Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BIOKIMIA GIZI

ENZIM

Oleh

Nama : Ni Ketut Laksmi Karunia Dewi

NIM : P07131220050

Kelas : B

KEMENTRIAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA

TAHUN 2021
1. Enzim yang berperan pada metabolisme Zat Gizi (Karbohidrat, Protein, Lemak)
a) Karbohidrat

Enzim amilase diproduksi di kelenjar liur, pankreas, dan usus halus. Enzim ini bertugas
memecah zat pati atau karbohidrat menjadi gula (glukosa). Saat makanan yang mengandung
karbohidrat dikunyah, kelenjar liur di dalam mulut akan menghasilkan amilase. Setelah tertelan,
makanan tersebut akan dicerna lebih lanjut di usus halus oleh enzim amilase yang dihasilkan
oleh pankreas. Di dalam usus, amilase terus memecah molekul zat pati hingga menjadi glukosa,
yang nantinya akan diserap ke dalam sirkulasi darah melalui dinding usus halus.

b) Protein

Enzim protease adalah enzim pencernaan yang bertugas untuk memecah protein dalam makanan
menjadi asam amino atau amino acids. Enzim ini diproduksi di lambung, pankreas, dan usus
halus. Terdapat beberapa jenis enzim protase, yaitu pepsin (enzim pencernaan utama di
lambung), tripsin, dan kimotripsin.

c) Lemak

Lipase adalah enzim yang memiliki tugas memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol (zat
gula yang mengandung alkohol). Organ tubuh yang berperan dalam menghasilkan enzim ini
adalah pankreas dan lambung. Enzim lipase juga ditemukan di dalam ASI, fungsinya untuk
membantu bayi mencerna molekul lemak saat menyusui.

2. Enzim yang berperan pada Diagnosis penyakit Jantung, Hati, Paru-paru, Saluran
Cerna
a) Jantung

Enzim jantung adalah enzim yang berperan dalam menunjang kerja otot jantung. Saat terjadi
kerusakan, seperti pada serangan jantung, maka enzim ini akan meningkat jumlahnya dalam
darah. Oleh karena itu, pemeriksaan enzim jantung sering dilakukan sebagai salah satu cara
untuk mendiagnosis serangan jantung.
 Myoglobin

Merupakan protein yang terdapat pada otot rangka dan otot jantung. Kadar myoglobin akan
meningkat dalam waktu 2-12 jam setelah serangan jantung, dan kembali menurun ke kadar
normalnya dalam waktu 24-36 jam setelah serangan jantung.

 Troponin

Troponin adalah sejenis protein yang terdapat pada jantung dan otot. Ada 3 jenis troponin, yaitu
troponin T, C, dan I, namun yang diperiksa secara spesifik berbarengan dengan enzim jantung
adalah troponin T dan I. Kadar troponin dapat meningkat dalam waktu 2-26 jam setelah
kerusakan otot jantung.

b) Hati

Hati memiliki banyak fungsi penting bagi tubuh, antara lain mencerna makanan, memproduksi
protein, dan menyimpan energi. Jika fungsinya terganggu, tubuh akan mengalami sejumlah
keluhan, seperti penyakit kuning, diare, mual, dan muntah. Pada kasus tersebut, uji fungsi hati
diperlukan untuk memeriksa kondisi hati.

 Serum glutamic pyruvic transaminase (SGPT)

SGPT merupakan enzim yang utama banyak ditemukan pada sel hati serta efektif dalam
mendiagnosis destruksi hepatoselular. Enzim ini juga ditemukan dalam jumlah sedikit pada otot
jantung, ginjal, serta otot rangka. Kadar SGPT serum dapat lebih tinggi dari kadar sekelompok
transferase lainnya (transaminase), aminotransferase aspartat (AST/SGOT), dalam kasus
hepatitis akut serta kerusakan hati akibat penggunaan obat dan zat kimia, dengan setiap serum
mencapai 200-4000 U/l.

c) Saluran pencernaan

Ada beberapa jenis enzim pencernaan dengan fungsi yang berbeda-beda, yaitu:

 Lipase: memecah lemak menjadi molekul gliserol dan asam lemak.


 Protease dan peptidase: memecah protein menjadi molekul asam amino yang berukuran
lebih kecil.
 Amilase: memecah karbohidrat dan zat tepung menjadi bentuk yang lebih sederhana,
yaitu glukosa.
 Laktase: memecah gula jenis laktosa yang ditemukan dalam susu.
 Maltase: dihasilkan di usus kecil dan bertanggung jawab untuk menghancurkan maltosa
(zat gula di dalam gandum dan biji-bijian).
 Renin : untuk mencerna protein dalam susu atau produk yang mengandung susu, dan
mengubahnya menjadi peptide agar bisa diuraikan oleh pepsin.

3. Enzim yang bekerja pada Suhu Hiperterm

Enzim yang bekerja pada suhu Hiperterm salahnya adalah enzim amilase yang dimana
temperatur berpengaruh besar terhadap aktivitas enzim. Semua enzim bekerja dalam rentang
temperatur tertentu pada tiap jenis organisme. Secara umum, untuk kenaikan sebesar 10oC di
atas suhu minimum, aktivitas enzim akan meningkat sebanyak dua kali lipat hingga mencapai
kondisi optimum. Peningkatan suhu eksternal secara umum akan meningkatkan kecepatan reaksi
kimia enzimatik, tetapi kenaikan temperatur yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan
pada enzim atau sering disebut dengan denaturasi enzim. Denaturasi enzim merupakan
kerusakan struktur enzim akibat pengaruh eksternal. Denaturasi enzim di atas suhu optimum
akan menyebabkan terjadinya kematian pada sel organisme, tetapi beberapa organisme mampu
bertahan hidup dan tetap aktif pada temperatur yang sangat tinggi. Peningkatan temperatur akan
mempercepat reaksi. Akan tetapi, terdapat batasan maksimum temperatur tertentu yang
sebaiknya digunakan pada reaksi enzimatik. Jika temperatur melebihi batas maksimum tersebut,
enzim akan terdenaturasi sehingga laju reaksi dari reaksi tersebut akan menurun. Peningkatan
aktivitas enzim di bagian awal kurva temperatur dikenal sebagai temperatur aktivasi.

Anda mungkin juga menyukai