Bahasa NTT Lowres2
Bahasa NTT Lowres2
Ketimpangan berdasarkan tingkat pendapatan dalam hasil pemberian makanan dan gizi anak
60% Kuintil
terkaya
45%
Kuintil
termiskin
30%
Rata-rata
nasional
15%
Nusa
17 57 52 8 Tenggara
0% Timur
Berat lahir rendah ASI eksklusif Stunting pada anak Berat badan berlebih pada anak
TUJUAN 3 KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN
Meskipun sudah ada kemajuan, angka kematian anak masih berencananya terpenuhi dengan metode kontrasepsi modern
menjadi tantangan yang signifikan. Dari setiap 1.000 kelahiran pada tahun 2015, dan tiga dari 10 kelahiran tanpa dibantu penolong
hidup, 26 bayi yang baru lahir meninggal pada bulan pertama persalinan terlatih. Selain metode keluarga berencana, akses
kehidupan dan 58 meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun. terhadap layanan kesehatan bagi ibu dan anak juga lebih rendah di
wilayah perdesaan.
Peningkatan akses perempuan terhadap layanan kesehatan seksual
dan reproduksi sangat penting. Hanya setengah perempuan Cakupan asuransi kesehatan dan imunisasi rutin di Provinsi NTT
dewasa dan remaja usia 15–49 yang kebutuhan keluarga lebih tinggi dari atau sama dengan rata-rata nasional.
60
Kebutuhan keluarga berencana
52
Kesehatan ibu dan
Persalinan di fasilitas 71
kesehatan 40
20
71
Kesehatan anak
Cakupan imunisasi –
DPT3 10
85 39 26 58
Cakupan imunisasi –
0
campak
Angka kelahiran dari Angka kematian Angka Kematian
remaja (per 1.000 neonatal (per Balita (AKBa) per
0% 20% 40% 60% 80% 100% perempuan) 1.000 kelahiran 1.000 kelahiran
hidup) hidup
100% Pendidikan
tinggi
Menengah
60%
pertama
40% Dasar
20% PAUD
0%
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Usia (pada awal tahun ajaran)
TUJUAN 5 KESETARAAN GENDER
Praktik perkawinan usia anak telah menurun, meskipun praktik ini Ketimpangan berdasarkan tingkat pendapatan pada
masih ada. Sekitar 9 persen perempuan usia 20–24 tahun sudah perkawinan usia anak
menikah atau hidup bersama sebelum berusia 18 tahun pada tahun
2015, yang berarti di bawah rata-rata nasional sebesar 12 persen.
Tingkat perkawinan usia anak tertinggi di kalangan anak perempuan 15% Kuintil
dari rumah tangga termiskin. terkaya
9 % menikah 9
0%
perempuan sebelum
berusia Perkawinan usia anak
atau Angka provinsi tertinggi Angka provinsi terendah Nusa Tenggara Timur
Titik panah mengarah ke arah kemajuan positif
Peringkat
(dari 34 provinsi)
Anak-anak di bawah
garis kemiskinan (%) 32
SDG 1
SDG 2
Stunting pada anak (%) 34
Kemampuan minimal
dalam matematika (%) 13
SDG 4
Kemampuan minimal
dalam membaca (%) 27
SDG 5
Perkawinan usia anak (%) 9
0 20 40 60 80 100
Keterangan warna: Kuartil terbaik (1–8) Kuartil kedua (9–17) Kuartil ketiga (18–25) Kuartil terbawah (26–34)
Catatan
Sumber: S
urvei rumah tangga nasional (SUSENAS, RISKESDAS, SDKI) dan data administratif (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian
Kesehatan). Informasi detil tentang sumber data dan definisi indikator tersedia online di: https://sdg4children.or.id
1 Kemiskinan anak multidimensi didefinisikan sebagai anak-anak yang mengalami deprivasi pada setidaknya dua dimensi berikut: pangan dan gizi; kesehatan;
pendidikan; perumahan; air dan sanitasi; dan perlindungan.
2 Saat ini, Indonesia masih belum memiliki data nasional yang representatif tentang kualitas air yang dapat digunakan untuk menghitung indikator SDG terkait
penggunaan layanan air minum yang dikelola secara aman. Namun setidaknya telah digunakan indikator proxy dalam menyusun baseline data untuk SDG 6.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi kami di: jakarta@unicef.org