Anda di halaman 1dari 16

Pemotongan dan Pemungutan PPh

PPh Final
Dasar Hukum: Pasal 4 ayat (2) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008
PPh 21 • Gaji, upah, tunjangan, honorarium

• Belanja bendahara
PPh 22 • Impor/Pembelian & Penjualan tertentu
• Bunga deviden royalti
PPh 23 • Sewa harta, jasa

PPh 24 • Kredit Pajak Luar Negeri

PPh 25 • Angsuran PPh

PPh 26 • Penerima penghasilan WP LN

PPh 4 (2) • Transaksi Tertentu


KARAKTERISTIK PPh FINAL

Penghasilan yang dikenakan PPh Final tidak perlu digabungkan


dengan penghasilan lain (yang non final) dalam penghitungan
Pajak Penghasilan pada SPT Tahunan

Jumlah PPh Final yang telah dibayar sendiri atau dipotong pihak
lain sehubungan dengan penghasilan tersebut tidak dapat
dikreditkan.

Biaya-biaya yang digunakan untuk menghasilkan, menagih, dan


memelihara penghasilan yang pengenaan PPh-nya bersifat final
tidak dapat dikurangkan.
Penghasilan yang dikenakan PPh Final
Bunga Deposito Tabungan dan Diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
Atas penghasilan berupa Bunga Deposito Tabungan dan Diskonto SBI dikenakan
PPh Final dengan tarif 20% dari Jumlah bruto bagi WP Dalam Negeri, atau tarif
sebagaimana disepakati dalam Perjanjian Penghindaran Pajak Perganda (Tax
Treaty) terhadap WP Luar Negeri.
Penghasilan yang dikenakan PPh Final

Hadiah Undian
Atas penghasilan berupa dikenakan PPh Final dengan tarif 25% dari jumlah
bruto hadiah berupa barang atau uang oleh penyelenggara undian.
Penghasilan yang dikenakan PPh Final
Bunga Simpanan anggota koperasi
Atas penghasilan berupa dikenakan PPh Final dengan tarif 0% untuk
penghasilan berupa bunga simpanan sampai dengan Rp240.000 per bulan; atau
10% dari jumlah bruto bunga untuk penghasilan berupa bunga simpanan lebih
dari Rp240.000 per bulan.
Penghasilan yang dikenakan PPh Final

Penjualan Saham di bursa efek


Besarnya Pajak Penghasilan adalah 0,1% dari
jumlah bruto nilai transaksi penjualan. Pemilik
saham pendiri dikenakan tambahan PPh
sebesar 0,5% dari nilai saham perusahaan pada
saat penutupan bursa diakhir tahun 1996.
Dalam hal saham perusahaan diperdagangkan
di bursa efek setelah 1 Januari 1997, maka nilai
saham tersebut ditetapkan sebesar harga
saham pada saat penawaran umum
perdana/Initial Public Offering (IPO)
bunga dari Obligasi dengan kupon sebesar 15% bagi WP Dalam Negeri dan BUT; dan
20% atau sesuai dengan tarif Tax Treaty bagi WP Luar Negeri selain BUT dari jumlah
bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan Obligasi;
diskonto dari Obligasi dengan kupon sebesar 15% bagi WP Dalam Negeri dan BUT; dan
20% atau sesuai dengan tarif Tax Treaty bagi bagi WP Luar Negeri selain BUT, dari selisih
lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan Obligasi, tidak termasuk
bunga berjalan;
diskonto dari Obligasi tanpa bunga sebesar 15% bagi WP Dalam Negeri dan BUT; dan
20% atau sesuai dengan tarif Tax Treaty bagi wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha
tetap, dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan Obligasi;
bunga dan/atau diskonto dari Obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak
reksadana yang terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
sebesar 0% untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010, 5% untuk tahun 2011 sampai
dengan tahun 2013, dan 15% untuk tahun 2014 dan seterusnya.
Penyalur/Dealer/Agen Produk Pertamina, Premix
Atas penjualan bahan bakar minyak, gas, dan pelumas oleh produsen atau importir
bahan bakar minyak, gas dan pelumas adalah sebagai berikut:
1) Bahan Bakar Minyak sebesar 0,25% dari penjualan tidak termasuk PPN untuk
penjualan kepada SPBU Pertamina;
2) 0,3% (nol koma tiga persen) dari penjualan tidak termasuk PPN untuk penjualan
kepada SPBU bukan Pertamina dan Non SPBU;
3) Bahan Bakar Gas sebesar 0,3% dari penjualan tidak termasuk PPN;
4) Pelumas sebesar 0,3% (nol koma tiga persen) dari penjualan tidak termasuk PPN.
Pengalihan Hak atas tanah dan/atau bangunan
Besarnya PPh adalah sebesar 5% dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah
dan/atau bangunan, kecuali atas pengalihan hak atas Rumah Sederhana dan Rumah
Susun Sederhana yang dilakukan oleh Wajib Pajak yang usaha pokoknya melakukan
pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan PPh sebesar 1% dari jumlah
bruto nilai pengalihan
Penghasilan dari Persewaan tanah dan atau bangunan
Atas penghasilan dari Persewaan tanah dan atau bangunan yang diterima atau
diperoleh dari penyewa yang bertindak atau ditunjuk sebagai Pemotong Pajak,
wajib dipotong PPh oleh penyewa. Dalam hal penyewa bukan sebagai Pemotong
Pajak maka PPh yang terutang wajib dibayar sendiri oleh orang pribadi atau badan
yang menerima atau memperoleh penghasilan.
Besarnya PPh yang wajib dipotong atau dibayar sendiri adalah sebesar 10% dari
jumlah bruto nilai persewaan tanah dan/atau bangunan dan bersifat final.
Usaha Jasa Konstruksi
1) 2% untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh
Penyedia Jasa yang memiliki kualifikasi usaha kecil;
2) 4% untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh
Penyedia Jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha;
3) 3% untuk Pelaksanaan Konstruksi yang dilakukan oleh
Penyedia Jasa yang memiliki kualifikasi usaha
menengah dan besar;
4) 4% untuk Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan
Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang
memiliki kualifikasi usaha; dan
5) 6% untuk Perencanaan Konstruksi atau Pengawasan
Konstruksi yang dilakukan oleh Penyedia Jasa yang
tidak memiliki kualifikasi usaha.
Penghasilan WP yang bergerak di bidang usaha pelayaran Dalam Negeri
Besarnya PPh atas penghasilan dari pengangkutan orang dan/atau barang bagi WP
perusahaan pelayaran dalam negeri adalah sebesar 1,2% dari peredaran bruto dan
bersifat final.
Yang dimaksud dengan peredaran bruto adalah semua imbalan atau nilai pengganti
berupa uang atau nilai uang yang diterima atau diperoleh WP perusahaan pelayaran
dalam negeri dari pengangkutan orang dan/atau barang yang dimuat dari satu
pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia dan/atau dari pelabuhan di Indonesia ke
pelabuhan luar negeri dan/atau sebaliknya

Pelayaran Dalam Negeri: 1,2%


Pelayaran dan Penerbangan Luar Negeri: 2,64%

Besarnya Pajak Penghasilan bagi WP Perusahaan Pelayaran dan/atau Penerbangan


luar negeri adalah sebesar 2,64% dari peredaran bruto dan bersifat final.
Yang dimaksud dengan peredaran bruto adalah semua imbalan atau nilai pengganti
berupa uang atau nilai uang yang diterima atau diperoleh WP Perusahaan Pelayaran
dan/atau Penerbangan luar negeri dari pengangkutan orang dan/atau barang yang
dimuat dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia dan/atau dari pelabuhan di
Indonesia ke pelabuhan di luar negeri.
Perwakilan Dagang Asing yang mempunyai kantor di Indonesia
Atas penghasilan berupa dikenakan PPh Final dengan tarif 0,44% dari Nilai Ekspor Bruto.
Yang dimaksud dengan nilai ekspor bruto adalah semua nilai pengganti atau imbalan
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak luar negeri yang mempunyai kantor perwakilan
dagang di Indonesia dari penyerahan barang kepada orang pribadi atau badan yang
berada atau bertempat kedudukan di Indonesia.

Penjualan saham milik perusahaan modal ventura


Atas penghasilan perusahaan modal ventura dari transaksi penjualan saham atau
pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangan usahanya dikenakan Pajak
Penghasilan yang bersifat final. Besarnya PPh Final tersebut adalah 0,1% dari jumlah
bruto nilai transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal.

Deviden
Atas penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi
dalam negeri dikenai Pajak Penghasilan sebesar 10% (sepuluh persen) dari jumlah bruto
dan bersifat final. Dividen tersebut termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepada
pemegang polis, dan pembagian sisa hasil usaha koperasi
TERIMA KASIH
"Hiduplah seakan engkau akan mati besok. Belajarlah seakan engkau
akan hidup selamanya"
- Mahatma Gandhi

Anda mungkin juga menyukai