Anda di halaman 1dari 8

KRISIS DALAM ADMINISTRASI

Pengertian dari krisis dalam administrasi

Krisis menurut KBBI 2008 adalah keadaan yang berbahaya / parah sekali / genting /
suram. Sedangkan administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang
atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Jadi dapat disimpulkan pengertian dari krisis dalam administrasi
iyalah suatu keadaan yang berbahaya dapat mengancam pada saat terjadinya transaksi
atau kerjasama antara dua orang atau lebih dan tidak terjadinya tujuan atau kesepakatan
yang telah ditentukan dapat mengalami penurunan secara drastis. Setiap instansi atau
lembaga dalam menjalankan pekerjaannya tidak akan selalu berjalan mulus pasti ditengah
jalan akan ditemukan sebuah permasalahan yang biasa disebut krisis.

Sebagai contoh di zaman sekarang yang pada saat dunia sedang di landa pandemic covid
19,yang membuat sejumlah perusahaan,pedagang dan segala kegiatan kegiatan yang
berhubungan dengan ekonomi.Krisis dalam ekonomi dimasa pandemic juga membuat
sejumlah kegiatan mobilitas semakin menurun drastis.Dan sebuah lembaga internasional
memprediksi bahwa di tahun 2021 kegiatan ekonomi juga semakin menurun yang
membuat sebagian Negara menjadi tertekan.

Penurunan kegiatan ekonomi dikarena sejumlah kegiatan jasa dan pembatasan melakukan
kegiatan yang mengakibatkan putusnya hubungan kerja sama antar perusahaan maupun
pekerja,sehingga perusahaan membuat kebijakan dengan mem PHK kan ssetiap
karyawannya untuk mengamankan sisa keuangan dari perusahaan,dan membuat sejumlah
pengangguran semakin meningkat secara drastic.Tidak hanya itu kasus criminal pun
menjadi sangat meningkat dikarenakan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehingga membuat sebagiaan orang mencuri,merampok,dan bahkan membegal
kendaraan kejadian ini membuat keadaan semakin memburuk dan bisa saja lebih buruk
lagi dari sebelumnya

Supaya tidak semakin buruk Pemerintah telah melakukan yang terbaik untuk saat yaitu
dengan cara melakukan kebijkan seperti menjaga jarak,memakai masker,tidak keluar
rumah,dan menahan setiap warga asing yang ingin masuk ke indoseia,dengan tujuan
supaya virus tidak tersebar luas supaya kasus covid 19 bisa turun dan bisa melakukan
kegiatan mobilitas seperti biasanya.
Dari contoh tersebut dapat kita artikan bahwa kegiatan administrasi atau kegiatan
ekonomi sangat mempengaruhi bagi masyarakat maupun Negara,akan tetapi tidak hanya
itu yang membuat krisis administrasu ataupun krisis ekonomi terjadi melainkan bisa
terjadi hal lain seperti:
1.Utang Negara yang berlebihan: jika Negara memiliki hutang yang begitu besar dan
tidak mampu untuk bayar makan akan menimbulkan krisis ekonomi yang lebih besar dan
bahkan berdampak besar pada seluruh warga negaranya

2.Terjadinya inflasi yang seuatu kejadian harga barang dan jasa mengalami peningkatan
dalam waktu yang sangat panjang dan memperburuk lajunya perekonomian

3.Efek krisis ekonomi yang terjadi terlalu banyaknya pekerja yang di PHK oleh
perusahaan dikarenakan ketidakmampiuan menggaji karywannya dan membuat sejumlah
pengangguran menjadi meningkat

Dari tiga hal tersebut dapat kita simpulkan bahwa krisis ini terjadi sangat berdampak
besar bagi Negara dan masyarakat yang membuat perekonomian Negara menjadi
terhambat dan juga dapat kehilanga kerja antar Negara lain dan perusahaan perusahaan
besar lainnya,karena kerja sama ini sangat penting bagi perekonomian suatu Negara.

Nah sebagai contoh lainnya krisis dalam administrasi yaitu pelayanan publik

PELAYANAN PUBLIK

Esensi pemerintah dalam suatu wilayah adalah untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat, karena pada hakekatnya pemerintah adalah “Public service”. Dengan kata
lain pemerintah sebagai pelayanan publik dituntut untuk berkinerja dengan baik.
Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang prima
bagi semua penduduknya sesuai yang dimanatkan dalam undang-undanng. Dalam
Undang-Undang Pasal 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik yaitu “Pelayanan publik
adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dana atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik”. Pelayanan publik merupakan suatu usaha yang dilakukan kelompok
atau seseorang birokrasi untuk memberikan bantuan kepada masyarakat dalam rangka
mencapai suatu tujuan tertentu. Salah satu dari pelaksanaan pelayanan publik yaitu,
pelayanan administrasi kependudukan yang berada

disuatu pemerintahan. Administrasi kependudukan adalah rangkaian penataan dan


penerbitan dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran
penduduk, pencatatan sipil, Pengolahan informasi administrasi kependudukan, serta
pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan membangun sektor lain. Berbicara
tentang pelayanan yang diberikan pemerintah tentunya tidak terlepas dari pelayanan
pemerintah pada sektor publik karena umumnya pelayanan yang diberikan pemerintah itu
dalam bidang/sector yang menyangkut kepentingan umum seperti pengurusan pengantar
KTP, akte kelahiran, kartu keluarga, akte perkawinan dan lain-lain. Pelayanan publik
perlu memperhatikan kebutuhan yang diinginkan masyarakat. Pada awal Tahun 2020
dunia dihebokan dengan pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) virus yang
menyerang sistem pernapasan manusia dan menjadi krisis kesehatan yang pertama dan
mendunia, . Dengan demikian, dapat disimpulkan administrasi berperan aktif dalam
pelayanan publik agar terkelola dengan baik dan terstruktur.

Namun dalam pengelolaan pelayanan publik administrasi pasti ada halangan ataupun
hambatan dalam mengelolanya yang disebut juga dengan krisis dalam administrasi.

Faktor penghambat pelayanan publik

1. Organisasi

Organisasi ialah proses kerjasama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan
bersama secara efektif dan efesien. Maksud diatas ini mengandung arti bahwa setiap
organisasi memiliki tiga komponen penting yaitu pertama, ada kerjasama, kedua, ada
orang-orang dan ketiga, ada tujuan bersama. Maka dalam proses kerjasama dua orang
atau lebih terdapat macam-macam prilaku individu dalam organisasi. Maka seorang
pemimpin di tuntut untuk mampu memimpin berbagai individu yang mempunyai
karakter dan kepribadian yang berbeda satu dengan yang lainnya. Organisasi akan
jelas dengan adanya wada yang disebut dengan Kantor, maka semua aktivitas
pelayanan akan berjalan dengan baik, ada kantornya jelas dan di dalamnya terdapat
fasilitas kantor, serta ada orang-orang yang menggunakan fasilitas kantor. Ataupun
sebaliknya jika tidak jelas keberadaan kantor akan mempersulit jalannya pelayanan
public. Disebabkan segala administrasi tidak jelas dalam menjalankan tugas sebagai
pengabdian kepada rakyatnya. Kata ketidakjelasan sebenarnya mempertegas tentang
ketidak mampuan dalam berorganisasi. Organisasi diperlukan organisme yang handal
dalam pelayanan dan dalam mengelola kantor dengan baik pula. Manfaat dari
organisasi adalah menghasilkan anggota organisasi yang berkualitas
dengan membudayakan proses pembelajaran di dalam organisasi dan menjadikan
organisasi sebagai tempat pembelajaran. Organisasi juga meningkatkan kreatifitas
dan
kemampuan dalam berkerja serta mengantisipasi dan mengadaptasi lingkungan yang
cepat berubah dan sulit diramalkan. Mempercepat pengembangan dan kemajuan
daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal-hal yang dimaksudkan
penulis diatas akan terwujud apabilah terdapat kejelasan dalam organisasi dan
terdapat
juga administrasi pelayanan yang baik serta ada orang-orang yang kompeten dalam
menjalankan tugas panggilan ini maka pasti akan lebih maju dan rakyatnya sejahtera.
2. Kompetensi
Kemampuan sebenarnya bersal dari kata mampu yang dalam hubungan dengan
tugas atau pekerjaan berarti dapat melakukan tugas atau pekerjaan sehingga
menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan yang diharapkan. Sementara
keterampilan ialah kemampuan melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan
menggunakan anggota badan
dan peralatan kerja yang tersedia. Dengan pengertian ini dapat dijelaskan bahwa
ketrampilan lebih banyak menggunakan unsur anggota badan dan peralatan kerja
yang tersedia. Semua orang yang bekerja harus mempunyai kemampuan dan
keterampilan dalam bekerja agar dalam pelayanan tidak terjadi hambatan
3. Komunikasi
Tujuan dan manfaat Komunikasi adalah sebagai sarana untuk, meningkatkan
kemampuan manajerial dan hubungan dengan masyarakat social lainya serta
menyampaikan dan atau menerima informasi, dapat juga menyampaikan dan
menjawabpertanyaan, mengubah perilaku (polah pikir, perasaan, dan tindakan)
melalui perencanaan,pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan, mengubah
keadaan sosial, saran untuk menyampaikan perintah, pengarah atau pengendalian
pengorganisasian pengambilan keputusan,negosiasi dan pelaporan. Hal hal tersebut
merupakan tujuan dari adanya komunikasi dalam menjalankan tugas pokok yaitu
pelayanan administrasi. Komunikasi merupakan esensi dalam organisasi, sebab
semakin baik komunikasi semakin baik juga kemungkinan untuk kerjasama dalam
suatu organisasi karena komunikasi yang sehat dan efektif akan membangun saling
menghormati dan saling menghargai dalam suatu lembaga organisasi. Komunikasi
jugak sangat berperan penting dalam melakukan administrasi karna di perlukan
informasi yang tepat agar segala hambatan yang terjadi bisa diselesaikan dengan tepat
dan masyarakat bisa memahami informasi yang diberikan
4. Prasarana Kantor yang tidak mendukung
Dalam menjalankan administrasi kantor hal yang paling dibutuhkan oleh
organisasi dan menjadi esensi dasar dari kantor adalah sarana dan prasarana yang
menjadi penunjang keberlangsungan administrasi manajemen publik. Sebab sarana
dan prasarana merupakan bukti fisik yang menunjukkan adanya suatu kegiatan
pelayanan publik. Menurut Karl Marx (1867) dalam Kusdi (2009:12) bahwa
organisasi tidak lain adalah sarana untuk mengontrol pekerjaan. Melalui
analisisnyayang rinci terhadap sistem ekonomi kapitalis, ia berkesimpulan bahwa
kepentingan publik dan kepentingan kelas pekerja adalah antagonistik dalam arti
secara inheren selalu berlawanan. Oleh karena itu sarana prasarana dalam
menjalankan organisasi harus ada alat kelengkapan untuk menunjang kerlangsungan
kantor. Jadi artinya bahwa sarana dan prasarana merupakan bukti nyata dalam
meningkatkan kualitas pelayanan public sekaligus mempertegas adanya manajemen
administrasi. Dengan demikian seorang manajer dapat mempelajari
kemampuan bawahannya dalam melaksanakan administrasi manajemen dalam kantor.
Serta berupaya untuk menemukan pola-pola yang paling efisien dan selanjutnya
dituangkan kedalam manual atau buku panduan sebagai evaluasi kerja pegawai.
5. Faktor pelayanan
Kualitas secara konfensional mengambarkan karakteristik langsung dari suatu
kerja nayata pegawai, seperti performansi, keandalan mudah dalam penggunaan
kemampuan kerja. Masyarakat mengharapkan adanya pelayanan administrasi publik
yang berkualitas dan dapat diandalkan dalam segala bidang kehidupan bermasyarakat.
Kata “kualitas” didefinisikan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
keempat, (2008:744) bahwa “kualitas” berarti “tingkat baik buruknya sesuatu; derajat
atau taraf, kepandaian atau kecakapan, mutu” sementara menurut Peter Salim dan
Yenny Salim dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer”, (1991:781)
bahwa: Kata “kualitas” mempunyai pengertian; pertama “tingkat baik atau buruknya
sesuatu, juga bicara tentang kadar kualitas produk. Pengertian kedua, berbicara
tentang Tingkat kepandaian, kecakapan, dan sebagainya;mutu. Sebagai contoh:
sekolah yang baik adalah sekolah yang dapat melahirkan lulusan dengan kualitas
tinggi.
Sebagaimana definisi diatas diterapkan pada pelayanan umum akan dapat
terlaksana dengan baik dan memuaskan apabila didukung oleh beberapa faktor antara
lain: kesadaran para pejabat pimpinan dan pelaksana yang berkualitas, adanya aturan
yang memadai, organisasi dengan mekanisme sistem yang dinamis, pendapatan
pegawai yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, kemampuan dan
ketrampilan yang sesuai dengan tugas/pekerjaan yang dipertanggung-jawabkan, dan
tersedianya sarana pelayanan sesuai dengan jenis dan bentuk tugas/pekerjaan
pelayanan. Faktor pendukung itu mempunyai bobot sama kecuali faktor kesadaran
yang berbobot lebih tinggi dari yang lain. Kelemahan salah satu faktor akan berakibat
pada hasil pelaksanaan tugas/pekerjaan pelayanan yang tidak memenuhi keinginan
semua pihak, baik manajemen maupun pihak yang dilayani.
Kesadaran pegawai pada segala tingkatan terhadap tugas/pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya, membawa dampak yang sangat positif terhadap
organisasi dan tugas/pekerjaan itu sendiri. Ia akan menjadi sumber kesungguhan dan
disiplin dalam melaksanakan tugas/pekerjaan, sehingga hasilnya dapat diharapkan
memenuhi standar yang telah ditetapkan baik dalam perwujudan standar pelaksanaan
(performance’s standard) maupun standar operasional (operational’s standard).
Aturan dalam organisasi mutlak keberadaannya agar organisasi dan pekerjaan dapat
berjalan teratur dan terarah. Untuk itu penting diperhatikan tentang kewenangan
membuat peraturan dalam organisasi. Kewenangan mempunyai kaitan dengan
keabsahan dan kekuatan hukum atas peraturan, karena dalam peraturan senantiasa ada
sanksi terhadap pelanggaran. Kewenangan dalam pembuatan peraturan terletak pada
manajemen pada segala tingkat sesuai dengan bidang tugasnya. Di samping
kewenangan juga perlu diperhatikan oleh si pembuat peraturan, agar peraturan itu
dapat diterapkan tanpa kesulitan/rintangan, mudah dipahami dan dipatuhi.
Selanjutnya agar peraturan dapat mencapai apa yang dimaksud, maka ia harus
dipahami oleh semua orang yang berkepentingan terutama orang-orang yang bertugas
dalam bidang yang diatur itu dengan disertai disiplin yang tinggi. Disiplin dalam
pelaksanaan tugas/pekerjaan terdiri atas dua bentuk disiplin, yaitu disiplin waktu dan
disiplin perbuatan. Kedua bentuk disiplin itu, menyatu dalam perwujudan kerja. Ada
disiplin waktu tidak ada disiplin perbuatan, tidak akan ada hasilnya. Sebaliknya
disiplin dalam perbuatan tetapi tidak disiplin dalam hal waktu akan mengecewakan.
Karena kedua bentuk disiplin ini harus ditegakkan bersamaan

Krisis manajemen merupakan situasi yang terjadi secara tiba tiba dan tak terduga
yang dapat mengancam keberlangsungan hidup dari stakeholder dan kemampuan
perusahaan untuk dapat menyelamatkan diri dari krisis. Karakteristik dari krisis
manajemen ini adalah adanya ketidakpastian, informasi yang tidak memadai,
lemahnya kontrol, pengamatan dari luar.

Ketika terjadi krisis, maka stakeholder adalah pihak yang akan merasakan dampak
tersbesar. Oleh sebab itu manajemen haruslah dapat memberikan statement yang
menunjukkan kepedulian dan keseriusan terhadap krisis yang sedang terjadi.
Pengelolaan krisis manajemen melewati tahapan-tahapan yaitu: before the crisis;
during the crisis; after the crisis.

Before the crisis merupakan tahapan dimana krisis belum terjadi, namun perlu
dilakukan persiapan agar ketika terjadi krisis di kemudian hari semua pihak terkait
tahu apa yang harus dilakukan. Tahapan ini kemudian dibagi lagi ke dalam dua
bagian, pertama adalah persiapan. Dalam bagian ini manajemen membentuk tim
untuk krisis manajemen, kemudian meningkatkan dukungan manajemen untuk
rencana penangan krisis ini, hal yang paling penting kemudian dalam bagian ini
adalah mengidentifikasi kelemahan organisasi/perusahaan, terakhir adalah melatih
para staff untuk menghadapi krisis. Bagian kedua adalah perencanaan, pada bagian
ini manajemen sudah mulai membuat perencanaan pesan, menganalisis target
audiens, menyusun suatu cara untuk mengkomunikasikan pesan, menentukan
tanggung jawab apakah yang dilakukan oleh perusahaan pada saat krisis terjadi.

During the crisis merupakan tahapan yang terjadi ketika krisis sudah terjadi dan mulai
melibatkan pihak-pihak untuk mengatasi krisis yang sedang menimpa
organisasi/perusahaan. Ada tiga bagian yang dilakukan dalam tahapan ini, pertama
adalah mengumpulkan. Pada bagian ini manajemen melakukan pengamatan latar
belakang terhadap krisis yang terjadi, menetapkan juru bicara, menemukan masalah
jangka pendek maupun panjang. Bagian kedua adalah package dimana pada tahapan
ini manajemen menunjukkan informasi yang relevan dengan kondisi krisis yang
terjadi, mengatakan yang sejujurnya kepada stakeholder yang mengalami dampak
dari krisis, menempatkan diri sebagai pihak yang menjadi korban dari krisis yang
dialami, menunjukkan rasa simpati. Bagian ketiga adalah menyampaikan yang
merupakan bagian dimana pesan disampaikan secara tepat dan cepat, serta tegas
kepada media.

After the crisis merupakan tahapan terakhir ketika krisis telah terjadi. Dalam tahapan
ini, manajemen melakukan evaluasi atas strategi penanganan krisis yang dilakukan
apakah memang memberikan dampak yang signifikan ataukah memang perlu
pembenahan. Memberikan ucapan selamat kepada semua pihak karena telah berhasil
keluar dari masa krisis, dan terakhir adalah melanjutkan kontrol kembali yaitu dengan
melakukan scanning isu yang mungkin akan terjadi lagi.
Rangkuman

https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=FAKTOR+PENGHAMBAT+PELAYANAN+ADMINISTRASI+KA
NTOR++DISTRIK+WOUMA+KABUPATEN+JAYAWIJAYA&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p
%3D4yTo7djm2fAJ

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JAP/article/view/35078

https://www.kompas.id/baca/riset/2021/07/25/persoalan-administrasi-masih-menghambat-
penanganan-pandemi/

Anda mungkin juga menyukai