Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MENJELASKAN KONSEP DASAR MEDIA


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media pembelajaran
Dosen pembimbing:
Luluk Sulthoniyah M.pd

Disusun Oleh :
Jumroatul Karimah (204101010051)
Nur Yulviatul (205101010005)
Silvia Putri (205101010007)
Adinul Islam Khoirul A (205101010008)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur atas Rahmat Allah SWT. Yang telah memberikan kesehatan bagi kami semua serta
sholawat tercurahkan kepda junjungan kita nabi besar Saw. Dengan adanya makalah ini "Media
Pembelajaran PAI" saya dan teman saya bisa menyelesaikan tugas "Konsep dasar media"
dengan sebaik mungkin. Semoga makalah ini bisa dijadikan referensi dan bermanfaat bagi
kalian semua dilingkungan UIN KHAS JEMBER.
Waalaikumsalam wr.wb

Jember, 6 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii

BAB I.......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1

1.2 Rumusan masalah ........................................................................................................ 2

1.3 Tujuan Makalah .......................................................................................................... 2

BAB II ........................................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 3

2.1 Proses Belajar Mengajar Sebagai Proses Komunikasi ................................................. 3

2.2 Pengertian Media dan Media Pembelajaran ................................................................ 5

2.3 Media Dalam Pembelajaran ......................................................................................... 6

BAB III ................................................................................................................................................ 9

PENUTUP ........................................................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................................... 9

3.2 Saran .................................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Komunikasi ada dimana-mana dan menyentuh segala aspek kehidupan. Di


rumah, di kampus, di sekolah, di pasar dan lainnya. Komunikasi dpat menentukan
kualitas hidup kita.
Dengan komunikasi kita membentuk saling pengertian, kasih sayang,
menyebarkan pengetahuan, dan melestarikan kebudayaa/peradaban. Tetapi dengan
komunikasi pula kita membangun permusuhan, kebencian, perusakan peradaban, dll.
Oleh karena itu, perlunya belajar berkomunikasi yang baik, mendidik dan bermutu agar
kita lebih mudah berkomunikasi sosial dengan oranglain.
Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang komunikasi yang mendidik yang
merupakan salah satu aspek penting untuk kita. Komunikasi mendidik merupakan
bagian dari komunikasi sosial. Komuniksi sosial berhungan erat dengan lingkungan
yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pentingnya kita
mempelajari komunikasi yang mendidik ini.
Proses pembelajaran di jaman berkembangnya teknologi informasi dan
komunikasi seperti saat ini memungkinkan ketidakhadiran guru dalam kelas. Proses
pembelajaran tidak lagi bergantung pada guru sebagai sumber belajar, dan dapat
berlangsung kapan dan di mana saja. Proses pembelajaran tidak lagi berbentuk proses
komunikasi verbal antara guru dan siswa. Saat ini siswa dapat belajar apa saja sesuai
dengan minat dan gaya belajar. Dengan demikian, dituntut adanya suatu perancangan
pembelajaran yang mampu memanfaatkan jenis media dan sumber belajar yang sesuai
demi berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Mengajar dapat dikatakan sebagai usaha yang dilakukan guru agar siswa
belajar, sementara belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui
pengalaman. Pengalaman tersebut dapat berupa pengalaman langsung dan pengalaman
tidak langsung. Pengalaman langsung adalah yang diperoleh melalui aktifitas sendiri
pada situasi sebenarnya. Melalui pengalaman langsung ini tentu saja dihasilkan proses
belajar yang bermanfaat, karena dengan mengalami secara langsung akan dihindari
kemungkinan terjadinya kesalahan persepsi. Akan tetapi dikarenakan adanya
keterbatasan, pada kenyataannya tidak semua bahan pelajaran dapat disajikan secara

1
langsung. Oleh sebab itu pemanfaatan media dan sumber belajar sangat berperan
penting dalam mengatasi keterbatasan tersebut.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa proses belajar mengajar sebagai proses komunikasi


2. Apa pengertian media dan pembelajaran
3. Apa media dalam pembelajaran
1.3 Tujuan Makalah

1. Menjelaskan proses belajar mengajar sebagai proses komunikasi


2. Menjelaskan pengertian media dan pembelajaran
3. Menjelaskan apa media dalam pembelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Proses Belajar Mengajar Sebagai Proses Komunikasi

Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang
secara harfiah berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar
sumber pesan dengan penerima pesan. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan
oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
Proses belajar mengajar (PBM) merupakan suatu bentuk komunikasi yaitu komunikasi
antara subyek didik dengan pendidik, antara mahasiswa dengan dosen, antara siswa
dengan guru”. Di dalam komunikasi tersebut terdapat pembentukan (transform) dan
pengalihan (transfer) pengetahuan, keterampilan ataupun sikap dan nilai dari
komunikator (pendidik, dosen, guru) kepada komunikan (subyek didik, mahasiswa,
siswa) sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

1. Unsur-unsur komunikasi menurut Harold Lasswell:

 Komunikator(Source,Sender)

 Pesan (Message)

 Media (Channel)

 Komunikan (Receiver)

 Efek (Effect, Influence)

2. Faktor yang mempengaruhi proses belajar mengajar :

 Faktor internal

Segala faktor yang bersumber dari dalam diri mahasiswa, contohnya


yaitu kemampuan mahasiswa, motivasi, perhatian, persepsi, pemrosesan
informasi mencakup (ingatan, lupa dan transfer)

 Faktor eksternal

Segala faktor yang bersumber dari luar diri mahasiswa, contohnya yaitu
kondisi belajar dan pemberian umpan balik.

3
3. Hakikat dan proses komunikasi :

 Komunikasi berasal dari kata latin “communicare” yang berarti berpartisipasi


atau memberitahukan.

 Komunikasi adalah proses merubah perilaku orang lain.

4. Komunikasi interpersonal dalam kegiatan proses belajar mengajar

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi antara dosen


dengan mahasiswa atau antara mahasiswa dengan mahasiswa. Keeefektifan
komunikasi tersebut tergantung dari kedua belah pihak, namun, karena dosen
yang memegang kendali maka tanggungjawab terjadinya komunikasi
interpersonal yang sehat dan efektif terletak di tangan dosen 1.

5. Komponen keterampilan berkomunikasi interpersonal

Kemampuan untuk mengungkapkan perasaan mahasiswa, kemampuan


ini berkaitan dengan penciptaan iklim yang positif dalam kegiatan belajar, yang
memungkinkan mahasiswa mau mengungkapkan perasaan atau masalah yang
dihadapinya tanpa merasa dipaksa. Kemampuan menjelaskan perasaan yang
diungkapkan mahasiswa. Bila mahasiswa sudah bebas mengungkapkan
perasaan/masalah yang dihadapinya, tugas dosen kini adalah membantu
mahasiswa untuk mengklarifikasi ungkapan perasaan tersebut.

6. Teknik komunikasi dalam proses belajar mengajar

Menurut Uchyana(1984), teknik komunikasi terdiri atas :

 Komunikasi informatif (informatif communication) Suatu pesan yang


disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang tentang hal-hal baru
yang diketahuinya.

 Komunikasi persuasif (persuasive communication) Proses mempengaruhi


sikap, pandangan atau perilaku seseorang dalam bentuk kegiatan membujuk,
mengajak, sehingga ia melakukan dengan kesadaran sendiri.

1
Arismunandar,Wiranto. (2003). Komunikasi dalam pendidikan departemen teknik, hal 28.

4
 Komunikasi instruktif/koersif (instructive/coersive communication)
Komunikasi yang mengandung ancaman, sangsi dan lain-lain yang bersifat
paksaan, sehingga orang-orang yang dijadikan sasaran melakukan sesuatu
secara terpaksa, karena takut akibatnya 2.

2.2 Pengertian Media dan Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti
„tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media adalah pengantar
pesan dari pengirim ke penerima pesan, dengan demikian media merupakan wahana
penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Berdasarkan Asosiasi Pendidikan
Nasional (National Education Association/NEA) memiliki pengertian yang berbeda.
Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta
peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar, dan dibaca.
Pembelajaran merupakan terjemahan dari kata “instruction” yang dalam bahasa Yunani
disebut instructus atau “intruere” yang berarti menyampaikan pikiran, dengan demikian
arti instruksional adalah menyampaikan pikiran atau ide yang telah diolah secara
bermakna melalui pembelajaran. Kata pembelajaran mengandung makna yang lebih
pro-aktif dalam melaksanakan kegiatan belajar, sebab di dalamnya bukan hanya
pendidik atau instruktur yang aktif, tetapi peserta didik merupakan subjek yang aktif
dalam belajar. Sehingga pembelajaran adalah proses terjadinya interaksi antara
pendidik dan peserta didik serta sumber belajar dan media yang digunakan, dalam
upaya terjadinya perubahan pada aspek kognitif, afektif dan motorik. Oleh karena itu
agar aktivitas pembelajaran bermakna bagi peserta didik, pendidik perlu
mengembangkan media pembelajaran yang bervariasi dan menarik bagi peserta didik.
Media pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat
digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke peserta didik secara
terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya
dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
Media pembelajaran merupakan suatu teknologi pembawa pesan yang dapat
digunakan untuk keperluan pembelajaran, media pembelajaran merupakan sarana fisik
untuk menyampaikan materi pelajaran. Media pembelajaran merupakan sarana

2
Ibrahim R dan nana syaodih perencanaan pengajaran. (jakarta: Rineka cipta, 2003), hal 112.

5
komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dan dengar termasuk teknologi
perangkat keras. Media pembelajaran digunakan sebagai sarana pembelajaran di
sekolah bertujuan untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan. Media adalah sarana
yang dapat digunakan sebagai perantara yang berguna untuk meningkatkan efektifitas
dan efisiensi dalam mencapai tujuan.

2.3 Media Dalam Pembelajaran

Media adalah perantara atau penghubung.3 Media pembelajaran memberikan


manfaat dalam pembelajaran di kelas, diantaranya meningkatkan perhatian siswa,
motivasi siswa, meningkatkan efektifitas pembelajaran dan penyesuaian dengan tingkat
perkembangan siswa. Selanjutnya pada tingkat yang menyeluruh dan umum media
dapat dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

1. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana,


fasilitas dan peralatan yang tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar dan
pembangunan materi dan media), sumber-sumber yang tersedia (manusia dan
materi).
2. Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran.
3. Hambatan dari sisi siswa dengan mempertimbangkan kemampuan dan
keterampilan awal, seperti membaca, mengetik, dan menggunakan komputer, dan
karakteristik siswa lainnya.
4. Pertimbangan lainnya adalah kesenangan (preferensi .) lembaga, guru dan pelajar
dan keefektifan biaya.

Lebih lanjut untuk menjelaskan tentang Kriteria dalam pemilihan media, menambahkan
beberapa Kriteria pemilihan media yaitu:

1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,


2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau
generalisasi,
3. Praktis, luwes dan bertahan,
4. Guru terampil menggunakannya,
5. Pengelompokan sasaran,

3
Media adalah perantara atau penghubung

6
6. Mutu teknis.

Selain itu media pembelajaran yang baik harus memperhatikan prinsip-prinsip


pengembangan media yang sesuai dengan teori-teori belajar. Prinsip-prinsip psikologis
yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah:

1. Memotivasi siswa dalam belajar,


2. Memahami perbedaan individu,
3. Sesuai dengan tujuan pelajaran,
4. Isi yang terorganisasi,
5. Ketersediaan siswa dalam belajar,
6. Menumbuhkan emosi siswa,
7. Menumbuhkan partisipasi siswa,
8. Memberikan Umpan balik, 9) Penguatan,
9. Latihan dan Latihan,
10. Penerapan.

Sedangkan media khusus pembelajaran berbasis visual, perlu memperhatikan


beberapa aspek. Dalam proses penaatan itu harus memperhatikan prinsip-prinsip desain
tertentu, antara lain prinsip kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan penekanan.

Unsur-unsur visual yang selanjutnya perlu dipertimbangkan adalah bentuk, garis,


ruang, tekstur, dan warna.4 Pendapat ahli diatas dalam proses pengembangan media
berbasis visual, perlu diperhatikan prinsip-prinsip penataan gambarnya, yaitu
pengembangannya.

Prinsip pengembangan media visual yang pertama adalah jumlah kesederhanaan,


prinsip-prinsip kesederhanaan mengacu pada jumlah elemen-elemen yang terdapat
pada gambar visual. 5Semakin sedikit atau sederhana akan lebih mudah dijangkau oleh
siswa.

Prinsip selanjutnya adalah keterpaduan, prinsip keterpaduan mengacu pada


hubungan antar aspek dalam gambar visual, apakah elemen-elemen dalam gambar

4
Unsur-unsur visual yang selanjutnya perlu dipertimbangkan adalah bentuk, garis, ruang, tekstur, dan warna.
5
Prinsip pengembangan media visual yang pertama adalah jumlah kesederhanaan, prinsip-prinsip kesederhanaan
mengacu pada jumlah elemen-elemen yang terdapat pada gambar visual.

7
saling terkait. 6Prinsip selanjutnya adalah penekanan, diperlukan penekanan dalam
gambar, untuk menonjolkan salah satu elemen dibandingkan elemen lainnya.

Prinsip selanjutnya adalah keseimbangan, artinya gambar visual harus menempati


ruang yang memberikan keseimbangan, meskipun tidak sepenuhnya simetris. 7Prinsip
selanjutnya adalah pemilihan bentuk, pemilihan bentuk berkaitan dengan elemen
gambar apa yang terdapat dalam media visual, bentuk yang menarik dapat menggugah
minat dari anak.

Prinsip selanjutnya adalah garis, digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur


sehingga dapat memperjelas gambar visualisasi media tersebut. 8Prinsip selanjutnya
adalah tekstur, tekstur dalam media visual diartikan sebagai visualisasi media yang
menunjukan suatu bentuk yang kasar atau halus.

Prinsip terakhir adalah warna yang digunakan untuk memberikan kesan, penekanan,
keterpaduan. 9Penggunaan warna harus diperhatikan sehingga mampu menambah daya
tarik dari visualisasi media tersebut.

6
Prinsip selanjutnya adalah keterpaduan, prinsip keterpaduan mengacu pada hubungan antar aspek dalam gambar
visual, apakah elemen-elemen dalam gambar saling terkait.
7
Prinsip selanjutnya adalah keseimbangan, artinya gambar visual harus menempati ruang yang memberikan
keseimbangan, meskipun tidak sepenuhnya simetris.
8
Prinsip selanjutnya adalah garis, digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat memperjelas gambar
visualisasi media tersebut.
9
Prinsip terakhir adalah warna yang digunakan untuk memberikan kesan, penekanan, keterpaduan.

8
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Komunikasi dalam pembelajaran merupakan proses transformasi pesan berupa


ilmu pengetahuan dan teknologi dari pendidik kepada peserta didik, dimana peserta
didik mampu memahami maksud pesan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan,
sehingga menambah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menimbulkan
perubahan tingkah laku menjadi lebih baik. Pengajar adalah pihak yang paling
bertanggungjawab terhadap berlangsungnya komunikasi yang baik dalam
pembelajaran, sehingga dosen sebagai pengajar dituntut memiliki kemampuan
berkomunikasi yang baik agar menghasilkan proses pembelajaran yang efektif.
Berdasarkan maklumat di atas, seseorang guru sangat perlu menguasai
kemahiran komunikasi agar kawalan didalam kelas dapat dilakukan dengan sempurna
dan berkesan yang mana akan memberikan impak kepada proses pengajaran dan
pembelajaran .Komunikasi mempunyai tujuan, oleh itu, guru itu seharusnya
memastikan tujuan dalam menyampaikan ilmu mata pelajaran itu akan tercapai
objektifnyaseperti yang di rancang dalam buku penulisan pengajaran hariannya.Selain
dari itu juga, guru itu seharusnya bijak dalam memilih waktu dan tempatkomunikasi
supaya pesan yang hendak disampaikan itu lebih jelas, menarik dan muridpula akan
mudah memahami dan berupaya menerima mesej tersebut dengansempurna seterusnya
akan berupaya mempengaruhi minat murid untuk belajar dan mewujudkan hubungan
yang baik.
Media pembelajaran merupakan sarana penting dalam mempermudah guru
untuk mengantarkan informasi kepada siswa. Lebih-lebih di era informasi ini,
penguasaan terhadap media pembelajaran merupakan keniscayaan yang harus dimiliki
oleh para guru dan praktisi pendidikan. Namun perlu diperhatikan, bahwa dalam
memilih dan menentukan media pembelajaran, para guru harus memperhatikan kriteria
pemilihan media pembelajaran dengan benar agar media yang dipilih sesuai dengan
tujuan pembelajaran dan kondisi lingkungan pembelajaran. Demikian juga langkah-
langkah dalam mengembangkan media pembelajaran patut diperhatikan. Agar media
pembelajaran yang dipilih dan dirancang menjadi efektif dan efesien, maka perlu
dilakukan evaluasi terhadap media pembelajaran

9
Pembelajaran adalah peruses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang
diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
didik agar dapat belajar dengan baik.

3.2 Saran

Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran,


tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru
mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai
sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan
sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik,
namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu
pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara
pengajar dengan peserta didik.
Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan
kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan
pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada
keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan
sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik,
ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat
peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.

10
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar, Wiranto. (2003). Komunikasi dalam Pendidikan. Departemen Teknik Mesin
ITB. Bandung.

Gafur, Abdul. (2006). Handout Kuliah Landasan Teknologi Pendidikan. PPs UNY.
Yogyakarta.

Lestari G, Endang dan Maliki, MA. (2003). Komunikasi yang Efektif. Lembaga Administrasi
Negara. Jakarta.

Miarso, Yusufhadi. (1986). Definisi Teknologi Pendidikan.

Rajawali. JakartaPratikno, R. (1987). Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi. Remadja Karya.


Bandung.

Sardiman AM. (2005). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Press. Jakarta.

Wardani, IGAK. (2005). Dasar-Dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar Mengajar. PAU-
DIKTI DIKNAS. Jakarta.

Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi. Remadja Karya. BandungSardiman AM. (2005). Interaksi
dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Press. Jakarta.

Wardani, IGAK. (2005). Dasar-Dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar Mengajar. PAU-
DIKTI DIKNAS. Jakarta.

https://makalahpgmiiaimsinjaiardifebri.blogspot.com/2016/09/belajar-sebagai-proses-
komunikasi.html?m=1

11

Anda mungkin juga menyukai