Anda di halaman 1dari 12

BAHAN

AJAR (SAP)

Nama Mata Kuliah : Analisis Struktur


SKS : 3 (tiga)
Program Studi : S1 Teknik Sipil
Fakultas : Fakultas Teknik
Pertemuan Ke : 9 (sembilan)
Dosen : Dr. Eng. Prima Yane Putri, ST,
MT Prima Zola, S.T, M.T

Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) terkait KKNI

Mahasiswa memahami dan menganalisis struktur rangka batang


ruang

Soft skills/Karakter: Mampu bekerjasama, memiliki etika dalam


menganalisis dan mendesain struktur
dengan mengacu kepada standar, dan
bertanggungjawab mengaplikasikan
pengetahuan yang dimiliki.

Materi :

Analisis dan Desain Struktur Rangka Batang


Ruang
(Space Truss)
Jenis struktur ini serupa dengan rangka batang bidang, kecuali bahwa batang-batangnya berarah
sembarang dalam ruang. Gaya yang bekeja pada rangka batang ruang juga boleh berarah
sembarang, tetapi vektor momen suatu kopel yang bekerja pada suatu batang harus tegak lurus
terhadap sumbu batang tersebut. Syarat ini disebabkan batang pada rangka batang tidak mampu
menahan momen puntir.

141
Gambar 10.1. Struktur Truss Menara Eiffel, Paris

Penjelasan Materi
Model Struktur : Reservoir
Suatu reservoir air kapasitas 25 m3, didukung oleh 4 buah struktur rangka dari baja.
Konfigurasi dan pembebanan pada struktur seperti gambar di bawah ini:

142
V=7.5 ton V=7.5 ton
Reservoir
2m
H=0.75 ton H=0.75 ton

4m

4m

4m

4m

Pile cap
3m
Pemodelan Struktur dan
Pembebanan
Pondasi
tiang

2m 3m
Struktur Reservoir Air

Denah Struktur Rangka


Batang
Gambar 10.2 Konfigurasi Struktur dan Pembebanan

Batang-batang vertikal dari struktur direncanakan menggunakan profil siku L.150.150.15,


dipasang menerus dari bawah ke atas (sambungan kaku). Untuk analisis struktur batang-batang
vertikal ini dimodelkan sebagai elemen frame.
Batang-batang horisontal dan diagonal direncanakan menggunakan profil siku L.50.50.5,
yang disambung pada batang vertikal dengan menggunakan pelat buhul dan batut. Untuk
analisis struktur batang-batang horisontal dan diagonal ini dimodelkan sebagai elemen truss.
Berat jenis baja = 7850 kg/m 3, dan modulus elastisitas baja E = 2,1.10 6 kg/cm2, angka
Poisson baja = 0,3. Mutu baja dari profil yang digunakan dalah BJ-37 dengan tegangan leleh (fy)
= 2400 kg/cm2.
Diperkirakan berat sendiri struktur = 5 ton dan berat air = 25 ton, sehingga berat total
yang harus didukung oleh keempat struktur rangka adalah W = 30 ton. Selain berat sendiri
struktur dan berat air, struktur reservoir juga direncanakan menahan beban gempa horisontal
sebesar 3 ton

143
(10% dari total W). Beban gempa ditinjau hanya bekerja pada satu arah saja (arah sumbu global
X).
Kombinasi pembebanan yang perlu ditinjau pada analisis rangka reservoir ini adalah :

1. Pembebanan Tetap : Beban Mati + Beban Hidup


2. Pembebanan Sementara : B.Mati + B.Hidup + B.Gempa

Tentukan :
Analisis dan desain struktur secara 3 dimensi dengan menggunakan program SAP2000.

Penyelesaian :

Memilih sistem satuan


Pada kotak sistem satuan yang tersedia, pilih sistem satuan yang akan digunakan di dalam
analisis struktur, yaitu kg-cm.

Menyusun konfigurasi struktur


Dari menu File, pilih New Model From Template. Pada kotak dialog Model Template,
pilih/ klik bentuk struktur Space Truss, ketikkan data-data dari konfigurasi struktur sbb :

Gambar 10.3. Data Masukan untuk Konfigurasi Struktur

Mendefenisikan Karakteristik Material


Untuk mendefenisikan karakteristik dan material baja yang digunakan, dilakukan sbb :
- Dari menu Define, pilih Material untuk menampilkan kotak dialog Define Material.
- Pilih STEEL, kemudian klik tombol Modify/Show Material.
- Pada kotak Material Property Data masukkan data-data dari material :
Gambar 10.4. Data Masukan untuk Material Baja (Steel)

Mendefenisikan Dimensi Elemen


Untuk mendefenisikan dimensi dari profil siku tunggal L.150.150.15 yang digunakan,
dilakukan sbb :
- Dari menu Define, pilih Frame Section untuk menampilkan kotak dialog Define Frame
Section.
- Pada kotak Define Frame Section, klik Add I/Wide Flange, kemudian Add Angle.
- Pada kotak Angle Section, masukkan data-data sbb :
Section Nama : FSEC2
Material : STEEL
Dimension : - Outside vertikal leg = 15
: - Outside horisontal leg = 15
: - Horisontal leg thickness = 1.5
: - Vertical leg thickness = 1.5
Klik OK.

Untuk mendefenisikan dimensi dari profil siku L.50.50.5, dilakukan cara sbb :
- Pada kotak Define Frame Section, klik Add Angle.
- Pada kotak Angle Section, masukkan data-data sbb:
Section Nama : FSEC3
Material : STEEL
Dimension : - Outside vertikal leg =5
: - Outside horisontal leg = 5
: - Horisontal leg thickness = 0.5
: - Vertical leg thickness = 0.5
Klik OK.

Gambar 10.5. Data Masukan untuk Profil Siku.150.150.15

Penempatan Elemen Pada Sistem Struktur


Penempatan elemen-elemen yang digunakan pada sistem struktur, dilakukan dengan cara
sbb.:
- Klik batang-batang vertikal dari struktur. Pilih menu Assign, kemudian Frame dan
Section. Pada kotak Define Frame Section, pilih FSEC2, kemudian klik OK.
- Klik batang-batang horisontal dan diagonal dari struktur. Pilih menu Assign, kemudian
Frame dan Section. Pada kotak Define Frame Section, pilih FSEC3, kemudian klik OK.

Mendefenisikan Kasus Beban (Load Case)


Untuk mendefenisikan 3 kasus beban yang bekerja pda struktur yaitu : beban mati (berat
sendiri struktur rangka dan berat reservoir), beban hidup (berat air) dan beban gempa, dilakukan
dengan cara sbb :
Dari menu Define, pilih Static Load Case untuk menampilkan kotak dialog Static Load
Case Name. Pada kotak ini masukkan data-data :
Load : LOAD1
Type : DEAD
Self Weight Multiplier :1
Load : LOAD2
Type : LIVE
Self Weight Multiplier :0
Load : LOAD3
Type : QUAKE
Self Weight Multiplier 0

Mendefenisikan Pembebanan Pada Struktur


Beban-beban pada struktur rangka reservoir bekerja pada joint-joint struktur. Untuk
mendefenisikan beban-beban pada struktur dilakukan sbb :

Kasus Beban 1 : Beban Mati (akibat berat sendiri reservoir)


Klik joint-joint pada struktur yang akan dibebani beban mati sebesar 1250 kg. Pilih Menu
Assign, kemudian Joint Static Load, dan Forces. Pada kotak Joint Forces, masukkan data-data
beban sbb :
Load Case Name : DL
Load : Forces Global Z = -1250
Option : Add to existing
Load Klik OK.

Kasus Beban 2 : Beban Hidup (akibat berat air)


Klik joint-joint pada struktur yang akan dibebani beban hidup sebesar 6250 kg. Pilih
Menu Assign, kemudian Joint Static Load, dan Forces. Pada kotak Joint Forces, masukkan data-
data beban sbb :
Load Case Name : LL
Load : Forces Global Z = -6250
Option : Add to existing
Load Klik OK.

Kasus Beban 3 : Beban Gempa (ditinjau bekerja horisontal searah sumbu X)


Klik joint-joint pada struktur yang akan dibebani beban gempa sebesar 750 kg. Pilih
Menu Assign, kemudian Joint Static Load, dan Forces. Pada kotak Joint Forces, masukkan data-
data beban sbb :
Load Case Name : EQ
Load : Forces Global X = 750
Option : Add to existing
Load Klik OK.
Mendefenisikan Kombinasi Pembebanan (Load Combination)
Setelah semua kasus beban dan pembebanan yang bekerja pada struktur dimasukkan
datanya, kemudian perlu didefenisikan kombinasi pembebanan yang akan ditinjau pada analisis
dan desain. Untuk mendefenisikan 2 kombinasi pembebanan yang bekerja pada struktur
dilakukan sbb :
Kombinasi Pembebanan 1 : (Beban Mati + Beban Hidup)
- Dari menu Define, pilih Load Combination kemudian klik Add New Combo. Pada kotak
dialog Load Combination Data masukkan data-data :
Load Combination Name : COMB 1
Title : TETAP
Case Name : DL Load Case
Scale Factor :1
Klik Add Load Case
Case Name : LL Load
Case Scale Factor : 1
Klik Add Load Case
Klik OK
Klik Add New Combo
Load Combination Name : COMB 2
Title : SEMENTARA
Case Name : DL Load Case
Scale Factor :1
Klik Add Load Case
Case Name : LL Load
Case Scale Factor : 1
Klik Add Load Case
Case Name : EQ Load Case
Scale Factor :1
Klik Add Load Case
Klik OK
Melakukan Analisis Struktur
Setelah semua data yang diperlukan untuk perhitungan struktur dimasukkan di dalam
program, selanjutnya dapat dilakukan analisis struktur. Sebelum melakukan analisis struktur
reservoir, perlu diperhatikan bahwa batang-batang diagonal dan horisontal merupakan elemen
truss, sehingga secara teoritis pada batang-batang ini tidak timbul momen (kecuali momen akibat
berat sendiri elemen).
Untuk menghilangkan pengaruh dari momen lentur pada batang diagonal dan horisontal,
dilakukan hal sbb :
- Klik semua batang diagonal dan horisontal dari struktur
- Pilih menu Assign, kemudian Frame dan Release
- Pada kotak dialog Frame Release, klik kotak Start dan End yang ada pada Momen 33
(Major) dan Momen 22 (Minor)
Setelah semua elemen pada struktur di-release momen-momen ujungnya dilakukan
analisis struktur. Pilih Menu Analyze, kemudian Run. Sebelum melakukan analisis, SAP2000
akan terlebih dahulu menyimpan data masukan pada suatu file pada kotak Save Model File As.
Pada kotak Save Model File As ini, ketikkan nama File (misal : Truss3D), kemudian klik Save.
Dengan cara ini data-data struktur akan disimpan pada file Truss3D.SDB.

Gambar 10.6. Deformasi Struktur akibat COMB1 dan COMB2

Melakukan Desain Struktur


Sebelum melakukan desain dari elemen-elemen struktur baja, terlebih dahulu harus
ditentukan metode desain yang akan digunakan. Pada desain struktur atap ini digunakan metode
ASD (Allowable Stress Design) dari American Institute of Steel Construction (AISC). Prosedur
desain dilakukan sbb :
- Klik semua elemen / batang dari struktur
- Pilih menu Option, klik Preference, kemudian klik Steel
- Pada Steel Design Code, pilih AISC-ASD89, kemudian klik OK
- Pada menu Design, kemudian klik Select Design Combos
- Pada Design Load Combinations Selection, pilih kombinasi pembebanan yang akan
ditinjau, yaitu : TETAP dan SEMENTARA, kemudian klik OK.
- Jika pada kotak Design Combos.
- Pilih menu Design, kemudian klik Start Design/ Check of Structure
- Setelah dilakukan analisis struktur, untuk selanjutnya dapat dilakukan desain dari
elemen- elemen struktur untuk menentukan apakah profil baja yang digunakan cukup
kuat memikul beban yang bekerja. Jika ternyata profil yang digunakan tidak kuat untuk
menahan beban yang bekerja, lakukan re-desain.

Rangkuman
Jenis struktur rangka batang ruang ini serupa dengan rangka batang bidang,
kecuali bahwa batang-batangnya berarah sembarang dalam ruang. Gaya yang bekeja
pada rangka batang ruang juga boleh berarah sembarang, tetapi vektor momen suatu
kopel yang bekerja pada suatu batang harus tegak lurus terhadap sumbu batang
tersebut. Syarat ini disebabkan batang pada rangka batang tidak mampu menahan
momen puntir.
Dalam melakukan desain, perlu diperhatikan nilai rasio tegangan yang terjadi
pada struktur. Jika nilai rasio tegangan lebih besar dari yang diizinkan, perlu dilakukan
desain ulang (re-desain).

Daftar Pustaka
14. , 1998, SAP2000 Integrated Finite Element Analysis and
Design of Structure – BASIC ANALYSIS REFERENCE, Computer and
Structures, Inc., Berkeley, California, USA.
15. , 1998, SAP2000 Integrated Finite Element Analysis and
Design of Structure – GRAPHIC USER INTERFACE MANUAL,
Computer and Structures, Inc., Berkeley, California, USA.
16. , 1998, SAP2000 Integrated Finite Element Analysis and
Design of Structure – TUTORIAL MANUAL, Computer and Structures,
Inc., Berkeley, California, USA.
17. , 1983, Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung
1983, Departemen Pekerjaan Umum, Bandung Indonesia.
18. , 1987, Pedoman dan Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Rumah dan Gedung – SKBI-1.3.53 1987, Departemen Pekerjaan
Umum, Bandung Indonesia.
19. , 1991, Tatacara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung – SKSNI-T-15-1991-03, LPMB, Departemen Pekerjaan
Umum, Bandung Indonesia.
20. , 2000, Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk
Bangunan Gedung – SNI 03 - 1729 – 2000, LPMB, Departemen
Pekerjaan Umum, Bandung Indonesia.
21. Gunawan, R, 1987, Tabel Profil Konstruksi Baja, Penerbit
Kanisius, Yogyakarta, Indonesia.
22. Hariandja, Binsar, 1997, Analisis Struktur Berbentuk Rangka dalam
Formulasi Matriks, Penerbit Aksara Hutasada, Bandung,
Indonesia.
23. Dewobroto, Wiryanto, 2004, Aplikasi Rekayasa Konstruksi dengan
SAP2000, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta,
Indonesia.
24. Nasution, Amrinsyah, 2002, Analisis Struktur dengan Metode
Matrik Kekakuan, Penerbit ITB, Bandung, Indonesia.
25. Putri, Prima Yane, 2007, Analisis dan Desain Struktur Rangka
dengan SAP2000 versi Student, Penerbit UNP Press, Padang,
Indonesia
26. Weaver Jr., W., dan Gere., J.M., 1989, Analisis Matriks Untuk Struktur
Rangka, edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, Indonesia.
27. Wigroho, H.Y, 2004, Analisis dan Perancangan Struktur Frame
Menggunakan SAP2000, Penerbit Andi, Yogyakarta,
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai