Anda di halaman 1dari 6

Nama:Tiara putri andini

Npm:2026030017

Kelas:1A

1.sebutkan dan jelaskan penyakit/gangguan pada indra pengelihatan,indra

Pendengaran,indra penciuman,dan indra pengecap dan bagaimana

Penanganannya? Sertakan daftar pustaka!

Jawab:

•Indra pengelihatan

1.Rabun Dekat (Hipermetropi)

Seorang penderita rabun dekat tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak dekat (± 25 cm)
dengan jelas. Hal ini dikarenakan bayangan yang terbentuk jatuh di belakang retina sehingga
bayangan yang jatuh pada retina menjadi tidak jelas (kabur). Kacamata positif dapat menolong
penderita rabun dekat sebab lensa cembung mengumpulkan cahaya sebelum cahaya masuk ke
mata. Dengan demikian, kornea dan lensa dapat membentuk bayangan yang jelas pada retina

2. Rabun Jauh (Miopi)

Seorang penderita rabun jauh tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak jauh (tak hingga)
dengan jelas. Hal ini dikarenakan bayangan yang terbentuk jatuh di depan retina, seperti yang
ditunjukkan Gambar 10.31. Kacamata negatif dapat menolong penderita rabun jauh karena lensa
cekung akan dapat membuat cahaya menyebar sebelum cahaya masuk ke mata. Dengan demikian,
bayangan yang jelas akan terbentuk di retina.

3. Buta Warna

Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk
menangkap suatu warna tertentu. Penyakit ini bersifat menurun. Buta warna ada yang buta warna
total dan buta warna sebagian. Buta warna total hanya mampu melihat warna hitam dan putih saja,
sedangkan buta warna sebagian tidak dapat melihat warna tertentu, yaitu merah, hijau, atau biru.

4. Presbiopi

Presbiopi disebut juga rabun jauh dan dekat atau rabun tua, karena kelainan mata ini biasanya
diderita oleh orang yang sudah tua. Kelainan jenis ini membuat si penderita tidak mampu melihat
dengan jelas benda-benda yang berada di jarak jauh maupun benda yang berada pada jarak dekat.
Hal tersebut diakibatkan oleh berkurangnya daya akomodasi mata. Kelainan ini biasanya diatasi
dengan kaca mata rangkap, yaitu kaca mata cembung dan cekung. Pada kacamata dengan lensa
rangkap atau kacamata bifokal, lensa negatif bekerja seperti pada kacamata untuk penderita miopi,
sedangkan lensa positif bekerja seperti pada kacamata untuk penderita hipermetropi.

5. Astigmatisma

Astigmatisma atau dikenal dengan istilah silinder adalah sebuah gangguan pada indera penglihatan
karena penyimpangan dalam pembentukan bayangan pada lensa. Hal ini disebabkan oleh cacat
lensa yang tidak dapat memberikan gambaran atau bayangan garis vertikal dengan horisotal secara
bersamaan. Penglihatan si penderita menjadi kabur. Untuk mengatasi gangguan ini, dapat
menggunakan lensa silindris.

•Inda pendengaran
1. Tuli sejak lahir (Tuli Kongenital)

Ketulian yang terjadi pada seorang bayi, yang disebabkan oleh faktor yang mempengaruhi kehamilan
ataupun pada saat lahir. Tuli Kongenital dapat dicegah dengan tidak meminum sembarang obat
selama kehamilan dan kontrol kehamilan secara rutin.

2. Serumen

Serumen adalah kotoran telinga. Hal ini dapat dicegah dengan tidak mengorek telinga dan
mendeteksi dini pada anak sekolah dasar atau sederajat jika memiliki kecenderungan telinga
tersumbat.

3. Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) atau congek

Terjadi akibat infeksi telinga tengah yang kronis, sehingga gendang telinga sobek dan cairan keluar.
Pencegahannya, segera ke dokter jika mengalami batuk atau pilek dan menjaga kebersihan, serta
perbaiki gizi.

4. Gangguan pendengaran akibat bising

Gangguan pendengaran akibat terpapar bising terus-menerus dalam waktu lama. Pencegahannya
dengan menghindari lingkungan yang bising, menggunakan alat pelindung telinga, mengurangi
waktu kontak bising. Jika menggunakan iPod atau walkman, batasi volume 50-60 persen, dan
lakukan pemeriksaan audiometri berkala.

5. Presbikusis

Tuli saraf pada usia lanjut akibat proses degenerasi organ pendengaran terjadi secara berangsur-
angsur dan simetris. Faktor risikonya adalah proses penuaan, penyakit sistemik (diabetes melitus,
hipertensi, kolesterol tinggi), riwayat terpajan bising, efek samping pemakaian obat, serta gaya hidup
(peminum alkohol dan perokok).

•indra penciuman

1.Salesma atau Cold dan Flu

Penyakit yang diakibatkan oleh virus bernama influenza ini menyebabkan batuk, pilek, sakit di
daerah sekitar leher. Terkadang juga muncul gejala seperti demam dan sakit di persendian yang
disertai rasa pusing. Gejala serangan virus influenza pada anak-anak terkadang disertai diare.

2.Rhinitis Allergica

Rhinitis Allergica adalah peradangan hidung akibat alergi. Rhinitis disebabkan oleh masuknya benda
asing ke dalam saluran tenggorokan. Kemudian hidung secara otomatis merespon sehingga
terjadilah peradangan pada hidung.

3.Sinusitis

Sinusitis adalah penyakit yang terjadi akibat peradangan pada bagian sinus. Sinus sendiri terletak
pada rongga-rongga tulang yang berhubungan dengan hidung.
4.Polip Hidung Polip hidung adalah tumor kecil yang terdapat pada hidung. Ini merupakan tumor
jinak yang bisa menjadi berbahaya dan merupakan suatu massa patologis yang terdapat pada rongga
sinus hidung yang licin dan lunak.

5.Hidung Tersumbat dan Pilek

Hidung tersumbat atau pilek menjadi salah satu penyebab salesma itu sendiri. Penyakit ini
menimbulkan lendir yang berlebihan yang bisa mengakibatkan sinus atau peradangan.

6.Anosmia

Anosmia merupakan salah satu kelainan pada hidung yang berhubungan dengan indera penciuman.
Saat mengidap anosmia, seseorang tidak dapat mencium bau sebagian atau sama sekali. Penyakit ini
biasanya disebabkan oleh kecelakaan serta gangguan saluran hidung lainnya.

7.Dinosmia

Penyakit dinosmia adalah keadaan dimana seseorang merasa selalu mencium bau yang tidak sedap.
Ini terjadi karena terdapat kelainan dalam rongga hidung, infeksi pada sinus, dan kerusakan parsial
pada saraf olfaktori.

•Cara mengatasi indra penciuman


1.Gunakan selalu masker jika sedang bepergian, untuk menghindari paparan asap kendaraan dan
debu.

2.Jaga selalu kebersihan lingkungan sekitar, seperti lantai, perabotan rumah, alat elektronik, bahkan
mainan dari debu.

3.Usahakan untuk tidak bersinggungan langsung dengan orang-orang yang sedang mengalami infeksi
saluran pernafasan.

4.jika kamu menderita alergi, apalagi alergi debu, pastikan sekitarmu selalu aman dari debu. Lebih
baik menggunakan vacuum cleaner daripada sapu untuk membersihkan debu dan kotoran.

•indra pengecap

1.Hipogeusia, yaitu penurunan kemampuan untuk merasakan berbagai rasa. Seseorang yang
mengalami gangguan ini masih bisa merasakan rasa makanan, tapi kepekaannya berkurang.

2.Ageusia, yaitu kondisi di mana seseorang tidak bisa merasakan rasa apapun dari makanan yang
dimakannya, tetapi kondisi ini jarang terjadi.

3.Disgeusia, yaitu gangguan indra pengecapan yang menyebabkan seseorang merasakan rasa tengik,
logam, atau rasa aneh lainnya.

4. . Depapillated Tongue

Depapillated tongue adalah keadaan ketika ukuran papila mengalami penyusutan, permukaan lidah
mengilap, dan tidak menetap atau bisa berpindah posisinya.

Penyebab gangguan lidah ini bisa disebabkan oleh berbagai penyakit seperti anemia, sindrom
Plummer-Vinson, sifilis, dan infeksi zoster.
5. Burning Tongue Burning tongue, atau biasa juga dikenal sebagai sindrom mulut terbakar, adalah
salah satu penyakit lidah yang sering terjadi pada wanita yang telah menopause.

Sindrom mulut terbakar bisa membuat penderitanya seperti mati rasa, terbakar, dan kesemutan.
Rasa kesemutan pada seluruh bagian mulut dapat terjadi baik secara sementara maupun terus-
menerus.

•cara mengatasinnya

Menyiapkan makanan dengan warna, rasa, dan tekstur yang bervariasi.

Menggunakan rempah-rempah serta bumbu yang kuat di dalam masakan Anda untuk meningkatkan
cita rasa makanan. Tetapi, hindari penggunaan gula dan garam terlalu banyak.

Daftar pustaka

Anonim, (2011), Sistem Indera Penglihat Manusia

Anonim, (2013), Sistem Indera Manusia

Arman, (2012), Alat Indera Pendengaran Manusia

Astuti, R (2011), Indera Peraba Manusia

Erlintan, S., & Melva, S., (2011), Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia

Heriadi, S., (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Model Kooperatif

Tipe Teams Game Tounament (TGT) dan Tipe Numbered Head Together

(NHT) pada Materi Sistem Reproduksi Manusia

Khristiyono, (2006), Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya.

2.Buatlah diagram

a.proses pengelihatan

b.proses pendengaran

c.proses penciuman

d.proses perasa/pengecapan

Jawab:

•Diagram proses pengelihatan


bayangan cahaya - konjungtiva - kornea - aqueos humor - pupil - lensa - vitreous humor - retina
(fovea centralis) - sel konus - syaraf optik - otak (lobus oksipitalis)

•Diagram proses pendengaran

Getaran ditangkap oleh daun telinga --> disalurkan melalui lubang telinga --> menggetarkan tulang
pendengaran --> menggetarkan oval window --> menggetarkan petylimph pada koklea -->
menggetarkan membran koklea --> menggetarkan endolymph --> menggetrakan silla silla
pendengaran --> menghasilkan aksi potensial ke syaraf vestiblo koklear --> disalurkan ke otak -->
presepsi suara --> disampaikan ke telinga

•Diagram proses penciuman

zat kimia dalam udara -> rongga hidung -> selaput lendir hidung -> ujung saraf olfaktori -> silia sel
olfaktori -> saraf olfaktori -> bulbus olfaktorius -> saraf pembau -> otak.
•Diagram proses perasa/pengecapan

Impuls rasa -> kuncup pengecap -> saraf lidah (nervus fasialis) -> otak besar -> mengecap rasa

Anda mungkin juga menyukai