Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan
Laporan Pendahuluan Asuhan Keperawatan
Disusun Oleh :
MUHAMMAD ASNUL HUSNI
015.01.3205
A. Pengertian
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena
metabolisme tubuh membutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons
terhadap stresor fisiologis dan lingkungan. Cairan tubuh adalah larutan yang
terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia
yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika
berada dalam larutan. Keseimbangan cairan dan elktrolit berarti adanya distribusi
yang normal dari air tubuh total dan elektrolit kedalam seluruh bagian tubuh.
C. Etiologi
1. Umur
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan
berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant
dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan
dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan
cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.
2. Iklim
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban
udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit
melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas dilingkungan yang
panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5L/hari.
3. Diet
Diet seseorang berpengaruh terhadap intakecairan dan elektrolit. Ketika
intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak
sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal
keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini
akan menyebabkan edema.
4. Stress
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan
glikogen otot. Mekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air
sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah.
5. Kondisi Sakit
Kondisi sakit sangat berpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh misalnya :
a. Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui
IWL.
b. Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses Pasien
dengan penurunan tingkat kesadaran.
c. Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan
pemenuhan intake cairan karena kehilangan kemampuan untuk
memenuhinya secara mandiri.
D. Nursing Pathway
Gagal ginjal
Gangguan pertukaran gas
Gangguan eliminasi fekal
Batu ginjal
Gangguan proses berfikir (konfusi
atau bingung)
Gangguan integritas kulit
Gangguan penglihatan
F. Diagnosa Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan
Definisi: Penurunan cairan intravaskuler, interstisial, dan/atau intraseluler. Ini
mengacu pada dehidrasi, kehilangan cairan saja tanpa perubahan pada
natrium.
Batasan Karakteristik:
Perubahan dalam status mental
Penurunan tekanan darah
Penurunan denyut nadi
Penurunan volume nadi
Penurunan turgor kulit
Penurunan pengeluaran urin
Menurunnya pengisian vena
Membrane mucus kering
Kulitnya kering
Mempertinggi hematokrit (persentase volume eritrosit dalam darah secara
keseluruhan
Peningkatan suhu tubuh
Peningkatan rata-rata denyut nadi
Peningkatan konsentrasi urine
Kehilangan berat badansecara tiba-tiba
Dahaga
Kelemahan
Faktor yang berhubungan:
Kehilangan cairan aktif
Peningkatan hematokrit
Peningkatan suhu tubuh
Peningkatan frekuensi nadi
Peningkatan konsentrasi urine
Penurunan berat badan tiba-tiba (kecuali pada ruang ketiga)
Haus
Kelemahan
2. Kelebihan volume cairan
Definisi: Peningkatan retensi cairan isotonik
Batasan Karakteristik:
Ada suara saat bernapas
Perubahan elektrolit
Gangguan elektrolit
Anasarka
Ansietas
Azotemia
Perubahan tekanan darah
Perubahan status mental
Perubahan pola pernapasan
Penurunan hematocrit
Penurunan hemoglobin
Dispnea
Edema
Peningkatan tekanan vena sentral
Asupan melebihi haluaran
Distensi vena jugularis
Oliguria
Ortopnea
Efusi pleura
Refleks heparojugular positif
Perubahan tekanan arteri pulmonal
Kongesti pulmonal
Gelisah
Bunyi jantung S3
Penambahan berat badan dalam waktu singkat
Faktor yang berhubungan:
Gangguan mekanisme regulasi
Kelebihan asupan cairan
Kelabihan asupan natrium
Asupan melebihi keluaran
Distensi vena jugularis
Oliguria
Efusi pleura
Reflex hepatojugular positif
Perubahan tekanan arteri pulmonal
Kongesti pulmonal
Gelisah
Perubahan berat badan jenis urine
Bunyi jantung S3
Penambahan berat badan dalam waktu sangat singkat
G. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan Rasional
Keperawatan
1. Kekurangan Tujuan : a. Kaji cairan yang a. Membuat klien
volume cairan Menyeimbangkan disukai klien dalam lebih kooperatif
volume cairan sesuai batas diet. b. Mempermudah
dengan kebutuhan tubuh b. Rencanakan target untuk
Kriteria Hasil: pemberian asupan pemantauan
a. Terjdi peningkatan cairan untuk setiap sif, kondisi klien
asupan cairan min. mis : siang 1000 ml, c. Pemahaman
2000ml/hari (kecuali sore 800 ml dan malam tentang alasan
terjadi 200 ml. tersebut
kontraindikasi). c. Kaji pemahaman klien membantu klien
b. Menjelaskan perlu- tentang alasan dalam
nya meningkatkan mempertahankan mengatasi
asupan cairan pada hidrasi yg adekuat gangguan
saat stress/cuaca d. Catat asupan dan d. Untuk
panas. haluaran. mengontrol
c. Mempertahankan e. Pantau asupan per oral, asupan klien.
berat jenis urine min. 1500 ml/ 24 jam. e. Untuk
dalam batas normal f. Pantau haluaran cairan mengetahui
d. Tidak menunjukan 1000-1500ml /24jam. perkembangan
tanda-tanda dehidrasi. Pantau berat jenis status kesehatan
urine. klien.
f. Untuk
mengetahui
pengeluaran
yang
dikeluarkan
Kozier, Barbara. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik. Jakarta : EGC
Carpenito-Moyet, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan.
Jakarta:EGC
Potter&Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan volume.2 Konsep Proses
dan Praktik Edisi 4.Jakarta : EGC
Tarwoto&Wartonah.2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika
Herdman, Heather T. 2015.Diagnosis Keperawatan NANDA: Definisi dan Klasifikasi
2015-2017 .Jakarta : EGC.
Nanda International (2009). Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi. 2009-
2011. Jakarta :Penerbit buku kedokteran EGC .