Anda di halaman 1dari 2

1.

Konsep Kehidupan

Perbedaan negara hukum dan rule of law pertama adalah dilihat dari konsep kehidupan masyarakatnya. Pada

negara hukum, mayoritas masyarakatnya hidup dengan kekeluargaaan. Artinya, mereka hidup saling tolong

menolong satu sama lain tanpa memandang status orang yang ditolong. Ini merupakan salah satu ciri ciri

negara hukum yang sangat khas. Masyarakat yang hidup dalam negara tersebut merasa lebih bahagia dan

tentram karena apabila terjadi bencana yang menimpa mereka, akan ada banyak orang yang turut membantu.

Disisi lain, negara yang menganut sistem rule of law kehidupan masyarakatnya secara garis besar adalah

individualisme. Mereka lebih mementingkan kepentingan diri sendiri mereka dibandingkan dengan orang lain.

Dalam hal ini artinya jarang sekali mereka yang melakukan tolong menolong antar sesama. Mereka hidup

seperti perlombaan untuk menjadi individu terbaik versi mereka masing-masing.


2. Hukum yang Digunakan

Di negara hukum, baik hukum tertulis maupun norma dalam masyarakat dijadikan sebagai pedoman dalam

kehidupan bermasyarakat. Kedua hal tersebut saling berhubungan dan memiliki nilai yang sama. Oleh karena

itu, apabila terdapat kasus yang tidak tertulis dalam hukum tertulis, maka yang akan dijadikan sebagai acuan

adalah norma yang berlaku dalam masyarakat. Disisi lain, negara hukum memiliki hukum formal yang

mengatur tentang konsep agama yang disebut sebagai Relogious Nation State. Hukuman yang digunakan

biasanya berdasarkan UU dan dasar hukum HAM.

Sementara itu, negara yang menganut rule of law memang sama-sama berpedoman dengan norma kehidupan

yang telah ada. Disisi lain, negara tersebut juga memiliki hukum tertulis. Namun, perbedaannya terletak pada

kejadian kasus pidana. Apabila terdapat seorang yang terikat kasus pidana, pelaku bisa memilih hukum mana

yang akan ia jalani. Apakah melalui hukum norma adat atau hukum tertulis. Sedangkan untuk pengambilan

keputusan tindak pidana negara rule of law adalah juri yang berasal dari masyarakat itu sendiri dan orang

itulah yang menilai ketika persidangan sedang berlangsung. Negara ini biasanya membuat hukum sendiri

melalui jalur Yurisprudensi.


3. Subyek Hukum

Perbedaan negara hukum dan rule of law selanjutnya terletak pada perlakuan subyek hukum. Perbedaannya

adalah apabila negara hukum, terlebih di Indonesia. Negara merupakan subyek hukumnya. Artinya adalah

segala konsekuensi hukum dapat dituntut melalui pengadilan. Berbeda dengan negara yang menganut fungsi

rule of law seperti Amerika. Di Amerika, supremasi hukumnya tidak menempatkan negara sebagai subyek

hukumnya. Dalam hal ini, artinya negara tidak melakukan sebuah kesalahan, disisi lain yang melakukan

kesalahan adalah masyarakat itu sendiri. Dari sini, konsekuensi hukumnya tidak dipertanggungjawabkan selalu

di pengadilan.
4. Sistem Peradilan

Perbedaan selanjutnya terletak pada sistem peradilan yang dijalankan. Bagi negara yang menganut rule of law,

mereka tidak mengenal istilah adanya pengadilan khusus teruntuk para pejabat negara yang melakukan

pelanggaran hukum. Di negara tersebut menganut sistem peradilan mono atau tunggal atau satu, yaitu berpusat

pada Supreme Court yang merupakan Mahkamah Agung di Indonesia. Negara tersebut tidak mengenal adanya

perbedaan dalam tindak perkara pidana, semuanya tunduk pada satu sistem saja. Adapun ciri sistem

peradilannya adalah ditegakkannya hukum seadil-adilnya dan secara tepat.

Berbeda dengan negara hukum, mereka memiliki beberapa peradilan khusus untuk menangani kasus-kasus

tertentu. Contohnya sistem peradilan di Indonesia terdapat lembaga peradilan agama, militer, peradilan umum

dan lain sebagainya. Adapun alurnya adalah setiap kasus yang masuk terlebih dahulu ditangani oleh peradilan

terkait. Apabila peradilan terkait tidak dapat menyelesaikan atau dirasa kurang puas terhadap hasilnya, barulah

mereka mengajukan ke Mahkamah Agung sebagai peradilan tertinggi dari seluruh peradilan yang ada di

Indonesia.
5. Perkembangan

Melihat perkembangannya, perbedaan negara hukum dan rule of law adalah dilihat dari konsep

perkembangannya. Negara hukum pada mulanya berawal dari perjuangan yang menentang adanya

kepemimpinan absolut sehingga sifat perjuangan perkembangannya adalah revolusioner. Disisi lain, rule of

law memiliki konsep yang berkembang dengan cara evolusioner.

Pada dasarnya perkembangan dengan konsep revolusioner lebih cepat berjalan dibandingkan dengan evolusi.

Adanya perbedaan ini dikarenakan negara yang menganut sistem rule of law mengalami perkembangan

terhadap kondisi masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Disisi lain negara hukum

membutuhkan revolusi karena adanya ketegangan ataupun konflik yang terjadi dalam masyarakat.

Itulah beberapa perbedaan negara hukum dan rule of law yang dapat kamu ketahui mulai dari konsep

kehidupan yang dijalani oleh rakyatnya, sistem peradilan yang dilakukan dan perkembangan yang terjadi

dalam pemerintahan tersebut. Adanya perbedaan ini menunjukkan bahwa pilihan masing-masing negara

biasanya ditentukan dari keadaan masyarakat yang hidup dalam negara tersebut serta pola kehidupan sehari-

hari. Contoh yang paling mudah pada konteks ini adalah antara negara Indonesia dengan negara Amerika.

Anda mungkin juga menyukai