REKAYASA LINGKUNGAN
MAKALAH
OLEH :
Ariska Rahma Dolli
2007036662
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya sampai saat ini, sehingga penulis dapat menyusun laporan ini dan dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh Ibuk Ir. Ermiyati, MT
Dalam pembuatan laporan ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk
menyajikan data yang selengkap-lengkapnya. Hal ini dimaksudkan agar laporan ini dapat
berguna umumnya bagi kalangan umum dan khususnya bagi penulis sendiri untuk bekal
di masa yang akan datang.
Semoga laporan Pengolahan Air Laut/Asin menjadi Air Minum ini bisa
menambah wawasan dan bisa bermanfaat untuk para pembaca sekalian.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................2
Daftar Isi.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................4
1.4 Metodologi Penulisan.............................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................6
2.1 Pengertian Air………………………………………………………….6
2.2 Karakteristik Air……………………………………………………….7
2.3 Macam-macam Air…………………………………………………….9
2.4 Fungsi Air Dalam Kehidupan………………………………………...10
2.5 Pengolahan Air Laut/Asin Menjadi Air Minum ……………...……...11
2.6 Mesin yang digunakan dalam Pengolahan Air Laut/Asin Menjadi Air
Minum ………………………………………………………….………..12
BAB III PENUTUP..............................................................................................14
3.1 Simpulan………………………………………………………….......14
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan di
bumi. Sumber air tersebut ada yang diperoleh dari air tanah, mata air air sungai,
danau dan air laut. Sumber air di bumi tersebut berasal dari suatu siklus air
dimana tenaga matahari merupakan sumber panas yang mampu menguapkan air.
Air baik yang berada di darat maupun laut akan menguap oleh panas matahari.
Uap kemudian naik berkumpul menjadi awan. Awan mengalami kondensasi dan
pendinginan akan membentuk titik-titik air dan akhirnya akan menjadi hujan. Air
hujan jatuh kebumi sebagian meresap kedalam tanah menjadi air tanah dan mata
air, sebagian mengalir melalui saluran yang disebut air sungai, sebagian lagi
terkumpul dalam danau/rawa dan sebagian lagi kembali ke laut.
Air laut merupakan air yang di dalamnya terlarut berbagai zat padat dan
gas, contoh : dalam 1000 gram air laut akan terdapat 35 gram senyawa terlarut
yang secara kolektif disebut garam, atau di dalam air laut 96,5 persen berupa iar
dan 3,5 persen berupa zat-zat terlarut (Nur Alimah, 2008)
Manusia sering dihadapkan pada situasi yang sulit dimana sumber air
tawar sangat terbatas dan di lain pihak terjadi peningkatan kebutuhan. Bagi
masyarakat yang tinggal didaerah pantai, pulau kecil seperti kepulauan seribu air
tawar merupakan sumber air yang sangat penting. Sering terdengar ketika musim
kemarau mulai datang maka masyarakat yang tinggal di daerah pantai atau pulau
kecil-kecil mulai kekurangan air. Air hujan yang merupakan sumber air yang telah
disiapkan di bak penampung air hujan (PAH) sering tidak dapat mencukupi
kebutuhan pada musim kemarau. Bahkan yang lebih parahnya lagi bagi
masyarakat yang tinggal di Timur Tengah yangm$rp`kan daerah gurun pasir yang
susah sekali untuk mendapatkan air, apatah lagi air bersih.
Padahal kita mengetahui bahwa sebenarnya sumber air asin itu begitu
melimpah, kenyataan menunjukkan bahwa ada banyak daerah pemukiman yang
justru berkembang pada daerah pantai. Melihat kenyataan semacam itu manusia
telah berupaya untuk mengolah air asin/payau menjadi air tawar mulai dari yang
menggunakan teknologi sederhana seperti menyuling, filtrasi dan ionisasi
4
(pertukaran ion). Sumber air asin/payau yang sifatnya sangat melimpah telah
membuat manusia berfikir untuk mengolahnya menjadi air tawar. Sehingga
dengan adanya pengolahan air laut menjadi air asin akan mudah untuk
mendapatkan air meskipun tidak seperti air yang telah ada di daratan.
Untuk memenuhi kebutuhan akan air tawar manusia telah
mengembangkan sistem pengolahan air asin/payau dengan teknologi membran
semipermeabel. Membran (selaput) semipermeabel adalah suatu selaput penyaring
skala molekul yang dapat ditembus oleh molekul air dengan mudah, akan tetapi
tidak dapat atau sulit sekali dilalui oleh molekul lain yang lebih besar dari
molekul air.
5
BAB II
PEMBAHASAN
PENGOLAHAN AIR LAUT/ASIN MENJADI AIR BERSIH
6
memerlukan air untuk hidup. Tenaga air mempunyai arti ekonomi yang besar. Air
tidak hanya menyediakan media yang menjadi tempat dimungkinkannya reaksi
yang menyokong kehidupan, tapi air sendiri sering menjadi produk atau reaktan
yang penting dari reaksi-reaksi itu.
7
Karakteristik kimia air :
1. pH
Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa, korosifitas air dan
efisiensi klorinasi. Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksid dalam bentuk
molekuler, dimana disosiasi senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH.
2. DO (dissolved oxygent)
DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan
absorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin
baik. Satuan DO biasanya dinyatakan dalam persentase saturasi.
3. BOD (biological oxygent demand)
BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorgasnisme untuk
menguraikan bahan-bahan organik (zat pencerna) yang terdapat di dalam air
buangan secara biologi. BOD dan COD digunakan untuk memonitoring kapasitas
self purification badan air penerima.
4. COD (chemical oxygent demand)
COD adalah banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi bahan-
bahan organik secara kimia.
Reaksi: + 95%terurai
Zat Organik + O2 → CO2 + H2O
5. Kesadahan
Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian sabun,
namun sebaliknya dapat memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian untuk
industri (air ketel, air pendingin, atau pemanas) adanya kesadahan dalam air
tidaklah dikehendaki. Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya kadar
residu terlarut yang tinggi dalam air.
6. Senyawa-senyawa kimia yang beracun
Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun
terhadap manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat (± 0,05 mg/l).
Kehadiran besi (Fe) dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau
ligam, menimbulkan warna koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen
terlarut yang dapat menjadi racun bagi manusia.
8
2.3 Macam-macam Air
Macam-macam air dan Pembagiannya :
1. Air yang suci dan mensucikan.
Air ini ialah air yang boleh diminum dan digunakan untuk menyucikan
(membersihkan) benda yang lain. Yaitu air yang yang masih murni yang jatuh
dari langit atau terbit dari bumi dan masih tetap belum berubah keadaannya,
seperti; air hujan air laut, air sumur, air es yang sudah hancur kembali, air embun,
dan air yang keluar dari mata air. Allah berfirma Al-Anfal :11: “Dan Allah
menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan
itu.
Perubahan air yang tidak menghilangkan keadaan atau sifatnya‟suci menyucikan‟.
Walaupun perubahan itu terjadi salah satu dari semua sifatnya yang
tiga(warna,rasa dan baunya) adalah sebagai berikut:
a. Berubah karena tempatnya, seperti air yang tergenang atau mengalir di batu
belerang.
b. Berubah karena lama tersimpan, seperti air kolam.
c. Berubah karena sesuatu yang terjadi padanya, seperti berubah karena ikan atau
kiambang.
d. Berubah karena tanah yang suci, begitu juga berubah yang sukar memeliharanya
misalnya berubah karena daun-daunan yang jatuh dari poho-pohon yang
berdekatan dengan sumur atau tempat-tempat air yang lainnya.
2. Air suci tetapi tidak menyucikan
Zatnya suci tetapi tidak sah dipakai untuk menyucikan sesuatu. Yang
termasuk dalam kategori ini ada tiga macam air :
a. air yang telah berubah salah satu sifatnya karena bercampur dengan sesuatu
benda yang suci, selain dari perubahan yang tersebut di atas seperti air teh, air
kopi, dan sebagainya.
b. Air sedikit kurang dari dua kulah (tempatnya persegi panjang yang mana
panjangnya, lebarnya,dalamnya 1 1/4 hasta.kalau tempatnya bundar maka garis
tengahnya 1 hasta, dalam 2 ¼ hasta, dan keliling 3 1/7hasta.) sudah terpakai untuk
menghilangkan hadas atau menghilangkan hukum najis. Sedangkan air itu tidak
berubah sifatnya dan tidak pula bertambah timbangannya.
9
c. Air pohon-pohonan atau air buah-buahan, seperti air yang keluar dari tekukan
pohon kayu(air nira), air kelapa dan sebagainya.
3. Air yang bernajis
Air yang termasuk bagian ini ada dua macam :
a. Sudah berubah salah satu sifatnya oleh najis. Air ini tidak boleh dipakai lagi, baik
airnya sedikit atau banyak , sebab hukumnya seperti najis.
b. Air bernajis tetapi tidak berubah salah satu sifatnya. Air ini kalau sedikit- berarti
urang dari dua kulah –tidak boleh dipakai lagi, bahkan hukumnya sama dengan
najis. Kalau air itu banyak berarti dua kulah atau lebih, hukumnya tetap suci dan
menyucikan. Rasulullah bersabda Saw : Air itu tidak dinajisi sesuatu, kecuali
apbila berubah rasa, wana atau baunya.”(Riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi).
Dalam hadist lain Rasul Saw: „Apabila air cukup dua kulah, tidaklah dinajisi oleh
sesuatu apapun.(Riwayat oleh lima ahli hadist).
4. Air yang makruh
Yaitu air yang terjemur oleh matahari dalam bejana selain bejana emas
atau perak. Air ini makruh dipakai untuk badan. Tetapi tidak makruh untuk
pakaian; kecuali air yang terjemur di tanah, seperi air sawah, air kolam, dan
tempattempat yang bukan bejana yang mungkin berkarat.. Sabda Rasulullah Saw.
Dari Aisyah .Sesungguhnya ia telah memanaskan air pada cahaya matahari. Maka
Rasulullah Saw. Berkata kepadanya , „Jangan engkau berbuat demikian, ya
Aisyah. Sesungguhnya air yang dijemur itu akan menimbulkan sopak.”(Riwayat
Baihaqi).
10
4. Fungsi lainnya bagi kesehatan adalah kulit menjadi lebih sehat, membantu
penurunan berat badan, menurunkan resiko serangan jantung, membantu sendi
dan otot menjadi rileks, melancarkan proses buang air besar dan menambah energi
serta kesegaran tubuh.
5. Sebagai sumber kehidupan di muka bumi.
11
minum. Keistimewaan dari proses ini adalah mampu nyaring molekul yang lebih
besar dari molekul air.
Dalam proses filtrasi atau teknologi membran dikenal elektrodialisis dan
reverse osmosis. Dari dua teknologi membran tersebut reverse osmosis yang
paling sering dipakai saat ini.
Pada tahun 1748, Ilmuwan Perancis Abbe Nollett, menemukan peristiwa
osmosis yang alami. Proses ini terjadi ketika aliran cairan melalui suatu membran
semi-permeable ke larutan konsentrat yang kemudian airnya menjadi tawar. Lebih
dari 200 tahun kemudian, peristiwa ini telah dikenali sebagai cara untuk mengolah
air asin, air payau, atau air yang berwarna.
Cara Kerja Reverse Osmosis: Daya penggerak di belakang reverse
osmosis memberikan tekanan hidrostatik yang berbeda. Tanpa adanya pengaruh
dari tekanan luar, air asin seperti yang terlihat pada gambar akan menerobos
membran untuk menetralkan/menawarkan air yang mengandung garam
melalui proses osmosis. Perbedaan pada permukaan air dalam kaitan dengan
perpindahan ini disebut dengan osmotic pressure head, dan tekanan hidrostatik
yang menyebabkan kenaikan pada permukaan air adalah osmotic pressure. Dalam
beberapa kasus air laut yang mempunyai kandungan garam tinggi, tekanan
osmotis dapat menjadi sebesar 1000 psi.
2.6 Mesin yang digunakan dalam Pengolahan Air Laut/Asin Menjadi Air Minum
Evaporator
Perusahaan industri berat mengembangkan mesin uap (evaporator)
terbesar untuk pabrik unutk mengolah air laut menjadi air minum. Doosan,
perusahaan Industri berat dan konstruksi, menyelesaikan proyek pembangunan
pabrik itu dan mengadakan upacara untuk meresmikan pengakutan evaporator ke
Kuweit dengan kapal pada tanggal 9 Mei. Doosan berhasil memproleh pesanan
sebesar 370 juta dolar melalui kontrak dengan departmen energi di Saniya,
Kuweit untuk menyuplai evaporator untuk pabrik pengolah air tawar.
Evaporator itu berukuran : lebarnya 104 M, panjang 25 M, tinggi 9.2 M
dan beratnya 3,630 ton.
12
terbuka. Tetapi pengolahan air laut untuk menjadi air minum adalah proses rumit
yang membutuhkan fasilitas raksasa.
Pengumpulan air
Penguapan dengan multi guna : Air laut akan direbuskan untuk
penguapan. Uap itu akan terkumpul maka menjadi air minum. Teknologi itu
biasanya digunakan untuk pabrik pengolah air laut sekala besar.
Cara tekanan peresapan (osmosis) dengan arah balik: Cara untuk
mengurangi dan menghapus rasa asin air laut. Teknologi ini digunakan untuk
pabrik pengolah air laut sekala menengah dan kecil.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Begitu pentingnya kesehatan, salah satu faktor kesehatan adalah air
sebagai salah satu sumber kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi air sebagai
sumber kehidupan di bumi ini sudah banyak tercemar karena ulah manusia.
Proses mengolah air asin/payau menjadi air minum atau sering dikenal dengan
istilah desalinasi dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) macam yaitu:
1. Proses Destilasi
2. Proses Penukaran Ion
3. Proses Filtrasi
14
DAFTAR PUSTAKA
Alimah, Nur. 2008. Kimia Lingkungan. SMAK: Makassar.
Anonimous, 1998. Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan, Kantor Menteri
Biro Bina Kependudukan dan Lingkungan Hidup Sekretariat Wilayah
Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Tengah, Semarang : Erlangga.
Anonim. 2010. Online. http://www.pengolahan air asin dengan osmosis
balik.htm. Diakses pada tanggal 9 November 2021
Austin, George T. 1996. Industri Proses Kimia. Penerbit Erlangga: Jakarta.
Fandeli, Chafid. 1995. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Prinsip Dasar dan
Pemapanannya dalam Pembangunan. Yogyakarta : Liberty.
Heriawan, Ari. 2009. Online. http://www.ubah-air-laut-jadi-air-
mineral.blogspot.htm. Diakses pada tanggal 9 November 2021
Hutabarat, Sahala. 2008. Pengantar Oseanografi. UIP: Jakarta
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan
Masyarakat. Cet. ke-2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta.
Suratmo, Gunawan F. 1992. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta
: Gajah Mada University Press.
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2096385-pengertian
air/#ixzz1nmKAnB4D
http://aryansah.wordpress.com/2010/12/03/instalasi-pengolahan-air-bersih/
15