Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

DASAR, ASAS-ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING

Dosen Pengampu

Imron Rosady, M.Pd.I

Disusun Oleh :

Jumroatul Karimah (204101010051)

Rizka Amalia Agustin (204101010061)

Musholliyatin (204101010085)

Rifqi Thoriq Ubaydillah (205101010002)

Nur Yulviatul (205101010002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ

JEMBER

2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kepada penyusun kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya penyusun tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat.

Tidak lupa, penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga pe nyusun mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Bimbingan dan Konseling
dengan judul “Dasar, Asas-Asas Dan Prinsip-Prinsip Bimbingan Dan Konseling”.

Dan penyusun ucapkan terima kasih kepada Bapak Imron Rosady, M.Pd.I selaku dosen
pengampu mata kuliah Bimbingan dan Konseling karena telah memberikan penyusun
kesempatan menyusun makalah sebagai tambahan pengetahuan dan pembelajaran

Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penyusun mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini,
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu
dalam proses penyusunan makalah ini. Demikian, semoga makalah kami , sekian dan terima
kasih.

Jember, 01 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Cover ......................................................................................................... i

Kata Pengantar .......................................................................................... ii

Daftar Isi ................................................................................................. iii

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan .............................................................................................. 1

BAB II Pembahasan

2.1 Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling ................................................ 2


2.2 Asas-asas Bimbingan dan Konseling ................................................... 3
2.3 Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling ........................................... 6

BAB III Penutup

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 7

3.2 Saran................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Bimbingan Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan


melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor)
kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan
berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau
kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai
perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang
lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.
Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai tugas-
tugas perkembangan secara optimal sebagai makhluk tuhan, sosial, dan pribadi. Lebih
lanjut tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu dalam mencapai :
1. Kebahagian hidup pribadi sebagai makhluk tuhan,
2. Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat,hidup bersama dengan
individu- individu lain,
3. Harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya. (Wardati
dan Jauhar 2011:28)

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai dasar hukum, asas-asas serta
prinsip-prinsip yang ada pada bimbingan konseling agar kita dapat mengetahui
urgensi bimbingan konseling pada pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan dasar-dasar bimbingan dan konseling ?


b. Apa saja asas-asas bimbingan dan konseling ?
c. Apa saja prinsip-prinsip bimbingan dan konseling ?

1.3 Tujuan Masalah

a. Untuk mengetahui dasar-dasar bimbingan dan konseling.


b. Untuk mengetahui asas-asas bimbingan dan konseling.
c. Untuk mengetahui prinsip-prinsip bimbingan dan konseling.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling

A. Pengertian Bimbingan
Istilah Bimbingan berasal dari kata Guidance, yang artinya
menunjukkan, memimpin, menuntun, mengatur, mengarahkan, memberi
nasehat. Bimbingan adalah proses membantu orang perorang untuk
memehami diri sendiri dan lingkungan hidupnya.
Bimbingan mempunyai Unsur-unsur sebagai berikut :
a) Proses : mengindikasikan adanya perubahan secara berangsur angsur
dalam kurun waktu tertentu.
b) Membantu : Memberikan pertolongan dalam menghadapi dan mengatasi
tantangan atau kesulitan yang dialami seseorang dalam hidupnya.
c) Orang-perorang : menunjuk pada individu yang diberi bantuan.
d) Maemahami diri : mengenal diri secara mendalam, mencakup pemahaman
terhadap kekuatan dan keterbatasan diri dan potensi dalam dirinya
sehingga dapat membuat tujuan-tujuan dalam hidupnya.
e) Lingkungan Hidup : Meliputi segala sesuatu yang menjadi ruang lingkup
kehidupan seseorang.
B. Pengertian Konseling
Istialh konseling adalah terjemahan dari kata Counseling yang
mempunyai arti nasehat, anjuran, pembicaraan. Konseling adalah proses
pemberian bantuan oleh konselor kepada konseli dalam memecahkan masalah
hidupnya melalui wawancara dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan
individu dalam mencapai kesejahteraan hidupnya.
Unsur-Unsur Konseling :
a) Proses Konseling
b) Konselor
c) Konseli/Klien
d) Terdapat Masalah
e) Melalui Wawancara
f) Pemecahan Masalah.

2
2.2 Asas-asas Bimbingan dan Konseling
A. Pengertian Asas
Asas berarti dasar (sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat).
Dasar cita-cita, dan hukum dasar. Asas-asas bimbingan dan konseling merupakan
ketentuan-ketentuan yang harus diterapkan dalam penyelenggaraan pelayanan
bimbingan dan konseling.
B. Asas-asas
Asas-asas yang harus terpenuhi dalam pelayanan Bimbingan dan
Konseling adalah:
a) Asas Kerahasiaan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakannya
sejumlah data dan keterangan peserta didik (klien) yang menjadi sasaran
layanan yaitu data atau keterangannya yang tidak boleh dan tidak layak
diketahui orang lain. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh
memiliki dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga
kerahasiaannya benar-benar tejamin.
b) Asas Kesukarelaan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang mengkehendaki adanya
kesukarelaaan dan kerelaan peserta didik (klien) mengikuti/menjalani
layanan/kegiatan yang diperuntukan baginya. Dalam hal ini guru
pembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaan
seperti itu.
c) Asas Keterbukaan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta
didik (klien) yang menjadi sasaran layanan/kegiatan bersikap trerbuka dan
tidak berpura-pura, baik di dalam keterangan tentang dirinya sendiri maupun
berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan
dirinya. Dalam hal ini Guru Pembimbing berkewajiban mengembangkan
keterbukaan peserta didik (klien). Keterbukaan ini amat terkait pada
terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kesukarelaan pada diri peserta
didik yang menjadi sasaran/layanan kegiatan. Agar peserta didik dapat
terbuka, Guru Pembimbing terlabih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak
berpura-pura.
d) Asas kegiatan,
3
Yatiu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar peserta
didik (klien) yang menjadi sasaran berpatrisipasi secara aktif di dalam
penyelenggaraan layanan/kegiatan bimbingan. Dalam hal ini Guru
Pembimbing perlu mendorong peserta didik untuk aktif dalam setiap
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntukan baginya.
e) Asas kemandirian
Yaitu bimbingan dan konseling yang menunjuk pada tujuan umum
bimbingan dan konseling, yaitu : peserta didik (klien) sebagai sasaran
layanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi individu- individu
yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan
lingkungannya, mampu mengambil keputusan, mengarahkan serta
mewujudkan diri sendiri sebagaimana telah diutarakan terdahulu. Guru
Pembimbing hendaknya mampu mengarahkan segenap layanan bimbingan
dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian
peserta didik.
f) Asas Kekinian
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar obyek
sasaran layanan bimbingan dan konseling ialah permasalahan peserta didik
(klien) dalam kondisinya sekarang. Layanan yang berkenaan dengan ”masa
depan atau kondisi masa lampaupun” dilihat dampak dan atau kaitannya
dengan kondisi yang ada dan apa yang dapat diperbuat sekarang.
g) Asas Kedinamisan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi
layanan terhadap sasaran layanan (klien) yang sama kehendaknya selalu
bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan
sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu.
h) Asas Keterpaduan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai
layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh
Guru Pembimbing maupun pihak lain, saling menunjang, harmonis dan
terpadukan. Untuk ini kerjasama antara Guru Pembimbing dan pihak-pihak
yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling
perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap layanan/kegiatan bimbingan
dan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
4
i) Asas Kenormatifan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar segenap
layanan dan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak boleh
bertentangan dengan nilai- nilai dan norma- norma yang ada, yaitu norma-
norma agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan dan
kebiasaan yang berlaku. Bukanlah layanan atau kegiatan bimbingan dan
konseling yang dapat dipertanggungjawabkan apabila isi dan dan
pelaksanaannya tidak berdasarkan norma-norma yang dimaksudkan itu.
Lebih jauh, layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling justru harus
dapat meningkatkan kemampuan peserta didik (klien) memahami,
menghayati dan mengamalkan norma-norma tersebut.
j) Asas Keahlian
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar layanan
dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah-
kaidah professional. Dalam hal ini, para pelaksana layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling hendklah tenaga yang benar-benar ahli dalam
bidang bimbingan dan konseling. Keprofesionalan Guru Pembimbing harus
terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis-jenis layanan dan kegiatan
bimbingan dan konseling maupun dalam penegakan kode etik bimbingan
dan konseling.
k) Asas Alih Tangan
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak-
pihak yang tidak mampu menyelenggarakan layanan bimbingan dan
konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik
(klien) mengalihtangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli.
Guru Pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru-
guru lain, atau ahli lain dan demikian pula Guru Pembimbing dapat
mengalihtangankan kasus kepada Guru Mata Pelajaran/Praktik dan ahli-ahli
lain.
l) Asas Tut Wuri Handayani
Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan
bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana
yang mengayomi (memberikan rasa aman), mengembangkan keteladanan,

5
memberikan rangsangan dan dorongan serta kesempatan yang seluas-
luasnya kepada peserta didik (klien) untuk maju.
2.3 Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling

Sekolah merupakan lembaga yang wajah dan sosoknya sangat jelas. Di


sekolah pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan dapat tumbuh dan
berkembang dengan amat baik mengingat sekolah merupakan lahan yang secara
potensial sangat subur, sekolah memiliki kondisi dasar yang justru menuntut
adanya pelayanan ini pada kadar yang tinggi. Pelayanan BK secara resmi memang
ada disekolah, tetapi keberadaannya belum seperti dikehendaki. Dalam kaitan ini
Belkin (dalam Prayitno 1994) menegaskan enam prinsip untuk menumbuh
kembangkan pelayanan BK disekolah.

a. Konselor harus memulai kariernya sejak awal dengan program kerja


yang jelas dan memiliki kesiapan yang tinggi untuk melaksanakan
program tersebut. Konselor juga memberikan kesempatan kepada
seluruh personal sekolah dan siswa untuk mengetahui programprogram
yang hendak dijalankan itu.
b. Konselor harus selalu mempertahankan sikap profesional tanpa
mengganggu keharmonisan hubungan antara konselor dengan personal
sekolah lainnya dan siswa. Dalam hal ini, konelor harus menonjolkan
keprofesionalannya, tetapi tetap 6 menghindari sikap elitis atau
kesombongan atau keangkuhan profesional.
c. Konselor bertanggung jawab untuk memahami peranannya sebagai
konselor profesional dan menerjemahkan peranannya itu ke dala m
kegiatan nyata. Konselor harus juga mampu dengan sebaik-baiknya
menjelaskan kepada orang-orang dengan siapa akan bekerja sama
tentang tujuan yang hendak dicapai oleh konselor serta tanggung jawab
yang terpikul di pundak konselor
d. Konselor bertanggung jawab kepada semua siswa, baik siswa siswa
yang gagal, yang menimbulkan gangguan, yang berkemungkinan putus
sekolah, yang mengalami permasalahan emosional, yang mengalami
kesulitan belajar, maupun siswa siswa yang memiliki bakat istimewa,
yang berpotensi rata-rata, yang pemalu dan menarik diri dari khalayak

6
ramai, serta yang bersikap menarik perhatian atau mengambil muka
guru, konselor dan personal sekolah lainnya.
e. Konselor harus memahami dan mengembangkan kompetensi untuk
membantu siswa-siswa yang mengalami masalah dengan kadar yang
cukup parah dan siswa-siswa yang menderita gangguan emosional,
khususnya melalui penerapan programprogram kelompok, kegiatan
pengajaran di sekolah dan kegiatan di luar sekolah, serta bentuk-bentuk
kegiatan lainnya. Konselor harus mampu bekerja sama secara efektif
dengan kepala sekolah, memberikan perhatian dan peka terhadap
kebutuhan, harapan, dan kecemasankecemasannya. Konselor memiliki
2. 7 kesempatan yang baik untuk menegakkan citra bimbingan dan
konseling profesional apabila memiliki hubungan yang saling
menghargai dan saling memperhatikan dengan kepala sekolah.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bimbingan adalah proses membantu orang perorang untuk memehami diri
sendiri dan lingkungan hidupnya. Konseling adalah proses pemberian bantuan oleh
konselor kepada konseli dalam memecahkan masalah hidupnya melalui wawancara
dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu dalam mencapai kesejahteraan
hidupnya.
Asas-asas dalam bimbingan konseling di bagi menjadi 12 asas, yaitu : Asas
Kerahasiaan, Asas Kesukarelaan, Asas Keterbukaan, Asas Kekinian, Asas
Kemandirian, Asas Kegiattan, Asas Kedinamisan, Asas Keterpaduan, Asas
Kenormatifan, Asas Keahlian, Asas Alih Tangan, Asas Tutwuri Handayani.
Bimbingan Konseling memiliki bebrapa prinsip salah satunya yaitu dalam
Pelaksanaan program bimbingan dan konseling hendaknya dievaluasi untuk
mengetahui hasil dan pelaksanaan pogram.
3.2 Saran
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik, dan tentunya masih jauh dari harapan. Oleh
karena itu, masih perlu kritik dan saran yang membangun serta bimbingan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis.

8
DAFTAR PUSTAKA

Hallen, 2002. Bimbingan dan Konseling. Liputan Press : Jakarta

Prayitno dan Erman Amfi. 1995. Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Reneka Cipta: Jakarta

Sukardi, Ketut, Dewa. 2000. Pengantar Pelaksana Program Bimbingan dan Konseling.
Rineka Cipta: Jakarta

Tidjan, dkk. 2000. Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengan. UNY Press: Yogyakarta

Yusuf, Syamsu, dkk. 2009. Landasan Bimbingan dan Konseling. Remaja Rosdakarya:
Bandung.

https://eko13.wordpress.com/2012/09/17/dasar-dasar-bimbingan-dan-konseling/

Anda mungkin juga menyukai