Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Deskripsi :
Materi tugas 2 mencakup modul 4 dan 5. Silahkan Anda menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas. Jawaban tugas 2 harus diupload paling
lambat 2 minggu setelah tugas ini ditampilkan.
Berikut pertanyaannya :
1
I. Perbedaan Analisis Jabatan Berbasis Tugas dan Analisis Jabatan Berbasis Jabatan
Pengertian tugas menurut Mathis dan Jackson (2001) adalah aktivitas pekerjaan yang khusus dan dapat
diidentifikasi yang mencakup gerakan-gerakan yang dapat diamati. Untuk pekerjaan yang tetap berdasarkan
tugas, proses analisis jabatan dapat dilakukan sesuai standar yang telah ditetapkan.
Analisis jabatan yang berdasarkan pada tugas lebih memperjelas apa yang dilakukan secara
spesifik pada suatu pekerjaan. Selanjutnya dalam pengembangan deskripsi jabatan berbasis tugas digunakan
untuk mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan dan membuat daftar fungsi pekerjaan.
Proses analisis jabatan berdasarkan pendekatan tugas dikemukakan oleh Dessles dalam lswanto (2007)
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi untuk apa informasi yang akan disampaikan dalam suatu jabatan dan menentukan
apa dan bagaimana data akan dikumpulkan.
Kompetensi menurut Mathis dan Jackson (2001) adalah karakteristik dasar yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan kinerja individu atau tim. Beberapa alasan yang digunakan organisasi
menggunakan pendekatan kompetensi untuk analisis jabatan adalah:
1. Mengkomunikasikan perilaku yang utama dan dihargai ke seluruh organisasi.
2
Dengan menggunakan pendekatan kompetensi, maka kompetensi-kompetensi yang diperlukan individu
untuk melaksanakan pekerjaan sebagai tim dapat diidentifikasi. Kompetensi disini menyangkut
kewenangan setiap individu untuk melakukan tugas atau mengambil keputusan sesuai dengan
perannya dalam organisasi yang relevan dengan keahlian, pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Selain itu, kriteria seleksi aktivitas memfokuskan pada keburuhan pekerjaan.
Proses analisis jabatan dengan menggunakan pendekatan kompetensi khusus dengan "Behavior Event
Interview (BEI)" yang dikemukakan oleh Mathis dan Jackson (2001) terdiri atas tahap-tahap
sebagai berikut:
2. Membentuk kelompok panel yang terdiri dari orang-orang yang sumber daya manusianya perlu
direvisi untuk kompetensi yang berbeda untuk setiap berpengetahuan luas tentang jabatan- jabatan
dalam organisasi.
5. Kompetensi-kompetensi yang diperoleh tersebut disusun secara sistematis dan perlu didentifikasi
level-level yang dibutuhkan untuk mencapainya.
II. Apakah organisasi dapat membuat design jabatan sebelum ada uraian dan
spesifikasi jabatan?
Uraian dan spesifikasi jabatan merupakan suatu pernyataan tentang syarat-syarat yang
diperlukan yang harus dimiliki karyawan untuk dapat menjalankan suatu jabatan yang
baik. Spesifikasi jabatan menjawab pertanyaan “sifat dan pengalaman seperti apa yang
harus dimiliki seseorang untuk dapat melakukan jabatan ini dengan baik?”.
Dari pengertian tersebut, menurut saya desain jabatan tidak dapat dibuat sebelum
spesifikasi jabatan dilakukan. Karena hasil dari uraian dan spesifikasi jabatan adalah
informasi mengenai tugas, pekerjaan dan tanggung jawab dari suatu pekerjaan. Informasi
3
tersebut yang nantinya digunakan untuk mendesain suatu jabatan agar pekerjaan yang
dilaksanakan oleh pemegang jabatan bisa berjalan dengan efektif dan efisien.
Hasil dari analisis jabatan digunakan untuk membuat deskripsi jabatan, selanjutnya
ditentukan spesifikasi jabatan dan akhirnya aktivitas merancang pekerjaan dapat
dilakukan melalui desain jabatan sehingga dapat dicapai kinerja individu dan organisasi
yang lebih baik.
Perancangan jabatan atau job design ialah pengorganisasian tugas-tugas, wewenang dan
tanggung jawab ke dalam suatu unit pekerjaan yang produktif. Dalam job design terdapat
dua metode yaitu:
1. Job Enlargement
Job enlargement ialah praktek yang memperluas isi dari pekerjaan yang meliputi jenis dan
tugas dalam tingkat yang sama.
Contoh:
Pada suatu instansi pemerintah, seorang lulusan baru (fresh graduate) sehari-hari hanya
mempunyai tugas administrasi seperti mengkonsep surat, membuat disposisi surat dan
membuat laporan harian. Setelah diterapkan job enlargement, tugas pegawai tersebut
bertambah, yaitu bertugas untuk membuat jadwal kerja, mengadministrasi cuti dan ijin
pegawai, menjadi notulen saat rapat, hingga melaksanakan tugas-tugas lapangan.
4
2. Job Enrichment,
Job enrichment merupakan suatu pendekatan untuk merancang kembali pekerjaan karyawan
guna meningkatkan motivasi intrinsik dan meningkatkan kepuasan kerja dengan
memberikan mereka kesempatan untuk menggunakan berbagai kemampuan mereka.
Contoh: pada suatu instansi pemerintah, seorang pegawai dengan jabatan pelaksana
pemeriksa bertugas untuk melakukan tugas-tugas pengawasan terhadap kepatuhan
perpajakan. Oleh pihak atasan, pegawai tersebut akan dipromosikan (dinaikkan jabatannya)
sebagai kepala seksi pengawasan. Sebelum ybs mengambil jabatan tersebut, ia haruslah
menyesuaikan tingkat pendidikannya agar mendapat gelar S2 dan mengikuti berbagai diklat
demi meningkatkan kompetensi di bidang profesinya.
5
manajemen (planning, organizing dan controlling) dan pekerja juga lebih
berkembang potensinya. Sedangkan dalam job enlargement pekerja hanya diberi
pekerjaan tambahan sehingga yang bertambah bukan keahlian melainkan kesibukan.
4. Job enrichment bergantung pada job enlargement, maksudnya job enrichment
merupakan perkembangan lebih lanjut dari job enlargement.
a. Outsourcing
Outsourcing merupakan proses mengupah penyedia tenaga kerja eksternal untuk
melakukan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan secara internal (Mondy, 2008).
Dalam Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, outsourcing
atau alih daya berarti penyerahan sebagian pekerjaan kepada perusahaan lain melalui
perjanjian pemborongan kerja atau penyediaan jasa pekerja/karyawan.
6
jasa (user). Pekerja diupah oleh perusahaan alih daya, sementara
perusahaan user membayar perusahaan outsourcing sesuai dengan kontrak kerja yang
disepakati.
Dalam Undang-undang No 13 Tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan menyebutkan
beberapa poin jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh pekerja outsourcing, yaitu:
Dilakukan secara terpisah dari kegiatan utama;
Dilakukan dengan perintah langsung atau tidak langsung dari pemberi pekerjaan;
Merupakan kegiatan penunjang perusahaan secara keseluruhan; dan
Tidak menghambat proses produksi secara langsung
Intinya, karyawan outsourcing hanya bisa direkrut untuk mengerjakan pekerjaan di
luar pekerjaan inti perusahaan pengguna jasa.
Mensubkontrakkan berbagai fungsi kepada perusahaan lain cukup masuk akal jika
kontraktor dapat menjalankan fungsi yang telah ditentukan, seperti pemeliharaan,
yang bahkan mungkin dapat lebih efektif dan efisien jika dikerjakan secara internal
oleh perusahaan yang bersangkutan,
Contoh:
Pusat perbelanjaan (mall) merekrut petugas kebersihan (cleaning service),
petugas loket karcis, dan penjaga keamanan (security) dari perusahaan
outsource.
b. Leasing
7
Namun sistem leasing memiliki beberapa resiko, yaitu diantaranya adalah
masuknya pengaruh perusahaan luar terhadap budaya asli perusahaan, potensi
pengusaha kehilangan kendali atas proses dan individu-individu yang penting,
masalah keamanan data serta resistensi dari karyawan.
8
Sumber:
Buku Materi Pokok Manajemen Sumber Daya Manusia. Yun Iswanto & Adhie Yusuf.
Universitas Terbuka. 2011.
Buku Manajemen Sumber Daya Manusia. Dessler Gary. Salemba Empat. 2015
http://samahitawirotama.com/pentingnya-penerapan-job-enrichment-dan-job-enlargement-
dalam-perusahaan/
Spend Journal. PEO vs HRO: How to outsource human resources for your business.
https://nhglobalpartners.com/services/global-peo-staffing/
https://en.wikipedia.org/wiki/Professional_employer_organization
https://globalizationpedia.com/china-peo/
9
10