Anda di halaman 1dari 22

BIN XII.3.3, 3.4/4.3,4.

4/2/1 Nama Rachel Ananda

Kelas 12-IPS-3

UNIT KEGIATAN BELAJAR MANDIRI

Satuan Pendidikan : SMA Negri 64 Jakarta


Kelas / Semester : XII/1
Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA
Tema : Teks cerita sejarah
Pertemuanke- : 3 dan 4
Alokasi Waktu : 4 X 45 menit

A. KOMPETENSI DASAR
Pengetahuan
3.3 Menganalisis kebahasaan cerita atau novel sejarah

Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Mengidentifikasi struktur teks cerita sejarah lisan atau tulis
2. Mengidenfikasi nilai-nilai yang terdapat dalam teks cerita sejarah lisan atau tulis
3. Mengidentifikasi kebahasaan dalam teks cerita sejarah lisan atau tulis.

Keterampilan
4.1 Menulis cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan kebahasaan
IndikatorPencapaianKompetensi.
1. Menyusun kerangka teks cerita sejarah pribadi
2. Menulis teks cerita sejarah pribadi menjadi novel dengan mengembangkan kerangka teks cerita
sejarah.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran sintaksis (discovery learning dan proyek based learning) dan metode
diskusi, Tanya jawab, penugasan, dan ceramah, peserta didik dapat menafsirkan sebagaimana yang
dinyatakan dalam kurikulum yaitu Menganalisis kebahasaan cerita atau novel sejarah
dan Menulis cerita sejarah pribadi dengan memerhatikan kebahasaan dengan proses
pembelajaran (kritis, kreatif, kolaborasi,dan komunikatif) serta mengembangkan sikap berkarakter
(jujur, santun, dan kerja sama).

C. MATERI PEMBELAJARAN
Kajian Materi

a. Faktual : Teks cerita sejarah berjudul Kemelut di Majapahit karya S.H.


Mintardja. Lengkapnya ada di buku paket.
b. Konseptual : Pengertian teks cerita sejarah, struktur teks cerita sejarah, isi teks cerita
sejarah, nilai-nilai teks cerita sejarah, kebahasaan teks cerita sejarah.
a) Pengertian teks cerita sejarah (novel sejarah) adalah novel yang di dalamnya menjelaskan dan
menceritakan tentang fakta kejadian masa lalu yang menjadi asal-muasal atau latar belakang
terjadinya sesuatu yang memiliki nilai kesejarahan, bias bersifat naratif jika disajikan dengan
menggunakan urutan peristiwa dan urutan waktu.

b) Struktur teks cerita sejarah


1. Pengenalan situasi ( eksposisi, oreintasi)
Pengarang mengenalkan setting cerita baik waktu, tempat, maupun peristiwa. Bias juga
pengenalan para tokoh, menata adegan dan hubungan antar tokoh.
2. Pengungkapan peristiwa
Disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun
kesukaran bagi para tokoh.
3. Menuju konflik (rising action)
Terjadi peningkatan peristiwa yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.
4. Puncak konflik (klimaks)
Bagian yang paling besar dan mendebarkan/ pada bagian ini, ditentukannya perubahan nasib
beberapa tokohnya.
5. Penyelesaian (evaluasi, resolusi)
Bagian ini berisi penjelasan ataupun penilaian tentang sikap ataupun nasib-nasib yang dialami
tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu atau sering disebut wujud akhir atau nasib
akhir yang dialami tokoh utama.
6. Koda
Komentar terhadap keseluruhan isi cerita yang fungsinya sebagai penutup. Tidak semua
novel terdapat koda kesimpulan diserahkan pada pembaca.

Unsur intrinsik
adalah unsur pembangun novel yang berasal dari dalam novel itu sendiri. Jika diibaratkan
sebuah bangunan, maka unsur intrinsik adalah komponen-komponen bangunan tersebut.

1. TEMA
Unsur intrinsik cerpen yang pertama adalah tema. Dalam sebuah novel tema merupakan
ruh atau nyawa dari setiap karya novel. Dengan kata lain tema merupakan ide atau
gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada dari novel

2. TOKOH DAN PENOKOHAN


Unsur intrinsik cerpen yang kedua adalah tokoh. Tokoh atau penokohan adalah salah satu
bagian yang wajib ada dalam sebuah novel. Namun, yang perlu diketahui adalah tokoh
dan penokohan merupakan dua hal yang berbeda dalam sebuah penulisan novel.
Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terlibat di dalam cerita tersebut. Sedangkan
penokohan adalah penentuan watak atau sifat tokoh yang ada di dalam cerita.
Ada 4 jenis tokoh yang digambarkan dalam cerpen, antara lain:
 Protagonis: Tokoh yang yang menjadi aktor atau pemeran utama dan mempunyai
sifat yang baik.
 Antagonis: Tokoh ini juga menjadi pemeran utama yang menjadi lawan daripada
tokoh
protagonis. Tokoh antagonis memiliki watak yang negatif seperti: iri, dengki,
sombong, angkuh, congkak dan lain-lain.
 Tritagonis: Tokoh ini adalah tokoh penengah dari protagonis dan antara antagonis.
Tokoh ini biasanya memiliki sifat yang arif dan bijaksana.
 Figuran: Tokoh ini merupakan tokoh pendukung yang memberikan tambahan warna
dalam cerita.

Penokohan watak dari 4 tokoh diatas akan disampaikan dengan 2 metode,


diantaranya:
Analitik, yaitu sebuah metode penyampaian oleh penulis mengenai sifat atau watak
tokoh dengan cara memaparkan secara langsung. Seperti : keras kepala, penakut,
pemberani, pemalu dan lain sebagainya.
Dramatik, yaitu sebuah metode penyampaian sifat tokoh secara tersirat. Biasanya
disampaikan melalui tingkah laku si tokoh dalam cerita.

3. ALUR (PLOT)
Unsur intrinsik yang ketiga adalah alur. Alur adalah urutan jalan cerita dalam cerpen
yang disampaikan oleh penulis. Dalam menyampaikan cerita, ada tahapan-tahapan alur
yang disampaikan oleh sang penulis. Diantaranya:
 Tahap perkenalan
 Tahap penanjakan
 Tahap klimaks
 Anti klimaks
 Tahap penyelesaian

Ada 2 macam alur yang kerapkali digunakan oleh para penulis, yakni:
 Alur maju. Alur ini menggambarkan jalan cerita yang urut dari awal perkenalan
tokoh, situasi lalu menimbulkan konflik hingga puncak konflik dan terakhir
penyelesaian konflik. Intinya adalah, pada alur maju ditemukan jalan cerita yang
runtut sesuai dengan tahapan-tahapannya.
 Alur mundur. Di alur ini, penulis menggambarkan jalan cerita secara tidak urut.
Bisa saja penulis menceritakan konflik terlebih dahulu, setelah itu menengok
kembali peristiwa yang menjadi sebab konflik itu terjadi.

4. SETTING (LATAR)
Setting atau latar mengacu pada waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita tersebut.
Latar akan memberikan persepsi konkret pada sebuah cerita pendek. Ada 3 jenis latar
dalam sebuah cerpen yakni latar tempat, waktu dan suasana.

5. SUDUT PANDANG
Sudut pandang merupakan strategi yang digunakan oleh pengarang novel untuk
menyampaikan ceritanya. Baik itu sebagai orang pertama, kedua, ketiga. Bahkan
acapkali para penulis menggunakan sudut pandang orang yang berada di luar cerita.
6. GAYA BAHASA
Gaya bahasa merupakan ciri khas sang penulis dalam menyampaikan tulisannya kepada
publik. Baik itu penggunaan majasnya, diksi dan pemilihan kalimat yang tepat.

7. AMANAT
Amanat (Moral value) adalah pesan moral atau pelajaran yang dapat kita petik dari cerita
pendek tersebut. Di dalam suatu novel, moral biasanya tidak ditulis secara langsung,
melainkan tersirat dan akan bergantung sesuai pemahaman pembaca akan cerita
tersebut.

c) Nilai-nilai teks cerita sejarah


1. Nilai moral
Bilai yang memberikan patuah atau ajaran yang berkaitan dengan etika atau moral.
2. Nilai budaya
Nilai yang dapat memberikan atau mengandung hubungan yang mendalam dengan suatu
masyarakat, peradaban atau kebudayaan.
3. Nalai agama
Nilai-nilai dalam cerita yang berkaitan dengan niali-nilai agama
4. Nilai social
Nilai yang berkaitan dengan tata pergaulan antar individu dalam masyarakat
5. Nilai estetis
Nilai yang berkaitan dengan keindahan baik keindahan struktur pembangun cerita, fakta
cerita, maupun teknik penyajian cerita.

d) Kebahasaan teks sejarah


1. Banyak menggunakan kalimat yang bermakna lampau
Contoh.
Prajurit-prajurit telah diperintahkan membersihkan gedung bekas asrama telah
menyelesaikan tugasnnya.

2. Konjungsi kronologis dan temporal


Contoh.
Setelah juara gult itu pergi Sang Adipati bangkit dan berjalan tenang-tenang massuk ke
Kadipaten.

3. Kata kerja material (tindakan), kata kerja mental (dirasakan atau dipikirkan)
Di depan Ratu Biksuni Gayatri yang berdiri, Sri Gitarja duduk bersimpuh.
Melihat itu, tak seorang pun yang menolak karena semua berpikir Patih Gajamada
memang mampu dan layak berada di tempat yang sekarang ia pegang.

4. Kaimat langsung dan kalimat tak langsung (dialog)


Riung Samudera menyatakan bahwa ia masih bingung dengan semua penjelasan Kendit
Galih tentang masalah itu.
“Mana surat itu?”

5. Kalimat deskripsi untuk menggambarkan tokoh, tempat. dan suasana.


Contoh
Gajah Mada mempersiapkan diri sebelum berbicara dan menebar pandangan mata
menyapu wajah semua pimpinan prajurit, pimpinan dari satuan masing-masing. Dari apa
yang terjadi itu terlihat betapa besar wibawa Gajah Mada, bahkan beberapa prajurit harus
mengakui wibawa yang dimiliki Gajah Mada jauh lebih besar dari wibawa Jayanegara,
Sri Jayanegara masih bisa diajak bercanda, tetapi tidak dengan Patih Daha Gajah Mada,
sang pemilik wajah yang amat beku itu.

6. Kata atau frasa bermakna kias yaitu makna yang bukan sebenarnya.
Contoh
Di antara para Ibu Ratu yang terpukul hatinya, hanya Ibu Ratu Jayapatni Biksuni Gayatri
yang bisa berpikir sangat tenang.

7. Peribahasa
Contoh
Hidup rakyat Majapahitboleh dikata gemah ripah loh jinawi kerta tata raharja, hukum
ditegakkan, keamanan Negara dijaga menjadikan siapa pun merasa tenang dan tentram
hidup di bawah panji gula kelapa.
Membandingkan Novel Sejarah dengan Teks Sejarah:

c. Prosedural : langkah-langkah menulis teks cerita sejarah


1. Menentukan topik atau gagasan
2. Menentukan unsur intrinsik dan ekstrinsik cerita
3. Membuat kerangka teks cerita
4. Mengembangkan kerangka teks menjadi teks cerita sejarah
5. Menyunting ejaan dan tata tulis

d. Peta konsep :
1. Menggali informasi mengenai isi teks
cerita sejarah lisan atau tulis
Mengidentifikasi informasi 2. Mengidentifikasi struktur teks cerita
dalam teks cerita sejarah sejarah lisan atau tulis

1. Mengidentifikasi kebahasaan dalam teks


Menganalisis kebahasaan cerita sejarah lisan atau tulis.

TEK teks cerita sejarah


CERITA
1. Mengidenfikasi nilai-nilai yang terdapat
Mengontruksi nilai-niai dalam teks cerita sejarah lisan atau tulis
2. Menyusun kembali nilai-nilai dari teks
teks cerita sejarah cerita sejarah ke dalam sebuah teks
eksplanasi

Menulis teks cerita


1. Menyusun kerangka teks cerita sejarah
sejarah pribadi pribadi
2. Menulis teks cerita sejarah pribadi menjadi
novel dengan mengembangkan kerangka
teks cerita sejarah
D.
Petunjuk umum UKBM:

1. Kajian materi dalam UKBM ini meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan
2. Baca hingga memahami isi kajian materi mengidentifikasi isi dan struktur teks
cerita sejarah yang dibaca;
3. Berlatihlah dengan dibarengi berpikir tingkat tinggi untuk mengerjakan tugas yang
terdapat dalam UKBM tersebut.
4. Kerjakan UKBM tersebut dengan cara mengisi jawaban pada kolom yang telah
ditetapkan.

KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. PENDAHULUA
N
Pada bagian ini, kalian dipersilakan untuk membaca hingga memahami isi kajian materi
mengidentifikasi isi dan struktur teks cerita sejarah. Selanjutnya kalian kalian diminta mengerjakan
tugas-tugas ringan sebagai awal kegiatan. Itulah yang akan menjadi kajian dasar pada materi ini

Ayooo……semangat !!
Langkah-Langkah Kegiatan

A. Stimulus
Pernahkah kamu membaca novel yang berlatar belakang sejarah ? misalnya novel Arus Balik
dan Mangir karya Pramoedya Ananta Toer atau novel yang berlatar belakang sejarah
kerajaan Majapahit berjudul Kemelut Majapahit karya SH. Mintaja, novel Kuantar ke
Gerbang karya Ramadhan K.H. tahun 1081 novel ini sangat dekat dengan sejarah dari data-
data factual seperti tempat kejadian dan tokohnya benar adanya. Oleh karena itu, novel
sejarah dapat dikategorikan sebagai novel ulang (rekon).

Untuk memperkuat pemahaman kalian terhadap teks cerita sejarah ini, kerjakan tugas berikut.

TUGAS 1

1. Jelaskan pengertian teks cerita sejarah ?


 teks yang menjelaskan tentang fakta atau kejadian di masa lalu mengenai asal-usul
sesuatu yang bernilai sejarah. Teks ini disajikan secara kronologis.

2. Tuliskan ciri-ciri teks cerita sejarah yang membedakan dengan teks cerita novel biasa?

Novel sejarah terisi dengan tokoh yang tidak nyata atau fiksi sedangkan
pada teks sejarah tokohnya telah berdasar kepada fakta dan juga data.
Novel sejarah memiliki sifat hierarki sedangkan pada teks sejarah
memiliki sifat gradual.
Novel sejarah tidak terisi dengan fakta yang sesungguhnya namun
terdapat pada imajinasi penulisnya sendiri sedangkan pada teks sejarah
telah berisi dengan info atau kisah nyata dan juga telah benar benar
terjadi.
Novel sejarah telah termasuk kedalam karya sastra sedangkan teks
sejarah telah termasuk kedalam jenis karya ilmiah.
Novel sejarah telah bersumber kepada kisah atau wawancara yang
telah terdapat sebelumnya sedangkan teks sejarah yaitu telah
bersumber kepada data hasil riset yang valid dan juga nyata.

Kalian hebaaat….! Dapat menjawab pertanyaan di


atas. Ayooo…lanjutkan!
A. PENGETAHUAN

2. KEGIATAN INTI

KEGIATAN BELAJAR 1

B. Identifikasi
Identifikasi dimaknai menentukan, menetapkan. mengumpulkan, meneliti, mendaftarkan,
mencatat data dan informasi. Kajian pada kesempatan ini terfokus pada mengumpulkan
informasi isi, struktur, milai-nilai, dan kebahasaan teks cerita sejarah.

Kalian bacalah contoh teks cerita sejarah berjudul Kemelut di Majapahit karya S.H.
Mintardja, dengan cermat apa yang membedakan antara teks cerita sejarah dengan
teks novel. Perhatikan juga penggunaan bahasa dan penulisannya. Jika sudah paham
maka kalian jawablah tugas berikut dengan tepat.

TUGAS 2

1. Setelah membaca kutipan novel berjudul Kemelut di Majapahit karya S.H. Mintardja,
tulislah informasi yang terdapat dalam novel tersebut.

Tema  Pemberontakan

Latar tempat Kerajaan majapahit

Latar waktu Pagi, Siang, Malam

Tokoh
    Utama              : Ronggo Lawe dan Raden Wijaya
Sampingan       : Dara Petak, Dewi Mertorogo, Dewi Tirtowati, Dyah
Tribunan, 
  Dyah Nara Indraduhita, Dyah Jaya Inderadewi, Dyah Gayatri,  
  Kebo Anabrang, Senopati Nambi, Lembu Sora, Gagak Sarkoro, 
  Mayang Mekar

Peristiwa pemberontakan yang terjadi di Kerajaan Majapahit setelah wafatnya Raja


Jayanegara.
Hal yang  penggunaan beragam sudut pandang penulisan.
menarik

2. Setelah kalian membaca dan mencermati isi teks sejarah, identikasilah


struktur teks cerita sejarah kutipan novel berjudul Kemelut di Majapahit karya S.H.
Mintardja

NO STRUKTUR TEKS SEJARAH


1
struktur orientasi pada
paragraf 1
2

struktur ungkapan
peristiwa pada
paragraf 2-5

struktur menuju
konflik pada paragraf
6

4
struktur puncak
konflik pad paragraf 7-
10

struktur koda tidak


ada pada novel sejarah
ini. karena koda tidak
selalu ada pada setiap
novel. koda biasanya
berupa komentar
terhadap isi cerita
yang fungsinya
sebagai penutup.

KEGIATAN BELAJAR 2

C. Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan aktivitas mencari data yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan tertentu. Data dalam hal ini bahan baku informasi atau bahan keterangan berupa himpunan
fakta, angka, huruf, grafik, table, lambing, objek, kondisi, situasi. Setiap karangan sudah barang
tentu diperoleh, dibangun, dan dikembangkan bersumber data dan fakta, selain opini. Begitu juga
dalam teks cerita sejarah, data dan fakta sangat penting

Dalam kajian bagian pengumpulan data kali ini, kalian buat kelompok kecil yang terdiri dari lima
siswa, kemudian kalian diskusikan tentang struktur, nilai-nilai, dan kebahasaan dalam teks cerita
sejarah. Setelah itu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Teks cerita
sejarah yang kalian diskusikan silakan pilih salah satu judul yaitu
1. Rumah Kaca karya Pramoedya Ananta Toer
2. Pangeran Diponegoro karya Renny Sylado
3. Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer
4. Tenggelamnya Kapal Van der Wijck karya Buya Hamka
5. Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari
6. Hafalan Shalat Delisa karya Tere Liye
Masing-masing kelompok memilih salah satu judul dan tidak boleh sama. Setelah memilih salah
satu judul novel sejarah, kalian bacalah dan kerjakan tugas berikut secara berkelompok dan
masing-masing siswa mengerjakannya dalam UKBM ini.

Ayoooo…..diskusikan dalam kelompok


kalian
TUGAS 3
yah..!

1. Setelah kalian membaca dan mencermati isi salah satu novel sejarah,
identikasikanlah struktur teks cerita sejarah tersebut dengan bukti kutipannya.
No Struktur teks Jawaban Kutipan
1 Abstarak Awal cerita dalam
novel ini didahului oleh
sebuah keluarga yang
memiliki seorang anak
bernama Delisa.
Delisa adalah anak
kecil berumur 6 tahun
yang sedang berusaha
menghafal bacaan
shalatnya. Delisa
selalu susah untuk
menghafal bacaan
shalatnya.
Setiap shalat Kak
Aisyah membaca
keras - keras bacaan
shalatnya agar Delisa
lebih mudah untuk
menghafal bacaan
shalatnya. Kak Aisyah
selalu menjahili Delisa.
Abi Delisa bekerja di
pertambangan minyak
sehingga Abi Delisa
pulang satu bulan
sekali
2 Latar Tempat • Lhok Nga “menggetarkan langit-langit Lhok
Nga yang masih gelap (Hafalan
Shalat Delisa, hal.1)”

Kamar Rawat “Shopi melangkah keluar kamar,


entah mengambil apa (Hafalan
Shalat Delisa, hal.132)”

Hutan “Sersan Ahmed berlari menuju


semak belukar tersebut. (Hafalan
Shalat Delisa, hal.109)”

Tenda Darurat “Delisa menatap tenda-tenda yang


berjejer rapi tersebut (Hafalan
Shalat Delisa, hal.156)”

3 Ramai “Pasar Lhok Nga ramai sekali. Hari


Setting Suasana Ahad begini. Semua seperti sibuk
berbelanja (Hafalan Shalat
Delisa, hal.19)”

Senang “Delisa boleh pilih kalungnya


sendiri, kan? Seperti punya Kak
Fatimah, punya Kak Zahra atau,
seperti punya Kak Aisyah!” (Hafalan
Shalat Delisa, hal.17)

Sedih “Sungguh semua hancur. Sungguh


semuanya musnah. Ya Allah, kami
belum pernah melihat kehancuran
seperti ini. Kota ini tak bersisa, kota
ini luluh lantak hanya meninggalkan
berbilang kubah masjid, kota itu
menjadi cokelat, kota ini tak
berpenghuni lagi. Kota ini! Kota itu!
(Hafalan Shalat Delisa, hal.81)”

4 Latar waktu Pagi hari “Adzan shubuh dari meunasah


terdengar syahdu (Hafalan Shalat
Delisa, hal.1)”
Siang hari “Sinar terik matahari
mengembalikan panca-indranya
(Hafalan Shalat Delisa, hal.92)”

Sore hari “Matahari bergerak menghujam


bumi semakin rendah. Jingga
memenuhi langit (Hafalan Shalat
Delisa, hal.46)”

Dini hari “Malam ketiga ketika Delisa


terbaring tak berdaya. Pukul 02.45
(Hafalan Shalat Delisa, hal.112)”

5 • Delisa
Penokohan (Pantang
Menyerah,
Penyayang)
• Ummi Salamah
(Rendah Hati,
Sabar,
Perhatian)
• Kak Fatimah
(Tegas, Sabar)
• Kak Aisyah
(Keras Kepala,
Egois, Iri)
• Kak Zahra
(Sabar)
• Ustadz
Rahman
(Pengetian)
• Abi Usman
(Pengertian,
Perhatian)
• Teuku Umam
(Jahil)
• Ummi Tiur
(Penyanyang)
• Prajurit Salam
(Jahil)
• Suster Shopi
(Dermawan,
Suka
menolong)
• Ibu Guru Nur
(Penyayang,
Rela
berkorban)
• Koh Acan
(Dermawan)

6 Komplikasi dan Awal pertikaian


Evaluasi ditunjukan ketika
delisa akan dibelikan
kalung oleh ibu
sebagai hadiah telah
menghafal bacaan
shalatnya. Namun
kalung yang delisa beli
berbeda dengan
kalung yang dibelikan
ibu kepada kakak-
kakaknya. Hal tersebut
membuat Kak Aisyah
merasa cemburu atau
iri terhadap kalung
yang dibelikan ibu
kepada Delisa
Titik puncak
certita adalah ketika
Delisa sedang
menjalani tes hafalan
bacaan shalat oleh Ibu
Guru Nur. Ketika itu
tiba-tiba saja kota
Aceh dilanda gempa
yang sangat kuat.
Gempa itu berskala
9.1 SR. Delisa yang
sedang tes tetap
melanjutkannya, tidak
peduli kondisi sekitar
seperti apa. Padahal
semua murid yang
sedang menunggu
giliran sudah
berhamburan keluar
sekolah. Namun Ibu
Guru Nur tetap setia
menemani Delisa.
Setelah gempa
mereda, air laut
seketika naik sangat
tinggi, menyebabkan
para nelayan berlari
kesana-kesini.
Ternyata gempa itu
disertai dengan
tsunami. Air dengan
arus yang sangat
dahsyat menerjang
tubuh mungil Delisa
yang sedang
menjalani tes. Abi
yang tau berita ini
lewat televisi,
langsung meminta cuti
ke bosnya untuk
kembali ke aceh dan
segera mengetahui
kondisi keluarganya.
Namun ketika Abi
sampai di Aceh, dia
mendapat berita yang
menyedihkan. Abi di
beritahu oleh Koh
Acan bahwa semua
anggota keluarganya
telah meninggal.
Hanya tinggal Delisa
sajalah yang sampai
saat ini belum
ditemukan juga.

7 Evaluasi Titik puncak certita


adalah ketika Delisa
sedang menjalani tes
hafalan bacaan shalat
oleh Ibu Guru Nur.
Ketika itu tiba-tiba
saja kota Aceh
dilanda gempa yang
sangat kuat. Gempa
itu berskala 9.1 SR.
Delisa yang sedang
tes tetap
melanjutkannya, tidak
peduli kondisi sekitar
seperti apa. Padahal
semua murid yang
sedang menunggu
giliran sudah
berhamburan keluar
sekolah. Namun Ibu
Guru Nur tetap setia
menemani Delisa.
Setelah gempa
mereda, air laut
seketika naik sangat
tinggi, menyebabkan
para nelayan berlari
kesana-kesini.
Ternyata gempa itu
disertai dengan
tsunami. Air dengan
arus yang sangat
dahsyat menerjang
tubuh mungil Delisa
yang sedang
menjalani tes. Abi
yang tau berita ini
lewat televisi,
langsung meminta
cuti ke bosnya untuk
kembali ke aceh dan
segera mengetahui
kondisi keluarganya.
Namun ketika Abi
sampai di Aceh, dia
mendapat berita yang
menyedihkan. Abi di
beritahu oleh Koh
Acan bahwa semua
anggota keluarganya
telah meninggal.
Hanya tinggal Delisa
sajalah yang sampai
saat ini belum
ditemukan juga.

8 Resolusi Antiklimaks dalam


novel ini ketika Delisa
telah merelakan
kepergian seluruh
anggota keluarganya
kecuali Abi. Delisa
tidak akan pernah
membahas Ummi
didepan Abi. Delisa
tidak ingin membuat
Abi sedih. Dan
semenjak kejadian itu
Delisa lupa akan
semua hafalan shalat
yang pernah ia hafal.
Delisa berusaha untuk
menghafalnya lagi
namun hal terserbut
malah semakin sulit
untuk dihafal.

9 Koda Pada akhirnya, Delisa


tersadar hal apa yang
dapat membuat lupa
akan hafalan
shalatnya itu. Hal itu
adalah Delisa
menghafal bacaan
shalatnya hanya demi
mendapat kalung dari
Ummi. Delisa
menghafal bacaan
shalatnya agar
mendapat imbalan
dari Ummi. Dan
sekarang Delisa
sudah dapat
mengingat seluruh
hafalan shalatnya
karena Delisa
memiliki satu niat,
yaitu ikhlas dalam
melakukan apapun
dan jangan
mengharapkan suatu
imbalan.

2. Setelah kalian membaca dan mencermati isi salah satu novel


sejarah,tentukanlah unsur intrinsik teks cerita sejarah tersebut dengan bukti
kutipannya

N Unsur Jawaban Kutipan


o Intrins
ik
1 Tema pendidikan islam dan keikhlasan. Judul novelnya
“Hafalan shalat
Delisah”
2 Latar • Lhok Nga “menggetar
tempat kan langit-
langit Lhok
Nga yang
• Kamar Rawat masih
gelap
(Hafalan
Shalat
Delisa,
hal.1)”
Hutan
“Shopi
melangkah
keluar
kamar,
Tenda Darurat entah
mengambil
apa
(Hafalan
Shalat
Delisa,
hal.132)”

“Shopi
melangkah
keluar
kamar,
entah
mengambil
apa
(Hafalan
Shalat
Delisa,
hal.132)”

“Delisa
menatap
tenda-tenda
yang
berjejer
rapi
tersebut
(Hafalan
Shalat
Delisa,
hal.156)”

3 Latar Pagi hari “Cahaya matahari


waktu menyemburat dari
balik bukit yang
memagari kota
siang (Hafalan Shalat
Delisa, hal.5)”

“Sinar terik
Sore matahari
mengembalikan
panca-indranya
(Hafalan Shalat
Delisa, hal.92)”
Dini hari
“Matahari bergerak
menghujam bumi
semakin rendah.
Jingga memenuhi
langit (Hafalan
Shalat Delisa,
hal.46)”

“Malam ketiga
ketika Delisa
terbaring tak
berdaya. Pukul
02.45 (Hafalan
Shalat Delisa,
hal.112)”

4 Latar Ramai “Pasar Lhok Nga


suasan ramai sekali. Hari
a Ahad begini.
Semua seperti
sibuk berbelanja
Senang (Hafalan Shalat
Delisa, hal.19)”

“Delisa boleh pilih


kalungnya sendiri,
Sedih kan? Seperti punya
Kak Fatimah,
punya Kak Zahra
atau, seperti punya
Kak Aisyah!”
(Hafalan Shalat
Delisa, hal.17)

“Sungguh semua
hancur. Sungguh
semuanya musnah.
Ya Allah, kami
belum pernah
melihat kehancuran
seperti ini. Kota ini
tak bersisa, kota ini
luluh lantak hanya
meninggalkan
berbilang kubah
masjid, kota itu
menjadi cokelat,
kota ini tak
berpenghuni lagi.
Kota ini! Kota itu!
(Hafalan Shalat
Delisa, hal.81)”

5 Tokoh 1. Delisa
• Pantang Menyerah
Kutipan : ( Badannya terus terseret. “Ya Allah, Delisa
ditengah sadar dan tidaknya ingin sujud… Ya Allah, Delisa
ingin sujud dengan sempurna. Delisa sekarang hafal
bacaannya… Delisa tidak lupa seperti tadi shubuh” (Hafalan
Shalat Delisa, hal. 71))
• Penyayang (“Delisa…. D-e-l-i-s-a cinta Ummi…
Delisa c-i-n-t-a Ummi karena Allah (Hafalan Shalat
Delisa, hal. 53))
2. Abi Usman
• Pengertian
kutipan: (“Tentu saja Delisa bisa menghafalnya kembali.
Insya Allah jauh lebih cepat sekarang… Kan, Delisa pernah
menghafal sebelumnya (Hafalan Shalat Delisa, hal.151))
• Perhatian
kutipan: (“Bagaimana sayang, apakah Delisa sudah merasa
baikan?” (Hafalan Shalat Delisa, hal. 226))

3. Ummi Salamah
• Rendah Hati
kutipan: (“ah nggak usah. Biar saya bayar penuh Koh
Acan!” (Hafalan Shalat Delisa, hal. 19))
• Sabar
kutipan: (“Bukan, sayang… Kan kita udah janji, kamu
nggak akan pegang kalungnya sebelum kamu hafala seluruh
bacaan shalat! sebelum lulus dari ujian Ibu Guru Nur
(Hafalan Shalat Delisa, hal. 22))
4. Kak Fatimah
• Tegas
Kutipan: (”Ais, kamu memangnya nggak bisa bangunin
delisa nggak pakai teriak-teriak apa?” (Hafalan Shalat
Delisa, hal.2))
• Sabar
kutipan: (” Delisa bangun, sayang… Shubuh!” (Hafalan
Shalat Delisa, hal 2))

5. Kak Aisyah
• Egois
kutipan: “Makanya kamu cepetan menghafal bacaannya….
bikin repot saja!” (Hafalan Shalat Delisa, hal. 8)
• Iri
kutipan: “Kenapa Delisa dapat kalung yang lebih bagus!
kenapa kalung Delisa lebih bagus dibandingkan dengan
kalung Aisyah… lebih bagus dari kalung Zahra… kalung
Kak Fatimah.” (Hafalan Shalat Delisa, hal.32)

6. Kak Zahra
• Sabar
kutipan: (“Iya! Tapi kamu nyarinyakan bisa lebih pelan
sedikit? Nggak mesti merusak lipatan pakaian yang
lainkan?” (Hafalan Shalat Delisa, hal.49))

7. Ustadz Rahman
• Pengertian
kutipan: “Biar nggak kebolak-balik kamu mesti
menghafalnya berkali-kali… Baca berkali-kali… nanti
nggak lagi! Nanti pasti terbiasa.” (Hafalan Shalat Delisa,
hal.38))

8. Teuku Umam
• Jahil
kutipan: Kalau urusan lain, Delisa tidak akan pernah mau
satu kelompok dengan Teuku Umam (raja jahil). (Hafalan
Shalat Delisa hal.44)

9. Ummi Tiur

• Penyanyang
Kutipan: Ummi Tiur beranjak duduk. Lembut mengelap air
mata Delisa. Mencium kening Delisa penuh makna. Berbisik
lemah. (Hafalan Shalat Delisa hal.88)

10. Prajurit Salam


• Jahil
Kutipan: Prajurit Salam berkali-kali pura-pura kena tekel.
Jatuh berdebam di atas pasir. (Hafalan Shalat Delisa hal.189)

11. Suster Shopi


• Dermawan
Kutipan: “Kakak bawa sesuatu untukmu!” Shopi melangkah
patah-patah mendekat. (Hafalan Shalat Delisa hal.134)
• Suka menolong
Kutipan: “Kakak bantu buka, ya….” Shopi meraih coklat
itu. (Hafalan Shalat Delisa hal.135)

12. Koh Acan


• Dermawan
Kutipan: “Nggak… Haiya, saya nggak mungkinlah pasang
harga mahal kalau buat hadiah hafalan shalat!nggak
mungkinlah…” (Hafalan Shalat Delisa hal.20)

13. Ibu Guru Nur


• Penyayang
Kutipan: (“Jangan menangis, Syang!” Ibu Guru Nur
tersenyum. Merengkuh Delisa dalam pelukan (Hafalan
Shalat Delisa hal.84))
• Rela berkorban

Kutipan: (Ibu Guru Nur tidak sempat berpikir


panjang. Saat tubuh mereka berdua mulia perlahan
tenggelam, Ibu Guru Nur melepas kerudungnya yang robek.
Mengikat tubuh Delisa yang pingsan diatas papan sserat
yang ia bisa lakukan dengan kerudung itu. (Hafalan Shalat
Delisa hal.74))

6 Alur Cerita dalam novel ini berurutan dari satu waktu ke waktu ● Kutipan:
berikutnya sehingga alur dalam novel Hafalan Shalat Delisa Delisa
adalah maju. Meskipun ada beberapa bagian pada cerita telah
yang menceritakan kehidupan masa lalu namun lebih banyak merelakan
cerita yang mengarah ke masa dan waktu yang akan datang. kepergian
seluruh
anggota
keluargany
a kecuali
Abi. Delisa
tidak akan
pernah
membahas
Ummi
didepan
Abi. Delisa
tidak ingin
membuat
Abi sedih.
Dan
semenjak
kejadian itu
Delisa lupa
akan semua
hafalan
shalat yang
pernah ia
hafal.
Delisa
berusaha
untuk
menghafal
nya lagi
namun hal
terserbut
malah
semakin
sulit untuk
dihafal.
(hal 165)

7 Aman Amanat adalah pesan yang disampaikan


at pengarang kepada pembaca. Amanat dari novel ini
yaitu: Allah menguji kesabaran hamba-Nya dengan
sebuah ujian dan musibah, dan dibalik musibah dan
ujian itu tersimpan hikmah yang sangat besar.

3. Setelah kalian membaca dan mencermati isi salah satu novel sejarah,
tentukanlah nilai-nilai teks cerita sejarah tersebut dengan bukti kutipannya

No Nilai-Nilai Jawaban Kutipan


1 Jujur Sifat dasar yang penting ” Delisa tadi piket....!” Delisa
bagi kehidupan menjelaskan tanpa diminta.
Menyeka dahinya. Ustadz Rahman
tersenyum. Dia tahu setiap hari
senin Delisa pasti datang terlambat.
Semua anak yang lain juga telat
kalo lagi jadwal piket di sekolah.
Bedanya dengan Delisa, Delisa
selalu berkepentingan menjelaskan.
Meskipun penjelasan itu-itu saja.
( hal 43)

2 Religius Sifat yang mengaitkan Delisa sedang memegang


seseorang dengan agama Jus’amma-nya. Terbatah-batah
dan keimanan mengeja alif-patah-a; Ia masih
banyak menguap. Terkantuk-kantuk
menunggu giliran menghadap
Ummi. Menyetor bacaan yang
sedang diejanya pelan-pelan.
(hal 5)

3 Toleransi Sifat menghargai orang “Jangan Koh. Saya jadi


lain yang berasal dari tidak enak…. Dulu waktu Fatimah
etnis maupun agama beli Koh Acan juga hanya mau
berbeda bayar separuh, waktu Zahra dan
Aisyah beli juga…. Kali ini biarlah
Delisa bayar penuh…..” “Nggak…
Haiya, saya nggak mungkn pasang
harga mahal kalau buat hadiah
hafalan shalat! Nggak
mungkinlah….” Koh Acan
memperbaiki dupa di atas meja
panjangnya, tersenyum
menyakinkan. Koh Acan 100%
Konghucu (hal 20)

4 Menghargai prestasi Prestasi adalah suatu hal Bukan, Sayang…. Kan kita sudah
yg berharga, maka itu janji, kamu ngak akan pegang
harus di apresiasi kalungnya sebelum kamu hafal
seluruh bacaan shalat! Sebelum
lulus dri ujian Bu Guru Nur.”
Ummi berkata tegas. (hal 22)

5 Peduli sosial Dunia tidak mengelilingi Anak-anak berebut masuk kelas.


kita, maka itu kita harus Ummi menunggu dari luar,
peduli dengan sosial berbincang dengan Ummi Tiur,
disekitar kita menanyakan kesehatannya;
menjanjikan akan menyuruh
Fatimah mengantarkan sweater
tebal untuk Ummi Tiur. (h. 64)

Kalian luar biasa….! Sudah dapat mengerjakan tugas


kelompok ! Lanjut yah,,,,,tetap semangat…!

KEGIATAN BELAJAR 3

D. Pembuktian

Bukti dimaknai suatu yang menyatakan kebenaran suatu peristiwa, keterangan nyata. Sedangkan
pembuktian pada hakikatnya (1) proses, cara, perbuatan membuktikan. (2) usaha menunjukan
benaratau salahnya suatu peristiwa. Seperti yang dikemukakan terdahulu bahwa data memegang
peranan penting dalam menulis surat lamaran pekerjaan, dengan data akurat tulisan terhindar dari
subjektivitas tetapi justru sebaliknya yaitu objektivitas. Data yang objektf dan benar dapat dijadikan
alat bukti untuk mempengaruhi dan bahkan mengajakorang lain.

Kajian pada bagian ini kalian diminta untuk membuktikan kebenaran atau sebaliknya dengan cara
mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang teks cerita sejarah pada salah satu novel.

TUGAS 4

1. Setelah kalian berdiskusi tentang salah satu novel sejarah (teks cerita sejarah), salah satu
perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang struktur, unsure intrinsic, nilai-
nilai, dan kebahasaan yang terdapat dalam novel tersebut berserta bukti kutipannya dalam bentuk
powerpoint. (powerpoint dan nama kelompok lampirkan)

2. Setelah kalian mendengarkan dan mengamati presentasi kelompok lain, berilah tanggapan atau
komentar tentang struktur, unsure intrinsic, nilai-nilai, dan kebahasaan yang dibuat kelompok
tersebut.

Nama kelompok : ……………………………..

Judul novel : ………………………………

No Aspek Tanggapan/komentar
1 Struktur

2 Unsur intrinsik

3 nilai-nilai

4 Kebahasaan

Horeee……presentasi dan tanggapan kalian benar-


benar kereeen! Ayoooo….lanjutkan ke tahap
selanjutnya!
E. Kesimpulan

Sesaat setelah kalian memahami isi, struktur, nilai-nilai, dan kebahasaan teks cerita
sejarah, maka tugas berikutnya buatlah simpulan. Untuk membantu kalian dalam
menyimpulkan ikutilah format pengerjaan berikut ini!

TUGAS 5

No Aspek Kesimpulan
1 Pengertian teks cerita sejarah

2 Struktur teks cerita sejarah

3 Nilai-nilai teks cerita sejarah


4 Kebahasaan teks cerita sejarah

Bagus…! Kalian dapat membuat kesimpulan dengan


benar.

KETERAMPILAN

1. Menyusun kembali nilai-nilai dari teks cerita sejarah ke dalam sebuah teks eksplanasi.
2. Menyusun kerangka teks cerita sejarah pribadi
3. Menulis teks cerita sejarah pribadi menjadi novel dengan mengembangkan kerangka teks
cerita sejarah.

Pada bagian ini setelah kalian memahami isi, struktur, nilai-nilai, dan kebahasaan
dalam teks cerita sejarah maka kalian diminta menyelesaikan tugas berikut

PRAKTIK

1. Buatlah kerangka teks cerita sejarah pribadi dengan menentukan topik-topik atau gagasan terlebih
dahulu dan menentukan unsur intrinsiknya yang akan dikembangkan menjadi sebuah novel sejarah.
Contoh :

Kerangka Novel sejarah

1. Kampung kelahiranku
1.1 ayah dan ibuku
1.2 kelahiranku
2. Masa anak-anak
2.1 ayah dan ibu merantau
2.2 aku tinggal bersama nenek dan kakek
3. Masa remaja
3.1 sahabat dan saudaraku
3.2 berlibur ke Jakarta
4. Masa indah SMA
4.1 menjadi anak kos
4.2 cinta pertamaku

Unsur intrinsik pembangun novel


1. tema :
2. tokoh : aku, ibuku dll
3. latar tempat :
4. latar waktu :
5. latar suasana :
6. perwatakan tokoh
aku :
ibu :
ayah :
nenek :
7. amanat :
8. sudut pandang :
2. Setelah kalian membuat kerangka teks cerita sejarah pribadi maka kembangkanlah kerangka
tersebut menjadi sebuah novel sejarah pribadi kalian. Buat novel ini benar-benar merupakan sejarah
hidup kalian dengan menuliskan tokoh, latar, waktu, dan peristiwa yang benar-benar terjadi dalam
hidup kalian. Tambahkan konflik dalam novel ini agar novel terlihat hidup dan bukan otobiografi.
Gunakan gaya bahasa atau majas yang sesuai agar novel enak dibaca dan menarik. Ketik novel ini
dalam word dengan huruf Time New Roman dan ukuran huruf 12 serta spasi 1,5. Tulis langsung
dengan ukuran kertas A5 dengan jumlah minimal 10.000 kata. Gunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar serta tata tulis yang sesuai EYD. Setelah selesai buatlah kata pengantar, daftar isi,
biografi, dan cover depan/belakang. Lalu cetak menjadi sebuah novel. Novel harus benar-benar
buatan sendiri atau orisinal bukan jiplakan atau kopipaste Waktu penulisan novel sampai bulan
Desember dan Januari dikumpulkan saat KBM tatap muka.

Kalian Pasti Bisa…!


Jadikan ini tantangan yang harus kalian
taklukkan. !
Semua penulis hebat berawal dari penulis
amatiran..!

PENUTUP

Bagaimana kalian sekarang ?


Setelah kalian bertahap dan berlanjut melalui Kegiatan belajar 1, 2, 3, dan 4. Tentunya akan
terpotret potensi yang terdapat pada diri kalian. Berikut diberikan tabel untuk mengukur potensi
yang terdapat pada diri kalian terhadap pengausan materi yang sudah kalian pelajari. Jawablah
sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini di table berikut.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi

No Pertanyaan Ya Tidak
1 Dapatkah kalian menjelaskan pengertian teks cerita sejarah?
2 Dapatkah kalian menganalisis isi, struktur, unsur intrinsik, dan
kaidah kebahasaan teks cerita sejarah?
3 Dapatkah kalian menjelaskan nilai-nilai teks cerita sejarah dan
mengaitkan dalam kehidupan saat ini ?
4 Dapatkah kalian menyusun kesimpulan tentang teks cerita sejarah ?

Jika menjawab “Tidak” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali kajian
materi yang tertera di atas dan selanjutnya ualng Kegiatan belajar 1, 2, 3, dan 4 yang sekiranya
perlu kalian ulang dengan bimbingan guru atau teman sejawat. Apabila kalian menjawab “Ya”
pada semua pertanyaan, maka lanjutkan materi berikut.

Dimana posisimu ??

Ukurlah diri kalian dalam penguasaan mengidentifikasi isi, strutur, nilai-nilai, dan
kebahasaan dalam teks cerita sejarah yang dibaca dan menyajikan simpulannya dalam bentuk
visual dalam rentang 0 – 100 selanjutnya tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

…………….
Posisi aku adalah

Setelah kalian menuliskan penguasaanmu terhadap materi, lanjutkanlah Kegiatan berikut untuk
mengevaluasi penguasaan kalian!

E. PENILAIAN

1. Pengetahuan :
Nilai =a+b+c+d+e=
2. Keterampilan :
Nilai = a+b+c=

Jakarta, 12 Agustus 2020

Kepala SMAN 64 Jakarta Guru Mata Pelajaran

Drs. Imam Prasaja, M.Si. Uun Kurniasih, S.Pd.


NIP/NRK 196508221994031003/133807

Anda mungkin juga menyukai