Analisis Arus Kas
Analisis Arus Kas
1|Page
2. Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) : Merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum,dan
administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash
in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow)
3. Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) : Merupakan aliran kas yang berkaitan
dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti nilai sisa modal kerja atau nilai sisa
proyek lainnya yaitu penjualan peralatan proyek.
1. Kas
2|Page
2. Giro pada Bank Indonesia
3. Giro pada bank lain1
1
Nura’ini Ihsani dwi, Analisis Keuangan Perbankan, 2013
3|Page
pembayaran kas untuk di operasi masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan
atau beban berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Bank dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan
mengunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna
dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dihasilkan dengan metode tidak
langsung.2
Menurut Smith dan Skousen (1992:191), penyusunan laporan arus kas terdiri dari
sumber-sumber data diatas meliputi empat langkah pokok :
2
PSAK 2 : Laporan Arus Kas, paragraph 50
4|Page
utama dan pembayaran kas yang diklasifikasikan menurut pengguna
utama selama satu periode. Laporan ini memberikan informasi yang
berguna mengenai aktivitas entitas dalam menghasilkan kas mengenai
aktivitas keuangannya dan mengenai investasi atau pengeluaran kasnya.
Dalam Metode Langsung laporan arus kas juga melaporkan arus kas
bersih dari investasi operasi sebagai golongan utama dari penerimaan kas
operasi (misalnya: kas yang diterima dari pelanggan dan kas yang
diterima dari bunga dan deviden) dan pengeluaran kas (misalnya: kas
yang dibayarkan kepada pemasok untuk barang, kepada karyawan untuk
jasa, kepada kreditur untuk bunga dan ke instansi pemerintah untuk
pajak).
5|Page
dengan:
a. Adanya catatan akuntansi perusahaan.
3) Pos lainnya yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
6|Page
Arus kas bersih dari aktivitas operasi dapat dilaporkan (tidak langsung)
dengan menyajikan pendapatan dengan beban yang diungkapkan dalam
laporan laba rugi serta perubahan dalam persediaan, piutang usaha dan
hutang usaha selama periode tertentu. Sedangkan dengan cara pelaporan
arus kas bentuk investasi dan pendanaan pada kedua metode, baik
langsung maupun tidak langsung adalah sama. Jadi yang berbeda adalah
metode pelaporan arus kas untuk kegiatan operasi perusahaan.
7|Page
Soal 7-3 Menyiapkan dan Menganalisis laporan keuangan Arus Kas (Metode Tidak
Langsung)
ZETT CORPORATION
Laporan Arus Kas- Metode tidak langsung
31 Desember tahun ke 2
Arus kas untuk aktivitas operasi
Laba Bersih 7,000
Penyesuaian
Biaya depresiasi 5,000
(5,00
Piutang usaha (+)
0)
2,00
Persediaan (-)
0
(7,00
Utang usaha (-)
0)
(3,00
Keuntungan atas penjualan investasi
0)
1,00 (7,00
Rugi atas penjualan aktiva tetap
0 0)
Arus kas bersih dari aktivitas
operasi 0
Arus kas dari aktivitas investasi
(4,000
Pembelian aktiva tetap
)
6,00
Penjualan aktiva tetap
0
Penjualan investasi jangka 9,00
panjang 0
Arus kas bersih dari aktivitas
investasi 11,000
Arus kas dari aktivitas pendanaan
8|Page
Penjualan saham biasa 1,000
(11,50
Pembelian kembali saham
0)
Arus kas bersih dari aktivtas
pendanaan (10,500)
Kenaikan kas bersih 500
34,00
Saldo awal kas
0
Saldo akhir kas 34,500
ZETT CORPORATION
Perbandingan antara Pelaporan Akrual dan Kas
31 Desember, tahun ke 2
65,00
Penjualan 70,000 0 Kas diterima dari pelangan
Keuntungan
penjualan investasi
jangka panjang 3,000 0
Kerugian atas
penjualan aktiva
tetap (1,000) 0
65,00 Total penerimaan kas
72,000 0
Harga Pokok (47,00
penjualan (42,000) 0) Pembayaran kepada pemasok
(18,00
Biaya lain lain (18,000) 0) Pembayaran Biaya –biaya
Biaya depresisasi (5,000) 0
Laba Bersih 7,000 0 Kas dari operasi
9|Page
karena laporan rugi laba lebih menggambarkan kinerja perusahaan yang
sesungguhnya dengan
memasukkan unsur accrued revenues and expenses sedangkan laporan aliran kas
lebih berfokus
pada aspek likuiditas perusahaan
Soal 7-4 Menganalisis Laporan Arus Kas (Metode Tidak Langsung)
DAX CORPORATION
Laporan Arus Kas – Metode tidak Langsung
31 Desember, tahun ke 2
10 | P a g e
jangka panjang
Pengedarkan saham 200,000
Pembayaran dividen (109,000)
Arus kas bersih dari
aktivitas pendanaan 891,000
Kenaikan kas bersih (140,000)
Saldo kas awal periode 640,000
Saldo kas akhir periode 500,000
B. Selisih antara net income dan cash flows from operation antara lain disebabkan
karena pos
penjualan pada net income didominasi oleh penjualan secara kredit sehingga
penjualan tidak
merefleksikan penerimaan kas, selain itu kenaikan produksi yang mengakibatkan
meningkatnya
jumlah persediaan akhir pada akhirnya akan meningkatkan net income (dengan
COGS yang rendah)
NIAGA COMPANY
Laporan Arus Kas – Metode Langsung
31 Desember, tahun ke 9
Arus Kas dari aktivitas operasi
Kas yang diterima dari 98
pelangan 0
Dikurangi : Pembayaran
kas
Kas yang dibayar ke pemasok 6
45
Kas yang dibayar untuk biaya 1
operasi 00
Kas yang dibayar untuk biaya
11 | P a g e
bunga 40
Kas yang dibayar
untuk biaya pajak 30
16
Kas bersih dari aktivitas operasi
5
Arus kas dari akivitas investasi
(5
Pembelian aktiva tetap
0)
Kas bersih dari aktivitas (50
investasi )
Arus kas dari aktivitas pendanaan
(2
Pembayaran utang wesel
5)
Pengedarkan obligasi 5
jangka panjang 0
Pembayaran dividen (
tunai 30)
12 | P a g e
Arus kas masuk berasal dari aktivitas berikut ini :
a. Penerimaan pendapat bagi hasil, jual beli, sewa
b. Penerimaan pendapatan usaha lainnya
c. Penerimaan dari pembiayaan dan piutang yang dihapusbukukan
d. Penerimaan pendapataan/pembayaran beban non-usaha
Arus kas keluar berasal dari aktivitas berikut :
a. Pembayaraan beban karyawan
b. Pembayaran tansiem
c. Pembayaran beban usaha selain beban karyawan
d. Pembayaran pajak
e. Pembayaran zakat
f. Penyaluran dana kebajikan
2. Aktivitas Investasi
Arus kas masuk yang diterima misalnya hasil penjualan asset tetap, penjualan
surat berharga. Arus kas keluar dari aktivitas ini misalnya pembelian surat
berharga dan pembelian asset tetap.
3. Aktivitas Pendanaan
Sumber arus kas dari aktivitas pendanaan misalnya berasal dari setoran modal,
pembiayaan yang diterima dan surat berharga subordinasi yang diterbitkan.
D. Teknik Analisis Arus Kas
1. Analisis Perbandingan dan Trend
Analisis horizontal pada laporan arus kas untuk mengetahui perubahan-
perubahan yang terjadi pada penerimaan, pengeluaran dan laba bersih bank apakah
mengalami kenaikan atau penurunan dari suatu periode. Analisis ini menggunakan
laporan keuangan arus kas bank untuk dua periode atau lebih.
a. Analisis Trend
Analisis laporan arus kas dengan menggunakan analisis trend pada
data laporan arus kas diatas, tahun 2009 dijadikan sebagai tahun dasar
(disajikan dengan angka (100%)
b. Analisis Perbandingan (Comporatif)
13 | P a g e
Analisis laporan kas dengan menggunakan analisis perbandingan
(Comporatif) dari tahun 2009 ke tahun 2010 untuk mengetahui
kenaikan atau penurunan yang disajikan dengan presentase.
2. Analisis Common Size
Analisis common size menitikberatkan pada hubungan antara pos-pos laporan
keuangan untuk suatu periode. Pada laporan arus kas, setiap pos disajikan dalam
persentase atas dasar total arus kas masuk dan setara kas yang berasal dari sumber
aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan. 3
Dalam perubahan non-kas dan perubahan hutang dan modal akan dibedakan
yang mana yang merupakan sumber dan yang mana yang merupakan pengguna kas.
Untuk membedakan sumber dan penggunaan kas ini dapat dijabarkan ringkasan
sebagai berikut :
Sumber Kas
3
Hanafi,Mmaduh M. dan Abdul Halim. 1996. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
14 | P a g e
Setiap penurunan dalam aktiva non-tunai akan dianggap menimbulkan dana
bagi bank, seperti penjualan aktiva, pencairan investasi, dan sebagainya.
Dengan demikian penurunan ini dianggap sebagai sumber kas.
Penurunan dalam Hutang:
Setiap penurunan dalam hutang dianggap mempergunakan dana bank untuk
memnuhi kewajiban tersebut. Dengan demikian penurunan dalm hutang
dianggap sebagai penggunaan kas.
Peningkatan dam Akativa Non-Kas
Setiap peningkatan dalam aktiva non-kas dianggap memerlukan dana untuk
mebiayainya. Dengan demikian peningkatan dalam aktiva non-kas dianggap
sebagai pengguna dana
Perubahan dalam komponen Modal
Perubahan dalam komponen modal dibagi kedalam peningkatan dan
penurunan. Peningkatan dalam komponen modal lazimnya diperoleh dari laba
usaha.
Depresiasi Aktiva Tetap
Semua depresiasi aktiva tetap akan meruupakan beban n on-kas yang
dikurangkan terhadap saldo laba.4
15 | P a g e
Pada Accrual Basis, pendapatan dan biaya diakui pada saat kejadian, dan hal
tersebut belum tentu sama dengan waktu terjadi perpindahan uang tunai.
Contoh:
PT. WAHID menjual barang secara kredit selama 3 bulan. Pada Accrual
Basis, penjualan dicatat pada saat barang dijual, sedangkan pada Cash
Basis,penjualan baru dicatat setelah uang diterima beberapa waktu kemudian.
Dalam menyusun Cash Flow kita tidak memperhitungkan biaya-biaya non kas
(Non-cash Charges) seperti depresiasi dan amortisasi. Yang diperhatikan adalah
transaksi tunai saja. Dengan demikian, akibat adanya beberapa perbedaan pencatatan,
dalam bentuk jumlah Laba Bersih (Net Profit) yang ditunjukkan dalam Income
Statementsama dengan jumlah uang tunai yang dimiliki perusahaan tersebut.
PT. WAHID memiliki sistem penjualan dan pembelian yang dilakukan secara tunai.
Income Statementper akhir tahun adalah sebagai berikut:
Biaya Operasional
- Gaji/Bonus : Rp. 50
- Lain-lain : Rp. 40
16 | P a g e
Dalam perhitungan Cash Flow, kita tidak memperhitungkan biaya depresiasi
sebagai biaya karena depresiasi merupakan biaya non-kas. Dengan demikian, dari
perhitungan Rugi/Laba diatas, Cash Flowyang sebenarnya adalah sebagai berikut:
Cash Flow dapat disusun dengan periode (interval) per tahun, per bulan,
bahkan per hari. Tentu saja semakin pendek interval yang dipakai, hasil penyusunan
akan memiliki ketepatan yang lebih tinggi. Untuk Bank, umumnya kita menggunakan
interval bulanan atau tahunan.
Bentuk (format) cash flowsangat bervariasi. Tidak ada satu bentuk baku yang
dipakai secara umum. Walaupun demikian, apapun bentuk yang dipakai, format Cash
Flowterdiri dari komponen-komponen berikut:
Yaitu jumlah uang tunai (kas) yang dimiliki perusahaan di awal periode.
Yaitu aliran kas yang diterima oleh perusahaan selama waktu tertentu sesuai
dengan interval perhitungan (sehari, sebulan, triwulan, dan seterusnya). Yang
dimaksud dengan Cash Flow adalah uang tunai yang benar-benar diterima.
17 | P a g e
kepada perusahaan dalam bentuk bunga. Pendapatan jenis ini dapat ditemukan
di pos Other Income (pendapatan lain-lain) di Income Statement.
Restitusi PPN (Pajak Pertambahan Nilai) untuk para eksportir yang
menggunakan bahan baku dalam negeri, yang pada saat membeli bahan baku
mereka telah membayar PPN.
Pengembalian Kelebihan Pph (Pajak Penghasilan) yang telah dibayar
Penerimaan Uang Tunai sehubungan dengan penjualan aktiva tetap yang
dilakukan perusahaan.
Injeksi Dana Segar dari pemegang saham. Misalnya adanya penambahan
modal disetor, pemberian pinjaman oleh para pemegang saham, dan lain-lain.
Yaitu penjumlahan antara saldo awal kas dengan penerimaan tunai periode
yang bersangkutan. Saldo ini menunjukkan total uang tunai yang dimiliki perusahaan
untuk periode tersebut. Kas yang tersedia inilah yang dipergunakan oleh perusahaan
untuk membayar seluruh kewajiban tunainya.
18 | P a g e
Utang Pph yang masih harus dibayar
Biaya-biaya kredit seperti provisi kredit, biaya administrasi kredit, dan
lain-lain.
Pembelian Aktiva Tetap (Capital Expenditure) seperti pembelian mesin-
mesin, peralatan, tanah, dan bangunan, dan lain-lain.
Pembayaran Deviden Tunai (Cash Dividend)
Pembayaran Angsuran Pokok Utang (Principle Repayment)
Yaitu selisih antara total kas yang tersedia dengan Cash Out Flow. Ada
beberapa indikasi yang ditunjukkan oleh perusahaan yang memiliki kas surplus yang
cukup besar terus menerus yaitu:
Segalanya, bila kas adalah defisit, ada beberapa indikasi yang ditunjukkan:
1. Angsuran pokok pinjaman (bila ada) terlalu besar. Untuk menguji hal ini, kita
dapat mencoba mengeluarkan angsuran pokok dari Cash Out Flow. Bila
pengujian ini benar, kita harus memberi pinjaman yang lebih panjang yang
angsuran pokoknya per periode lebih ringan.
2. Perusahaan membutuhkan tambahan pinjaman untuk menutup kekurangan
kas tersebut.
3. Bila defisit hanya terjadi pada interval awal, berarti terdapat kebutuhan akan
grace period untuk pinjaman jangka panjang yang diberikan. Perusahaan baru
mulai dapat melakukan pembayaran angsuran pokok pinjaman bila saldo telah
menunjukkan angka positif (surplus).
19 | P a g e
Yaitu sejumlah uang tunai tertentu yang mengendap di perusahaan sepanjang
waktu, misalnya untuk keperluan kas kecil. Untuk pedagang mobil bekas (used car),
setiap saat harus memiliki sejumlah uang tunai agar dapat langsung melakukan
pembelian bila ada mobil yang ingin dibeli.
Yaitu jumlah dana yang dibutuhkan untuk menutup defisit kas. Jumlah dana
yang dibutuhkan ini tergantung pada besarnya saldo kas minimum dan kondisi kas
perusahaan (defisit / surplus).
1. Bila tidak ada saldo kas minimum yang ingin dipelihara oleh perusahaan,
saldo defisit kas sama dengan jumlah kebutuhan dananya.
2. Bila ada saldo kas minimum yang harus di jaga, dan saldo kas adalah defisit,
kebutuhan dana tambahan sebesar saldo kas minimum ditambah jumlah defisit
kas.
3. Bila ada saldo kas minimum yang harus di jaga, dan saldo kas adalah surplus,
tetapi lebih kecil daripada saldo kas minimum yang disyaratkan, kebutuhan
dana tambahan adalah sebesar selisih antara saldo kas minimum dengan saldo
surplus.
4. Bila ada saldo kas minimum yang harus di jaga, dan posisi kas adalah surplus,
dimana nilai surplus di atas saldo kas minimum, maka tidak dibutuhkan dana
tambahan.
CASH INFLOW : B
TOTAL CASH AVAILABLE : C(A+B)
5
Kuswandi, Daniel¸Akuntansi Perbankan, 2000
20 | P a g e
CASH OUTFLOW : D
Jika E = 0 maka G = F
21 | P a g e