Anda di halaman 1dari 7

Nama : Sofiah Nur Nst

Kelas :IA

Matkul : K3 dan Patient Safety

MATERI I

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI LABORATORIUM

 Defenisi K3

Penerapan K3 di Laboratorium berkaitan erat dengan kegiatan menangani bahan –


bahan kimia berbahaya dan kondisi lingkungan kerja yang memiliki risiko terhadap kesehatan
pekerja, reaktifitas bahan dan kemudahannya untuk terbakar.

 Tujuan
1. Melindungi TK dan orang lain ditempat kerja
2. Menjamin agar setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman da efisien
3. Menjamin Proses produksi berjalan dengan lancar

 Penyebab Kecelakaan
1. Unsafe Conditions (Kondisi yang tidak aman)
2. Unfase action (berbuatan berbahaya)

 Faktor – Faktor Berbahaya


 Faktor FISIK, seperti kebisingan, Cahaya, Suhu dan radiasi
 Faktor Kimia, seperti bahan kimia yag dapat meiritasi kulit dan mata, ledakan,
kebakaran, terhirup/inhalsi,karsinogenik

Maka dari hal itu kita harus perhatikan faktor faktor yang berbahaya sebelum melakukan
pekerjaan di labpratorium.

1. Penggolongan
Gangguan Kesehatan,Mudah terbakar, mudah meledak, bahan kimia dengan sifat
khusus
2. Labeling (Pemberian label )
Menyebabkan gangguan kesehatan, mudah terbakar, mudah meledak, bahan kmia
yang bersifat khusus
 Faktor Biologi

Perlakuan semua bahan pemeriksaan / sampel sebagai bahan yang bersifat infeksius :

1. Bakteri
2. Virus
3. Parasit
4. Jamur

Tindakan Pencegahan

 Selalu menggunakan sarung tangan


 Menggunakan jas lab
 Menggunakan bulb karet
 Lakukan tindakan disinfeksi terhadap setiap tumpahan sampel
 Manajemen limbah

 Faktor ERGONOMI

Ergon (kerja), Nomos ( aturan), ERGONOMI (aturan /tatacara dala bekerja), maka Ergonomi
adalah ilmu yang mmpelajari manusi dalam hubungan dengan pekerja dengan segala aspek
dan ruang lingkupnya

 Faktor Psikologi
 Stress ditempat kerja, beban kerja diluar, suasana kerja yang tidak nyaman dll.

 Hinarki Pengendalian
1. Eliminasi : menghilangkan suatu bahan / tahapan yang berbahaya
2. Subsitusi : mengganti dengan bahan lain
3. Isolasi : proses kerja bahan yang berbahaya disendirikan
4. Engeneering control : pengendalian yang sifatnya teknis
5. PPE : Penggunaan masker kacamatan dll
 Dampak dari penerapan K3

Efek dari penerapan K3 yang buruk menyebabkan kondisi produktivitas perusahaan menjadi
menurun yang disebabkan oleh biaya langsung seperti biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan akibat pegawai yang mengalami cedera atau kematian dan biaya tidak langsung
seperti kompensasi, publikasi yang buruk.

MATERI 2

SASARAN KESELAMATAN PASIEN

 Pengertian Sasaran Keselamatan Pasien

Patient safety adalah suatu upaya dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang aman untuk pasien. Standar Akreditasi Rumah Sakit tahun 2011 dan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 pasal 8 tentang sasaran keselamatan
pasien rumah sakit pada ayat 1 dan 2 menyebutkan bahwa setiap rumah sakit wajib
mengupayakan pemenuhan sasaran keselamatan pasien.

 6 Sasaran Keselamatan Pasien


1. Ketepatan Identifikasi Pasien
2. Peningkatan Komunikasi yang Efektif :
3. Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai (High Alert)
4. Kepastian Tepat Lokasi, Prosedur, dan Pasien Operasi
5. Pengurangan Resiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
6. Pengurangan Resiko Pasien Jatuh

 Standar Keselamatan Pasien


Dalam penyelenggaran keselamatan pasien maka diperlukan standar keselamatan pasien
sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatannya. Standar keselamatan pasien wajib
diterapkan fasilitas pelayanan kesehatan.
Standar keselamatan pasien meliputi tujuh standar yaitu :
 Hak pasien, pasien dan keluarga mempunyai hak untuk mendapat informasi tentang
rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkunan KTD
 Pendidikan bagi pasien dan keluarga,
 Keselamatan pasien dalam kesinambambungan pelayanan,
 Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan peningkatan
keselamatan pasien,
 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
 Pendidikan bagi staf tentang keselamatan pasien

 Langkah Menuju Keselamatan Pasien


1. Membangun kesadaran akan nilai Keselamatan Pasien.
2. Memimpin dan mendukung staf. Bangun komitmen dan fokus yang kuat dan jelas
tentang keselamatan pasien
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risik
Keselamatan pasien merupakan suatu sistem yang membuat asuhan pasien lebih
aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil. Peraturan yang berlaku di Indonesia mewajibkan setiap fasilitas kesehatan
termasuk rumah sakit maupun pelayanan primer lainnya harus menyelenggarakan
keselamatan pasien melalui menerapkan standar keselamatan pasien.

Materi 4

TURBEKULOSIS

TBC (Tuberkulosis) yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit paru-paru akibat
kuman Mycobacterium tuberculosis. TBC akan menimbulkan gejala berupa batuk yang
berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya berdahak, dan terkadang mengeluarkan
darah, dapat menyerang siapa saja . Macam Macam turbokulosi adalah Tb paru, TB kelenjar,
TB kulit, TB tulang. Orang yang berisiko tinggi terkena TB : MEROKOK, KURANG GIZI,
KEBERSIHAN YANG BURUK, ORANG DENGAN HIV AIDS.

 Gejala PENYAKIT TBC pada Orang Dewasa

1. Batuk menerus selama 2 minggu lebih


2. Nyeri dada dan sesak napas
3. Berkeringat di malam hari
4.
5. Demam
6. Berat badan turun drastis

 Gejala Tuberkulosis Pada Anak


1. Penurunan Berat Badan Secara Drastis
2. Demam
3. Badan Lema
4. Berkeringat di Malam Hari
5. Batuk Darah

 Penularan TB dan pencegahannya

Saat batuk atau bersin, penderita TBC dapat menyebarkan kuman yang terdapat dalam
dahak ke udara. Dalam sekali batuk, penderita TBC dapat mengeluarkan sekitar 3000
percikan dahak. Bakteri TB yang berada di udara bisa bertahan berjam-jam, terutama
jika ruangan gelap dan lembab, sebelum akhirnya terhirup oleh orang lain. Umumnya
penularan terjadi dalam ruangan di mana percikan dahak berada dalam waktu yang
lama. Orang-orang yang berisiko tinggi terkena penularan TBC adalah mereka yang
sering bertemu atau berdiam di tempat yang sama dengan penderita TBC, seperti
keluarga, teman sekantor, atau teman sekelas.

TBC dapat dicegah dengan cara:


 Melakukan pemeriksaan TB, terutama bagi orang-orang yang berisiko tinggi
terpapar kuman TB.
 Mengikuti prosedur pengobatan sebelum TB menjadi aktif, jika sudah
terdiagnosa menderita TB fase laten.
 Memperbaiki sirkulasi udara di rumah untuk mencegah bakteri berdiam dalam
ruangan.
 Mendapatkan imunisasi terutama bagi anak-anak dan orang yang berisiko tinggi
tertular TBC

Pengobatan

 •Kategori 1

pasien baru TB paru BTA positif, Pasien TB paru BTA negatif rontgen positif dan
pasien.

- Tahap awal : Obat diminum setiap hari selama 2 atau 3 bulan


- Tahap lanjutan : Obat diminum 3x seminggu selama 4 atau 5 bulan
•Kategori 2
diberikan kepada pasien TB BTA positif yang telah diobati sebelumnya

- Tahap awal : Obat diminum setiap hari selama 3 bulan ditambah suntikan
streptomisin selama 2 bulan

- Tahap lanjutan : Obat diminum 3x seminggu selama 5 bulan

•Kategori Anak
diberikan kepada pasien TB anak. terbagi dalam 2 tahap.
- Tahap awal : Obat diminum setiap hari selama 2 bulan
- Tahap lanjutan : Obat diminum setiap hari selama 4 bulan

Pengawas Menelan Obat (PMO) adalah seseorang yang dekat dengan pasien dan
dengan sukarela membantu pasien TB dalam masa pengobatan hingga sembuh. Tugas
PMO adalah Mendampingi dan memberikan dukungan kepada pasien, Memastikan
pasien menelan obat, Memantau pengobatan dan Menemukan serta mengenali gejala-
gejala efek samping OAT, Mendorong pasien TB untuk melakukan pemeriksaan ulang
dahak dan

Memberikan penyuluhan tentang TB kepada pasien dan keluarga pasien.

Etika Batuk

Batuk adalah respon alami dari tubuh sebagai sistem pertahanan saluran nafas jika
terdapat gangguan dari luar. yang berfungsi membersihkan lendir atau faktor penyebab
iritas atau bahan iritasi. Etika batuk adalah suatu cara batuk yang aman untuk mencegah
penyebaran infeksi dari sumbernya.Tujuannya agar mengurangi penyebaran kuman dan
membiasakan cara batuk yang benar.
Mencuci Tangan

mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama seluruh kulit
permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas dibawah aliran air.

Tujuan Mencuci tangan :

Membersihkan tangan,Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme,


Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh dan Mencegah penularan melalui kontak

Mencuci tangan dengan benar

Materi V

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT


HAJI ADAM MALIK MEDAN

RSUP HAJI ADAM MALIK adalah Rumah Sakit pendidikan Tipe A di Sumatra utara
sekaligus rumah sakit rujukan terakhir wilayah pembangunan A yaitu aceh,Sumatra
barat dan riau.

Anda mungkin juga menyukai