Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
wb, Halo teman teman saya siti anisa utami putri fadli nim 1230020033, dari
prodi S1 Kebidanan.
Disini saya akan menjelaskan tentang biomekanika. Ada beberapa topik yang akan saya bahas.
Pertama saya akan menjelaskan secara singkat tentang perhitungan denyut jantung dan menentukan
tingkat intensitas aktivitas fisik berdasarkan persentase denyut jantung dengan metode karnoven,
kedua menguraikan perhitungan denyut jantung untuk menentukan denyut jantung istirahat dan
denyut jantung maksimum. Kemudian mendapatkan nilai zona denyut jantung karnoven, selanjutnya
yang terakhir menjelaskan hubungan antara denyut jantung, aktivitas dan metabolisme. Yukk disimak
baik baik
Maximum heart rate (HR Max) adalah denyut jantung yang dapat dicapai pada saat berolahraga dan
tergantung umur. Formula yang paling sering digunakan adalah formula Fox and Haskell, untuk
memperkirakan maximum heart rate seseorang digunakan formula yang berdasarkan pada umur.
Maximum heart rate dapat diperkirakan dengan menggunakan beberapa formula
Formula yang paling sering digunakan adalah :
HR max = 220 - umur (laki-laki)
HR max = 226 - umur (wanita)
HR max = 220 - setengah umur (pada obesitas)
Formula lain yang dapat digunakan antara lain :
HR max = 206,3 – (0,711 x umur) umur) oleh Londeree dan Moeschberger
HR max = 217 – (0,85 x umur) oleh Miller et. Al
HR max = 208 – (0,7 x umur ) disebut metode Tanaka
Target Heart Rate (THR) adalah denyut jantung yang dicapai selama melakukan latihan, dimana
jantung dan paru mendapatkan maanfaat maksimal dari latihan tersebut.
Metode Karnoven
THR = {(HR max – HR rest) x % intensitas} + HR rest
(intesitas pada metode ini adalah 50% dan 80%)
Metode Zoladz
THR = HR max – adjuster ± 5 denyut/menit
Zone 1 adjuster = 50 denyut/menit
Zone 2 adjuster = 40 denyut/menit
Zone 3 adjuster = 30 denyut/menit
Zone 4 adjuster = 20 denyut/menit
Zone 5 adjuster = 10 denyut/menit
Heart Rate Reserve (HRR) adalah perbedaan antara maximum heart rate dandenyut nadi istirahat.
Denyut nadi istirahat akan semakin rendah dan heart ratereserve akan semakin tinggi menunjukkan
tingkat kebugaran kardiovaskuler yang baik. Persentase HRR setara dengan persentase VO2 reserve
HRR = HR max – HR rest
Recovery Heart Rate adalah pengukuran denyut jantung yang dilakukansetelah melakukan latihan.
Hal ini mengacu pada kemampuan jantung untuk kembalisendiri denyut normal setelah meningkat
selama latihan. Penurunan denyut jantung yang kurang dari 12 kali/menit berhubungan dengan resiko
kematian
Formula karvonen adalah formula matematika yang membantu menentukan zona pelatihan detak
jantung. Formula karvonen terdiri dari beberapa proses yaitu heart rate reserve, target heart rate, heart
rate zones.
1. Heart Rate Reserve (HRR) adalah perbedaan antara maximum heart rate dan denyut nadi istirahat.
Denyut nadi istirahat akan semakin rendah dan heart rate reserve akan semakin tinggi menunjukkan
tingkat kebugaran kardiovaskuler yang baik. Heart rate reserve di dapatkan dari denyut jantung
maksimal dikurangi denyut jantung istirahat. Denyut jantung maksimal sendiri didapatkan dari 220
dikurangi usia, sedangan denyut jantung istirahat bisa didapatkan dengan menghitung denyut nadi
selama 1 menit
2. Target heart rate di dapatkan dari heart rate reserve dikali intensitas ditambah denyut jantung
istirahat. Sedangkan intensitas itu sendiri dimulai dari 50%-100%
3. Heart rate zones, zona ini terbagi menjadi lima yaitu:
zona 1 : didapatkan 50%-60% intensitas yang kita dapatkan setelah kita menghitung target denyut
jantung
zona 2 : didapatkan 60%-70% intensitas yang kita dapatkan setelah kita menghitung target denyut
jantung
zona 3 : didapatkan 70%-80% intensitas yang kita dapatkan setelah kita menghitung target denyut
jantung
zona 4 : didapatkan 80%-90% intensitas yang kita dapatkan setelah kita menghitung target denyut
jantung
zona 5 : didapatkan 90%-100% intensitas yang kita dapatkan setelah kita menghitung target denyut
jantung
Jadi selanjutnya saya akan memberikan contoh menghitung menggunakan formula karvonen
HR Reserve = Max HR – Resting HR
Max HR = 220 – Usia
Resting HR = Denyut nadi/menit
Target HR = HR Reserve x intensitas % + resting HR
1. Resting HR = 77x/menit
Usia = 19 Tahun
Max HR = 220-19
= 201
HR Reserve = 201-77
= 124
2. HR Reserve = 124
Resting HR = 77x/menit
Target HR = 124 x 50% + 77 = 139
124 x 60% + 77 = 151,4
124 x 70% + 77 = 163,8
124 x 80% + 77 = 176,2
124 x 90% + 77 = 188,6
124 x 100% + 77 = 201
3. Zona Heart Rate
Zona 1 : 139- 151,4
Zona 2 : 151,4 – 163,8
Zona 3 : 163,8- 176,2
Zona 4 : 176,2- 188,6
Zona 5 : 188,6- 201
yang terakhir menjelaskan hubungan antara denyut jantung, aktivitas dan metabolisme.
Pengukuran denyut jantung selama aktivitas merupakan metode untuk menilai cardiac strain.
Telemetri dengan rangsangan Electro Cardio Graph (ECG) adalah alat yang biasa digunakan untuk
menghitung denyut jantung. Pengukuran denyut jantung atau denyut nadi dapat dilakukan secara
manual melalui lokasi tubuh yang dilewati oleh arteri radialis, memakai stopwatch dalam
penghitungan waktunya dengan menggunakan waktu selama 10, 15, 30 atau pun 60 detik.
Kerja jantung dapat dilihat dari denyut nadi yang merupakan rambatan dari denyut jantung, denyut
tersebut dihitung tiap 9 menitnya dengan hitungan repetisi (kali/menit) atau dengan denyut nadi
maksimal dikurangi umur. Denyut nadi normal dalam keadaan istirahat sama dengan denyut jantung
yaitu sekitar 70 sampai 80 denyut per menit. Berat ringannya beban kerja dapat dinilai dengan
menghitung nadi kerja, konsumsi oksigen, kapasitas ventilasi paru dan suhu tubuh. Aktivitas tubuh
yang tinggi akan menyebabkan metabolisme tubuh semakin meningkat sehingga kebutuhan oksigen
semakin besar dan frekuensi denyut nadi juga akan meningkat. Peningkatan aliran darah untuk
mensuplai zat makanan dan oksigen ke jaringan otot akan terjadi jika aktivitas tubuh semakin tinggi
sehingga jantung berkontraksi lebih cepat dan kuat yang akhirnya akan meningkatkan denyut nadi.
Denyut nadi saat berolahraga atau saat melakukan aktivitas fisik hingga mencapai kelelahan disebut
dengan denyut nadi maksimal (maximum heart rate/ HR Max). HR max merupakan batas kemampuan
seseorang saat melakukan aktivitas fisik, di mana bila seseorang melakukan suatu aktivitas yang dapat
memacu denyut jantung dan apabila setelah diukur, angka denyut nadi telah melebihi HR max maka
sebaiknya segera istirahat karena jika diteruskan dapat menimbulkan kram jantung. Pengukuran
maximum heart rate yang paling akurat adalah dengan cardiac stress test. Subjek melakukan olahraga
sambil dimonitor dengan ECG.
Ketika kita bernafas, maka akan terjadi pertukaran O2 dan CO2. O2 yang terikat dalam darah akan
diedarkan ke seluruh tubuh. Di dalam jaringan tubuh akan terjadi pembongkaran (metabolisme) untuk
menghasilkan energi dalam bentuk ATP yang digunakan manusia untuk beraktivitas.
jika kita melakukan aktivitas yang berat seperti berolahraga, otomatis tubuh juga memerlukan banyak
energi. Hal tersebut menyebabkan respirasi kita meningkat dan denyut jantung kita juga akan semakin
cepat yang mana merupakan respon tubuh untuk mencapai suplai O2 dalam tubuh.