Disusun Oleh
WANDA PERTIWI
NIM : AK20011
PPN
adalah pajak yang dikenakan terhadap pertambahan nilai yang muncul karena
pemakaian faktor-faktor produksi oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang men
yiapkan, menghasilkan dan memperdagangkan Barang Kena Pajak (BKP) dan
Jasa Kena Pajak (JKP).
Penyerahan emas perhiasan/ jasa terkait emas perhiasan oleh pengusaha emas p
erhiasan terutang PPN sebesar 10% dari Dasar Pengenaan Pajak. Sedangkan da
sar pengenaan pajak atas emas perhiasan berupa nilai lain sebesar 20% dari har
ga jual emas perhiasan atau nilai penggantian.
Jenis-Jenis Leasing
Ketika Barang Kena Pajak (BKP) berupa barang modal yang menjadi objek
pembiayaan, berasal dari pemasok (supplier)
BKP dianggap diserahkan secara langsung oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP)
pemasok (supplier) kepada pihak yang menyewa.
Pemberi sewa tidak perlu dikukuhkan sebagai PKP, karena dianggap hanya
menyerahkan jasa pembiayaan yang merupakan jenis jasa yang tidak dikenai
PPN.
PKP pemasok wajib menerbitkan faktur pajak kepada pihak yang menyewa
dengan menggunakan identitas pihak penyewa sebagai pembeli BKP/JKP.
Dasar Pengenaan Pajak (DPP) yang dicantumkan dalam faktur pajak adalah
senilai harga jual dari PKP.
Ketika BKP berupa barang modal yang menjadi objek pembiayaan berasal dari
persediaan yang dimiliki pihak penjual
PPN membangun sendiri adalah pajak terutang bagi orang pribadi atau badan
yang melakukan kegiatan membangun sendiri.
a. Tarif PPN membangun sendiri adalah 2%. Sementara, dasar pengenaan paj
aknya adalah 20% X total biaya yang dikeluarkan dan/atau dibayarkan seti
ap bulannya.
b. Penyetran PPN terutang dilakukan melalui SSP dengan Kode Akun Pajak
(KAP) 411211 dan Kode Jenis Setoran (KJS) 103.
c. Apabila bangunan didirikan di wilayah kerja KPP Pratama tempat orang pr
ibadi/badan yang melakukan kegiatan membangun sendiri terdaftar, maka
kolom NPWP yang tercantum pada SSP diisi dengan NPWP orang pribadi
atau badan tersebut.
d. Namun, jika bangunan didirikan di wilayah kerja KPP Pratama yang berbe
da dengan KPP orang pribadi atau badan, maka SSP diisi dengan ketentua
n berikut ini:
e. Pada kolom “Wajib Pajak/Penyetor isi dengan nama dan NPWP orang prib
adi/badan yang melakukan kegiatan membangun sendiri.
REAL ESTATE
Perwujudan real estate ini tidak hanya berupa kepemilikan hunian mewah,
karena pada essensinya, real estate adalah hak untuk memiliki sebidang tanah
dan memanfaatkan apa saja yang ada didalamnya. Real estate adalah properti
yang terdiri dari tanah dan bangunan di atasnya, bersama dengan sumber daya
alam seperti tanaman, mineral, atau air, benda yang tidak bergerak lainnya di
alam ini, kepentingan yang dipegang di dalamnya, (juga) sebagai suatu aset
nyata; secara umum diketahui sebagai bangunan atau perumahan,dl
REAL ESTATE
Jika dikelompokkan maka terdapat 6 (enam) bentuk properti real estate yang
biasa dikenal yaitu :
1. Real Estate Jenis Properti Apartemen, properti yang berada dalam sebuah
bangunan megah yang menjulang tinggi seperti hotel. Perlu diingat karena
bentuknya seperti rumah maka dapat dimiliki secara pribadi maupun
disewakan.
2. Real Estate Jenis Properti Perumahan, sebuah kompleks perumahan yang
dapat dihuni berbagai macam keluarga biasanya dilengkapi sarana
prasarana oleh pengelola.
3. Real Estate Jenis Properti Rukan dan Office Space, dibuat kepada
pebisnis yang ingin membuka cabang perusahaan . Kawasan ini bisa
dikatakan kawasan perkantoran yang bentuknya menyerupai rumah namun
fungsinya sebagai kantor.
4. Real Estate Jenis Properti Ruko dan Mall, Biasanya Ruko untuk jenis ini
biasanya sebagai hunian dan sekaligus umumnya perdagangan sementara
Mall berisi bermacam toko yg biasanya memiliki nama besar.
5. Real Estate Jenis Properti Tanah Kavling, merupakan tanah yang sudah
memiliki konsep pembangunan .
6. Real Estate Jenis Properti Town House, rumah dengan rancangan dan
tempat yang eksekutif dan disisi kota besar, dan khusus untuk rumah
dengan kategori lux dan mewah.
LEASING
Tenor => Jangka waktu kredit yang diajukan atau bisa juga diartikan
sebagai lamanya kredit motor akan diangsur. Tenor sendiri mengacu
pada satuan bulan dan tahun. Contohnya adalah Anda akan melunasi
sisa pembayaran kredit motor senilai Rp. 15.000.000 dalam jangka satu
tahun. Artinya, hutang tersebut harus dibayar dalam waktu satu tahun.
DP => DP atau Down payment atau uang muka adalah total uang yang
harus dibayarkan dimuka oleh pembeli ketika akan membeli motor.
Dalam kredit motor, adanya DP ini adalah sesuatu yang mutlak. Setelah
dikurangi dengan DP, maka sisanya bisa Anda bayarkan melalui
angsuran tiap bulan selama tenor yang ditentukan. Semakin besar DP,
maka akan semakin ringan jumlah total kredit yang harus diangsur tiap
bulannya.
Cicilan => Cicilan adalah angsuran dan besarnya uang yang harus
dibayarkan kepada pihak leasing. Cicilan ini sudah termasuk
pembayaran bunga yang besarnya ditetapkan oleh pihak leasing atau
perusahaan pembiayaan.
Bunga => Dalam kredit motor, Anda juga akan terlibat dengan bunga
yang akan dibayarkan. Untuk menghitung bunga adalah dengan rumus
(harga motor-DP) x tenor x presentase bunga perbulan.
Harga Cash: Rp 15 Juta Uang DP: Rp 4,5 Juta Sisa Utang: Rp 10,5
Juta Total Bunga: (Harga Cash-DP X Persentase Bunga Per Bulan X
Tenor 24 Bulan) (Rp10.500.000x 1,55 %) X 24 = Rp 3.906.000 Total
Utang Yang Perlu Dibayar = Sisa Utang + Total Bunga
Rp10.500.000 + Rp 3.906.000 = Rp 14.406.000 Cicilan Per
Bulan=Total Utang / Jangka Waktu Cicilan = Rp14.406.000 / 24 = Rp
600.250.
Berikut ini kami berikan gambaran atau simulasi kredit motor yang
sederhana. Yang pertama adalah, pihak dealer atau leasing akan
memberikan aturan jumlah Dp yang dibayarkan. Maka, jumlah kredit
motor yang dibayarkan adalah sisa dari harga motor dikurangi DP.
Misalnya harga motor Mio S senilai Rp. 16,950 juta dan besaran DPnya
adalah Rp. 4,3 juta maka besaran angsurannya bisa disesuaikan dengan
jumlah tenor atau lamanya jangka waktu pelunasan. Berikut ini adalah
jumlah cicilan yang dibayarkan sesuai tenornya :