Anda di halaman 1dari 11

DESIKATOR

Pengertian Desikator

Desikator adalah wadah untuk mengeringkan suatu spesimen dan


menjaganya  dari kelembaban udara (Daintith 1994).
Fungsi Desikator

1. Menyimpan bahan kimia


Desikator utama sebagai bahan kimia kering yang terhitung mudah rusak serta
mudah bereaksi terhadap uap air pada kelembapan udara. Bahan kimia bersifat
higroskopis menjadi mudah rusak jika dibiarkan disimpan pada udara terbuka.
Alasan utamanya adalah bahan tersebut mampu menyerap udara di sekitarnya.
Inilah mengapa desikator sangat berguna untuk menghindari kerusakan bahan
kimia kering.

2. Media pendingin
Desikator juga sering digunakan untuk menjadi media pendingin untuk menahan
laju suhu pemanasan dalam sampel menjadi lebih tinggi lagi. Dengan dimasukkan
ke dalam desikator, maka proses pendinginan sampel menjadi lebih cepat menuju
ke suhu ruangan.

Prinsip Kerja Desikator


Desikator Biasa :

 Buka tutup desikator dengan cara menggeser tutupnya kesamping

 Letakkan silika gel di bawah

 Letakkan saringan yang terbuat dari porselin

 Letakkan sampel di atas saringan

 Sebelum menutup desikator, oleskan sedikit vaselin di bibir penutup


 Tutup kembali desikator sama seperti saat membukanya

Desikator Vacum :

 Buka tutup desikator dengan cara menggeser tutupnya kesamping


 Letakkan silika gel di bawah
 Letakkan saringan yang terbuat dari porselin
 Letakkan sampel di atas saringan
 Sebelum menutup desikator, oleskan sedikit vaselin di bibir penutup
 Tutuplah desikator sama seperti saat membukanya
 Atur kran dan usahakan tidak ada udara di dalam desikator

Bagian-bagian Desikator
Terdapat dua bagian pada alat ini yakni :

 Bagian bawah yang mengandung gel silika yang berfungsi sebagai


zat  penguap air.

 Bagian atas terdapat tempat yang menjadi pengering dari bahan yang akan 
diuapkan.

Cara Penggunaan Desikator


 Buka tutup desikator / eksisator dengan menggesernya,
 Tempatkan alat / bahan dari oven yang ingin Anda dinginkan atau keringkan
di desikator / excitator
 Setelah alat / bahan memasuki excavator / desikator, tutup penutup dengan
menggesernya kembali.
 Tunggu beberapa saat sampai alat / bahannya dingin dan bebas air, buka lagi
seperti langkah nomor 1
Jika kita menimbang, kita akan mendapatkan berat yang stabil (tidak terpengaruh
oleh air)

Cara Perawatan Desikator


 Pertama ialah Anda harus buka tutup desikator dengan menggesernya,
menggunakan satu tangan untuk memegang bagian bawah desikator (hindari
mengangkat tutup untuk membuka desikator)
 Pastikan bahwa zat terdistribusi secara merata dalam tutup desikator.
 Apabila gel silika telah berubah warna dari warna aslinya  (jenuh dengan
air), Anda bisa keringkan menggunakan oven pada suhu 105 derajat selama
beberapa jam, atau dengan  mengganti dengan gel silika baru jika perlu.
 Selesai, Anda bisa menggunakan desikator untuk mengeringkan dan
menjaga kelembaban berbagai bahan dan zat. 

Gambar Desikator

OVEN
Pengertian Oven
Oven laboratorium atau yang dikenal dengan drying oven adalah  alat lab yang
digunakan untuk melakukan sterilisasi dan  pembersihan dengan memanfaatkan
udara kering.
Fungsi Oven

 Untuk mensterilisasi alat gelas

 Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan

 Untuk mengeringkan bahan yang sedang dalam keadaan basah

Prinsip Kerja Oven

 Prinsip kerja oven yaitu sterilisasi melalui mekanisme konduksi panas

 Perubahan listrik menjadi energi panas, dimana temperatur dalam oven juga
tetap konstan dengan alat control termometer

 Oven merupakan alat sterilisasi dengan menggunakan uap panas kering

 Protein mikroba akan mengalami dehidrasi hingga terjadi kekeringan,


selanjutnya teroksidasi oleh oksigen diudara sehingga menyebabkan
matinya mikroba

 Bekerja terhadap suhu 170-1800 C sepanjang 2-3 jam. Untuk alat-alat dari
logam dan gelas. Dan 1500C selama ± 1 jam untuk bahan-bahan bersifat
minyak, parafin atau salep.

Bagian-bagian Oven
 Tombol POWER adalah tombol yang  digunakan untuk menghidupkan
ataupun mematikan oven. Selain itu terkadang tombol untuk menyalakan atau
mematikan kipas.
 Knop berwarna biru berfungsi untuk  menaik menurunkan kecepatan putaran
kipas.
 Pada bagian depan oven terdapat 2  layar yang menampilkan suhu. Layar 
PV menampilkan suhu alat sedangkan layar SV menampilkan suhu yang
diinginkan.
 Tombol SET, UP (panah keatas) dan  DOWN (panah  kebawah)  digunakan 
untuk mensetting suhu yang diinginkan.  Dapat pula untuk mensetting waktu.
Cara Penggunaan Oven
 Pertama, hubungkan oven dengan sumber listrik.
 Tekanlah tombol “ON” dan tunggu beberapa saat hingga display muncul.
 Lalu sesuaikan timer dengan kebutuhan Anda dan tunggu hingga suhu
menyala.
 Letakkan alat Lab yang ingin Anda proses di dalam oven
 Kemudian tunggulah hingga proses pengovenan selesai.
 Jika sudah selesai, matikan oven dengan cara menekan tombol “OFF” dan
tunggulah hingga display mati.

Cara Perawatan Oven

 Alat-alat gelas disusun rapi dan teratur


 Apabila pemanasan diatas suhu 1000C, tidak ada alat/bahan yang terbuat dari
karet, plastik atau bahan yang gampang rusak

 Jangan mengeringkan pipet ukur dan labu ukur karena volume akan  berubah
 Catat waktu dan suhu/temperature tiap-tiap kali alat dijalankan

 Alat harus bersih dan bebas debu

Gambar Oven

Waterbath
Pengertian Waterbath

• Peralatan laboratorium yang terdapat yang terbuat dari wadah berisi air panas.
• Alat ini digunakan untuk menginkubasi sampel dalam air pada suhu konstan
selaam periode waktu yang lama.

• Sebagian besar waterbath memiliki antar muka digital atau analog untuk
memungkinkan pengguna mengatur suhu yang di inginkan, tapi beberapa
waterbath memiliki suhu dikontrol oleh arus yang melewati sensor (anggap saja
mikrokonliter).

Fungsi Waterbath

• Untuk menciptakan suhu konstan air di kisaran 30-100⁰C, untuk kemudian


digunakan pada proses pemanasan reagen atau cairan lainnya.

• Alat yang diguanakan untk mempertahankan suhu yang sama diseluruh cairan
yang terkandung dalam wadah kaca dengan menjaganya dalam air yang
dipanaskan terlebih dahulu.

• Alat ini juga mencegah penguapan yang berlebihan dari cairan yang dipanaskan.
Dengan alat ini memungkinkan pemanasan sejumlah kecil cairan selama periode
waktu tanpa mengubah konsentrasi konstitusi dengan penguapan.

• Alat waterbath ini juga digunakan ketika beberapa tabung harus ditangani sambil
mempertahankan suhu sampel, misaalnya, dalam tes koagulasi.

Prinsip Kerja Waterbath

Mengubah energi listrik menjadi energi panas. Energi panas tersebut


disalaurkan ke air pada bak, yang kemudian akan digunakan untuk memanaskan
larutan utama.

Pada setiap water bath sudah dipastikan terdapat sensor suhu yang
digunakan memonitor suhu air pada bak. Bak air inilah yang nantinya diguanakan
untuk memanaskan larutan yang sudah ditempatkan pada labu erlenmeyer.

Bagian pada waterbath dan fungsinya

• Saklar atau switch atau tombol power merupakan tombol utama yang penting
diketahui oleh pengguna, hal ini berkaitan dengan proses penggunaan di awal dan
akhir sebagai pengaman setelah sumber daya dihubungkan.
• Panel operasional dan indikator merupakan bagian dari water bath yang
digunakan untuk mengoperasikan water bath. Pada bagian ini akan terdapat tuas
putar, atau tombo – tombol sesuai dengan jenis water bath itu sendiri.

• Bath atau kolom atau chamber biasanya berbentuk persegi ataupun persegi
panjang. Terbuat dari material stainless steel agar tahan terhadap korosi atau karat.

• Tutup water bath memiliki berbagai jenis, mulai dari tipe tutup segi tiga, rata
(flat) dan tutup berlubang supaya lebih mudah, silahkan liat ilustrasi, tutup water
bath sering juga disebut lid.

• Rak tube merupakan rak dengan ukuran yang ideal untuk dimasukkan ke dalam
bak water bath dan bisa digunakan untuk menempatkan tabung reaksi. Biasanya
terbuat dari material stainless steel.

• Pipet outlet merupakan bagian penting dari water bath, karena dengan adanya
pipa pembuangan ini proses membersihkan atau membuang air pada chamber
menjadi lebih mudah. Pada beberapa jenis water bath pipa outlet ini memiliki kran
yang bisa dibuka atau tutur.

Cara Penggunaan Waterbath

1. Buka penutup water bath dan isi dengan menggunakan air suling atau aquadest.
Sebisa mungkin hindari penggunaan air sumur atau air PDAM untuk menghindari
korosi pada chamber water bath. Pastikan mengisi sesuai dengan kebutuhan, tidak
kurang dan tidak juga berlebihan. Lihat indikator penunjuk jumlah air pada sisi
chamber water bath.

2. Tempatkan cairan yang akan di panaskan pada labu Erlenmeyer atau tabung
reaksi. Kemudian masukan kedalam chamber water bath, pastikan labu
Erlenmeyer terendam oleh air sekitar 1 atau 2 cm.

3. Hubungkan water bath ke sumber daya atau listrik, kemudian nyalakan tombol
power ke posisi on.

4. Lakukan pengaturan suhu sesuai dengan kebutuhan dan lakukan pula pada
pengaturan waktu pemanasan. Tekan tombol start dan biarkan proses pemanasan
berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
5. Setelah proses berakhir, tekan tombol stop, angkat labu Erlenmeyer dengan
menggunakan capit kayu atau alat safety laboratorium lainnya. Hati-hati, mungkin
saja suhu water bath panas dan bisa saja mengagetkan anda.

6. Ulangi proses di nomor 2, 4 dan 5 jika ternyata ada banyak sample yang perlu di
panaskan.

7. Tambahkan air suling jika dirasa sudah melewati batas minimum.

8. Kosongkan water bath jika sudah tidak digunakan. Hati-hati ketika membuang
air dari pipa outlet, dikhawatirkan masih panas dan membahayakan sekitar.

9. Matikan power dan cabut sumber daya pada water bath jika tidak digunakan
dalam waktu yang cukup lama. Tutup supaya chamber tetap bersih.

Cara Perawatan Waterbath

• Pastikan bath dalam keadaan selalu tertutup jika tidak di gunakan.

• Sebisa mungkin kosongkan bath jika tidak digunakan dalam waktu yang cukup
lama. Akan lebih jika dalam keadaan kering.

• Gunakan selalu air suling atau aquades untuk mencapai korosi.

• Jika water dalam keadaan kotor atau terkena percikan sampel, segera bersihkan
dengan lap basah agar tidak meninggalkan noda.

Gambar Waterbath
4.

Inkubator adalah alat yang dipanasi dengan aliran listrik pada suhu tertentu
yang dipakai untuk memerami telur, mikrob dan menghangatkan bayi yang
lahir prematur. Alat ini dilengkapi dengan tombol penmgatur suhu waktu
yang untuk memudahkan pengaturan suhu yang dikehendaki.

Fungsi inkubator adalah untuk menumbuhkan kultur mikoba atau kultur sel.
Fungsi inkubator juga dapat digunakan untuk meningkatkan laju
pertumbuhan organisme, memiliki laju pertumbuhan yang berkepanjangan
di lingkungan alam.

Prinsip kerja inkubator adalah mengontrol suhu optimun bakteri secara


stabil agar dapat berkembangbiak dan membentuk suatu koloni. Pesawat ini
menggunakan pemanasan elemen (heater) yang dikontrol oleh suatu
rangkaian kontrol suhu agar suhu tetap stabil

Bagian inkubator : 1.pintu incubator 2. Tombol panel berfaedah untuk


sesuaikan suhu yang diperlukan dan 3. Rak incubator berfaedah sebagai area
letakkan bahan yang akan diinkubator.

Cara penggunaan inkubator : 1. Hubungkan kabel power ke stop kontak 2.


Nyalakan alat 3. Sesuaikan suhu di dalam inkubator bersama dengan
menekan tombol set dan 4. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur,
lepaskan tombol set. Inkubator akan mengatur setingan suhu secara otomatis
sehabis beberapa menit.

Cara perawatan inkubator : 1.bersihkan alat bersama dengan kain lap bersih
atau kain lap yang basah, lantas lap bersama dengan kain kering tiap-tiap
selesai digunakan dan 2. Di dalam inkubator terdapat rak bisa di bongkar
pakai sehingga memudahkan untuk membersihkannya.

5.

Autoklaf adalah melakukan sterilisasi dengan memanfaatkan panas uap air di


bawah tekanan diciptakan oleh charles chamberland pada tahun 1879
autoclave (yunani) auto = diri; clavis = kunci (perangkat self locking).

Fungsi autoklaf : suatu alat pemanas tertutup yang digunakan untuk


mensterilkan suatu alat dan benda dengan menggunakan uap bersuhu dan
yang digunakan yaitu 121° Cdan bertekanan 15 ibs. Jadi tekanan yang
bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 psi = 15
pounds per).

Prinsip kerja autoklaf : memanfaatkan keringanan uap dibandingkan


dengan udara, sehingga udara terletak dibawah uap. Cara kerjanya dimulai
dengan memasukkan uap melalui bagian atas autoklaf sehingga udara
tertekan ke bawah.

Bagian autoklaf : tombol ON/OFF, tombol pengatur waktu, timer, kontrol


suhu, penutup autoclave, pressure gauge, katup pelepas uap dan sekrup
pengaman.

Penggunaan autoklaf : digunakan untuk steriliaasi biohazard (bakteri limbah


hasil praktikum) dan alat-alat yang tahan terhadap panas (blue tip,
mikropipet), pembuatan media, dan sterilisasi cairan.
Merawat autoklaf : gunakan sesuai dengan standar prosedur yang benar,
perhatikan kestabilan listrik anda, gunakan aquadest, jangan biarkan air di
dalam autoclave terlalu lama, takaran air yang pas dan kalibrasi.

Anda mungkin juga menyukai