Anda di halaman 1dari 15

BAB VII

EKSPOSUR TRANSAKSI

7.1. Pendahuluan
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan pembaca memahami apa itu eksposur transaksi,
berbagai teknik lindung nilai, perbandingan teknik lindung nilai, kebijakan dari lindung nilai
MNC dan mengetahui keterbatasan lindung nilai.

7.2. Latar Belakang


Eksposur valuta asing akan dialami oleh perusahaan yang melakukan pembayaran dan
atau menerima pendapatan dalam valuta asing. Eksposur valuta asing timbul karena kurs valuta
asing selalu berubah. Ditinjau dari dampaknya, terdapat 3 macam eksposur valuta asing, yaitu
eksposur transaksi (transaction exposure), eksposur ekonomi/operasi (economic/operating
exposure), dan eksposur translasi/akuntansi (translation exposure).
Menurut Faisal Exposure adalah tingkat dimana perusahaan dipengaruhi oleh kurs.
Sementara, menurut kuncoro eksposur merupakan gambaran dari tingkat atau derajat
perubahan nilai suatu objek dalam mata uang asal karena perubahan kurs. Eksposur
berhubungan dengan nilai mata uang domestik riil, yang terdapat pada aset dan kewajiban, atau
pada pendapatan operasi perusahaan sehingga nilai asset dan kewajiban ditentukan pada suatu
saat tertentu, dan nilai pendapatan operasi dihitung selama periode waktu tertentu. Perubahan
kurs yang lebih besar atau lebih kecil dari yang diharapkan yang akan menimbulkan
keuntungan atau kerugian atas aset, kewajiban, atau pendapatan operasi.
Transaction exposure merupakan risiko yang dihadapi oleh perusahaan ketika
melakukan transaksi dengan pihak lain, baik itu supplier, pelanggan, ataupun pihak lainnya
dengan menggunakan mata uang asing. Sehingga, perusahaan yang terlibat transaksi ini
terekspos terhadap risiko perubahan nilai valas di masa depan. Perusahaan yang melakukan
jual beli dengan denominasi mata uang asing menghadapi transaction exposure ini.

7.3. Pengertian Eksposur Transaksi


Eksposur transaksi terjadi saat perkiraan transaksi kas masa depan suatu perusahaan
dipengaruhi oleh fluktuasi kurs. Perusahaan AS yang membeli barang Meksiko akan
memerlukan peso untuk membayar barang tersebut. Meskipun perusahaan mengetahui dengan
pasti berapa peso yang dibutuhkan, namun perusahaan tidak mengetahui berapa jumlah dolar

Dewi Cahyani Pangestuti


Manajemen Keuangan Internasional
1
yang diperlukan untuk ditukar dengan peso. Ketidakpastian ini terjadi karena kurs peso dan
dolar berfluktuasi sepanjang waktu. MNC AS yang akan menerima valuta asing juga terkena
eksposur karena tidak mengetahui berapa jumlah dolar yang akan diterima saat perusahaan
menukar valuta asing tersebut menjadi dolar.
Jika terjadi eksposur transaksi, perusahaan menghadapi tiga pekerjaan utama. Pertama,
perusahaan harus mengidentifikasi tingkat eksposur transaksinya. Kedua, perusahaan harus
menentukan apakah akan melakukan lindung nilai eksposur tersebut. Ketiga, jika perusahaan
memutuskan untuk melakukan lindung nilai sebagian atau seluruh eksposurnya, maka
perusahaan harus memilih berbagai teknik lindung nilai yang tersedia. Masing-masing
pekerjaan tersebut akan dibahas bergantian.
a. Mengidentifikasi Eksposur Transaksi Bersih
Sebelum mengambil keputusan terkait lindung nilai, MNC harus mengidentifikasi
tiap eksposur transaksi bersih berdasarkan basis mata uang. Istilah bersih mengacu pada
konsolidasi perkiraan arus masuk dan arus keluar pada waktu dan dalam mata uang
tertentu. Manajemen di tiap anak perusahaan memegang peranan penting dalam
pelaporan perkiraan arus masuk dan arus keluar. Perusahaan yang tersentralisasi
mengonsolidasi laporan anak perusahaan untuk mengidentifikasi taksiran posisi bersih
dalam tiap mata uang asing, bagi MNC secara keseluruhan, selama beberapa periode
mendatang.
MNC dapat mengenali eksposurnya dengan mengkaji konsolidasi posisi anak
perusahaan. Misalnya, satu anak perusahaan mungkin memiliki piutang bersih dalam
peso Meksiko untuk tiga bulan mendatang, sementara anak perusahaan lain memiliki
utang bersih dalam peso. Jika peso terapresiasi, hal ini akan menguntungkan anak
perusahaan pertama dan merugikan anak perusaan kedua. Namun, bagi MNC secara
keseluruhan, paling tidak dampak apresiasi sebagian akan terkompensasi. Tiap anak
perusahaan mungkin ingin melakukan lindung nilai posisi mata uang bersihnya untuk
menghindari kemungkinan dampak merugikan dari fluktuasi milai mata uang terhadap
kinerjanya. Namun kinerja MNC secara keseluruhan telah terisolasi dari posisi antara
anak perusahaan ayng saling terkompensasi. Jadi lindung nilai posisi tiap anak
perusahaan mungkin tidak diperlukan.
b. Menyesuaikan Kebijakan Harga untuk Mengelola Eksposur
Dalam beberapa kondisi, perusahaan AS mungkin ingin memodifikasi kebijakan
harganya untuk melakukan lindung nilai terhadap eksposur transaksi. Dengan kata lain,

Dewi Cahyani Pangestuti


Manajemen Keuangan Internasional
2
perusahaan ingin menentukan harga ekspornya dalam satuan mata uang sama yang
dibutuhkan untuk membayar impor.

7.4. Teknik Eliminasi Eksposur Transaksi


Jika suatu MNC memutuskan untuk melakukan lindung nilai sebagian atau seluruh
eksposur transaksinya, maka MNC dapat memilih berbagai teknik lindung nilai berikut:
a. Lindung nilai futures
b. Lindung nilai forward
c. Lindung nilai pasar uang
d. Lindung nilai opsi mata uang
Sebelum memilih teknik lindung nilai, MNC biasanya membandingkan arus kas yang
akan diperoleh dari tiap teknik. Teknik lindung nilai yang paling layak akan berubah sepanjang
waktu, karena keuntungan relatif dari berbagai teknik tersebut berubah sepanjang waktu.
a. Lindung Nilai Futures
Futures mata uang dapat digunakan oleh perusahaan yang ingin melakukan
lindung nilai eksposur transaksi.
1) Membeli futures mata uang
Suatu perusahaan yang membeli kontrak futures mata uang memiliki hak
untuk menerima sejumlah mata uang tertentu pada kurs yang telah ditetapkan pada
tanggal tertentu. Sebagai lindung nilai utang masa depan dalam mata uang asing,
perusahaan dapat membeli kontrak futures dalam mata uang yang akan diperlukan
dalam jangka dekat. Dengan memiliki kontrak ini, perusahaan telah menetapkan
jumlah dalam mata uang asal yang diperlukan untuk melunasi utang.
2) Menjual futures mata uang
Suatu perusahaan yang menjual kontrak futures mata uang memiliki hak
untuk menjual sejumlah mata uang tertentu pada kurs yang telah ditetapkan pada
tanggal tertentu. Sebagai lindung nilai mata uang asal dari piutang masa depan
dalam mata uang asing, perusahaan dapat menjual kontrak futures mata uang dalam
satuan mata uang yang akan diterimanya. Karenanya, perusahaan mengetahui
jumlah mata uang asal yang akan diterima setelah mengonversi piutang dalam mata
uang menjadi mata uang asal. Dengan menetapkan kurs untuk menukar mata uang
menjadi mata uang asal, perusahaan telah mengisolasi nilai piutang masa depan
dari fluktuasi kurs spot mata uang asing sepanjang waktu.

Dewi Cahyani Pangestuti


Manajemen Keuangan Internasional
3
b. Lindung Nilai Forward
Seperti juga kontrak futures, kontrak forward dapat digunakan untuk menetapkan
kurs masa depan yang digunakan MNC untuk membeli atau menjual suatu mata uang.
Lindung nilai kontrak forward serupa dengan lindung nilai kontrak futures, dengan
perbedaan bahwa kontrak forward umumnya digunakan untuk transaksi besar, sementara
kontrak futures digunakan untuk jumlah yang tepat sama dengan jumlah yang lebih kecil.
Selain itu, MNC dapat meminta kontrak forward dalam jumlah yang tepat sama dengan
jumlah yang diinginkan, sementara kontrak forward dalam jumlah yang tepat sama
dengan jumlah yang diinginkan, sementara kontrak futures memiliki jumlah unit mata
uang yang standar.
Kontrak forward biasanya digunakan oleh perusahaan besar yang ingin melakukan
lindung nilai. Misalnya, DuPont Co. Sering kali menggunakan kontrak forward senilai
$300 hingga $500 juta untuk melindungi posisi mata uang pada saat tertentu. Untuk
melihat penggunaan kontrak forward, perhatikan kutipan dari laporan tahunan MNC AS
berikut:
“Kontrak forward mata uang yang digunakan sebagai sarana kompensasi
fluktuasi laba yang berasal dari taksiran arus kas dalam mata uang asing berjumlah
$182 juta”.
Union Carbide
“Perusahaan menggunakan kontrak forward kurs sebagai lindung nilai investasi
ekuitas pada anak perusahaan asing tertentu dan untuk mengelola eksposur terhadap
fluktuasi kurs mata uang asing”.
Owens Corning Co.
Kontrak forward berasal dari negosiasi antara perusahaan dan bank komersial dan
menyatakan mata uang, kurs, dan tanggal transaksi forward. MNC yang memerlukan
mata uang asing di masa depan dapat menegosiasikan kontrak forward untuk membeli
mata uang tersebut secara forward, sehingga telah menetapkan kurs untuk memperoleh
mata uang tersebut di masa depan MNC yang ingin menjual mata uang asing di masa
depan dapat menegoisasikan kontrak forward untuk menjual mata uang secara forward,
karenanya menetapkan kurs untuk menjual mata uang di masa depan.
1). Utang dengan lindung nilai forward versus tanpa lindung nilai
Meskipun kontrak forward mudah digunakan sebagai lindung nilai, tidak
berarti bahwa seluruh eksposur perubahan kurs harus dilindung nilai. Dalam

Dewi Cahyani Pangestuti


Manajemen Keuangan Internasional
4
beberapa kasus, suatu MNC mungkin akan memilih untuk tidak melakukan lindung
nilai atas eksposur perubahan kurs.
2). Kurs forward untuk lindung nilai
Keputusan untuk melakukan lindung nilai suatu posisi dengan kontrak
forward atau membiarkannya tanpa lindung nilai dapat dilakukan dengan
membandingkan hasil lindung nilai terhadap kemungkinan hasil jika lindung nilai
tidak dilakukan.
RCHp = NCHp - NCp
Dimana:
NCHP = biaya nominal lindung nilai utang
NCP = biaya nominal utang tanpa lindung nilai
Jika, biaya lindung nilai riil negatif, berarti lindung nilai lebih
menguntungkan dibandingkan tanpa lindung nilai. RCHP merupakan estimasi
setiap skenario. NCHP sifatnya pasti, namun NCP tidak pasti, sehingga RCH juga
tidak pasti.
Keputusan melakukan lindung nilai atau tidak tergantung dari tingkat
keenganan perusahaan menghadapi risiko. Perusahaan yang lebih suka
menghindari risiko akan melakukan lindung nilai posisinya pada mata uang asing
lebih sering dibandingkan dengan perusahaan yang tidak terlalu khawatir dengan
risiko.
Jika kurs forward merupakan taksiran kurs spot masa depan yang akurat,
maka nilai RCHP adalah nol. Karena kurs forward sering kali mengestimasi kurs
spot masa depan terlalu rendah atau terlalu tinggi, maka RCHP tidak sama dengan
nol. Namun jika kurs forward merupakan taksiran bias atas kurs spot masa depan,
secara rata-rata RCHP adalah nol, karena perbedaan antara kurs forward dengan
kurs spot masa depan akan saling mengompensasi. Jika suatu perusahaan yakin
bahwa kurs forward merupakan taksiran kurs spot masa depan yang tidak bias,
maka perusahaan akan mempertimbangkan lindung nilai utangnya, karena taksiran
RCHP adalah nol dan eksposur transaksi dapat dieliminasi.
3) Piutang dengan lindung nilai forward versus tanpa lindung nilai
Bagi perusahaan dengan eksposur dalam bentuk piutang, biaya riil lindung
nilai piutang (RCH), diperkirakan sebagai beikut:
RCHr = NRr - NRHr

Dewi Cahyani Pangestuti


Manajemen Keuangan Internasional
5
Dimana:
NRr = biaya nominal lindung nilai piutang
NRHr = biaya nominal piutang tanpa lindung nilai
Persamaan tersebut dibentuk sedemikian rupa sehingga biaya riil lindung
nilai piutang positif jika lindung nilai menghasilkan pendapatan yang lebih rendah
dibandingkan tanpa lindung nilai. Hal ini memperlihatkan konsistensi antara RCHp
dan RCHr yaitu bahwa nilai negatif (positif) keduanya merupakan indikasi bahwa
lindung nilai memberikan hasil yang lebih (kurang) menguntungkan dibandingkan
tanpa lindung nilai.
Seperti juga posisi utang, perusahaan dapat menentukan apakah akan
melakukan lindung nilai posisi piutang pertama dengan membuat distribusi
probabilitas RCHr. Jika RCHr kemungkinan negatif, lebih baik melakukan lindung
nilai. Jika RCHr kemungkinan positif, perusahaan perlu mengevaluasi apakah
potensi manfaat tanpa lindung nilai sebanding dengan risikonya. Jika kurs forward
dianggap sebagai taksiran kurs spot masa dengan yang tidak bias, perusahaan
mungkin mempertimbangkan lindung nilai posisi piutang dengan taksiran biaya riil
nol (dengan mengabaikan biaya transaksi).
4). Mengukur biaya riil lindung nilai dengan kontrak forward
Definisi RCH disini adalah dalam mata uang asal MNC (pada contoh kita,
dolar AS). RCH juga dapat dinyatakan dalam persentase jumlah lindung nilai
nominal. Hal ini merupakan pengukuran yang bermanfaat saat membandingkan
RCH antar mata uang.
Jika suatu perusahaan AS melakukan lindung nilai berbagai mata uang asing
dalam berbagai jumlah, perbandingkan jumlah dolar RCH antar mata uang akan
terdistorsi oleh jumlah utang atau piutang yang dilindung nilai dalam dolar. Karena
alasan tersebut, RCH tiap mata uang seharusnya dinyatakan sebagai persentasi dari
jumlah lindung nilainya agar RCH dapat dibandingkan.
RCH tidak dapat ditentukan hingga periode utang dan piutang berakhir.
Ketika perusahaan melakukan lindung nilai, perusahaan akan senang jika RCH
ternyata rendah apalagi jika nilainya negatif. Namun perusahaan yang konservatif
mungkin merasa lindung nilai akan bermanfaat meskipun RCH ternyata tinggi.
RCH untuk tiap mata uang akan positif selama beberapa periode dan negatif pada
periode lain. Selama periode 2000 – 2001, beberapa mata uang seperti euro dan

Dewi Cahyani Pangestuti


Manajemen Keuangan Internasional
6
poundsterling melemah terhadap dolar. Karenanya biaya riil bagi perusahaan AS
yang melakukan lindung nilai utang dalam mata uang tersebut positif selama
periode tersebut, sementara biaya riil lindung nilai piutang negatif. Namun selama
periode 2002 – 2003, mata uang tersebut menguat terhadap dolar. Biaya riil lindung
nilai utang pada periode tersebut menjadi negatif, sementara biaya riil lindung nilai
piutang menjadi positif.
c. Lindung Nilai Pasar Uang
Lindung nilai pasar uang melibatkan mengambil posisi di pasar uang untuk
menutup posisi utang atau piutang dimasa depan. Lindung nilai pasar uang untuk utang
dan piutang akan di bahas secara terpisah.
Jika peusahaan memiliki kelebihan kas, perusahaan dapat membuat deposito
jangka pendek dalam mata uang asing yang akan dibutuhkannya dimasa depan. Contoh
pertama memberikan ilustrasi lindung nilai pasar uang sederhana, dimana perusahaan
memiliki kelebihan kas. Meskipun perusahaan tidak memiliki kelebihan kas, perusahaan
dapat menggunakan lindung nilai pasar uang atas uangnya, seperti yang diperlihatkan
pada contoh.
d. Lindung Nilai Opsi Mata Uang
Perusahaan mengetahui bahwa teknik lindung nilai seperti lindung nilai forward
dan lindung nilai pasar uang akan merugikan saat satuaan mata uang dalam utang
terdepresiasi atau satuan mata uang dalam piutang terapresiasi selama periode lindung
nilai. Pada situasi ini, strategi tanpa lindung nilai akan lebih unggul dibandingkan lindung
nilai forward atau pasar uang. Lindung nilai yang ideal seharusnya mengisolasi
perusahaan terhadap dampak negatif dari pergerakan kurs tetapi membuat perusahaan
dapat memanfaatkan dampak positif dari pergerakan kurs. Opsi mata uang memiliki
karkteristik ini. Namun, suatu perusahaan perlu menilai apakah keuntungan dari lindung
nilai opsi mata uang lebih tinggi dibandingkan harga ( premi ) yang dibayarkan atas opsi
tersebut.
1). Lindung Nilai Utang dengan Opsi Beli Mata Uang
Opsi beli mata uang memberikan hak untuk membeli sejumlah mata uang
tertentu dengan harga tertentu ( exercise price ) selama satu periode waktu tertentu.
Namun, tidak seperti kontrak futures atau forward, opsi beli mata uang tidak
mewajibkan pemiliknya untuk membeli mata uang pada harga tersebut. Jika kurs
spot mata uang tetap lebih rendah dibandingkan exercise price selama masa berlaku

Dewi Cahyani Pangestuti


Manajemen Keuangan Internasional
7
opsi, maka perusahaan dapat membiarkan opsi kedaluwarsa dan membeli mata
uang pada kurs spot yang berlaku. Sebaliknya, jika kurs spot mata uang terapresiasi
sepanjang waktu, maka opsi beli memungkinkan perusahaan untuk membeli mata
uang senilai exercise price. Dengan kata lain, perusahaan yang memiliki opsi beli
telah menetapkan harga maksimum (exercise price) untuk membeli suatu mata
uang. Namun, perusahaan juga memiliki fleksibilitas untuk membiarkan opsi
kedaluwarsa dan membeli mata uang pada kurs spot berlaku saat mata uang
dibutuhkan untuk pelunasan.
2). Lindung nilai piutang dengan opsi jual mata uang
Seperti opsi beli mata uang,opsi jual mata uang dapat menjadi sarana lindung
nilai yang efektif.opsi jual suatu mata uang memberikan hak untuk menjual
sejumlah mata uang tertentu pada harga tertentu (exercise price) selama periode
waktu tertentu. Perusahaan dapat menggunakan opsi jual sebagai lindung nilai
piutang dalam mata uang asing,karna opsi ini menjamin adanya harga tertent
(exercise price) yang digunakan untuk menjual mata uang dari pelunasan
piutang.opsi jual mata uang tidak mewajibkan pemiliknya untuk menjual mata
uang pada harga tertentu. Jika kurs spot saat perusahaan menerima mata uang asing
lebih tinggi dari exercise price,perusahaan dapat menjual mata uang yang
diterimanya pada kurs spot dan membiarkan opsinya kedaluwarsa.
3). Lindung eksposur kontinjen
Opsi beli mata uang juga bermanfaat untuk lindung nilai eksposur kontinjen,
dimana eksposur suatu MNC tergantung dari terjadinya peristiwa tertentu.

7.5. Perbandingan Teknik Lindung Nilai


Tiap teknik lindung nilai secara ringkas dirangkum pada tabel 12.saat menggunakan
lindung nilai futures, forward, atau pasar uang,perusahaan dapat mengestimasikan dana (dalam
satuan mata uang asal) yang dibutuhkan untuk pelunasan utang masa depan,atau dana yang
akan diterima setelah mengonfersi mata uang asing yang diterima pada pelunasan
piutang.karenanya, perusahaan dapat membadingkan biaya atau pendapatan dan menentukan
teknik pelindung nilan mana yang paling layak.sebaliknya,arus kas terkait lindung nilai opsi
mata uang tidak dapat ditentukan dengan pasti karena biaya untuk melunasi utang dan
pendapatan yang diperoleh dari piutang tidak dapat diketahui sebelum waktunya. Karenanya,

Dewi Cahyani Pangestuti


Manajemen Keuangan Internasional
8
perusahaan perlu memprediksi arus kas dari lindung nilai opsi berdasarkan berbagai
kemungkinan kurs.

Tabel 1 Tujuan Teknik Lindung Nilai Eksposur Transaksi


Teknik lindung nilai Untuk lindung nilai Untuk lindung nilai
utang piutang
1.lindung nilai futures Membeli kontrak futures Menjual kontrak futures
mata uang(atau kontrak) mata uang (atau kontrak)
yang mencerminkan mata yang mecerminkan mata
uang dan jumlah sesuai uang dan jumlah sesuai
jumlah utang. jumlah piutang.
2.lindung nilai forward Melakukan negoisasi
Melakukan negoisasi
kontrak forward untuk kontrak forward untuk
membeli jumlah mata menjual jumlah mata
uang asing yanguang asing yang
diperlukan untukdiperlukan untuk
menutup uang. menutup piutang.
3.lindung nilai pasar uang Meminjam mata uang asal Meminjam dalam mata
dan mengonversinya uang
menjadi mata uangpiutang,mengonversinya
utang.investasikan dana menjadi mata uang asal
ini hingga dana tersebutdan
digunakan untuk menutup menginvestasikannya.
utang. Lalu melunasi utang
dengan arus kas masuk
dari piutang.
4.lindung nilai opsi Membeli opsi beli mata Membeli opsi jual mata
uang (atau opsi) yang uang (atauopsi) yang
mencerminkan mata uang mencerminkan mata uang
dan jumlah sesuai utang. dan jumlah sesuai
piutang.
a. Perbandingan teknik lindung nilai utang
Perbandingan teknik lindung nilai akan dipusatkan pada memperoleh mata uang
asing dalam biaya yang paling rendah.
b. Perbandingan teknik lindung nilai piutang
Jika suatu perusahaan memutuskan untuk melakukan lindung nilai piutang, maka
perusahaan tersebut akan melakukan analisis eksposur transaksi serupa. Dari sudut
pandang perusahaan AS, perbandingan harus diarahkan untuk memilih teknik yang akan
memaksimalkan dolar yang akan diterima dari hasil lindung nilai.
c. Perbandingan Alternatif Kontrak Opsi Mata Uang

Dewi Cahyani Pangestuti


Manajemen Keuangan Internasional
9
Saat melakukan lindung nilai utang, perusahaan dapat mengurangi premi yang
harus dibayar dengan memilih opsi beli dengan exercise price tertinggi. Tentunya ada
kompensasi berupa jumlah maksimum yang harus dibayar atas utang akan lebih tinggi.
Dengan cara yang sama, perusahaan yang melakukan lindung nilai piutang dapat
mengurangi premi yang harus dibayar dengan memilih opsi jual dengan exercise price
lebih rendah. Perusahaan umumnya membandingkaan opsi yang tersedia untuk
menentukan opsi mana yang paling layak. Lalu, opsi ini dibandingkn dengan teknik
lindung nilai lainnya untuk menentukan metode mana yang layak digunakan (jika
memilihlindung nilai). Saat MNC membeli opsi beli sebagai lindung nilai utang, MNC
dapat membiayai pembelian tersebut dengan menjual opsi jual.

7.6. Kebijakan Lindung Nilai MNC


Secara umum, kebijakan lindung nilai berbeda tergantung dari tingkat penghindaran
risiko tiap manajemen. Suatu MNC dapat memilih melakukan lindung nilai sebagian besar
eksposurnya, tidak melakukan lindung nilai, atau melakukan lindung nilai secara efektif.
a. Lindung Nilai Sebagian Besar Eksposur
Beberapa MNC melakukan lindung nilai sebagian besar eksposur mereka sehingga
nilai perusahaannya tidak terlalu terpengaruh oleh kurs. MNC yang melakukan lindung
nilai sebagian besar eksposurnya tidak selalu mengharapkan lindung nilai akan
menguntungkan. Bahkan, MNC tersebut dapat melakukan beberapa lindung nilai dengan
hasil yang sedikit lebih kecil dibandingkan tanpa lindung nilai, hanya untuk menghindari
kemungkinan pergerakan kurs besar yang tidak menguntungkan. MNC tersebut ingin
mengetahui berapakah arus kas masuk atau keluar dalam mata uang asal karena hal ini
akan memperbaiki perencanaan perusahaan. Lindung nilai memungkinkan perusahaan
mengetahui arus kas masa depan (dalam satuan mata uang asal) yang akan diperoleh dari
transaksi asing yang telah dinegosiasi.
b. Tidak Melakukan Lindung Nilai
MNC yang telah sangat terdiversifikasi antarnegara mungkin tidak perlu
melakukan lindung nilai eksposurnya. Strategi ini mungkin dipengaruhi pandangan
bahwa adanya satu set eksposur yang telah terdiversifikasi akan membatasi dampak kurs
actual terhadap MNC selama periode tertentu.
c. Lindung Nilai Selektif

Dewi Cahyani Pangestuti


Manajemen Keuangan Internasional
10
Beberapa MNC, seperti Black & Decker, Eastmen Kodak, dan Merck memilih
melakukan lindung nilai hanya jika mereka memperkirakan kurs akan bergerak kearah
yang memungkinkan untuk melakukan lindung nilai. Zenith melakukan lindung nilai
komponen yang berasal dari Jepang hanya jika perusahaan memperkirakan yen akan
terapresiasi. Selain itu, MNC ini mungkin melakukan lindung nilai piutang jika
diperkirakan terjadi depresiasi pada satuan mata uang piutang tersebut.
Lindung nilai selektif memberikan implikasi bahwa MNC lebih suka melakukan
pengendalian terhadap eksposurnya dan mengambil keputusan berdasarkan kondisi yang
dapat mempengaruhi nilai mata uang masa depan.

7.7. Keterbatasan Lindung Nilai


Meskipun lindung nilai atas eksposur transaksi akan efektif, terdapat beberapa
keterbatasan yaitu:
a. Keterbatasan Melakukan Lindung Nilai pada Jumlah yang Tidak Pasti
Beberapa transaksi internasional melibatkan produk yang dipesan dalam jumlah
yang tidak pasti dan karenanya jumlah transaksi dalam mata uang yang tidak pasti.
Akibatnya, MNC mungkin menggunakan lindung nilai sejumlah unit yang lebih besar
dari yang sesungguhnya diperlukan, yag menciptakan bentuk eksposur baru.
Contoh:
Gator Corp. akan menerima £300.000 dalam 180 hari mendatang. Lalu asumsikan
bahwa piutang tersebut ternyata jumlahnya lebih kecil. Jika Gator menggunakan lindung
nilai pasar uang atas £300.000 tersebut dan jumlah actual piutang hanya £200.000, maka
Gator harus menutup selisihnya dengan membeli £100.000 pada pasar spot untuk
memperoleh sejumlah £300.000 yang diperlukan untuk melunasi pinjaman. Jika pound
sterling terapresiasi setelah periode 180 hari, Gator akan memerlukan sejumlah besar
dollar untuk memperoleh £100.000.
Contoh ini memperlihatkan bagaimana lindung nilai yang terlalu besar
(overhedging) atau lindung nilai dalam jumlah mata uang yang lebih besar dibandingkan
jumlah transaksi actual, dapat memberikan dampak negatif pada perusahaan. Solusi
untuk menghindari overhedging adalah untuk melakukan lindung nilai sejumlah
minimum dari transaksi masa depan. Jika piutang masa depan paling rendah dapat
mencapai £200.000, Gator dapat melakukan lindung nilai atas jumlah tersebut. Namun
pada kondisi ini, perusahaan mungkin tidak melakukan lindung nilai posisinya secara

Dewi Cahyani Pangestuti


Manajemen Keuangan Internasional
11
sempurna. Jika transaksi actual ternyata menjadi sejumlah £300.000 seperti diperkirakan,
Gator hanya sebagian terlindungi dan harus menjual kelebihan pound sterling sebesar
£100.000 di pasar spot.
Sebagai alternative, Gator dapat mempertimbangkan lindung nilai tingkat piutang
minimum dipasar uang dan lindung nilai jumlah tersisa yang mungkin terjadi dengan
menggunakan lindung nilai opsi jual. Dengan cara ini, Gator akan terlindungi jika piutang
melebihi jumlah minimum. Gator dapat membiarkan opsi jual kedaluwarsa jika piutang
tidak melebihi jumlah minimum, atau menukar pound sterling yang diterima di pasar spot
jika hasilnya lebih baik.
Berdasarkan contoh ini, jelas bahwa sebagian besar MNC tidak dapat melakukan
lindung nilai sempurna atas transaksi mereka. Meskipun begitu, dengan lindung nilai
sebagian transaksi yang memengaruhi, MNC dapat mengurangi sensitivitas arus kas
mereka terhadap perubahan kas.
b. Keterbatasan Lindung Nilai Jangka Pendek Berulang
Lindung nilai transaksi berulang yang diperkirakan akan terjadi di masa depan
secara terus menerus memiliki efektivitas terbatas pada jangka panjang.
Contoh:
Winthrop Co. merupakan importer AS yang khusus mengimpor pemutar CD dalam
satu pengiriman besar per tahun dan kemudin menjualnya di took ritel sepanjang tahun
tersebut. Asumsikan bahwa kurs yen Jepang hari ini adalah $0,005 dan pemutar CD
tersebut seharga ¥60.000 atau $300. Kurs forward yen umumnya memperlihatkaan premi
2 persen. Saat kurs berubah, kurs forward sering kali berubah dalam jumlah yang sama.
Karenanya, jika kurs spot meningkat 10 persen sepanjang tahun, kurs forward juga
meningkat dalam jumlah yang sama, dan importir akan membayar 10 persen lebih tinggi
untuk pengirimantahun depan (jika diasumsikan tidak ada perubahan harga yen dari
eksportir Jepang). Menggunakan kontrak forward berjangka satu tahun selama siklus
penguatan yen lebih menguntungkan dibandingkan tidak melakukan lindung nilai pada
kasus ini, tetatpi tetap menghasilkan kenaikan harga yang harus dibayar importir tiap
tahun. Hal ini memberikan ilustrasi bahwa penggunaan teknik lindung nilai jangka
pendek tidak sepenuhya mengisolasi suatu perusahaan dari eksposur kurs, meskipun jika
lindung nilai dillakukan berulang kali sepanjang waktu.
Jika teknik lindung nilai dapat diterapkan untuk periode jangka panjang, teknik ini
dapat mengisolasi perusahaan dari risiko kurs yang lebih efektif dalam jangka panjang.

Dewi Cahyani Pangestuti


Manajemen Keuangan Internasional
12
Atau dengan kata lain, pada waktu 0 Winthrop Co. dapat menciptakan lindung nilai atas
pengiriman akhir tahun selama beberapa tahun. Kurs forward untuk tiap lindung nilai
akan berdasarkan kurs spot hari ini.
Strategi lindung nilai ini memiliki keterbatasan, terkait dengan ketidakpastian
jumlah dalam yen yang perlu lindung nilai lebih lanjut pada masa depan karena jumlah
pengiriman akan tergantung kondisi ekonomi atau factor lain saat itu. Jika terjadi resesi,
Winthrop Co. mungkin mengurangi jumlah pesanan pemutar CD, tetapi jumlah yen yang
akan diterima dari importir tergantung dari jumlah forward yang dibuatnya. Jika
produsen pemutar CD bangkrut atau kehabisan barang, Winthrop Co. tetap wajib
membeli yen, meskipun tidak ada pengiriman yang datang.
c. Lindung Nilai Eksposur Transaksi Jangka Panjang
Beberapa MNC memiliki arus kas mata uang dalam jumlah yang pasti selama beberapa
tahun dan beruaha untuk menggunakan lindung nilai jangka panjang. Misalnya, Walt
Disney Co. melakukan lindung nilai arus kas dalam yen Jepang yang akan dikirim ke
Amerika Serikat (dari taman bermain di Jepang) untuk 20 tahun mendatang. Eastmen
Kodak Co. dan General Electric Co. menggabungkan manajemen kurs dalam
perencanaan perusahaa jangka panjang. Karenanya, diperlukan teknik lindung nilai
eksposur kurs jangka panjang.
Perusahaan yang dapat dengan tepat mengestimsi utang atau piutang dalam mata
uang asing yang akan terjadi selama beberapa tahun mendatang umumnya menggunakan
tiga teknik untuk lindung nilai eksposur transaksi jangka panjang tersebut.
1). Kontrak forward jangka panjang
Hingga saat ini, kontak forward jangka panjang jarang digunakan. Namun
saat ini, forward jangka panjang cukup terkenal. Sejumlah bank internasional
secara rutin mengumumkan kurs forward pound sterling Inggris, dolar Kanada, yen
Jepang, dan franc Swiss untuk jangka waktu hingga lima tahun. Forward jangka
panjang terutama menarik bagi perusahaan yang telah memiliki kontrak ekspor
atau impor dalam harga tetap selama periode waktu panjang dan ingin melindungi
nilai arus kas dari fluktuasi kurs. Forward jangka panjang dpat disesuaikan dengan
kebutuhan khusus perusahaan. Untuk mata uang utama, dapat digunakan jangka
waktu 10 tahun atau lebih. Karena bank mengandalkan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka panjang sesuai kontrak forward, maka bank hanya
memilih konsumen yang dapat dipercaya.

Dewi Cahyani Pangestuti


Manajemen Keuangan Internasional
13
2). Swap mata uang
Swap mata uang (currency swap) merupakan teknik lain untuk lindung nilai
jangka panjang atas eksposur transaksi jangka panjang terhadap fluktuasi kurs.
Swap dapat memiliki berbgai bentuk. Salah satu bentuk swap mata uang
melibatkan dua perusahaan yang memiliki kebutuhan jangka panjang berbeda.
Untuk menciptakan swap mata uang, perusahaan mengandalkan perantara
keuangan yang dapat memenuhi kebutuhannya. Bank-bank besar dan perusahaan
investasi menggunakan pialang yang bertindak sebagai perantara swap. Perusahaan
yang ingin mengeliminasi eksposur transaksi atas mata uang tertentu pada suatu
waktu tertentu di masa depan akan mrngubungi pialang, yang kemudian akan
menemukan suatu perusahaan yang memerlukan mata uang yang ingin ditukar oleh
perusahaan lain (dan sebaliknya) dan memasangkan kedua perusahaan tersebut.
Pialang menerima honor atas jaa tersebut.
Kewajiban swap mata uang mungkin enjadi tidak menguntungkan bagi salah satu
pihak, seiring berjalannya waktu. Perjanjian swap dapat mensyaratkan pembayaran
berkala dari satu pihak pada pihak lain untuk menanggung perubahan kurs, yaitu
mengurangi kemungkinan bahw salah satu pihak tidak akan memenuhi
kewajibannya pad saat pertukaran mata uang harus dilakukan.
3). Pinjaman paralel
Pinjaman parallel melibatkan pertukaran mata uang antara dua pihak, dengan
perjanjian untuk menukar kembali mata uang tersebut dengan kurs tertentu, pada
suatu tanggal tertentu dimasa depan. Pinjaman parallel mencerminkan dua swap
mata uang, satu kali swap saat penanda tanganan kontrak pinjaman dan swap
lainnya pada tanggal tertentu dimasa depan. Pinjaman parallel dianggap akuntan
sebagai pinjaman, dan karenanya harus disajikan pada laporan keuangan.

7.8. Kesimpulan
Eksposur berhubungan dengan nilai mata uang domestik riil, yang terdapat pada aset dan
kewajiban, atau pada pendapatan operasi perusahaan sehingga nilai asset dan kewajiban
ditentukan pada suatu saat tertentu, dan nilai pendapatan operasi dihitung selama periode waktu
tertentu. Perubahan kurs yang lebih besar atau lebih kecil dari yang diharapkan yang akan
menimbulkan keuntungan atau kerugian atas aset, kewajiban, atau pendapatan operasi.

Dewi Cahyani Pangestuti


Manajemen Keuangan Internasional
14
Eksposur transaksi terjadi saat perkiraan transaksi kas masa depan suatu perusahaan
dipengaruhi oleh fluktuasi kurs. Transaction exposure merupakan risiko yang dihadapi oleh
perusahaan ketika melakukan transaksi dengan pihak lain, baik itu supplier, pelanggan, ataupun
pihak lainnya dengan menggunakan mata uang asing. Sehingga, perusahaan yang terlibat
transaksi ini terekspos terhadap risiko perubahan nilai valas di masa depan. Perusahaan yang
melakukan jual beli dengan denominasi mata uang asing menghadapi transaction exposure ini.
Jika terjadi eksposur transaksi, perusahaan menghadapi tiga pekerjaan utama. Pertama,
perusahaan harus mengidentifikasi tingkat eksposur transaksinya. Kedua, perusahaan harus
menentukan apakah akan melakukan lindung nilai eksposur tersebut. Ketiga, jika perusahaan
memutuskan untuk melakukan lindung nilai sebagian atau seluruh eksposurnya, maka
perusahaan harus memilih berbagai teknik lindung nilai yang tersedia. Masing-masing
pekerjaan tersebut akan dibahas bergantian.

7.9. Evaluasi
a. Jelaskan bagaimana sebuah kontrak AS dapat meng-hedge hutang netto dalam yen
Jepang dengan sebuah kontrak futures?.
b. Jika hedging diperkirakan akan lebih merugikan daripada strategi tanpa hedging
mengapa sebuah perusahaan mau melakukan hedging?
c. Mengapa sebuah perusahaan multinasional yang ingin menghedge hutang atau piutang
netto memakai opsi valuta, bukan kontrak forward? Apa kelemahan dari hedging
memkai opsi valuta dibandingkan hedging memakai kontrak forward?
d. Berkaitan dengan pemakaian opsi valuta untuk meng-hegde hutang dan piutang, kapan
pu option harus dibeli dan kapan call option yang harus dibeli?
e. Jelaskan bagaimana cross–hedging dapat digunakan oleh ebuah perusahaan untuk
mengurangi eksposur transaksi?

Dewi Cahyani Pangestuti


Manajemen Keuangan Internasional
15

Anda mungkin juga menyukai