Disusun oleh
Annisa Rahmahdiirina XII MIPA 4
Guru Pembimbing
Dra. Hadrah, M.Si.
1
2021
A. Tujuan
2. Mengetahui proses korosi pada paku besi dengan berbagai perlakuan selama satu
minggu.
B. Dasar Teori
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di
bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah
perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen
(udara) mengalami reduksi. Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi,
bagian tertentu dari besi tersebut berlaku sebagai anode dan mengalami oksidasi. Ion
besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(Ill)
yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3 xH2O, yaitu karat besi.
Mengenai bagian mana dari besi tersebut yang bertindak sebagai anode dan bagian
mana yang bertindak sebagai katode tergantung pada berbagai faktor, misalnya zat
2
4) Air mendidih 8) Tutup gelas plastik
D. Cara Kerja
1. Siapkan keenam gelas plastik, lalu isi 2 gelas dengan air suling suhu normal
2. Kemudian isi 4 gelas lainnya dengan air mendidih, larutan cuka dan air, larutan
3. Beri tanda atau nama larutan yang digunakan pada setiap gelas
5. Tutup salah satu gelas plastik yang berisi air suling dengan suhu normal
6. Simpan gelas-gelas tersebut selama seminggu dan amati perubahan yang terjadi
E. Hasil Percobaan
Keterangan:
- Tidak berkarat
+ Sedikit berkarat
++ Berkarat
3
F. Analisis Data
3. Zat elektrolit
Zat-zat elektrolit, terutama asam dan garam merupakan zat yang dapat mempercepat
korosi logam. Sebagai contoh, hujan asam dapat memicu proses korosi pada beberapa
peralatan yang terbuat dari logam, begitu juga dengan air laut yang mengandung
garam dapat memicu terjadinya korosi pada badan kapal yang terbuat dari logam.
G. Kesimpulan
Dari hasil praktikum tersebut, dapat dilihat bahwa paku yang paling
mengalami korosi terjadi pada paku air mendidih dan larutan garam, setelah itu
disusul oleh air suhu normal dan larutan cuka. Barulah paku yang paling sedikit
mengalami korosi adalah paku pada gelas yang ditutup, dan diakhiri oleh paku dalam
larutan soda kue yang tidak mengalami korosi sama sekali.
Hal ini bisa terjadi karena ada kontak langsung dengan air dan udara (karena
semua gelas ini dibiarkan terbuka sehingga mengalami korosi lebih banyak dibanding
gelas yang ditutup). Selain itu, larutan cuka dan garam dapat mengalami korosi yang
4
sangat signifikan dibandingkan larutan soda kue yang tidak mengalami korosi sama
sekali.
Sehingga dapat kita tarik kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
proses korosi berdasarkan praktikum tersebut adalah air, oksigen, dan zat elektrolit.
H. Dokumentasi
5
7
Keterangan:
(larutan dari kiri ke kanan)
1) Basa – Air suhu normal – Air panas
2) Garam – Air ditutup – Asam