Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

BAHASA INDONESIA
“RESUME PARAGRAF”

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Armini, M.Hum

NAMA:

Alya Jeni Fira Nirwana (2110751005)


Alief Ramadhoni (1810113018)

Ananta Bintang Fajar (2110753007)


Burliyan Sutendi (2110751015)
Robih Salam F.Z (1810112053)

UNIVERSITAS ANDALAS
2021
Pengertian Paragraf
Paragraf adalah suatu gagasan yang berbentuk serangkaian kalimat yang saling
berkaitan satu sama lain. Nama lain dari paragraf ialah wacana mini. Kegunaan dari paragraf
adalah untuk menjadi penanda dimulainya topik baru dan memisahkan gagasan-gagasan
utama yang berbeda.

Unsur-unsur paragraf
Unsur paragraf merupakan unsur-unsur pembangun di dalam paragraf. Unsur
pembangun paragraf berfungsi membentuk kalimat agar menjadi paragraf yang baik. Berikut
unsur-unsur paragraf yang perlu diketahui:
1. Topik atau gagasan utama Unsur ini adalah fokus atau jantung dari sebuah paragraf.
Topik atau gagasan utama merupakan ide utama yang ingin disampaikan penulis
kepada pembaca. Intinya, gagasan utama laiknya jiwa” yang menghidupkan sebuah
paragraf agar menarik di mata pembaca.
2. Kalimat utama Kalimat utama berisi gagasan utama yang diletakkan secara tersurat
pada awal atau akhir paragraf. Namun, kalimat utama dapat juga ditemukan pada awal
dan akhir paragraf. Kalimat utama bersifat umum dan akan dikembangkan oleh
kalimat-kalimat pendukung lainnya.
3. Kalimat penjelas atau kalimat pendukung
Selanjutnya, kalimat penjelas atau pendukung. Seperti yang disebutkan di atas, kalimat
pendukung berfungsi untuk mengembangkan dan memperkuat gagasan yang
disampaikan pada kalimat utama. Kalimat penjelas bisa berupa data pelengkap seperti
opini, fakta, atau data yang valid.
4. Konjungsi Konjungsi adalah kata sambung atau kata penghubung. Konjungsi dalam
Bahasa Indonesia ada dua jenis, yaitu konjungsi intrakalimat dan konjungsi
antarkalimat. Konjungsi intrakalimat adalah kata sambung yang berfungsi
menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, serta klausa dengan klausa dalam
satu kalimat. Misalnya, “dan”, “sehingga”, “agar”, “sebelum”, dan lain-lain.

Syarat paragraf yang baik


1. Kesatuan Suatu paragraf harus dibangun dengan sebuah ide atau topik yang jelas. Ide
yang muncul ketika kamu ingin menulis sesuatu akan lebih mantap jika diuraikan dari
kalimat utama kemudian ke kalimat penjelas sehingga membentuk suatu kesatuan.
2. Kepaduan atau Koherensi Kepaduan artinya kekompakkan dalam paragraf. Kalimat
satu ke kalimat berikutnya harus logis dan mendukung kalimat sebelumnya
3. Kelengkapan Ketika unsur paragraf dalam tulisan kamu ada yang hilang, maka
tulisan kamu bisa dibilang belum lengkap. Unsur-unsur paragraf seperti gagasan utama,
kalimat penjelas, kalimat utama, serta konjungsi.

Ciri - Ciri Paragraf


Untuk memudahkan mengenali sebuah paragraf, kita harus mengetahui ciri–cirinya
terlebih dahulu, dan berikut adalah ciri ciri paragraf :
1. Diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik (.)
2. Letak kata dalam kalimat pertama berjarak lima spasi dari kiri (menjorok k -e
kanan ) untuk jenis karangan biasa.Sedangkan untuk karangan ilmiah se p-erti :
Makalah, Skripsi dan Tesis, letaknya berjarak 8 spasi.
3. Di dalam paragraf terdapat ide pokok atau gagasan utama yang terletak pa- -da
kalimat utama .
4. Kalimat selanjutnya disebut kalimat penjelas, yang berfungsi untuk menerangkan isi
kalimat utama tadi.
5. Memenuhi beberapa syarat paragraf yang baik, yaitu: kesatuan (kohesi), ke -paduan
(koherensi), kelengkapan, kevariasian.

Jenis Paragraf
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif merupakan jenis paragraf yang dikelompokkan berdasarkan letak
kalimat utama. Dalam paragraf jenis ini, kalimat utamanya terletak pada awal
paragraf. Kalimat-kalimat penjelasnya akan berada setelah kalimat utama. 

2. Paragraf Induktif 
Kalau deduktif di awal, maka kalimat utama jenis paragraf induktif terletak di akhir
paragraf. Kalimat penjelasnya tentu saja berada sebelum kalimat utamanya. 

3. Paragraf Campuran 
Paragraf campuran merupakan perpaduan antara deduktif dan induktif. Kalimat utama
pada paragraf campuran, berada pada awal paragraf dan diulang kembali pada akhir
paragraf.
Teknik Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf adalah suatu paragraf yang menghendaki adanya
pengembangan atau perluasan yang berintikan kalimat utama. Metode pengembangan
paragraf adalah cara-cara bagaimana kita mengembangkan suatu paragraf.
Dalam melaksanakan pengembangan paragraf biasanya diawali dengan mengubah
topik cerita menjadi sebuah kalimat tunggal yang bersifat umum.dimana kalimat ini masih
menghendaki penjelasan, kalimat inilah yang disebut dengan kalimat utama. Setelah kalimat
utama tersebut dijadikan permulaan paragraf, maka langkah selanjutnya ialah menguraikan
kalimat-kalimat yang sesuai dengan kalimat utama. Kalimat inilah yang disebut kalimat
penjelas.

Pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu  ;

1)      Cara Definisi
Cara definisi adalah pengembangan paragraf melalui pengungkapan penjelasan atau
pengertian dari suatu masalah yang dibicarakan, serta diungkapkan dari berbagai sudut
pandang.
Kata-kata yang digunakan dalam mengembangkan paragraf secara definisi, antara
lain adalah, ialah, yaitu.
Contoh :
Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas beberapa
kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu kesatuan yang
utuh membentuk satu pikiran utama. Di dalam paragraf biasanya terdapat satu kalimat
yang menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut yang biasa kita kenal dengan
kalimat utama.

2)      Cara Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain
yang memiliki suatu kesamaan atau kemiripan, biasanya dilakukan dengan bantuan
kiasan.
Kata-kata kiasan yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti dan bagaikan.

Contoh :
Bahasa bukan merupakan tujuan dalam penulisan karangan ilmiah.Bahasa hanya
sebagai alat (komunikasi) agar gagasan ilmiah yang diungkapakan dalam karangan
tersebut dapat dipahami oleh pembaca dengan baik. Oleh sebab itu,sebelum karangan
itu sampai ketangan pembaca,penulis karang tersebut harus memeriksa bahasa yang
digunakannya, baik dari segi ketetapan pemilihan kata dan istilah maupun dari segi
gramatikal satuan-satuan struktur bahasa, misalnyastuktur satuan kata, frasa klausa,
kalimat, dan alinea atau paragraph dan juga pemakaiaan ejaan dan tanda baca secara
tepat. Jika terjadi gangguan atau kerusakan pada unsur-unsur bahasa tersebut,besar
kemungkinan pembaca tidak dapat memahami gagasan ilmiah yang disampaikannya
itu dengan baik. Hal ini dapat  diibaratkan  dengan kendaraan yang digunakan untuk
mencapai tujuan perjalanan yang jauh. Sebelum berangkat,orang yang akan bepergian
dengan kendaraan tersebut harus memeriksa kondisi kendaraannya, baik yang
berkaitan dengan rem, versneling, roda, ban, bensin dan sebagainya.kalau perlu orang
itu harus membawa kendaraannya ke bengkel untuk diperiksa agar yang bersangkutan
selamat sampai ketempat tujuan.

3)      Cara Contoh-Contoh
Contoh-contoh disajikan sebagai gagasan penjelas untuk mendukung atau memperjelas
gagasan umum agar mudah dipahami oleh pembaca.
Kata, seperti, misalnya, contohnya dan lain-lain merupakan ungkapan-ungkapan dalam
pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh.
Contoh :
Tak ada seorang pun yang tak ingin kaya, apalagi kaya dengan rejeki yang halal, tapi
didunia ini berlaku hukum keseimbangan, kaya dengan halal harus kerja keras, kerja
cerdas dan kerja waras. Kekayaan hasil korupsi tidak akan pernah membuahkan
kebahagiaan. Contohnya : Bapak G memimpin sebuah lembaga negara, yang asalnya
biasa sekarang jadi superkaya, rumahnya bak istana, setiap anak punya mobil dan
apartemen, tetapi anehnya ketiga anak laki-lakinya tidak ada yang lulus kuliah, anak
perempuannya hobi kawin cerai dan dua cucunya mengalami keterbelakangan mental.

4)      Cara Sebab Akibat


Cara sebab akibat sering disebut dengan kausalitas. Pengembangan paragraf cara ini
dapat dilakukan dengan menyajikan sebab sebagai gagasan penjelas, atau sebaliknya
disajikan akibat sebagai gagasan pokok utama diikuti dengan penyebab sebagai
gagasan penjelas.
Kata yang digunakan yaitu, padahal, akibatnya, oleh karena itu dan karena.
Contoh :
Pertama kali pindah kekota ia adalah anak yang baik, tahun pertama ia masuk Kuliah,
ia mulai merokok, malam minggu kumpul ditempat tongkrongan langganan, disuguhi
minuman beralkohol, mulailah mabuk-mabukan. Kini rokoknya diganti dengan
lintingan ganja, uang transport sering dipakai beli ganja, kuliah sering
bolos, akibatnya hasil ujian jelek, badan kurus dan sekarang mulai berani menjual
barang-barang rumah untuk membeli si daun haram itu.

5)      Cara Perbandingan
Cara perbandingan merupakan sebuah pengembangan paragraf yang dilakukan dengan
membandingkan guna memperjelas suatu paparan.
Biasanya menggunakan ungkapan seperti, serupa dengan, seperti halnya, demikian
juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu.
Contoh :
Tata cara kehidupan masyarakat primitif berbeda dengan modern. Masyarakat primitif
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari bahan-bahan yang tersedia
dilingkungannya tanpa membelinya. Jika barang yang diperlukannya tidak ada
dilingkungannya,maka mereka dapat memperolehnya dari masyarakat tetangganya
dengan sistem barter (saling menukar barang). Alat-alat yang diperluka untuk
memenuhi kebutuhannya juga diperoleh dari lingkungannya, yaitu berupa batu, tanah
liat, atau pun dahan pohon yang diolah secara manual. Sedangkan masyarakat
modern memperoleh kebutuhannya dengan cara membeli barang atau membayar jasa.
Alat-alat yang diperlukan merupakan olahan dari pabrik yang juga harus dibeli untuk
memeperolehnya.

6)      Cara Pertentangan
Yaitu cara pengembangan paragraf yang biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan
seperti berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan
tetapi, dan bertolak belakang dari.
Contoh :
Sekolah tinggi (umum) berbeda dengan sekolah swasta.Perbedaan itu dapat dilihat
dari segi biaya sekolah, fasilitas, standar sekolah serta kualitas pengejarannya.Untuk
sekolah umum biayanya mampu dicapai bagi semua kalangan masyarakat.Akan
tetapi, fasilitas yang ditawarkan kurang memadai bagi kelangsungan sistem belajar
mengajar.Sedangkan, sekolah swasta biaya yang ditawarkan hanya mampu mencapai
batas keuangan beberapa kalangan masyarakat, artinya kalangan orang mampu.Hal
ini sejalan dengan fasilitas, standar sekolah sertakualitas pengajarnya.Sehingga
sekolah swasta mampu bersaing dengan sekolah-sekolah unggulan.

7)      Cara Klasifikasi
Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan
ciri-ciri tertentu.
Kata-kata ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi,
terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.
Contoh :
Penyelidikan tentang tempramen dan watak manuia telah dilakukan sejak dahulu kala.
Hippo Crate dan Galenus mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi
menjadi empat golongan menurut keadaan zat-zat cair yang ada dalam tubuhnya.
Empat golong tersebut yaitu sanguinis ( banyak darah ) yang sifatnya periang,
gembira, optimis, dan lekas berubah-ubah. Kemudian kolerik ( banyak empedu
kuning ) adalah manusia yang memiliki sifat garang, hebat, lekas mrah, dan agresif.
Selanjutnya, flegmatis ( banyak lendirnya ) adalah manusia yang sifatnya tenang, tidak
mudah berubah, dan lamban. Terakhir, melankolis ( banyak empedu hitam ) memiliki
sifat muram, tidak gembira, dan pesimis.

Anda mungkin juga menyukai