Anda di halaman 1dari 31

TUGAS AKHIR

PENGARUH VARIASI KECEPATAN PUTAR DAN BENTUK PIN TOOL


TERHADAP SIFAT TARIK PENGELASAN FRICTION STIR SPOT
WELDING PADA POLYPROPYLENE

Ditunjukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar

Sarjana Teknik

Disusun Oleh :

ARIEF FATHURRAHMAN

20160130148

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2021

i
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI

Pengaruh Variasi Kecepatan Putar dan Bentuk Pin Tool Terhadap Sifat
Tarik Pengelasan Friction Stir Spot Welding Pada Polypropylene

The Influence of Variations in Rotation Speed and Pin Tool Shape on the
Tensile Properties of Friction Stir Spot Welding in Polypropylene

Dipersiapkan dan disusun oleh:


Arief Fathurrahman
NIM : 20160130148

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


pada tanggal,21 April 2021

Dosen Pembimbing Utaman Dosen Pembimbing Pendamping

Ir. Aris Widyo Nugroho,M.T., Ph.D. Muh. Budi Nur Rahman, S.T., M.Eng
NIK. 19700307199509123022 NIP. 197905232005011001

Penguji

Dr. Totok Suwanda, S.T., M.T


NIK. 19690304199603123024
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh Gelar Sarjana
Tanggal,25 Mei 2021
Mengetahui
Ketua Program Studi S-1 Teknik Mesin FT UMY

Ir. Berli Paripurna Kamiel, S.T.,M.M., M.Eng.Sc., Ph.D.


NIK. 19740302 200104123049

ii
MOTTO

“To get something you never had, you have to do something you never did”
(José N. Harris)

“Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan pernah dimenangkan”


(Sutan Syahrir)

MAN JADDA WAJADA


“Barangsiapa bersungguh-sungguh, pasti akan mendapatkannya.”

iii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi rabbill alamin saya panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT,
atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
akhir/skripsi. Terima kasih yang tiada henti – hentinya Allah SWT karena sudah
menghadirkan orang-orang yang sangat berarti di dalam hidup saya dan sekelilingnya,
karena merekalah yang selalu memberikan saya semangat serta doa sehingga skripsi ini
dapat saya selesaikan dengan baik.
Karya ini dipersembahkan untuk:
1. Orang tua tercinta, Ayah Surya Atmil dan Ibu Ferismayanti, yang mana berkat
do‟a, didikan, dukungan, usaha dan air mata kalian yang membuat saya bisa
sampai ketahap yang sekarang. Karya tulis ini saya persembahkan untuk kalian
sebagai wujud rasa terima kasih atas segala pengorbanan dan jerih payah yang
telah kalian lakukan agar saya dapat mengejar cita – cita saya dan bisa
menggapainya kelak. Apa yang saya lakukan dan dapatkan hari ini belum ada apa
apanya jika dibandingkan dengan apa yang telah kalian berikan kepada saya.
Semoga setelah ini saya dapat membahagiakan kalian.
2. Teman-teman, terima kasih kepada seluruh teman-teman saya yang tak bisa saya
sebutkan satu per satu. Berkat dukungan serta motivasi kalian saya bisa
menyelesaikan karya tulis ini.

iv
HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Arief Fathurrahman
NIM : 20160130148
Program Studi : Teknik Mesin
Universitas : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Dengan ini saya menyatakan bahwa penulisan tugas akhir yang berjudul “ Pengaruh
Variasi Kecepatan Putar dan Bentuk Pin Tool Terhadap Sifat Tarik Pengelasan Friction
Stir Spot Welding Pada Polypropylene” ini merupakan hasil pemikiran, penerapan, dan
penelitian saya sendiri, bukan dari hasil plagiat karya pihak manapun, terkecuali yang
secara tertulis disebut sumbernya dalam naskah dan dalam daftar pustaka. Demikian surat
pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya dan dapat dipertanggung jawabkan.

Yogyakarta, 21 April 2021

Arief Fathurrahman

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahan rahmat dan
keagungngan dari- Nya hingga penulis bisa menyelesaikan tugas akhir dengan judul
“Pengaruh Variasi Kecepatan Putar dan Bentuk Pin Tool Terhadap Sifat Tarik
Pengelasan Friction Stir Spot Welding Pada Polypropylene”, sebagai salah satu syarat
untuk mendapatkan gelar S1 di program studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.

Umumnya para peneliti menggunakan kecepatan putar yang rendah pada saat
proses pengelasan FSSW dengan spesimen berbahan plastik. Hal tersebut menyebabkan
kekuatan Tarik yang lemah dan menghasilkan luas area nugget yang kecil yang
disebabkan karena rendahnya panas yang dihasilkan. Pada proses pengelasan FSSW ini
menggunakan kecepatan putar yang tinggi. Oleh kerena itu, penelitian ini bertujuan untuk
menghasilkan suhu yang tinggi saat proses pengelasan FSSW, sehingga dapat
menghasilkan luas area nugget yang besar menggunakan kecepatan putar yang tinggi
dengan spesimen berbahan plastik.

Penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bimbingan,
dukungan, serta bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan rasa
terima kasih kepada : Ir. Aris Widyo Nugroho, M.T., Ph.D. dan Muhammad Budi Nur
Rahman, S.T., M.Eng selaku dosen pembimbing yang dengan sabar telah mengarahkan,
membimbing, memotifasi, serta memberikan masukan untuk kebaikan pembuatan tugas
akhir ini. Terima kasih juga kepada pengolah Prodi Teknik Mesin yang telah memberikan
fasilitas sebagai penunjang untuk menyelesaikan studi ini.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kata kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat
diharapkan demi kesempurnaan penyusunan laporan tugas akhir ini. Semoga laporan
tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.

Yogyakarta, 21 April 2021


Penulis

Arief Fathurrahma

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
MOTTO..................................................................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN.................................................................................v
KATA PENGANTAR............................................................................................vi
DAFTAR ISI........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................x
DAFTAR TABEL..................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiii
INTISARI..............................................................................................................xiv
ABSTRACT...........................................................................................................xv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................3
1.3 Batasan Masalah...........................................................................................3
1.4 Tujuan Penelitian..........................................................................................4
1.5 Manfaat Penelitian........................................................................................4
1.6 Sistematika Penulisan...................................................................................4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI.................................5
2.1 Tinjauan Pustaka..........................................................................................5
2.2 Dasar Teori...................................................................................................8
2.2.1 Pengelasan.............................................................................................8
2.2.2 Friction Stir Spot Welding (FSSW)......................................................9
2.2.3 Polypropylene.....................................................................................10
2.2.4 Keunggulan Polypropylene.................................................................11
2.3 Perekat........................................................................................................11
2.4 Uji Kekerasan.............................................................................................12
2.5 Uji Struktuk Makro....................................................................................12
2.6 Uji Tarik.....................................................................................................13

vii
BAB 3 METODE PENELITIAN........................................................................14
3.1 Diagram Alir penelitian..............................................................................14
3.2 Tempat Penelitian.......................................................................................15
3.3 Pengadaan Alat dan Bahan........................................................................16
3.3.1 Alat........................................................................................................16
3.3.2 Bahan....................................................................................................20
3.4 Proses Penelitian........................................................................................22
3.4.1 Proses Pembuatan Tool.........................................................................22
3.4.2 Proses Pengelasan.................................................................................23
3.4.3 Proses Pengujian.....................................................................................24
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................27
4.1 Hasil Pengelasan FSSW.............................................................................27
4.1.1 Hasil Pengelasan dengan Pin tool 1 Silinder Datar dan Pin tool 2
Silinder Kerucut....................................................................................27
4.2 Pengaruh Putaran Pembebanan FSSW......................................................29
4.2.1 Hasil Pengaruh Bentuk Pin Tool dan Kecepatan Putar Pada
Putaran dan Pembebanan FSSW...........................................................29
4.2.2 Pembahasan Hasil Pengaruh Bentuk Pin Tool dan Kecepatan
Putar Pada Putaran dan Pembebanan FSSW.........................................32
4.3 Hasil Pengujian Struktur Makto.................................................................33
4.3.1 Hasil Pengujian dengan Parameter Pin Tool 1 Silinder Datar
/10.000 rpm ..........................................................................................33
4.3.2 Hasil Pengujian dengan Parameter Pin Tool 1 Silinder Datar
/10.500 rpm ..........................................................................................34
4.3.3 Hasil Pengujian dengan Parameter Pin Tool 1 Silinder Datar
/11.000 rpm ..........................................................................................34
4.3.4 Hasil Pengujian dengan Parameter Pin Tool 2 Silinder Kerucut
/10.000 rpm ..........................................................................................35
4.3.5 Hasil Pengujian dengan Parameter Pin Tool 2 Silinder Kerucut
/10.500 rpm ..........................................................................................35
4.3.6 Hasil Pengujian dengan Parameter Pin Tool 2 Silinder Kerucut
/11.000 rpm ..........................................................................................36
4.4 Hasil Pengujian Kekerasan........................................................................36
4.5 Hasil Pengujian Tarik ................................................................................39

viii
4.6 Fraktografi .................................................................................................44
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................47
5.1 Kesimpulan.................................................................................................47
5.2 Saran...........................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................xvi
LAMPIRAN........................................................................................................xviii

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengaruh profil pin tool serta kecepatan putar pahat pada
kekuatan las........................................................................................7
Gambar 2.2 Efek dari putaran tool pada penampang sambungan. (a),
putaran tool 710 rpm; (b), putaran tool 900 rpm; (c), putaran
tool 1100 rpm......................................................................................8
Gambar 2.3 Prinsip kerja metode pengelasan FSSW.............................................10
Gambar 2.4 Struktur kimia polypropylene.............................................................11
Gambar 2.5 Kurva terangan regangan...................................................................13
Gambar 3.1 Diagram alir penelitian.......................................................................14
Gambar 3.2 Jangka sorong.....................................................................................16
Gambar 3.3 Bentuk pin tool yang digunakan (A) pin tool 1 silinder datar,
(B) pin tool 2 silinder kerucut...........................................................17
Gambar 3.4 Mesin friction stir spot welding berbasis CNC..................................17
Gambar 3.5 Thermometer gun...............................................................................18
Gambar 3.6 Stopwatch...........................................................................................18
Gambar 3.7 Shore D Durometer............................................................................19
Gambar 3. 8 Mikrosop optik Olympus-SZ............................................................19
Gambar 3.9 Zwick Roell Z020...............................................................................20
Gambar 3.10 Lem berkomposisi Cyanoacrylate Etil.............................................20
Gambar 3.11 Lembaran polyrpropylene................................................................21
Gambar 3.12 Baja Karbon Rendah........................................................................21
Gambar 3.13 Desain Tool 1 pengelasan FSSW pin tool silinder datar..................22
Gambar 3.14 Desain Tool 2 pengelasan FSSW pin tool silinder kerucut..............23
Gambar 3.15 Skema kerja alat pengujian kekerasan..............................................24
Gambar 3.16 Dimensi benda uji standar EN 12814-2...........................................26
Gambar 4. 1 Hasil pengelasan dengan pin tool 1 silinder datar dan Pin tool
2 Silinder Kerucut.............................................................................27
Gambar 4.2 Grafik Pembebanan Selama Proses Pengelaasan FSSW (1)
Spesiment pin tool 1 Silinder Datar / 10.000 rpm, (2)
Spesiment pin tool 1 Silinder Datar / 10.500 rpm, (3)
Spesiment pin tool 1 Silinder Datar / 11.000 rpm, (4)
Spesiment pin tool 2 Silinder Kerucut / 10.000 rpm, (5)
Spesiment pin tool 2 Silinder Kerucut / 10.500 rpm, (6)

x
Spesiment pin tool 2 Silinder Kerucut / 11.000 rpm.......................32
Gambar 4. 3 Hasil struktur makro pin tool 1 silinder datar / 10.000 rpm..............33
Gambar 4. 4 Hasil struktur makro pin tool 1 silinder datar / 10.500 rpm..............34
Gambar 4. 5 Hasil struktur makro pin tool 1 silinder datar / 11.000 rpm..............34
Gambar 4. 6 Hasil struktur makro pin tool 2 silinder kerucut / 10.000 rpm..........35
Gambar 4. 7 Hasil struktur makro pin tool 2 silinder kerucut / 10.500 rpm..........35
Gambar 4. 8 Hasil struktur makro pin tool 2 silinder kerucut / 11.000 rpm..........36
Gambar 4. 9 Titik lokasi pengujian........................................................................37
Gambar 4. 10 Grafik hasil uji kekerasan metode pengelasan FSSW....................38
Gambar 4. 11 Kurva beban tarik geser dan regangan............................................39
Gambar 4. 12 Grafik nilai rata-rata kapasitas beban tarik pada pengelasan
FSSW.............................................................................................41
Gambar 4. 13 Mode kegagalan uji Tarik friction stir spot welding dengan
pin tool 1 silinder datar dan pin tool 2 silinder kerucut...................45

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sifat-sifat pada polypropylene (www.steelplasta.com, 2010)................11


Tabel 3.1 Tabel parameter konstan........................................................................23
Tabel 4.1 Beban Maksimum Spesimen..................................................................29
Tabel 4.2 Hasil pengujian kekerasan.....................................................................38
Tabel 4.3 Hasil uji tarik nilai kapasitas beban tarik pengelasan friction stir
spot welding..........................................................................................41
Tabel 4.4 Perbandingan nilai kapasitas beban tarik dengan penelitian
terdahulu.............................................................................................43

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Hasil Uji Struktur Makro........................................................xviii


Lampiran 2 Data Hasil Uji Kekerasan...................................................................xx
Lampiran 3 Data Hasil Uji Tarik........................................................................xxvi
Lampiran 4 Desain Ukuran dan Bentuk Tool........................................................xli

xiii
INTISARI

Friction stir spot welding (FSSW) merupakan metode penyambungan sebuah


material yang memanfaatkan panas dari gesekan tool bagian pin dan shoulder. Proses
pengelasan FSSW ini tidak memakai bahan tambahan atau filler pada saat proses
pengelasan. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah polypropylene.
Polypropylene banyak digunakan didunia industri karena memiliki kekuatan yang tinggi
dan ringan. Kecepatan putar dan bentuk pin tool mempengaruhi hasil dari proses
penyambungan material dari struktur makro dan sifat mekanik. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh variasi kecepatan putar dan bentuk pin tool terhadap struktur
makro dan sifat mekanik material polypropylene dengan menggunakan metode
pengelasan FSSW.
Material yang digunakan dalam penelitian ini ialah polypropylene dengan tebal 3
mm, lebar 30 mm, dan panjang 150 mm. Proses pengelasan dilakukan menggunakan
variasi kecepatan putar 10.000 rpm, 10.500 rpm, dan 11.000 rpm. Untuk variasi bentuk
pin tool yang digunakan pada penelitian ialah pin tool 1 silinder datar dan pin tool 2
silinder kerucut. Pada penelitian ini dilakukan 3 pengujian, yaitu pengujian struktur
makro, pengujian kekerasan dan pengujian tarik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa variasi pin tool 2 silinder kerucut / 11.000
rpm menghasilkan nilai rata-rata kapasitas beban tarik tertinggi dengan nilai 953,67 N.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi variasi kecepatar putar dan penggunaan jenis
pin tool yang tepat sangat berpengaruh pada hasil pengelasan. Penggunaan jenis pin tool
2 silinder kerucut lebih direkomendasikan karena menghasilkan nilai rata-rata kapasitas
beban tarik yang lebih baik dari pada jenis pin tool 1 silinder datar.

Kata kunci : kecepatan putar, pin tool, FSSW, Polypropylene

xiv
Abstract

Friction stir spot welding (FSSW) is a method of joining a material that utilizes
heat from the friction of the pin and shoulder tool. This FSSW welding process does not
use additional materials or fillers during the welding process. The material used in this
research is polypropylene. Polypropylene is widely used in the industrial world because
it has high strength and light weight. The rotational speed and the shape of the tool pin
affect the results of the material joining process from the macro structure and
mechanical properties. This study aims to determine the effect of variations in rotational
speed and shape of the pin tool on the macro structure and mechanical properties of
polypropylene material using the FSSW welding method.
The material used in this study is polypropylene with a thickness of 3 mm, a width of 30
mm, and a length of 150 mm. The welding process is carried out using variations in
rotational speed of 10,000 rpm, 10,500 rpm, and 11,000 rpm. For variations in the shape
of the pin tool used in the study, the pin tool 1 flat cylinder and the pin tool 2 conical
cylinders. In this research, 3 tests were carried out, namely macro structure testing,
hardness testing and tensile testing.
The results showed that the variation of the pin tool 2 cylinder cone / 11,000 rpm resulted
in the highest average tensile load capacity with a value of 953.67 N. This indicates that
the higher the rotational speed variation and the use of the right type of pin tool greatly
affects the welding results. . The use of pin tool type 2 conical cylinder is more
recommended because it produces an average value of tensile load capacity which is
better than the type of pin tool 1 flat cylinder.

Keywords: rotating speed, pin tool, FSSW, Polypropylene

xv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring perkembangan teknologi material yang kian pesat peranan material
plastik sangat penting digunakan untuk dunia industri dan dikehidupan manusia.
Penggunaan material plastik tidak hanya digunakan pada alat sederhana saja,
namun juga digunakan untuk alat yang lebih kompleks. Material plastik
merupakan material yang mempunyai sifat ringan, tahan korosi dan kuat. Hal ini
tidak dapat menutup kemungkinan bahwa penggunaan material plastik dapat
mengggantikan material logam sebagai material yang paling sering digunakan saat
ini.

Polypropylene adalah salah satu jenis polimer termoplastik yang diolah


oleh industri kimia serta digunakan untuk berbagai pengaplikasian. Polypropylene
sering digunakan dalam dunia industri penambangan, konstruksi, penerbangan
dan otomotif. Polypropylene banyak digunakan karena mempunyai sifat anti
korosi, kekuatan menahan beban yang baik dengan harga yang murah. Namun
polypropylene juga mempunyai beberapa kelemahan diantaranya rentan terhadap
abrasif serta mempunyai kekuatan impak yang kurang baik. (Prasad dan
Raghava,2012).

Teknik pengelasan baru dengan biaya lebih sedikit telah dikembangkan


yang disebut friction spot join (FSJ) atau friction stir spot welding (FSSW).
Teknik pengelasan ini mempunyai keuntungan yang sama dengan teknik
pengelasan friction stir welding (FSW) seperti kemudahan penanganan, proses
kondisi padat, pengelasan dengan material yang berbeda dan material yang sulit
untuk dilakukan pengelasan secara mekanik, sifat mekanik yang sangat baik,
distorsi rendah, dan sedikit menghasilkan limbah atau polusi (Aliasghari,
dkk.,2019).

1
Pengelasan FSSW merupakan pengembangan dari pengelasan Friction
Stir Welding (FSW) dengan metode pengelasan titik. Metode pengelasan FSSW
banyak digunakan untuk dunia industri otomotif terutama pada pengelasan
material berbentuk plat. Proses kerja dari metode pengelasan ini adalah dengan
memanfaatkan gesekan pada putaran tool yang diberikan tekanan di kedua
permukaan material yang akan disambungkan. Gesekan antara tool dengan
material akan menimbulkan panas saat proses pengelasan.

Biswas dan Mandal (2011) telah meneliti secara tiga dimensi


menggunakan metode eksperimental dan metode elemenen. Analisa dilakukan
dengan menggunakan beberapa proses serta parameter tool yang berbeda. Sumber
panas murni diasumsikan akibat permukaan benda kerja bergesekan dengan tool.
Variasi bentuk pin tool sangat berpengaruh terhadap kekuatan mekanik pada hasil
lasan maupun hasil visualnya. Tool dengan jenis shoulder cekung serta pin
berbentuk silinder kerucut menghasilkan lasan yang lebih baik.

Kurtumulus (2012) telah melakukan penelitian pengelasan FSSW


menggunakan material polypropylene dengan bentuk tool kerucut menggunakan
empat paramener yaitu dwell time , delay time, kecepatan putar, plunge deph,
plunge rate. Kesalahan pada bentuk geometri tool serta pada pemilihan parameter
pengelasan FSSW menyebabkan cacat las yang dihasilkan serta rendahnya
kekuatan pada mekanikal las. Maka dari itu parameter pada pengelasan (dwell
time, delay time dan kecepatan putar tool) dan geometri tool (profil pin, panjang
pin, diameter pin, profil shoulder dan diameter shoulder) harus dipilih secara baik
(Bilici dan Yukler, 2012)

Bilici (2012) melakukan penelitian mengenai pengelasan FSSW


ditemukan bahwa penggunaan parameter bentuk tool sangat berpengaruh pada
hasil dari pengelasan. Penelitian menggunakan empat desain pin tool yaitu silinder
kerucut, silinder datar, silinder segitiga dan silinder ulir dengan kecepatan putar
500 rpm sampai 1120 rpm. Namun pada pengujian ini menggunakan kecepatan
putar yang rendah pada saat proses pengelasan FSSW. Hal tersebut menyebabkan
kekuatan Tarik yang lemah dan menghasilkan luas area nugget yang kecil yang

2
disebabkan karena rendahnya panas yang dihasilkan. Dengan demikian maka
kecepatan putar harus disesuaikan.

Melihat besarnya pengaruh kecepatan putar dan bentuk pin tool yang
digunakan terhadap kualitas sambungan las friction stir spot welding, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini dan tujuan utama penelitian ini
ialah untuk mengetahui hasil pengaruh variasi kecepatan putar dan variasi bentuk
pin tool terhadap kekuatan mekanik sambungan las friction stir spot welding
menggunakan material polypropylene dengan ketebalan 3mm, panjang 150 mm
dan lebar 30 mm. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai sifat mekanis melaui tiap specimen yang diujikan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan permasalahan dalam melakukan penelitian penyambungan
material polypropylene dengan metode pengelasan friction stir spot welding, dari
beberapa parameter variasi bentuk pin tool seperti silinder kerucut dan silinder
datar serta kecepatan putar yang sudah dipaparkan pada latar belakang. Maka
rumusan masalah dari penelitian ini ialah bagaimana pengaruh variasi kecepatan
putar dan bentuk pin tool terhadap struktur makro, uji kekerasan dan uji Tarik
pada hasil pengelasan material polypropylene.

1.3 Batasan Masalah

Pada proses penelitian ini untuk mendapatkan hasil nilai yang diharapkan
maka pada batasan masalah penelitian ini ialah sebagai berikut :

1. delay time, dwell time, diameter shoulder, profil shoulder, shoulder angle,
panjang pin, diameter pin, plunge dept, plunge rate adalah konstan.
2. variasi bentuk tool pada penelitian ini ada dua yaitu tool silinder datar
dan tool silinder kerucut.
3. Panas, getaran serta tegangan sisa pada pin tool diabaikan.

3
1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini antara lain:

Mengetahui pengaruh variasi kecepatan putaran tool dan variasi bentuk


tool terhadap nilai rata-rata kapasitas beban tarik sambungan las FSSW material
polypropylene.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

Memberikan referensi baru tentang pengaruh variasi kecepatan putar tool


dan bentuk tool pada pengelasan FSSW menggunakan material polypropylene.

1.6 Sistem Penulisan

Sistematika penulisan selama penyusunan tugas akhir ini dijelaskan bab demi bab
secara beruntun untuk mempermudah dalam pembahasan dan penulisan. Adapun
pada pokok-pokok permasalahan terbagi menjadi lima bab yang tersusun dari :

1. BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
2. BAB II : Tinjauan Pustaka
Pada bab ini menjelaskan tentang kajian pustaka serta dasar teori yang
berhubungan dengan penelitian.
3. BAB III : Metode Penelitian
Pada bab ini berisi tentang skema penelitian, alat dan bahan dalam
penelitian, proses pengelasan serta proses pengujian yang dilakukan.
4. BAB IV : Analisa dan Pembahasan
Pada bab ini menjelaskan tentang hasil dari proses pengelasan dan analisa
kekerasan serta analisa kekuatan uji Tarik.

4
5. BAB V : Penutup
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan tentang hasil penelitian.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian dengan metode pengelasan friction stir spot welding (FSSW)


dengan material polypropylene sudah pernah dilakukan, dengan menggunakan
berbagai parameter seperti kecepatan putar tool, delay time, dwell time, tool
plunge depth, tool plunge rate, dan bentuk geometri tool. Metode pengelasan
FSSW dengan menggunakan material polypropylene sering diaplikasikan pada
dunia penerbangan, konstruksi, pertambangan, dan otomotif. Metode pengelasan
FSSW banyak digunakan pada industri otomotif terutama pada pengelasan
material berbentuk plat.

Bilici dan Yukler (2012) telah melakukan penelitian tentang pengaruh


geometri tool beserta parameter struktur makro serta kekuatan statis pada material
polypropylene. Material yang digunakan memiliki tebal 4 mm dimensi 60 mm x
150 mm serta luas area tumpeng 60 mm x 60 mm. Tool yang digunakan
bermaterial baja SAE 1040 yang dipanaskan serta mempunyai kekerasan 40 HRC.
Ada enam tipe bentuk pin tool yang digunakan yaitu pin silinder kerucut, pin
silinder lurus, pin kotak, pin silinder berulir, pin heksagonal dan pin segitiga.
Setiap pin tool mempunyai panjang pin 5,5 mm serta diameter pin 7,5 mm. Untuk
pin tool kerucut mempunyain sudut 15º serta memakai tool plunge rate 0,33 mm/s
dengan variasi kedalaman shoulder yaitu 0,2 mm, 0,7 mm serta 1,2 mm dari
permukaan pada area specimen bagain ata. Kecepatan putar tool berkisar 560 rpm
sampai 1120 rpm serta waktu dwell time yang digunakan 8 s sampai 90 s.
pengujian pada sambungan memakai mesin INSTRON dengan kecepatan cross
head konstan 5 mm/s. Pada pengujian struktur makro memakai alat Leica R6125

5
rotary mikrotom sampai 40 µm. Hasil dari pengujian pada kecepatan putar
berkisar 560 rpm sampai 1120 rpm, dwell time 45, tool plunge rate 0,33 mm/s
serta kedalaman pengelasan 5,7 mm. Didapat nilai maksimal pada tensile load
kecepatan putar 710 rpm sadalah 3600 N dengan memakai desain pin tool silinder
kerucut sedangkan pada desain pin tool silinder lurus didapat nilai terendah pada
tensile load dengan kecepatan putar yang sama adalah 2800 N. Karena pada pin
tool silinder kerucut memiliki kekuatan pengelasan yang tinggi menciptakan
panas yang tinggi dari gesekan di sekitar pin. Panas hasil dari gesekan yang tinggi
membuat suhu pada material menigkat pada sekitar area pengelsan serta nugget
yang tebal disebabkan karena gaya pengelsan yang tinggi.

Bilici, dkk., (2014) telah melakukan penelitian pada material


polypropylene yang memiliki tebal 4 mm, dan dimensi specimen 60 mm x 150
mm serta luas area tumpeng 60 mm x 60 mm. Tool yang digunakan
bermaterialkan baja SAE 1040 yang mempunyai 35 HRC. Jenis bentuk profil pin
tool yang digunakan yaitu pin silinder kerucut, pin silinder lurus, pin silinder
segitiga, dan pin silinder ulir. Setiap pin memiliki dimensi panjang 5,5 mm serta
diameter pin 7,5 mm. Untuk pin tool kerucut memakai sudut 15º dan memakai
parameter plung rate 0,26 mm/s dengan kedalaman pengelasan 0,2 mm yang
dikur dari permukaan pada arean specimen bagian atas. Variasi pada kecepatan
putar tool 560 rpm dan 1400 rpm, variasi dwell time 20 s dan 200 s. Hasil dari
pengelasan diuji memakai mesin ZWICK serta untuk hasil struktur makro
mikrotom putar Leica R 6125 (20 μm). Hasil penelitian pengujian Tarik dapat
dilihat seperti pada gambar 2.2, nilai kapasitas beban tarik maksimal (900 rpm)
didapat dari hasil pin silinder kerucut yaitu (4280 N) serta pada pin silinder berulir
mendapat hasil nilai kapasitas beban tarik terendah yaitu (3305 N). Pada profil pin
tool silinder lurus, didapat kekuatan yang sangat rendah dikarenakan panas yang
dihasilkan pada gesekan diarea lasan sangat rendah dan membuat daerah ikatan
las kecil. Sedangkan pada profil pin tool kerucut menghasilkan nugget yang lebih
tebal serta area ikatan las yang lebih besar.

6
Gambar 2.1 Pengaruh profil pin tool serta kecepatan putar pahat pada
kektuatan las (Bilici, dkk., 2014)

Kurmulus (2012) telah melakukan penelitian tentang pengaruh kecepatan


putar tool, dwell time, plunge rate, delay time, dan plunge dept, dengan memakai
material polypropylene yang memiliki tebal 3 mm. Dimensi specimen material 60
mm x 150 mm serta area penampang 60 mm x 60 mm. Material yang dipakai
untuk membuat tool adalah baja SAE 10150 dan mempunyai kekerasan 40 HRC.
Dimensi tool yang digunakan berdiameter shoulder angle 6º, shoulder 30 mm,
panjang pin 5,5 mm, serta pin angle 15º. Menggunakan variasi delay time 0 s
sampai 60 s, dwell time 60 s sampai 150 s kecepatan putar tool 500 rpm samapi
1500 rpm. Plunge rate 0 mm/s sampai 4 mm/s dan plunge dept 5,5 mm sampai
7,1 mm. Diperoleh hasil nilai kekuatan las pada pengjuian daril lima variasi
tersebut sebagai berikut nilai kapasitas beban tarik maksimum adalah 4300 N
didapatkan dapa variasi putaran tool 900 rpm, dwell time 120 s, tool plunge rate
0,3 mm/s, delay time 30 s, dan plunge dept 5,7 mm. Sedangkan pada beban lap
shear tensile forse minimum adalah 2500 N dengan variasi putaran tool 900 rpm,
putaran tool 900 rpm, delay time 0 s, dwell time 120 s, plunge rate 0,3 mm/s dan
plunge dept 5,7 mm. Beberapa dari variasi tersebut sangat penting dalam metode
pengelasan FSSW karena akan mempunyai pengaruh pada panjang nugget yang

7
dihasilkan dan berpengaruh pada kekuatan sambungan las yang dihasilkan seperti
gambar 2.2.

Gambar 2.2 Efek dari putaran tool pada penampang sambungan. (a), putaran
tool 710 rpm; (b), putaran tool 900 rpm; (c), putaran tool 1100 rpm.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa variasi bentuk pin tool serta


variasi kecepatan putar tool memiliki pengaruh terhadap hasil kekuatan lasan
dengan metode FSSW. Bentuk pin tool silinder kerucut menghasilkan nilai
kekuatan yang tinggi. Dalam metode pengelsan FSSW juga terdapat beberapa
parameter yang mempengaruhi hasil lasan, yaitu panjang pin dan bentuk profil
pin tool. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian dengan variasi bentuk tool serta
variasi kecepatan putaran pada metode pengelasan FSSW dengan material
polypropylene yang masih belum banyak diteliti.

2.2 Dasar Teori

2.2.1 Pengelasan

Pengelasan merupakan salah satu proses ikatan metalurgi saat


penyambungan dua material atau lebih, serta diantara kedua material tersebut
mengalami proses pemanasan. Proses pengelasan akan sangat baik apabila
pengelasan dikerjakan secara berlanjut sampai berada pada titik leleh serta dalam

8
kondisi yang stabil pengaplikasian proses pengelasan saat ini sudah banyak
dilakukan seperti misalnya pada dunia manufaktur, maupun dunia otomotif.
Seiring perkembangan zaman, teknologi pengelasan sudah banyak dikembangkan
seperti pada proses pengelasan yang memakai bahan pengisi atau filter ataupun
pengelasan tanpa memakai bahan pengisi. Saat ini terdapat metode pengelasan
baru yaitu dengan menggunakan energi putaran untuk menimbukkan panas.
Sumber panas timbul karena tool mengalami gesekan dengan material. Panas dari
gesekan pada kedua benda bisa digunakan untuk pengelasan yang disebut friction
welding. Beberapa metode pengelasan yang mulai dikembangkan ialah friction
stir spot welding (FSSW).

2.2.2 Friction Stir Spot Welding (FSSW)

Menurut Yang, dkk,. (2010) pengelasan metode friction stir spot welding
adalah teknologi penyambungan titik di dua buah material dengan metode
sambungan tumpang atau lap joint, material yang biasanya digunakan berbentuk
lembaran. Proses pengelasan FSSW ini tidak memakai bahan tambangan atau
filter pada saat proses pengelasan. Metode pengelasan FSSW ini biasanya
digunakan untuk proses pengelasan dau material yang mempunyai titik lebur yang
berbeda dan material yang mempunyai titik lebur yang sama. Proses pengelasan
FSSW memiliki tiga tahapan yaitu plunging, stirring serta retracting. Ilustrasi
pada tahapan proses pengelasan bisa dilihat pada gambar 2.3.

Pada proses awal tool berputar dengan kecepatan yang sudah ditentukan.
Selanjutnya ditekankan (plunging) di permukaan material pada area yang akan di
las sehingga mengakibatkan penetrasi tool masuk kedalam material pada bagian
atas (Bilici, dkk., (2016). Gesekan antara tool dengan material akan
mengakibatkan naiknya temperatur sehingga mengakibatkan material yang
mengalami gesekan akan melunak. Selanjutnya masuk ke proses pengadukan
(strring), dimana pada saat kondisi ini tool berhenti menekan material namun tool
masih tetap berputar salama beberapa waktu (Bilici, dkk., (2018). Selanjutnya
material yang melunak pada bagian atas dan bawah akan teraduk serta akan
membentuk ikatan baru antara material atas dan material bawah. Fase (retracting)

9
adalah langkah terakhir, pada proses ini memakan waktu beberapa detik dimana
tool berhenti berputar namun tool belum langsung diangkat akan tetapi didiamkan
selama beberapa saat. Setelah itu tool diangkat dari benda kerja dan akan
menimbulkan bekas hole dari hasil proses pengelasan (Bilici, 2012).

Gambar 2.3 Prinsip kerja metode pengelasan FSSW ( Yukler dan Bilici, 2012)

2.2.3 Polypropylene

Polypropylene (C3H6)x adalah polymer termoplastik yang terbuat dari


kombinasi monomer propilena. Material polypropylene tahan terhadap cairan
kimia seperti asam dan basa. Karena tidak mudah bereaksi terhadap bahan kimia
tersebut membuatnya menjadi pilihan yang baik untuk tempat cairan seperti bahan
pembersih dan produk pertolongan pertama. Material polypropylene juga
digunakan diberbagai aplikasi seperti dibidang pertambangan, otomotif,
penambangan, konstruksi, dan perlengkapan rumah tangga,. Polypropylene
mempunyai kelebihan dibandingkan bahan polymer lainnya, diantaranya ialah
kekuatan lentur, kekuatan Tarik, mempunyai ketahanan lelah yang baik,
ketahanan kimia yang baik atas berbagai macam basa dan asam, harga yang relatif
murah serta anti korosi. Namun polypropylene juga mempunyai kekurangan
dibandingkan dengan banyak bahan polymer lainnya, diantaranya kekuatan impak
yang buruk, sangat mudah terbakar, serta mempunyai kekerasan yang rendah.
Polypropylene merupakan bahan polymer yang memiliki sifat reusable yang
berarti dapat didaur ulang. Proses terbentuknya material polypropylene
merupakan akibat dari proses polimerisasi yang dapat diartikan terikatnya
monomer-monomer propylene yang berikatan rangkap. Ikatan rangkap akan

10
menjadi jenuh saat monomer propylene dapat berikatan satu dengan yang lain.
Pada saat proses polimerisasi, polypropylene tidak ada molekul yang hilang.

Gambar 2.4 Struktur kimia polypropylene (www.globalplasticsheeting.com,2016)

Tabel 2.1 Sifat-sifat pada polypropylene (www.steelplasta.com, 2010)

NO Property Unit Value


1 Density (g/cm²) 0,91
2 Yield Stress Mpa 32
3 Shore D Hardness Mpa 70
4 Melting temperature °C 162
5 Modulus of elasticity Mpa 1400
6 Thermal conductivity W/mK 0,22

2.2.4 Keunggulan Polypropylene

Polypropylene mempynai beberapa keunggulan diantaranya adalah, mudah


dalam pengolahannya serta, mempunyai pengaplikasian yang luas contohnya
mobil, minyak gas dan industri minyak. Tetapi untuk pengaplikasian pada bidang
rekayasa termoplastik masih terbilang terbatas penggunaannya karena ketahanan
impac yang relative buruk pada suhu rendah atau ruangan serta mempunyai sifat
kekerasan yang rendah (Prasad, dan Raghava., 2012)

11
2.3 Perekat

Perekat merupakan salah satu media yang bisa digunakan untuk


merekatkan benda. Proses perekatan kali ini menggunakan lem cyanoacrylate etil
untuk merekatkan dua material polypropylene dengan posisi lap joint. Proses
perekatan ini bisa digunakan untuk acuan dari nilai kekuatan Tarik antara material
yang memakai metode pengelasan FSSW dengan material yang memakai metode
sambungan lem. Kedua sambungan sama-sama menggunakan starndar EN 12814-
2. Selanjutnya akan dilakukan proses uji Tarik dan hasil dari pengujian akan
dijadikan sebagai patokan nilai kekuatan tariknya.

2.4 Uji Kekerasan

Kekerasan (Hardness) merupakan salah satu dari sifat mekanik


(Mechanical properties) ygn dimiliki oleh material. Kekerasan yang dimiliki oleh
suatu material harus diketahui khususnya bagi material yang penggunaannya akan
mengalami pergesekan (friction force) serta defermassi plastis. Deformasi plastis
sendiri merupakan suatu keadaan pada material dimana ketika material tersebut
diberikan suatu gaya maka struktur makro pada material tersebut tidak dapat
kembali ke bentuk semula yang artinya pada material tersebut tidak bisa kembali
ke bentuk awal. Lebih singkatnya kekerasan dapat diartikan sebagai kemampuan
pada suatu material untuk menahan beban penertasi (penekanan). Pengujian
kekerasan memakai standar Shore D yang dapat dilakukan untuk pengujian
kekerasan material polymer.

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kekerasan pada suatu material,


karena dengan pengujian ini kita bisa mengetahui gambaran dari sifat mekanis,
suatu material. Meskipun pengukuran hanya dilakukan pada suatu daerah atau
titik tertentu saja namun nilai kekerasan yang dapat dihasilkan cukup valid untuk
menyatakan kekuatan dari suatu material. Dengan melalukan uji kekerasan,
material dapat dengan mudah di masukkan sebagai material jenis ulet atau getas.

2.5 Uji Struktur Makro

12
Uji Struktur makro adalah salah satu metode pengujian yang digunakan
untuk mengetahui nilai berbedaan antara material yang sudah melewati proses
treatment secara visual dengan raw material. Pengujian ini bertujuan untuk
mengetahui lebih jelas mengenai struktur makro yang ada di suatu material.
Pengujian ini juga bertujuan untuk mengetahui cacat atau tidak nya pada suatu
material yang sudah dilakukan proses treatment. Dengan begitu cacat yang terjadi
pada material dapat dianalisa dengan baik serta dapat diketahui penyebab dan cara
mengatasinya. Alat yang digunakan untuk pengujian struktur makro ini adalah
mikroskop optik usb dengan merek Olympus-SZ yang hasil dari gambarnya dapat
langsung tersambung dengan unit komputer.

2.6 Uji Tarik

Uji Tarik adalah metode pengujian material yang banyak digunakan di


dunia industry. Uji tarik merupakan salah satu metode yang biasa digunakan
untuk menguji kekuatan dari suatu material dengan cara memberikan beban gaya
yang berlawanan arah. Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi
rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi
spesifikasi bahan.Dalam pengujian ini penulis menggunakan standar Pada metode
pengujian Tarik memakai strandar EN 12814-2 dengan bentuk sambungan lap
joint dan dimensi 3 mm x 30 mm x 150 mm.

Salah satu hal yang bisa menyebabkan kegagalan pada sebuah elemen
kontruksi mesin biasanya karena adanya kelebihan kekuatan material. Kekuatan
adalah salah satu sifat yang ada pada setiap material. Kekuatan pada material
dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kekuatan ulur dan kekuatan Tarik. Alat
yang digunakan pada penelitian ini menggunakan alat uji merek Zwick Roell
Z020 bertipe Universe Tensile Machine (UTM).

13
Gambar 2.5 Kurva tegangan regangan

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Diagram Alir Penelitian

Dalam melakukan proses penyambungan atau pengelasan memakai


metode FSSW (Friction Stir Spot Welding) ada beberapa urutan yang bisa dilihat
pada gambar 3.1

14
Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

Pada gambar 3.1 diagram alir penelitian menjelaskan tentang urutan yang
digunakan pada penelitian ini. Langkah pertama ialah dengan mengkaji serta
mempelajari materi yang berhubungan dengan penelitian baik sumber dari jurnal,
artiker maupun buku tentang penelitian FSSW yang pernah dilakukan oleh
peneliti sebelumnya. Setelah mempelajari kajian serta teori yang berhubungan
dengan penelitian FSSW lalu langkah selanjutnya ialah, membuat dua jenis desain
tool dan pengadaan lembaran material tipe polypropylene dengan ketebalan 3 mm,
lalu lembaran material dipotong sesuai dengan standar uji Tarik dengan ukuran
lebar 30 mm dan panjang 150 mm. alat yang digunakan untuk penelitian ini ialah
mesin friction stir spot welding berbasis CNC yang kecepatan putarnya sudah
diatur di 10.000 rpm, 10.500 rpm, dan 11.000 rpm. Selanjutnya dua buah tool
dengan diameter pin 4 mm, panjang pin 4,8 mm, shoulder angel 6º, pin angel 11º
dan dimeter shoulder 20 mm salah satu tool tidak mempunyai pin angel. Setelah
alat dan bahan disiapkan maka selanjutnya memasukkan program CNC pada unit
computer yang telah tersambung dengan mesin friction stir spot welding berbasis
CNC.

3.2 Tempat Penelitian

Pada proses penelitian dilakukan di beberapa tempat, adapun tempat yang


digunakan pada penelitian ini ialah sebagai berikut:

4. Proses pembuatan tool menggunakan jasa bengkel las bubut & alat-alat
teknik sinar laut
5. Proses pemotongan specimen menggunakan jasa astha laser cutting &
engvaring service 2
6. Proses Pengelasan FSSW dilakukan di Ruang Mekatronika Teknik Mesin
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

15
7. Proses uji struktur makro dilakukan di Ruang Labratorium pengukuran
Mikroskop Makro dan Mikro Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
8. Proses pengujian kekerasan dilakukan di Labratorium Teknologi Plastik
Politeknik ATMI Surakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai