Anda di halaman 1dari 28

GENETIKA

PENDAHULUAN
Tim Pengajar:

Dr. Mohd. Agus Nashri Abdullah, S.Pt., M.Si (Koordinator)*


Prof. Dr. Ir. Eka Meutia Sari, M.Sc
Dr.Elmy Mariana, S.Pt., M.Si
Zikri Maulina Gaznur, S.Pt., M.Si
1. Perkembangan Genetika
Bahan Kajian/
Perkembangan genetika Klasik sampai dengan Genetika Modern
Pokok Bahasan Manfaat Ilmu Genetika dan Pemuliaan dalam Bidang Peternakan
2. Biologi Sel
Pertemuan Anatomi, Fungsi dan Reproduksi Sel
Mitosis dalam rangka perbanyakan sel dalam pertumbuhan
I s.d VII
3. Gametogenesis
VIII Meiosis dan Mitosis
MidTerm/UTS Spermatogenesis
Oogenesis
4. Genetika Molekuler
DNA dan RNA
Sintesis Protein
Ekspresi Gen Inti dan
Mitokondria
5. Struktur Kromosom dan Abnormalitas
Crossing Over
Mutasi
6. Ekspresi Gen, Penciri Genetik, Genotipe dan Fenotipe
Kinerja Gen non-aditif
Gen Dominan
7. Pola Pewarisan Sifat Kualitatif (Monohibrida)
Penyebaran Gen dari Satu Generasi ke Generasi
Dominanan Resesif
Penyimpangan
Monohibrida
8. UTS
9. Pola Pewarisan Sifat Kualitatif (Dihibrida)
Persilangan Antarbibit Murni
Bahan Kajian/ Test Cross
Pokok Bahasan Pengaruh Kodominan
Pengaruh Gen Lethal
10. Pewarisan Sifat Terpaut Kelamin
Pertemuan Sex Linked
IX s.d XV Sex Influenced
Sex Limited
XVI FINAL
11. Sifat Kualitatif
Warna dan panjang rambut
Bentuk, besar tanduk dan ada tidaknya tanduk
Polimorfisme biokimia dan golongan darah
Protein darah
Protein susu
Polimorfisme biokimiawi lain
12. Epistasis dan Alel Ganda
Prinsip Epistasis
Macam-macam Epistasis
Alel Ganda
13. Frekuensi Gen dan Teori Peluang
Hukum Hardy Weinberg
Frekuensi Gen
Teori Peluang (Ekspresi Binomial dan Chi Square)
14. Pemetaan Gen dalam Kromosom
Pindah Silang (Crossing Over)
Pemetaan Kromosom
15. Genetika Kuantitatif
Gen Ganda
Variasi dan Statistik
Regresi dan Korelasi
16. FINAL
Capaian Pembelajaran:

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa


memiliki pengetahuan, pemahaman dan mampu
menjelaskan perkembangan genetika
ternak, biologi sel, genetika molekuler, struktur
kromosom dan abnormalitas, ekspresi gen, penciri
genetik, genotipe dan fenotipe,
pola pewarisan sifat kualitatif (monohibrida dan
dihibrida), pewarisan sifat terpaut kelamin,
epistasis dan alel ganda. Frekuensi gen
dan teori peluang, pemetaan gen dalam
kromosom dan genetika kuantitatif.
Mata Kuliah GENETIKA (2 SKS)
1. Kehadiran (16 kali Pertemuan)
2. Quis
3. Tugas/PR/Paper
4. Diskusi
5. UTS
6. FINAL
REFERENSI
1. Noor RR. 2008. Genetika Ternak. Cet ke-4. Penebar Swadaya, Jakarta.
2. Martojo H. 1992. Peningkatan Mutu Genetik Ternak. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas
Bioteknologi IPB, Bogor.
3. Nicholas, F.W. 1996. Introduction to Veterinary Genetic. Oxford University Press
Inc, New York.
4. Suryo. 1998. Genetika. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
5. Warwick EJ, Astuti JM, Hardjosubroto W. 1990. Pemuliaan Ternak. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
6. Yatim, W. 1991. Biologi Modern : Biologi Sel. Penerbit Tarsito, Bandung. 130-139.
7. Yusuf, M. 2001. Genetika 1. Struktur dan Ekspresi Gen. Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
8. Yuwono, T. 2008. Biologi Molekuler. Erlangga, Jakarta.
9. Brown, T.A. 1999. Genomes. John Willey and Sons (Asia) Pte Ltd., Inc, USA. Part 2
Chapter 6, Page 125-128.
Pertemuan Pertama
PERKEMBANGAN GENETIKA
SEJARAH PERKEMBANGAN GENETIKA
1866 : Gregor Mendel, melakukan persilangan pada tanaman kacang
ercis dengan tujuh sifat beda (akan menjadi dasar dalam
perkembangan ilmu genetika)
1882 : W. Flemming, memberikan nama kromatin pada bagian nukleus
yang dapat menyerap zat warna. Waldeyer menamakan benda-
benda halus berbentuk benang panjang atau pendek di dalam
nukleus sebagai kromosom.
1883-1887 : Edouard Van Beneden menyatakan bahwa kromosom
membelah longitudinal pada waktu pembelahan inti (1883);
Kromosom-kromosom hasil pembelahan bergerak ke arah kutub
berlawanan (1884); dan 1887 menemukan bahwa suatu spesies
memiliki jumlah kromosom tertentu
1885 : Boveri, tiap spesies memiliki memiliki jumlah kromosom tetap.
1900 : Hugo de Vries, Carl Correns dan Erik Von Tschermak (ahli
biologi), menemukan kembali hasil percobaan Mendel

1901 : Montgomery, menemukan bahwa kromosom-kromosom


terdapat dalam pasangan-pasangan dalam bentuk dan ukuran
yang bisa dibedakan. Kromosom yang berpasangan berasal dari
induk jantan dan betina.

1902 & 1909 : Correns, (1902) menyatakan ada hubungan yang


sangat dekat antara pemisahan gen-gen berdasarkan Mendel
dengan reduksi kromosom (pada pembentukkan gamet); dan 1909
menemukan bahwa variegata pada daun sebagai contoh
pewarisan sitoplasmik

1903 : Walter S Sutton dan T. Boveri, teori kromosom untuk


pewarisan secara fisik, faktor keturunan terletak pada kromosom (
hipotesis korelasi gen dan pemindahan kromosom)
1906 & 1910 : William Bateson, menggunakan istilah ‘genetics’ pertama
kali (1906); serta (1910) menemukan Prinsip dari Pautan.
(Beberapa faktor bergabung bersama pada tiap kromosom)

1903 & 1909 : Wilhelm Johannsen, menggunakan istilah ‘genotype’ dan


‘phenotype’ (1903), serta istilah ‘gene’ (1909)

1910 : Thomas Hunt Morgan menemukan bahwa gen-gen yang terdapat


pada kromosom yang sama dapat terpisah

1953 : James Watson and Francis Crick menemukan struktur molekul


DNA yang merupakan benang ganda anti paralel, berbentuk heliks
yang saling berkomplemen (double helix)
Bulat Penyok Meningkat Terbatas

Gregor Mendel (1866)


1866 : Gregor Mendel, melakukan persilangan pada
tanaman kacang ercis dengan tujuh sifat beda

Spherical = bulat
Dented = penyok
Inflated - Meningkat
Constricted = terbatas
Walter 1882 : W. Flemming, memberikan nama
kromatin pada bagian nukleus yang
Flemming dapat menyerap zat warna. Waldeyer
menamakan benda-benda halus
berbentuk benang panjang atau
pendek di dalam nukleus sebagai
kromosom.

Walther Flemming's 1882 diagram of


eukaryotic cell division. Chromosomes are
copied, condensed, and organized. Then,
as the cell divides, chromosome copies
separate into the daughter cells
Polytene chromosomes in a Chironimus salivary gland
cell, one of over 100 drawings from Flemming's book
Zellsubstanz, Kern und Zelltheilung, 1882
Edouard Van Beneden

1883 : kromosom membelah


longitudinal pada waktu
pembelahan inti.

1884 : Van Beneden , kromosom-


kromosom hasil pembelahan Micrograph showing condensed
chromosomes in blue and the mitotic
bergerak ke arah kutub spindle in green during prometaphase of
berlawanan. mitosis

Anaphase: Lengthening nonkinetochore


microtubules push the two sets of
chromosomes further apart
Theodore Boveri 1885 : Bovery tiap spesies memiliki memiliki
jumlah kromosom tetap

Karyogram of a human male


Edouard Van Beneden
1887, menemukan bahwa suatu
spesies memiliki jumlah
kromosom tertentu.

Spesies Jumlah Spesies Jumlah


kromosom kromosom
Babi 38 Bison 60
Kucing 38 Keledai 62
Tikus 40 Banteng 60
Kelinci 44 Sapi 60
Manusia 46 Kambing 60
Domba 54 Keledai 62
Kerbau Rawa 48 Kuda 64
Kerbau Sungai 50 Anjing 78
Ayam 78
Hugo de Vries, Carl Correns dan Erik Von Tschermak (ahli biologi),
Menemukan kembali hasil percobaan Mendel (1900)

Hugo de Vries Carl Correns Erik Von Tschermak


1901 : Montgomery, menemukan bahwa kromosom-kromosom terdapat
dalam pasangan-pasangan dalam bentuk dan ukuran yang bisa
dibedakan. Kromosom yang berpasangan berasal dari induk jantan
dan betina.
1902 : Correns, ada hubungan yang sangat dekat antara pemisahan gen-
gen berdasarkan Mendel dengan reduksi kromosom
(pada pembentukkan gamet)
W. SUTTON and
T. Boveri (1903)
1903 : Teori kromosom untuk
pewarisan secara fisik, faktor
keturunan terletak pada kromosom
Wilhelm Ludvig Johannsen

1903 : Wilhelm Johannsen, menggunakan


istilah ‘genotype’ dan ‘phenotype’

1909 : W. Johannsen menggunakan istilah


‘gene’ (gen)
William Bateson

1905 : Istilah “genetics” (dari bahasa Yunani


(genno); “give birth”) yang menjelaskan studi
pewarisan dan variasi
William Bateson dan
Reginald Punnet
Genetic linkage
1906 : Prinsip dari pautan (genetic
linkage). Beberapa faktor bergabung
bersama pada tiap kromosom
1910, Thomas Hunt Morgan menemukan bahwa
gen-gen yang terdapat pada kromosom yang
sama dapat terpisah
Thomas Hunt Morgan

Morgan's observation of sex-linked inheritance of a Thomas Hunt Morgan's 1916


mutation causing white eyes in Drosophila led him to illustration of a double crossover
the hypothesis that genes are located upon between chromosomes
chromosomes
James Watson and
Francis Crick (1953)
Struktur DNA – Double Helix
TUGAS GENETIKA
1. Apa yang akan kita pelajari dalam ilmu
genetika?
2. Sebutkan definisi dari genetik?
3. Apa yang dimaksud dengan gen?
4. Mengapa ditemukan ada variasi di dalam
spesies?
TERIMA KASIH
&
SELAMAT MENGERJAKAN
TUGAS

Anda mungkin juga menyukai