Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Psikologi Pendidikan

TEORI BELAJAR KOGNITIF

Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan

Dosen pengampu: Anisa Mayasari, S.PD,M.Pd

Disusun oleh :

Lindasari 12521.0037

Syaifulloh 12521.0023

Nur afni oktafiani

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SABILI


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat, dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Teori Belajar Kognitif” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Belajar & Pembelajaran.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dosen Anisa Mayasari,


S.PD,M.Pd. karena beliau telah membimbing dan bersedia membagikan ilmunya
kepada penulis sehingga penulis dapat menyusun laporan makalah ini. Terima
kasih juga penulis ucapkan kepada orang tua yang selalu mendoakan penulis, dan
pihak-pihak lain yang turut membantu penyusunan laporan makalah ini sehingga
dapat dinikmati oleh pembaca.

Akhir kata, penulis bersedia menerima baik kritik maupun saran yang dapat
membangun baik penulis maupun pembaca agar dapat berkarya dengan lebih baik
lagi. Selain itu penulis meminta maaf jika terdapat kekurangan dalam makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat. Terima kasih.

Bandung, 7 November 2021

Kelompok 5

i
DAFTAR IS
I
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar belakang............................................................................................1

B. Rumusan masalah.......................................................................................2

C. Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3

A. Pengertian Teori Belajar Kognitif...............................................................3

B. Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget........................4

C. Implikasi Teori Kognitif Piaget dalam Pembelajaran................................5

D. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Kognitif....................................6

BAB III PENUTUP..........................................................................................................8

A. Kesimpulan.................................................................................................8

B. Saran...........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Secara bahasa kognitif berasal dari bahasa latin ”Cogitare” artinya berfikir.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kognitif berarti segala sesuatu yang
berhubungan atau melibatkan kognisi, atau berdasarkan pengetahuan faktual yang
empiris. Dalam pekembangan selanjutnya, istilah kognitif ini menjadi populer
sebagai salah satu wilayah psikologi, baik psikologi perkembangan maupun
psikologi pendidikan. Dalam psikologi, kognitif mencakup semua bentuk
pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental manusia yang berhubungan
dengan masalah pengertian, pemahaman, perhatian, menyangka,
mempertimbangkan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan,
membayangkan, memperkirakan, berpikir, keyakinan dan sebaganya.

Teori kognitf pada awalnya dikemukakan oleh Dewwy, dilanjutkan oleh Jean
Piaget, Kohlberg, Damon, Mosher, Perry dan lain-lain, yang membicarakan
tentang perkembangan kognitif dalam kaitannya dengan belajar. Kemudian
dilanjutkan oleh Jerome Bruner, David Asubel, Chr. Von Ehrenfels Koffka,
Wertheimer dan sebagainya. Bagi penganut aliran ini, belajar tidak sekedar
melibatkan hubungan antar stimulus dan respons. Namun lebih dari itu, belajar
melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Belajar melibatkan prinsip-
prinsip dasar psikologi, yaitu belajar aktif, belajar lewat interaksi sosial dan
lewat pengalaman sendiri.

Teori belajar kognitif muncul dilatarbelakangi oleh ada beberapa ahli yang
belum merasa puas terhadap penemuan-penemuan para ahli sebelumnya
mengenai belajar, sebagaimana dikemukakan oleh teori Behavior, yang
menekankan pada hubungan stimulus-responsreinforcement. Munculnya teori
kognitif merupakan wujud nyata dari kritik terhadap teori Behavior yang dianggap
terlalu naïf, sederhana, tidak masuk akal dan sulit dipertanggung jawabkan secara
psikologis.

1
Menurut paham kognitif, tingkah laku seseorang tidak hanya dikontrol
oleh reward (ganjaran) dan reinforcement (penguatan). Tingkahlaku seseorang
senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan untuk mengenal atau
memikirkan situasi di mana tingkahlaku itu terjadi. Dalam situasi belajar,
seseorang terlibat langsung dalam situasi itu dan memperoleh pemahaman
atau insight untuk pemecahan masalah. Paham kognitifis berpandangan
bahwa, tingkahlaku seseorang sangat tergantung pada pemahaman atau insight
terhadap hubungan-hubungan yang ada di dalam suatu situasi.

A. Rumusan masalah

a. Pengertian Teori Belajar Kognitif

b. Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget

c. Implikasi Teori Kognitif Piaget dalam Pembelajaran


d. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar kognitif

B. Tujuan

a. Untuk mengetahui Pengertian Teori Belajar Kognitif

b. Untuk mengetahui Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Menurut Jean


Piaget

c. Untuk mengetahui Implikasi Teori Kognitif Piaget dalam Pembelajaran

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Teori Belajar Kognitif

Jean Piaget mengemukakan bahwa proses belajar akan terjadi apabila ada
aktivitas individu berinteraksi dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya.
Pertumbuhan dan perkembangan individu merupakan suatu proses sosial. Individu
tidak berinteraksi dengan lingkungan fisiknya sebagai suatu individu terikat, tetapi
sebagai bagian dari kelompok sosial. Akibatnya lingkungan sosialnya berada di
antara individu dengan lingkungan fisiknya. Interaksi Individu dengan orang lain
memainkan peranan penting dalam mengembangkan pandangannya terhadap
alam. Melalui pertukaran ide-ide dengan orang lain, individu yang tadinya
memiliki pandangan subyektif terhadap sesuatu yang diamatinya akan berubah
pandangannya menjadi obyektif.

Teori kognitif adalah suatu proses atau usaha yang melibatkan aktivitas mental
yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan
lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan,
pemahaman, tingkah laku, keterampilan, nilai dan sikap yang bersifat relatif dan
berbekas. Misalnya, seseorang mengamati sesuatu ketika dalam perjalanan. Dalam
pengamatan tersebut terjadi aktifitas mental. Kemudian ia menceritakan
pengalaman tersebut kepada temannya. Ketika dia menceritakan pengalamannya
selama dalam perjalanan, dia tidak dapat menghadirkan objek-objek yang pernah
dilihatnya selama dalam perjalanan itu, dia hanya dapat menggambarkan semua
objek itu dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Maka dengan demikian, telah
terjadi proses belajar, dan terjadi perubahan terutama terhadap pengetahuan dan
pemahaman. Jika pengetahuan dan pemahaman tersebut mengakibatkan
perubahan sikap, maka telah terjadi perubahan sikap, dan seterusnya.

3
B. Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget

a) Tahap sensorimotor (usia 0-2 tahun).

Individu memahami sesuatu atau tentang dunia dengan


mengkoordinasikan pengalaman-pengalaman sensoris, (seperti melihat, dan
mendengar) dan dengan tindakan-tindakan motorik fisik. Dengan kata lain, pada
usia ini individu dalam memahami sesuatu yang berada di luar dirinya melalui
gerakan, suara atau tindakan yang dapat diamati atau dirasakan oleh alat
inderanya. Selanjutnya sedikit demi sedikit individu mengembangkan
kemampuannya untuk membedakan dirinya dengan benda benda lain.

b) Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun).

Individu mulai melukiskan dunia melalui tingkah laku dan kata-kata.


Tetapi belum mampu untuk melakukan operasi, yaitu melakukan tindakan mental
yang diinternalisasikan atau melakukan tindakan mental terhadap apa yang
dilakukan sebelumnya secara fisik. Pada usia ini individu mulai memiliki
kecakapan motorik untuk melakukan sesuatu dari apa yang dilihat dan didengar,
tetapi belum mampu memahami secara mental (makna atau hakekat) terhadap apa
yang dilakukannya tersebut.

c) Tahap operasional konkret (usia 7-11 tahun).

Individu mulai berpikir secara logis tentang kejadian-kejadian yang


bersifat konkret. Individu sudah dapat membedakan benda yang sama dalam
kondisi yang berbeda.

d) Tahap operasional formal (11 tahun ke atas).

Sementara Salvin menjelaskan bahwa pada operasional formal terjadi pada


usia 11 sampai dewasa awal. Pada masa ini individu mulai memasuki dunia
“kemungkinan” dari dunia yang sebenarnya atau individu mengalami
perkembangan penalaran abstrak. Individu dapat berpikir secara abstrak, lebih
logis dan idealis.

4
C. Implikasi Teori Kognitif Piaget dalam Pembelajaran
1. Bahan yang dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing.
2. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya.
3. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara
dan diskusi dengan teman-temanya.
4. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu,
guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir;
dan.
5. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan
dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan
lingkungan sebaik-baiknya.

Individu dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri yang menjadi


titik pusat dari teori belajar kognitif Piaget ialah individu mampu mengalami
kemajuan tingkat perkembangan kognitif atau pengetahuan ke tingkat yang lebih
tinggi. Maksudnya adalah pengetahuan yang dimiliki oleh setiap individu dapat
dibentuk dan dikembangkan oleh individu sendiri melalui interaksi dengan
lingkungan yang terus-menerus dan selalu berubah. Dalam berinteraksi dengan
lingkungan tersebut, individu mampu beradaptasi dan mengorganisasikan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan dalam struktur kognitifnya,
pengetahuan, wawasan dan pemahamannya semakin berkembang. Atau dengan
kata lain, individu dapat pintar dengan belajar sendiri dari lingkungannya.

Individualisasi dalam proses pembelajaran, perlakuan terhadap individu


harus didasarkan pada perkembangan kognitifnya. Atau dengan kata lain, dalam
proses pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan individu.
Belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan
kognitif peserta didik. Hal ini disebabkan karena setiap tahap perkembangan
kognitif memiliki karakteristik berbeda-beda. Susunan saraf seorang akan
semakin kompleks seiring dengan bertambahnya umur.

5
D. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Kognitif
 Kelebihan Teori Belajar Kognitif

Aktivitas dalam belajar akan lebih mandiri dan inovatif. Pada saat teori kognitif
diaplikasikan, siswa akan secara tidak sadar diharuskan untuk lebih aktif dan
kreatif karena siswa tidak hanya pasif duduk diam memperhatikan guru, namun
mereka akan menerima pengetahuan sembari memikirkan sebuah gagasan untuk
mengimplementasikan pengetahuan tersebut. Secara tidak langsung mereka juga
akan berpikir secara independen ketika mereka memperoleh tugas untuk
diselesaikan.

Teori kognitif bisa membuat siswa menguasai bahan belajar dengan mudah. Ini
karena sistem yang ada pada teori kognitif mengajarkan siswa untuk aktif dalam
pelaksanaan belajar. Mereka bisa terpacu karena sudah diajari cara belajar, cara
menghafal, memahami dan menyimpan pengetahuan.

 Kelemahan Teori Belajar Kognitif


 Teori ini tidak bisa diaplikasikan di semua jenjang pendidikan.
 Akan membutuhkan tenaga ekstra bila dilaksanakan pada tingkat atas.
 Teori tentang intelegensi masih belum rampung dibahas oleh para ahli.

6
Contoh Kegiatan Pembelajaran Kognitif di Kelas

Meskipun teori ini seperti tes atau eksperimen psikologi yang sulit dipakai
dan diterapkan. Namun berdasarkan fakta dan penelitian manfaat yang akan bisa
dicapai jika teori ini diterapkan bisa berdampak langsung kepada siswa untuk
membantu mereka dalam belajar dan mendapatkan prestasi yang maksimal.

Berikut merupakan contoh dan cara yang bisa digunakan agar strategi belajar
kognitif dapat berlangsung maksimal adalah:

o Membuat permainan untuk menghafalkan sebuah puisi, lagu atau fakta.


o Minta siswa untuk membuat jurnal tentang apa saja yang telah mereka lakukan
dan pelajari dari hari ke hari atau minggu ke minggu.
o Siswa bisa mendemonstrasikan proyeknya di depan kelas.
o Minta siswa untuk memuat permainan belajar mereka sendiri, ketika mereka
sedang akan memahami sebuah fakta atau subjek.
o Minat siswa untuk menjabarkan teori atau masalah pembelajaran kepada siswa
lain dan mengajarkan teori atau masalah tersebut kepada mereka.

7
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Teori kognitif adalah suatu proses atau usaha yang melibatkan aktivitas
mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif
dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk
pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, keterampilan, nilai dan sikap yang
bersifat relatif dan berbekas.

Tahap Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget adalah Tahap


sensorimotor (usia 0-2 tahun), Tahap pra-operasional (usia 2-7 tahun), Tahap
operasional konkret (usia 7-11 tahun), Tahap operasional formal (11 tahun ke
atas).

Implikasi Teori Kognitif Piaget dalam Pembelajaran ialah individu


mampu mengalami kemajuan tingkat perkembangan kognitif atau pengetahuan ke
tingkat yang lebih tinggi. Dalam proses pembelajaran harus disesuaikan dengan
tingkat perkembangan individu.

Kelebihan Teori Belajar Kognitif Aktivitas dalam belajar akan lebih


mandiri dan inovatif Sedangkan Kelemahan Teori Belajar Kognitif Teori ini tidak
bisa diaplikasikan di semua jenjang pendidikan.

B. Saran
Setiap guru hendaknya mampu memilih model pembelajaran yang tepat
bagi anak didiknya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih model
pembelajaran adalah keadaan atau kondisi siswa, bahan pelajaran, serta sumber-
sumber belajar yang ada agar penggunaan model pembelajaran dapat diterapkan
secara efektif dan menunjang keberhasilan belajar siswa. Seorang guru hendaknya

8
juga diharapkan memiliki motivasi dan semangat pembaharuan dalam proses
pembelajarannya.

DAFTAR PUSTAKA

Anis, H. (2001). Teori Belajar Kognitif. Purwakarta

H.B.Suparlan. (2008). Pengembangan Model Pembelajaran IPS Terpadu dengan Metode.

M.Pd, S. (2017). Teori Kognitif dan Implikasinya Dalam Pembelajaran. VOL 1 NO.02.

Anda mungkin juga menyukai