhammad SAW yang dapat kamu baca dengan klik “beli buku” yang ada di bawah ini.
1. Air Susu yang Melimpah
Mukjizat pertama kali sudah ada ketika kelahiran Nabi Muhammad. Halimah yang memiliki tubuh
kurus kering mencoba menyusui bayi Muhammad dan terlihat air susu mengalir dengan deras.
Padahal sebelumnya, hal ini tidak pernah terjadi pada anak kandungnya bahkan merasa sering
kurang.
Bersamaan dengan keanehan yang dialami oleh Halimah, suaminya pun juga merasa heran.
Pasalnya unta betina tua miliknya tiba-tiba menghasilkan air susu begitu melimpah. Keduanya
pun bisa meminumnya dengan sangat puas bahkan dapat memenuhi kebutuhan untuk sehari-
hari.
2. Pembelahan Dada
Halimah mengasuh Muhammad kecil kurang lebih selama 2 bulan. Ibunya sempat menolak jika
anaknya hidup di Mekkah karena terasa tidak begitu mendukung untuk perkembangan
Muhammad. Akhirnya, bayi itu pun kembali mengikuti ibu asuhnya dan tumbuh remaja dengan
saudara-saudaranya.
Muhammad yang sedang menggembala bersama saudaranya, tiba-tiba datanglah dua orang
laki-laki berpakaian serba putih. Keduanya langsung membelah dadanya dan langsung
mengambil benda hitam di dalamnya. Nabi sebenarnya tidak tahu apa tujuannya begitu pun
dengan Halimah dan suaminya.
3. Membelah Bulan
Kisah mukjizat oleh Nabi Muhammad ini terjadi saat kaum kafir menentangnya untuk
membuktikan kenabiannya. Rasulullah akhirnya menunjukkannya dengan membelah bulan atas
kebesaran Allah. Kalangan Quraisy tentu terkejut pada apa yang bisa Muhammad lakukan.
“Bahwa orang Mekkah meminta utusan Allah untuk
menunjukkan kepada mereka tentang mukjizat, dan ia
menunjukkan kepada mereka adanya pemisahan bulan.”
(Sahih Al Bukhari)
Membelah bulan ini tentu hanya salah satu dari banyaknya mukjizat dari Nabi Muhammad atas
kebesaran Allah.
4. Air Mengalir dari Jari Tangannya
Mukjizat Nabi Muhammad lainnya bisa terlihat ketika air bisa mengalir dari jari tangannya. Kisah
ini bertepatan dengan hari Al Hudaibiyah atau perjanjian. Orang-orang merasakan haus yang
sangat luar biasa. Hal ini membuat mereka akhirnya bergegas menuju ke Rasulullah tepat
setelah wudhu.
Orang-orang berkata jika tidak memiliki air untuk minum dan wudhu kecuali hanya sepanci air
kecil yang tentunya kurang bagi semuanya. Muhammad pun meletakkan tangannya ke dalam
wadah dan air mulai keluar dari jari-jarinya. Akhirnya semua manusia di sekitarnya bisa
menghilangkan rasa haus.
5. Makanan yang Sedikit Cukup untuk Banyak Orang
Abu Thalhah serta istrinya sempat mendengar Muhammad sedang ada dalam keadaan lemas.
Keduanya lalu memutuskan untuk mengundang Nabi makan di rumahnya. Nyatanya Rasulullah
datang dengan mengajak banyak sahabatnya bahkan mencapai 70 sampai 80 orang.
Abu Thalhah dan istrinya tentu merasa kebingungan dengan banyaknya orang yang datang. Nabi
pun mendoakan makanannya sebelum mempersilahkan tamu memakannya. Mereka makan
secara bergantian sebanyak 10 orang dan membuat semuanya merasa kenyang setelahnya.
6. Satu Gelas Susu Mampu Mengenyangkan Banyak Orang
Mukjizat Nabi lainnya juga berhubungan dengan poin sebelumnya. Susu yang bisa
mengenyangkan banyak orang bisa menjadi salah satu kisah menarik dari Rasulullah. Abu
Hurairah adalah teman Nabi Muhammad yang sangat miskin dan kelaparan namun memiliki
banyak ilmu pengetahuan dan hafalan.
Suatu hari, Muhammad bertemu dengannya dan memintanya untuk mengikutinya. Kemudian
Nabi menemukan satu gelas susu dan mengundang banyak orang datang ke rumahnya. Abu
Hurairah sebagai orang pertama meminumnya dan seterusnya sampai semuanya merasa
kenyang sepuasnya.
7. Do’a Minta Hujan
Ketika Rasulullah sedang berkhutbah pada Shalat Jumat, ada seseorang yang meminta kepada
Nabi untuk berdoa segera turun hujan. Hal ini karena kekeringan telah berlangsung cukup lama
dan sangat berdampak pada berbagai hal. Nabi Muhammad pun mencoba mendoakan sampai
Jumat berikutnya.
Namun seseorang datang membawa kabar pada Rasulullah bahwa banyak rumah telah
mengalami kerusakan akibat hujan yang turun dalam waktu lama. Nabi Muhammad berdoa agar
bisa pindah ke Madinah sesuai dengan permintaan umatnya. Awan-awan pun langsung bergerak
ke pusat kota.
8. Mengobati Sakit Mata
Sesaat sebelum penaklukan Benteng Khaibar berlangsung, Ali bin Abi Thalib yang sebagai
pemegang bendera mengeluh sakit mata. Rasulullah pun memanggil Ali dan langsung meludahi
matanya. Nyatanya hal ini menjadi salah satu mukjizatnya dari Allah karena bisa sembuh dalam
waktu singkat.
Mata Ali pun langsung sembuh dan tampak tidak pernah sakit sebelumnya. Ali bin Abi Thalib
yang bertugas untuk membawa bendera bisa dengan mudah melanjutkan tugasnya. Mukjizat
milik Nabi Muhammad inipun membuat penaklukan Benteng Khaibar dapat berlanjut.
9. Hidupnya Kerikil
Nabi Muhammad bisa menghidupkan kerikil yang menjadi salah satu mukjizatnya. Peristiwa ini
terjadi pada sebuah halaqah yang menunjukkan adanya batuan kecil sedang bertasbih pada
tangan Rasulullah. Kejadian ini juga ada di dalam suatu hadits riwayat Thabrani.
Abu Dzar r.a. berkata bahwa sesungguhnya aku menyaksikan Rasulullah di dalam sebuah
halaqah. Ada batu kerikil di tangannya dan sedang bertasbih di telapaknya. Bersama kami ada
Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali semoga Allah merahmati semuanya.
10. Pelepah yang Menangis
Selama belum ada mimbar, Rasulullah yang berkhotbah kerap bersandar pada sebatang
pelepah kurma. Peristiwa menarik ketika sudah terdapat tempat untuk berdakwah, pohon bekas
sandarannya itu pun terdengar menangis. Nabi Muhammad pun langsung mengusapkan tangan
ke permukaannya.
Batang kayu yang menjadi tempat biasa Nabi Muhammad berkhotbah terdengar menangis.
Orang-orang terdahulu mendengarnya bagaikan unta sedang melahirkan sehingga terasa sangat
menyakitkan. Rasulullah pun datang menghampirinya untuk meletakkan tangan kemudian
terdiam.
11. Isra Miraj
Isra Miraj menjadi momen yang penting dalam sejarah umat Islam lantaran Rasulullah menerima
perintah melakukan shalat lima waktu. Isra artinya perjalanan di malam hari sementara Miraj
berarti tangga. Hal ini merujuk ke kisah Nabi Muhammad dari bumi menuju ke langit sampai
Sidratul Muntaha.
Isra Miraj bermula ketika Jibril mendatangkan Buroq sebagai kendaraan Nabi yang super cepat
berupa hewan putih dengan dua sayap di antara kakinya. Rasulullah lalu menaikinya dari Masjidil
Haram ke Baitul Maqdis. Kisah ini memiliki banyak pertemuan antara Muhammad dengan nabi
sebelumnya.
12. Kitab Suci Al-Qur’an
Nabi Muhammad mendapat utusan pada zaman orang-orang yang ahli untuk fasih berbahasa,
sastra dan bersyair secara alami. Rasulullah akhirnya membawa Al-Qur’an kepada mereka demi
memudahkan pemaknaan. Mukjizat ini menjadi paling utama bagi Muhammad dari Allah SWT.
Dalam Al-Qur’an sendiri sudah menjelaskan bahwa mukjizat dalam bentuk kitab hanya ada pada
4 nabi dan rasul. Keempatnya adalah Musa AS, Daud AS, Isa AS dan Muhammad SAW. Al-
Qur’an menjadi paling terakhir dan abadi sepanjang zaman. Sementara sebelumnya tidak
berlaku ke masa berikutnya
Sahabat Nabi :
1. Abu Bakar Ash-Shiddiq
2. Umar bin Khattab
3. Usman bin Affan
4. Ali bin Abi Thalib

Sepeninggal Nabi Muhammad SAW, para sahabat nabi yang mendapat gelar khulafaur rasyidin
mendapat petunjuk diutus untuk mengganti kepemimpinan Rasulullah. Mereka ialah Abu Bakar
Ash-Shiddiq, Umar Bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Khulafaur Rasyidin
merupakan sahabat nabi yang paling dekat dengan Rasulullah SAW baik ketika nabi berdakwah,
melindungi nabi dari serangan musuh-musuh kaum musyrikin dan menemani Nabi Muhammad
SAW dalam menyebarluaskan ajaran Islam.
 
1. Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar Ash-Shiddiq merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang memiliki
nama lengkap Abdullah Abi Quhafah At-Tamimi. Pada zaman sebelum Islam, namanya adalah
Abu Ka’bah kemudian diganti oleh Nabi Muhammad SAW menjadi Abdullah.
Abu Bakar Ash-Shiddiq lahir pada tahun 573 M dan wafat pada tahun 634 M.  Nama Abu Bakar
berarti pelopor pagi hari karena termasuk laki-laki yang masuk Islam pertama kali. Sedangkan
Ash-Shiddiq diberikan karena beliau sentiasa membenarkan semua ajaran yang dibawa Nabi
Muhammad SAW terutama pada saat peristiwa Isra’ Mi’raj.
Abu Bakar Ash-Shiddiq terpilih menjadi khalifah atas usulan kaum Anshar dan Muhajirin yang
sama-sama di antara kedua kaum tersebut menginginkan seorang khalifah dari kalangan
mereka. Kemudian usulan tersebut ditolak sehingga disimpulkan bahwa kaum Muhajirin memang
lebih berhak untuk mendapatkan kekuasaan dan semua sepakat Umar bin Khattab maju dan
membaiat Abu Bakar.
Setelah dibaiat, Abu Bakar Ash-Shiddiq menyampaikan pidatonya yang berisi “taatlah kalian
kepadaku sepanjang aku taat kepada Allah dan Rasulnya di tengah kalian, jika aku bermaksiat
maka tidak wajib kalian taat kepadaku”.
Pasca wafat Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq menjadi khalifah yang pertama yang
menjadi kepala negara sekaligus pemimpin agama umat Islam dan berlangsung selama dua
tahun.
Masa pemerintahan Abu Bakar Ash-Shiddiq banyak menghadapi permasalahan-permasalahan
dari dalam negeri di antaranya munculnya nabi palsu, kelompok murtad, dan pembangkang
zakat. Setelah berdiskusi dengan para sahabat yang lain, Abu Bakar Ash-Shiddiq memutuskan
untuk memerangi kelompok tersebut (perang melawan kemurtadan).
Setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq menyelesaikan permasalahan dalam negeri kemudian
melakukan ekspansi ke wilayah utara untuk menghadapi pasukan Romawi dan Persia yang
mengancam kedudukan umat Islam. Namun, Abu Bakar Ash-Shiddiq meninggal sebelum misi
ekspansi ini selesai.
Beberapa peradaban yang berkembang pada masa pemerintahan Abu Bakar Ash-Shiddiq:
1. Membudayakan diskusi yang lebih demokratis dalam pemerintahan dan masyarakat.
2. Menumbuhkan loyalitas umat Islam dan tentara kepada pemerintah yang memberi
support atas semua kebijakan khalifah.
3. Membudayakan musyawarah dalam menyikapi setiap permasalahan.
4. Menyusun mushaf Al-Qur’an.
5. Membangun pemerintahan yang tertib baik di pusat maupun di daerah.
6. Memperkokoh militer yang disiplin dan tangguh di medan tempur.
7. Menyejahterakan masyarakat secara adil dengan membangun baitulmalserta
memberdayakan zakat, infaq, ghanimah, serta jizyah.
Masa pemerintahan Abu Bakar Ash-Shiddiq, harta dari baitul mal dibagikan kepada seluruh umat
Islam, bahkan ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq meninggal, hanya ditemukan sisa satu dirham
dalam perbendaharaan negara. Seluruh umat Islam mendapatkan bagian yang sama dari hasil
pendapatan negara. Ciri-ciri perekonomian pada masa Abu Bakar antara lain:
1.       Menerapkan praktik akad perdagangan sesuai dengan prinsip syariah.
2.       Tidak menjadikan ahli badar sebagai pejabat negara.
3.       Menegakkan hukum dan memerangi orang-orang yang tidak mau membayar zakat.
4.       Mengolah rikaz (barang tambang) seperti emas, perak, perunggu, besi menjadi
sumber pendapatan negara.
5.       Memperhatikan ketepatan dalam perhitungan zakat.
6.       Menerapkan prinsip persamaan dalam distribusi kekayaan negara.
2. Umar bin Khattab
Umar bin Khattab lahir di Kota Makkah empat tahun sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Umar memiliki nama lengkap Umar bin Khattab bin Nufail keturunan Abdul Uzza Al-Quraysi dari
suku Adi. Umar bin Khattab masuk Islam pada tahun kelima setelah kenabian serta menjadi
sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW juga menjadi khalifah setelah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Setelah masuk Islam, Umar menjadi orang kepercayaan Nabi Muhammad SAW sekaligus
penasihat utamanya.
Karakter Umar bin Khattab adalah pemberani, berwatak keras, dan tidak memiliki rasa gentar,
serta tutur bahasanya halus serta fasih. Umar bin Khattab memiliki peran yang besar dalam
sejarah umat Islam berkat perluasan wilayah, di samping kebijakan-kebijakan politiknya yang
lain.
Umar bin Khattab dikenal sebagai pemimpin yang sangat disayangi rakyatnya karena perhatian
dan tanggung jawabnya kepada rakyat, kebiasaannya ialah melakukan pengawasan langsung
dan sendirian berkeliling kota mengawasi kehidupan rakyatnya.
Ia juga dikenal sebagai sosok yang bijaksana dan jenius. Karena karakternya itulah Umar
semakin dihormati di kalangan masyarakat Arab sehingga kaum Quraisy memberinya gelar
“Singa Padang Pasir”. Umar bin Khattab juga mendapat julukan Abu Faiz karena kecerdasan dan
kecepatannya dalam berpikir.
Ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq jatuh sakit dan akan menemui ajalnya, akhirnya para sahabat
berdiskusi. Akhirnya para sahabat menghadap Abu Bakar dan memintanya untuk menetapkan
penggantinya. Kemudian Abu Bakar Ash-Shiddiq memanggil Usman bin Affan dan meminta
pendapat kepada Usman mengenai siapa yang layak dijadikan penggantinya.
Usman mengusulkan nama Umar bin Khattab. Kemudian Abu Bakar memerintahkan untuk
menuliskan surat wasiat tentang penggantinya yaitu Umar bin Khattab. Setelah Abu Bakar
meninggal, kemudian para sahabat sepakat untuk membuat Umar bin Khattab sebagai khalifah.
Umar diangkat menjadi khalifah pada tahun 634 M.
3. Keberhasilan Umar bin Khattab
Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia serta mengambil alih Mesir, Palestina,
Syiria, Afrika Utara dan Kekaisaran Byzantium pada masa khalifah Umar bin Khattab. Terdapat
dua negara adi daya pada masa itu yaitu Romawi dan Persia, keduanya telah ditaklukkan Islam
pada zaman Umar bin Khattab. Sejarah mencatat, pada pertempuran Yarmuk terjadi daerah
Damaskus sekitar 20 ribu pasukan Islam berhasil mengalahkan pasukan Romawi yang mencapai
70 ribu dan mengakhiri kekuasaan Romawi di Asia kecil bagian selatan.
Umar bin Khattab melakukan aktivitas reformasi secara administratif dan mengontrol kebijakan-
kebijakan publik. Ia juga menyelenggarakan sensus di seluruh wilayah kekuasan Islam dan pada
tahun 638, Umar memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di
Madinah serta memulai proses kodifikasi hukum Islam.
Tahun ke-17 hijriah, Umar bin Khattab mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam
hendaknya mulai dihitung saat peristiwa hijrah. Beberapa perkembangan peradaban Islam pada
masa Umar bin Khattab antara lain bidang politik, ilmu pengetahuan, seni, bidang sosial, dan
agama.
A)  Bidang politik
Kondisi politik pada masa pemerintahan Umar bin Khattab dalam keadaan stabil. Perluasan
wilayah pada masa ini juga cukup berhasil. Perluasan penyiaran Islam ke Persia sudah dimulai
oleh Khalid bin Walid pada masa khalifah Abu Bakar yang dilanjutkan oleh Umar. Administrasi
pemerintahan diatur menjadi delapan wilayah yaitu Makkah, Madinah, Syiria, Basrah, Kufah,
Palestina, dan Mesir. Pada pemerintahan Umar, mulai dirintis tata cara menata struktur
pemerintahan yang bercorak desentralisasi.
Pada masa pemerintahannya, Umar bin Khattab membentuk lembaga pengadilan dan menunjuk
beberapa hakim yang memiliki integritas dan kepribadian yang baik di antaranya Zaid ibn Tsabit
sebagai Qadhi Madinah, Ka’bah ibn Sur Al-Azdi sebagai Qadhi BAsrah, Ubadah Ibn Sahmit
sebagai Qadhi Palestina, Abdullah ibn Mas’ud sebagai Qadhi Kufah.
Masa pemerintahan Umar bin Khattab juga mendirikan lembaga pembinaan hukum Islam dan
membentuk badan kemiliteran. Wilayah Islam bertambah luas, kemudian Umar bin Khattab
mengadakan penyusunan pemerintahan dan peraturan yang tidak bertentangan dengan Islam.
Kemudian Umar menyusun administrasi tata negara dengan membuat khalifah (amiril mukminin)
berkedudukan di Ibu Kota Madinah, Gubernur (wali) berkedudukan di Ibukota Provinsi.
Tugas pokok pejabat mulai dari khalifah, wali serta bawahannya bertanggungjawab atas maju
atau kemunduran agama Islam dan negara. Guna menertibkan jalannya administrasi
pemerintahan, Umar juga membentuk dewan negara untuk mengatur dan menyimpan uang serta
mengatur perekonomian negara, termasuk mencetak uang negara.
B) Bidang ekonomi
Umar bin Khattab mengatur administrasi negara dengan mencontoh negeri Persia. Pada masa
itu diatur serta ditertibkan sistem pembayaran gaji dan pajak tanah. Pengadilan didirikan dengan
tujuan memisahkan antara lembaga yudikatif dan eksekutif. Pada masa ini, jawatan kepolisian
juga dibentuk. Umar bin Khattab juga mendirikan baitul mal, dan membuat tahun hijriah serta
menghapus zakat bagi mualaf.

C) Bidang pengetahuan
Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, sahabat-sahabat yang berpengaruh tidak
diperbolehkan keluar dari daerah kecuali atas izin dari Umar dan dalam batas waktu tertentu.
Dengan meluasnya wilayah Islam hingga jazirah Arab, kemudian Umar bin Khattab
memerintahkan para panglima perang apabila mereka berhasil menguasai suatu kota,
hendaknya mereka mendirikan masjid sebagai tempat ibadah dan pusat pendidikan.
Umar bin Khattab melakukan penyuluhan pendidikan di kota Madinah dan menjadikan masjid,
pasar, serta mengangkat guru-guru untuk di tiap-tiap daerah untuk ditugaskan mengajarkan isi
Al-Qur’an dan menyebarkan ajaran Islam seperti fiqih kepada penduduk yang baru masuk Islam.
Pada masa pemerintahan ini pula kekuasaan Islam semakin luas dan terjadi mobilitas para
penimba ilmu dari daerah-daerah yang jauh dari Madinah. Semangat menimba ilmu mengenai
agama Islam ini mendorong lahirnya sejumlah disiplin-disiplin ilmu keagamaan. Oleh sebab itu,
pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, pendidikan maju dan negara dalam keadaan stabil
sebab telah ditetapkannya masjid sebagai pusat pendidikan dan telah terbentuk pusat-pusat
pendidikan Islam di berbagai kota dengan materi yang dikembangkan baik dari bidang bahasa,
penulisan, maupun ilmu-ilmu lain.
Masa pemerintahan Umar bin Khattab berlangsung dari 634 M hingga 644 M. Selama menjadi
pemimpin, Umar memanfaatkan pemerintahannya untuk menyebarkan ajaran Islam dan
memperluas kekuasaan ke seluruh semenanjung Arab. Sebelum Umar meninggal, Umar
mengangkat Dewan Presidium untuk memilih pemimpin pengganti dari salah satu anggotanya
antara lain Usman, Ali, Zubair, Saad bin Abi Waqash, Tholhah, dan Abdurrahman bin Auf.
4. Usman bin Affan
Usman bin Affan berasal dari suku Quraisy merupakan khalifah ketiga setelah pemerintahan
Umar bin Khattab. Nama lengkapnya adalah Usman bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah. Usman
bin Affan memeluk Islam atas ajakan Abu Bakar Ash Shiddiq dan kemudian menjadi sahabat
dekat Nabi Muhammad SAW Usman bin Affan mendapat gelar zun nurainyang berarti memiliki
dua cahaya, karena menikahi dua putri nabi Muhammad SAW secara berurutan setelah salah
satunya meninggal.
Usman bin Affan masuk Islam bersamaan dengan Thalhah bin Ubaidillah dan mendapat
tantangan dari pamannya yang bernama Hakim. Pamannya terus menyiksa Usman hingga
datang seruan Nabi Muhammad agar orang-orang Islam berhijrah ke Habsyi. Usman berpindah
ke Habsyi bersama Ruqayyah (istri) dan kemudian berpindah lagi ke Madinah.
Setiap terjadi perang, Usman selalu hadir menemani Nabi Muhammad SAW, kecuali pada saat
perang Badar dikarenakan Usman harus menjaga istrinya yang sedang sakit keras. Usman bin
Affan dikenal sebagai sosok yang dermawan, terbukti saat itu Usman membeli sumber mata air
dari orang Yahudi dan kemudian disedekahkan untuk seluruh umat Islam ketika mendapati
musibah kesusahan air di Madinah. Pada masa itu juga Usman dipercaya memegang kumpulan
surat-surat penting dan rahasia-rahasia besar.
Usman bin Affan menjadi pengganti khalifah Umar bin Khattab dengan persaingan yang ketat
dengan Ali. Sidang Syura yang dihadiri Usman bin Affan, Thalhah, Zubair bin Awwam, Sa’ad bin
Abi Waqqash, dan Ali bin Abi Thalib akhirnya memberi mandat kepada Usman bin Affan.  Usman
memerintah dari tahun 644 M hingga 656 M. masa pemerintahan usman bin Affan merupakan
masa pemerintahan paling lama dibandingkan khalifah sebelumnya.
Pada masa pemerintahan Usman bin Affan, ia memberikan tugas kepada Zaid bin Tsabit, Sa’id
ibn Ash, Abdurrahman bin Harits, dan Abdullah bin Zubair untuk menyalin kembali ayat-ayat Al-
Qur’an dari lembaran-lembaran naskah Abu Bakar sehingga menjadi mushaf yang sempurna.
Seiring berjalannya waktu, mereka berhasil menghimpun semua Al-Qur’an ke dalam sebuah
mushaf yang dikenal dengan sebutan Mushaf Usmani.
Khalifah Usman bin Affan sangat menjunjung tinggi nilai keadilan dalam memutuskan suatu
perkara hukum. Keberhasilan Usman bin Affan antara lain:

5. Ali bin Abi Thalib


Khalifah Ali bin Abi Thalib merupakan putra Abu Thalib paman Rasulullah. Ali bin Abi Thalib sejak
kecil telah dididik dalam rumah tangga Nabi Muhammad SAW. Segala peperangan yang
ditempuh oleh Nabi juga diikuti oleh Ali, kecuali perang Tabuk karena ia disuruh menjaga kota
Madinah.
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa umur Ibnu Khattab berkata, “Ali ibn Abi Thalib adalah orang
yang paling pandai menghukum di antara kami semuanya”. Khalifah Ali bin Abi Thalib merupakan
orang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan anak-anak. Nabi Muhammad sejak kecil
diasuh oleh kakeknya Abdul Muthalib kemudian setelah kakeknya meninggal diasuh oleh
pamannya Abu Thalib.
Karena Rasulullah hendak membalas jasa pamannya, maka Ali diasuh oleh Nabi Muhammad.
Karena kepintaran dan kedekatannya dengan Rasulullah, ia termasuk orang yang banyak
meriwayatkan hadis Nabi. Keberaniannya juga terkenal dan hampir seluruh perang yang dipimpin
Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib selalu berada di barisan terdepan.
Pada waktu pembaiatan, Ali berpidato setelah diangkat untuk menjadi khalifah yaitu “Wahai
manusia, kamu telah membuatku sebagaimana yang telah kamu lakukan kepada khalifah-
khalifah yang lebih dahulu daripadaku. Aku hanya boleh menolak sebelum jatuh pilihan. Apabila
pilihan telah jatuh, maka tidak boleh menolak lagi. Imam harus teguh dan rakyat harus patuh.
Baiat terhadap diriku ini ialah baiat yang rata yang umum. Barangsiapa yang memungkirinya
maka terpisahlah ia dari agama Islam”. Pada masa itu, masih ada sahabat-sahabat yang masih
belum mau mengakui Ali sebagai khalifah antara lain, Hasan Ibnu Tsabit, Abu Sa’id al-Khudri,
dan Ka’ab bin Malik.
Rukun Islam
1. Membaca 2 kalimat syahadat
2. Mendirikan Shalat
3. Mengerjakan puasa
4. Membayar zakat
5. Naik haji bagi yang sudah mampu
Rukun Iman
1. Percaya kepada Allah
2. Percaya kepada malaikat Allah
3. Percaya kepada kitab kitab Allah
4. Percaya kepada rasul rasul Allah
5. Percaya kepada hari kiamat
6. Percaya kepada qadla dan qadhar
Kitab-kitab Allah :
1. Kitab Taurat Kitab Allah yang tertua adalah kitab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa
'alaihissalam di Bukit Sinai.  Kitab ini diturunkan untuk pedoman bagi bangsa Bani Israil pada abad ke
12 SM. Kitab Taurat dikenal dengan isinya yaitu The Ten Commandements atau 10 perintah Tuhan. 
Taurat sendiri memiliki arti yaitu hukum atau syariat. Bahasa yang digunakan dalam kitab ini adalah
bahasa Ibrani. Kitab Taurat juga disebutkan dalam Al-Quran tepatnya di surat Al-Isra Ayat 2.
2. Kitab Zabur Kitab selanjutnya yang turun sebagai pedoman manusia setelah kitab Taurat adalah kitab
Zabur. Nabi yang menerima kitab ini adalah Nabi Daud 'alaihissalam pada abad ke 10 SM di daerah
Yerusalem.  Kitab Zabur diturunkan sebagai pedoman untuk bangsa Bani Israil atau umat Yahudi. Kitab
ini ditulis dengan bahasa Qibti.  Kitab Zabur atau Mazmur berisikan nyanyian pujian kepada Allah
SWT atas semua nikmat yang Allah berikan. Sama seperti kita Taurat, kitab Zabur juga disebutkan
dalam Al-Quran yaitu surat Al-Isra Ayat 55.
3. Kitab Injil Kitab Injil adalah kitab ketiga yang diturunkan oleh Allah SWT sebagai pedoman untuk
umat manusia.  Nabi Isa 'alaihissalam adalah Nabi yang menerima kitab ini. Kitab Injil berisikan pokok
ajaran hidup dengan zuhud, menjauhi ketamakan dan kerusakan dunia.  Allah SWT mewahyukan kitab
ini pada awal abad 1 M di daerah Yerusalem dan ditulis dengan bahasa Suryani.  Kitab Injil menjadi
pedoman kaum Nabi Isa 'alaihissalam yaitu kaum Nasrani.
4. Di dalam Al-Quran, keterangan tentang kitab Injil ditegaskan pada surat Maryam Ayat 30.  Al-Quran
Kitab terakhir yang diturunkan oleh Allah SWT dan menjadi pedoman manusia hingga hari kiamat
adalah Al-Quran.  Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan Nabi dan
Rasul terakhir. Kitab suci Al Quran diturunkan secara bertahap dan membacanya bernilai ibadah.  Kitab
ini merupakan penyempurna dan membenarkan kitab-kitab Allah sebelumnya. Al-Quran diturunkan
pada abad ke 7 Masehi dan dalam kurun waktu 611-632 M.  Wahyu Allah SWT pertama kali turun dan
diterima Rasullullah Muhammad SAW di Gua Hira. Selanjutnya wahyu-wahyu turun secara bertahap
hingga seluruhnya diturunkan oleh Allah SWT.  Pokok ajaran yang terkandung dalam Al-Quran secara
umum di antaranya: Aqidah (keyakinan): Hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan, seperti mengesakan
Allah SWT, meyakini Allah SWT, dan sebagainya.  Akhlak (budi pekerti): Berkaitan dengan
pembinaan akhlak mulia dan menghindari akhlak tercela.  Ibadah: Tata cara beribadah seperti sholat,
zakat, dan sebagainya.  Muamalah: Tata cara berhubungan kepada sesama manusia.  Tarikh (sejarah)
Kisah-kisah orang dan umat terdahulu. 
Macam macam Najis :
1. Najis Mukhaffafah (Ringan), contohnya air kencing bayi laki2 yang minum asi, cara membersihkannya
menggunakan air yg lebih banyak dr air kencing tersebut pada bagian yang terkena kencing kemudian
di lap
2. Najis Mutawassitah (sedang), contohnya kotoran manusia, darah haid, membersihkan dengan air hingga
wujudnya,aroma dan warnanya hilang dilanjutkan dengan menyiramnya
3. Najis Mughalladah (berat), contohnya air liur dan menyentuh babi, membasuh bagian yang terkena najis
dengan tanah sebanyak 7x baru siram dengan air (disamak)
4. Najis Ma’fu (yang dimafkan), contohnya bangkai hewan yg tidak mengeluarkan nanah, membersihkan
dengan air dan wudhu
Malaikat dan tugasnya :
1. Jibril, menyampaikan wahyu kepada Allah, meniupkan roh kedalam janin
2. Mikail, memberi rezeki kepada manusia, mengatur panas dan dingin
3. Israfil, meniup terompet sangkakala dihari kiamat dan hari kebangkitan
4. Izrail, mencabut nyawa makhluk hidup
5. Raqib, mencatat semua amal baik
6. Atid, mencatat semua amal buruk
7. Munkar, menanyai manusia di dalam kubur tentang keburukan selama hidupnya
8. Nakir, menanyai manusia di dalam kubur tentang kebaikannya selama hidup
9. Malik, menjaga pintu neraka
10. Ridwan, menjaga pintu surge
1. ‫ = الرحمن‬Ar Rahman

Artinya: Yang Maha Pengasih

2. ‫ = الرحيم‬Ar Rahiim

Artinya: Yang Maha Penyayang

3. ‫ = الملك‬Al Malik

Artinya: Yang Maha Merajai (bisa diartikan Raja dari semua Raja)
Baca juga:
Arti Asmaul Husna Al Baqi dan Kisah Teladannya

4. ‫ = القدوس‬Al Quddus

Artinya: Yang Maha Suci

5. ‫ = السالم‬As Salaam

Artinya: Yang Maha Memberi Kesejahteraan

6. ‫ = المؤمن‬Al Mu'min

Artinya: Yang Maha Memberi Keamanan

7. T‫ = المهيمن‬Al Muhaimin

Artinya: Yang Maha Mengatur

8. ‫ = العزيز‬Al 'Aziiz

Artinya: Yang Maha Perkasa

9. ‫ = الجبار‬Al Jabbar
Artinya: Yang Memiliki (Mutlak) Kegagahan

10. ‫ = المتكبر‬Al Mutakabbir

Artinya: Yang Maha Megah, yang memiliki kebesaran

Baca juga:
Arti Al Quddus dalam Asmaul Husna dan Keutamaan Sifatnya

11. ‫ = الخالق‬Al Khaliq

Artinya: Yang Maha Pencipta

12. ‫ = البارئ‬Al Baari'

Artinya: Yang Maha Melepaskan (membuat, membentuk, menyeimbangkan)

13. ‫ = المصور‬Al Mushawwir

Artinya: Yang Maha Membentuk Rupa (makhluk-Nya)

14. ‫ = الغفار‬Al Ghaffaar

Artinya: Yang Maha Pengampun

15. ‫ = القهار‬Al Qahhaar

Artinya: Yang Maha Menundukkan/Menaklukkan Segala Sesuatu

16. ‫ = الوهاب‬Al Wahhaab

Artinya: Yang Maha Pemberi Karunia

17. ‫ = الرزاق‬Ar Razzaaq

Artinya: Yang Maha Pemberi Rezeki

18. ‫ = الفتاح‬Al Fattaah

Artinya: Yang Maha Pembuka Rahmat

19. ‫ = العليم‬Al 'Aliim

Artinya: Yang Maha Mengetahui

20. ‫ = القابض‬Al Qaabidh

Artinya: Yang Maha Menyempitkan

21. ‫ = الباسط‬Al Baasith

Artinya: Yang Maha Melapangkan


22. ‫ = الخافض‬Al Khaafidh

Artinya: Yang Maha Merendahkan

23. ‫ = الرافع‬Ar Raafi'

Artinya: Yang Maha Meninggikan

24. ‫ = المعز‬Al Mu'izz

Artinya: Yang Maha Memuliakan

25. ‫ = المذل‬Al Mudzil

Artinya: Yang Maha Menghinakan

26. ‫ = السميع‬Al Samii'

Artinya: Yang Maha Mendengar

27. ‫ = البصير‬Al Bashiir

Artinya: Yang Maha Melihat

28. ‫ = الحكم‬Al Hakam

Artinya: Yang Maha Menetapkan

29. ‫ = العدل‬Al 'Adl

Artinya: Yang Maha Adil

30. ‫ = اللطيف‬Al Lathiif

Artinya: Yang Maha Lembut

31. ‫ = الخبير‬Al Khabiir

Artinya: Yang Maha Mengenal

32. ‫ = الحليم‬Al Haliim

Artinya: Yang Maha Penyantun

33. ‫ = العظيم‬Al 'Azhiim

Artinya: Yang Maha Agung

34. ‫ = الغفور‬Al Ghafuur

Artinya: Yang Maha Memberi Pengampunan

35. ‫ = الشكور‬As Syakuur


Artinya: Yang Maha Pembalas Budi (menghargai)

36. ‫ = العلى‬Al 'Aliy

Artinya: Yang Maha Tinggi

37. ‫ = الكبير‬Al Kabiir

Artinya: Yang Maha Besar

38. ‫ = الحفيظ‬Al Hafizh

Artinya: Yang Maha Memelihara

39. ‫ = المقيت‬Al Muqiit

Artinya: Yang Maha Pemberi Kecukupan

40. ‫ = الحسيب‬Al Hasiib

Artinya: Yang Maha Membuat Perhitungan

41. ‫ = الجليل‬Al Jaliil

Artinya: Yang Maha Luhur

42. ‫ = الكريم‬Al Kariim

Artinya: Yang Maha Pemurah

43. ‫ = الرقيب‬Ar Raqiib

Artinya: Yang Maha Mengawasi

44. ‫ = المجيب‬Al Mujiib

Artinya: Yang Maha Mengabulkan

45. ‫ = الواسع‬Al Waasi'

Artinya: Yang Maha Luas

46. ‫ = الحكيم‬Al Hakim

Artinya: Yang Maha Bijaksana

47. ‫ = الودود‬Al Waduud

Artinya: Yang Maha Mengasihi

48. ‫ = المجيد‬Al Majiid

Artinya: Yang Maha Mulia


49. ‫ = الباعث‬Al Baa'its

Artinya: Yang Maha Membangkitkan

50. ‫ = الشهيد‬As Syahiid

Artinya: Yang Maha Menyaksikan

51. ‫ = الحق‬Al Haqq

Artinya: Yang Maha Benar

52. ‫ = الوكيل‬Al Wakiil

Artinya: Yang Maha Memelihara

53. ‫ = القوى‬Al Qawiyyu

Artinya: Yang Maha Kuat

54. ‫ = المتين‬Al Matiin

Artinya: Yang Maha Kokoh

55. ‫ = الولى‬Al Waliyy

Artinya: Yang Maha Melindungi

56. ‫ = الحميد‬Al Hamiid

Artinya: Yang Maha Terpuji

57. ‫ = المحصى‬Al Muhshii

Artinya: Yang Maha Mengalkulasi (menghitung segala sesuatu)

58. ‫ = المبدئ‬Al Mubdi'

Artinya: Yang Maha Memulai

59. ‫ = المعيد‬Al Mu'iid

Artinya: Yang Maha Mengembalikan Kehidupan

60. ‫ = المحيى‬Al Muhyii

Artinya: Yang Maha Menghidupkan

61. ‫ = المميت‬Al Mumiitu

Artinya: Yang Maha Mematikan

62. ‫ = الحي‬Al Hayyu


Artinya: Yang Maha Hidup

63. ‫ = القيوم‬Al Qayyuum

Artinya: Yang Maha Mandiri

64. ‫ = الواجد‬Al Waajid

Artinya: Yang Maha Penemu

65. ‫ = الماجد‬Al Maajid

Artinya: Yang Maha Mulia

66. ‫ = الواحد‬Al Wahid

Artinya: Yang Maha Tunggal

67. ‫ = االحد‬Al Ahad

Artinya: Yang Maha Esa

68. ‫ = الصمد‬As Shamad

Artinya: Yang Maha Dibutuhkan (tempat meminta)

69. ‫ = القادر‬Al Qaadir

Artinya: Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan

70. ‫ = المقتدر‬Al Muqtadir

Artinya: Yang Maha Berkuasa

71. ‫ = المقدم‬Al Muqaddim

Artinya: Yang Maha Mendahulukan

72. ‫ = المؤخر‬Al Mu'akkhir

Artinya: Yang Maha Mengakhirkan

73. ‫ = األول‬Al Awwal

Artinya: Yang Maha Awal

74. ‫ = األخر‬Al Aakhir

Artinya: Yang Maha Akhir

75. ‫ = الظاهر‬Az Zhaahir

Artinya: Yang Maha Nyata


76. ‫ = الباطن‬Al Baathin

Artinya: Yang Maha Ghaib

77. ‫ = الوالي‬Al Waali

Artinya: Yang Maha Memerintah

78. ‫ = المتعالي‬Al Muta'aalii

Artinya: Yang Maha Tinggi

79. ‫ = البر‬Al Barru

Artinya: Yang Maha Penderma (maha pemberi kebajikan)

80. ‫ = التواب‬At Tawwaab

Artinya: Yang Maha Penerima Taubat

81. ‫ = المنتقم‬Al Muntaqim

Artinya: Yang Maha Pemberi Balasan

82. ‫ = العفو‬Al Afuww

Artinya: Yang Maha Pemaaf

83. ‫ = الرؤوف‬Ar Ra'uuf

Artinya: Yang Maha Pengasuh

84. ‫ = مالك الملك‬Malikul Mulk

Artinya: Yang Maha Penguasa Kerajaan (semesta)

85. ‫ = ذو الجالل و اإلكرام‬Dzul Jalaali WalIkraam

Artinya: Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan

86. ‫ = المقسط‬Al Muqsith

Artinya: Yang Maha Pemberi Keadilan

87. ‫ = الجامع‬Al Jamii'

Artinya: Yang Maha Mengumpulkan

88. ‫ = الغنى‬Al Ghaniyy

Artinya: Yang Maha Kaya

89. ‫ = المغنى‬Al Mughnii


Artinya: Yang Maha Pemberi Kekayaan

90. ‫ = المانع‬Al Maani

Artinya: Yang Maha Mencegah

91. ‫ = الضار‬Ad Dhaar

Artinya: Yang Maha Penimpa Kemudharatan

92. ‫ = النافع‬An Nafii'

Artinya: Yang Maha Memberi Manfaat

93. ‫ = النور‬An Nuur

Artinya: Yang Maha Bercahaya (menerangi, memberi cahaya)

94. ‫ = الهادئ‬Al Haadii

Artinya: Yang Maha Pemberi Petunjuk

95. ‫ = البديع‬Al Badii'

Artinya: Yang Maha Pencipta Tiada Bandingannya

96. ‫ = الباقي‬Al Baaqii

Artinya: Yang Maha Kekal

97. ‫ = الوارث‬Al Waarits

Artinya: Yang Maha Pewaris

98. ‫ = الرشيد‬Ar Rasyiid

Artinya: Yang Maha Pandai

99. ‫ = الصبور‬As Shabuur

Artinya: Yang Maha Sabar

Anda mungkin juga menyukai