Dasar-Dasar Sistem Hidroponik
Dasar-Dasar Sistem Hidroponik
Pertanyaan-pertanyaan seperti ini sangat umum ditanyakan oleh mereka yang baru
atau mau memulai budidaya tanaman dengan menggunakan sistem hidroponik,
dari pertanyaan-pertanyaan seperti di atas, maka saya akan mencoba membantu
anda untuk memberikan informasi yang diharapkan bisa menjawab pertanyaan
yang disampaikan seperti di atas tadi. Pada budidaya tanaman dengan sistem
hidroponik ada hal yang perlu anda siapkan sebelum memulai menanam tanaman
dengan sistem hidroponik, berikut ini peralatan sistem hidroponik yang bisa anda
siapkan dan sekaligus menjawab pertanyaan pertama tentang peralatan apa saja
yang dibutuhkan untuk membuat hidroponik.
Peralatan sistem hidroponik
Pada saat anda ingin menanam tanaman dengan sistem hidroponik, maka anda
harus membutuhkan peralatan dasar yang akan digunankan agar tanaman yang
telah anda tanam bisa tumbuh dengan baik, diantaranya :
Aerator
Aerator berfungsi sebagai media pembawa oksigen dan sebagai alat untuk
pertukaran oksigen di sekitar perakaran tanaman pada sistem hidroponik,
bagaimanapun juga tanaman yang anda tanam pada sistem hidroponik
membutuhkan oksigen untuk tumbuh dan berkembang, karena jika tanaman anda
kekurangan oksigen, maka dapat mengakibatkan penyerapan nutrisi pada tanaman
anda menjadi terganggu, dan ini akan sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman
anda.
pH meter
seperti alat EC meter atau TDS meter, pH meter juga sangat anda butuhkan ketika
menananm hidroponik, fungsi penggunaan pH meter adalah untuk mengontrol pH
yang ada pada media tanam hidroponik, dan perlu anda ketahui juga bahwa suhu
pada air harus sering anda kontrol untuk dipertahankan pada kondisi tertentu untuk
optimalisasi tanaman hidroponik yang anda miliki. Suhu yang terlalu rendah dan
terlalu tinggi pada larutan nutrisi dapat menyebabkan berkurangnya penyerapan air
dan ion nutrisi pada tanaman, untuk tanaman sayuran suhu optimal antara 5-15
derajat C dan tanaman buah antara 15-25 derajat C. Beberapa tanaman sayuran dan
buah dipertahankan mempunyai tingkat pH dan EC tertentu yang optimal.
DO meter
Alat ini berfungsi untuk mengukur oksigen yang terlarut pada air media
hidroponik. Jadi selain peralatan dasat untuk menanam, pada sistem hidroponik
juga membutuhkan alat ukur yang bisa saya katakan lumayan komplit.
Peralatan sistem hidroponik menjadi syarat utama yang harus anda miliki,
bagaimana tidak manjadi utama jika kita tidak mempunyai peralatan hidroponik
berarti kita menanam tanaman di kebun saja bukan dengan sistem hidroponik.
Hehehe. Oke setelah kita mengetahui peralatan yang perlu disiapkan ketika
menanam dengan menggunakan sistem hidroponik maka langkah selanjutnya kita
harus mengenal jenis aplikasi yang nantinya bisa anda pilih untuk digunakan, jenis
aplikasi pada sistem hidroponik secara umum terbagi menjadi 6 jenis
diantaranya :
Sistem Aeroponic
Sistem tetes (Drip System)
Sistem water culture
Sistem sumbu atau wick system
Floating Hidroponic System (FHS)
Nutrient Film Technique (NFT) System
Sistem Aeroponic.
Sistem aeroponik merupakan salah satu jenis sistem hidroponik dengan cara
bercocok tanam berada di udara tanpa penggunaan tanah, pada sistem aeroponik
pemberian nutrisi dengan cara disemprotkan pada akar tanaman, air yang berisi
nutrisi tanaman disemprotkan dalam bentuk kabut dan langsung mengenai akar
tanaman, sedangkan larutan yang tidak mengenai akar atau terjatuh akan kembali
ke tempat penampungan nutrisi, hal ini menjadikan sistem aeroponik menjadi salah
satu jenis sistem hidroponik yang paling hebat, karena bisa membagi nutrisi
dengan baik dan merata yang langsung mengenai perakaran tanaman, membuat
tanaman lebih cepat melakukan pertumbuhan. Pada sistem aeroponik hasil
budidaya tanaman terbukti mempunyai kualitas yang baik, higienis, sehat, segar,
renyah, beraroma, dan disertai citarasa yang tinggi.
Pada sistem ini larutan nutrisi tidak disirkulasikan, namun dibiarkan pada bak
penampung dan dapat digunakan lagi dengan cara mengontrol kepekatan larutan
dalam jangka waktu tertentu. Hal ini perlu dilakukan karena dalam jangka yang
cukup lama akan terjadi pengkristalan dan pengendapan pupuk cair dalam dasar
kolam yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Sistem ini mempunyai
beberapa karakteristik seperti terisolasinya lingkungan perakaran yang
mengakibatkan fluktuasi suhu larutan nutrisi lebih rendah, dapat digunakan untuk
daerah yang sumber energi listriknya terbatas karena energi yang dibutuhkan tidak
terlalu tergantung pada energi listrik (mungkin hanya untuk mengalirkan larutan
nutrisi dan pengadukan larutan nutrisi saja).
Daerah perakaran dalam larutan nutrisi dapat berkembang dan tumbuh dalam
larutan nutrisi yang dangkal sehingga bagian atas akar tanaman berada di
permukaan antara larutan nutrisi dan styrofoam, adanya bagian akar dalam udara
ini memungkinkan oksigen masih bisa terpenuhi dan mencukupi untuk
pertumbuhan secara normal. Beberapa keuntungan pemakaian NFT antara lain :
dapat memudahkan pengendalian daerah perakaran tanaman, kebutuhan air dapat
terpenuhi dengan baik dan mudah, keseragaman nutrisi dan tingkat konsentrasi
larutan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dapat disesuaikan dengan umur dan
jenis tanaman, tanaman dapat diusahakan beberapa kali dengan periode tanam
yang pendek, sangat baik untuk pelaksanaan penelitian dan eksperimen dengan
variabel yang dapat terkontrol dan memungkinkan untuk meningkatkan
produktivitas tanaman dengan high planting density. Namun NFT mempunyai
beberapa kelemahan seperti investasi dan biaya perawatan yang mahal, sangat
tergantung terhadap energi listrik dan penyakit yang menjangkiti tanaman akan
dengan cepat menular ke tanaman lain.
Tangki penampung dapat memanfaatkan tempat atau tandon air. Pompa berfungsi
untuk mengalirkan larutan nutrisi dari tangki penampung ke bed NFT dengan
bantuan jaringan atau selang distribusi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam NFT adalah : kemiringan talang (1-
5%) untuk pengaliran larutan nutrisi, kecepatan aliran masuk tidak boleh terlalu
cepat (dapat diatur oleh pembukaan kran berkisar 0.3-0.75 L/menit) dan lebar
talang yang memadai untuk menghindari terbendungnya larutan nutrisi.
Otomasi hidroponik
Proses pengontrolan dalam hidroponik merupakan proses yang dilakukan secara
kontinyu, dalam jangka waktu yang panjang dan memerlukan akurasi pengontrolan
yang tinggi (apalagi kalau variabel yang dikontrol cukup banyak). Untuk itu perlu
dilakukan pengontrolan otomatik agar tidak terjadi permasalahan seperti pada
pengontrolan secara manual antara lain :
Kelelahan
Subyektifitas
Kejemuan
Ketidak seragaman
Ketidak telitian manusia
Pengontrolan air dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan aksi kontrol
on-off (seperti yang diterapkan dalam gambar 3 untuk sistem NFT). Untuk
pengontrolan larutan nutrisi diperlukan sensor-sensor yang akan membaca
kandungan larutan nutrisi (sensor ion), sensor pH, sensor suhu dan sensor oksigen
(DO sensor). Sebagai contoh yang dilakukan oleh beberapa peneliti dalam
mengontrol komposisi larutan nutrisi baik dengan pendekatan matematik maupun
simulasi ataupun penerapan dalam sistem NFT.
Dispensing technology
Tangki pencampur
Pompa pengukur, sensor untuk mengukur konsentrasi larutan nutrisi (per ion
nutrisi atau menggunakan ISFET (ion selective field effect transistor), EC
dan pH
Software computer untuk mengukur, mengontrol dan komunikasi termasuk
model dan algoritma untuk menentukan set point dan kebutuhan air dan
nutrisi.
Penanaman
Wadah yang digunakan berupa pot atau polybag yang berdiameter 15-20cm.
Wadah yang digunakan dibuat lubang 3-4 lubang untuk mengalirkan air yang
berlebih. Bagian dasar diberi strimin agar media tidak lolos keluar pot. Setelah itu,
wadah diisi media hidroponik setinggi 2-3 cm dari bibir pot. Lubang tanam di
tengah media dibuat dengan bantuan pensil. Satu wadah hanya 1 bibit. Bibit
dicabut secara hati-hati dan ditanam dalam lubang tanam. Disela-selanya ditutupi
media, selanjutnya penyiraman hingga lembab.
Perawatan
Perawatan tanaman yang utama adalah penyiraman air yang dicampur dengan
nutrient. Nutrien yang digunakan berupa pupuk yang mempunyai unsure N tinggi
karena sayur ini dipanen daunnya. Dosis pupuk harus sesuai anjuran. Penyiraman
dapat dilakukan 1-2-3 kali sehari, yang penting media tidak kering.
Panen
Panen tanaman hidroponik dilakukan sesuai dengan tanaman yang anda tanam,
misalkan anda menanam sayuran hidroponik jenis sayur daun usia panen akan
lebih cepat dari sayuran buah, untuk lebih jelasnya mengetahui tanaman
hidroponik yang anda tanam, maka anda bisa melihan informasi yang ada pada
kemasan benih yang anda beli.
Kebutuhan cahaya
Secara garis besar tanaman akan sangat membutuhkan cahaya untuk proses
kehidupannya, jadi ketika anda mengatur tempat hidroponik anda harus bisa
menempatkan pada lokasi yang bisa menerima sinar matahari, dan jika anda ingin
menempatkan untuk berkebun dalam ruangan, maka anda harus menyiapkan
kebutuhan cahayanya, anda bisa menambahkan lampu untuk tanaman hidroponik
anda. Sedangkan untuk nutrisi hidroponik tidak membutuhkan cahaya, nutrisi
hidroponik yang terbaik disimpan di tempat yang sejuk, gelap dan tidak terpapar
cahaya secara langsung serta terik matahari, hal ini dilakukan untuk menghidari
suhu yang terlalu tinggi dan munculnya pertumbuhan gang-gang atau alga pada
sistem hidroponik yang anda miliki. Alga memang tidak akan langsung
membahayakan tanaman anda, akan tetapi dapat mengurangi serapan mineral dari
larutan nutrisi oleh tanaman dan menyebabkan nilai pH nutrisi naik atau turun dari
kisaran optimum.
Air
Namanya juga hidroponik, jadi kebutuhan air sangat penting untuk dan menjadi
salah satu bahan yang harus anda sediakan. Agar anda dapat sukses menanam
dengan sistem hidroponik, maka mulailah dengan menggunakan air yang baik,
jangan gunakan air baku atau air yang mengandung klor atau zat lain ( pencemar )
untuk mencampur nutrisi yang akan anda berikan. Sekedar tips saja untuk anda, air
hujan biasanya memiliki kualitas yang baik dengan EC / PPM rendah, akan tetapi
anda harus memastikannya sebelum digunakan, dalam penggunaannya air hujan
bisa anda saring terlebih dahulu, karena dikhawatirkan banyak kotoran dari atap/
genting yang masuk terbawa ke penampungan. Untuk mengetahui kualitas air
baku, anda bisa menggunkan alat ukur EC meter atau TDS meter sebagai alat
bantu untuk menguji kualitas uji air baku. Sebagai informasi tambahan, jika anda
tidak menemukan air yang cukup baik, maka anda bisa memastikan air baku yang
akan digunakan tidak melebihi 150 PPM.
pH
Pengaturan pH sangat penting jika anda menanam dengan sitem hidroponik, jika
pH nutrisi terlalu tinggi atau rendah dari kisaran optimum, maka akan membuat
unsur hara tertentu pada nutrisi akan menjadi tidak tersedia untuk tanaman. PH
terbaik untuk setiap jenis tanaman bervariasi, tapi rentang yang baik untuk
kebanyakan tanaman hidroponik adalah 5,8 - 6,2.
Dalam rangka untuk mendapatkan hasil terbaik dari bercocok tanam dengan
metode hidroponik, kita semua perlu belajar teknik serta praktek manajemen yang
baik dari beberapa hal diatas, dengan semakin anda menguasai pengetahuan dalam
bercocok tanam dengan sistem hidroponik, maka anda tidak perlu khawatir dengan
minimnya lahan atau tempat yang anda miliki. Untuk mengawalinya anda bisa
menanam sayuran hidroponik sederhana di rumah, untuk caranya anda bisa melihat
tulisan saya yang lainnya tentang cara mudah menanam sawi hidroponik, dari
sayuran daun anda bisa mengembangkan ke tanaman yang lainnya setelah anda
menguasai cara menanam sayuran hidroponik.
Terakhir, semoga informasi yang sudah saya berikan bisa bermanfaat untuk anda
yang sudah berkenan untuk membaca tulisan saya yang singkat atau terlalu
panjang artikel ini, dan semoga dapat membantu anda yang ingin menanam
tanaman dengan sistem hidroponik. Dan terakhir, bagi para master hidroponik jika
berkenan silahkan menambahkan tips dan triknya, dan sebagai penutup jika artikel
saya bisa bermanfaat untuk orang banyak, maka anda bisa share dengan teman atau
saudara yang lainnya. Terimakasih sudah berkunjung di tulisan yang singkat ini.
Sumber :
Affan, M. F.F, 2004, High temperature effects on root absorption in hydroponic
system, Master thesis, Kochi University.
http://www.alfafarm90.blogspot.com/2015/10/cara-mudah-membuat-hidroponik-
di-rumah.html
http://www.centra-bibit-tanaman-unggul.blogspot.com/2016/08/panduan-dasar-
budidaya-tanaman-hidroponik-lengkap.html