DISUSUN OLEH :
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Promosi Kesehatan"dengan judul “Penyakit Demam Berdarah"
.Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat kepada para pembacanya, walaupun kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan-
kesalahan di makalah selanjutnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah dikenal di Indonesia sebagai penyakit yang
endemis di masyarakat, terutama sangat berbahaya bagi kalangan anak-anak. Penyebab penyakit
ini adalah virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypty sebagai faktor
utama, disamping nyamuk Aedes albopictus. Demam dengue dapat menyebabkan demam tinggi,
ruam, dan nyeri otot dan sendi. Sedangkan demam berdrah dengue (DBD) dapat menyebabkan
kebocoran plasma yang mengakibatkan perdarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba
(syok), hingga bahkan kematian (Sukana, 2003).
Di Indonesia penyakit DBD masih merupakan masalah kesehatan karena masih banyak daerah
yang endemik. Daerah endemik DBD pada umumnya merupakan sumber penyebaran penyakit ke
wilayah lain. Setiap kejadian luar biasa (KLB) DBD umumnya dimulai dengan peningkatan
jumlah kasus wilayah tersebut. Penyakit DBD mempunyai perjalanan yang sangat cepat dan
sering menjadi fatal karena banyak pasien yang meninggal akibat penanganannya yang terlambat.
Demam berdarah dengue disebut juga dengan dengue hemorragic fever (DHF), dengue fever
(DF), demam dengue (DD), dan dengue shock syndrome (DSS). Penyakit demam berdarah yang
disebabkan oleh virus ini dapat menyerang siapa saja, dari tingkat anak- anak hingga orang
dewasa. Pada umumnya penderita demam berdarah sebelumnya mengalami gejala yang sangat
bervariasi. Mulai demam ringan sampai gejala yang paling berat, seperti penderita mengalami
muntah-muntah atau berak darah. Biasanya penderita demam berdarah dialami oleh bayi atau
anak-anak, ditandai dengan ruam-ruam pada kulit (Warsidi, 2009).
Di Kabupaten Bantul pada tahun 2019 sampai saat ini sudah tercatat 1087 kasus positif DBD. Hal
itu merupakan laporan dari 27 Puskesmas di Kabupanten Bantul. Sedangkan sampai saat ini
kasus positif DBD di Srandakan ada 18. Musim hujan yang menyebabkan banyaknya genangan
air, diterangai menyebabkan banyak genangan air, diterangai menjadi penyebab utama kembali
meningkatnya kasus DBD tersebut. Kasus demam berdarah di Bantul hampir merata terjadi di
seluruh wilayah Bantul, terutama kecamatan dengan padat penduduk yang berbatasan dengan
wilayah kota Yogyakarta (Dinkes Bantul, 2019).
B. Rumusan Masalah
1.Apa gejalah penyakit demam berdarah
2. Bagaimana cara penularan penyakit demam berdarah
3. Bagaimana cara pencegahan penyakit Demam Berdarah
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu mengetahui gejalah penyakit Demam Berdarah
2. Mahasiswa mampu mengatahui penularan penakit demam berdarah
3. Mampu mengatahui pencegahan penyakit Demam Berdarah
BAB II
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demam Berdarah merupakan penyakit mudah menular yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat virus
dengue.Penyakit virus yang dibawa oleh nyamuk, yang terjadi di daerah tropis dan
subtropis.Orang yang terinfeksi virus ini untuk kedua kalinya memiliki risiko yang jauh lebih
besar terserang penyakit parah.
B. Saran
Setiap individu sebaiknya mengerti dan memahami bahaya dari penyakit DBD tersebut, sehingga setiap
individu tersebut bisa lebih merasa khawatir dan mampu menjaga diri dan lingkungannya dari
kemungkinan minim terserangnya demam berdarah. Perlunya digalakkan gerakan 3 M plus,tidak hanya bila
terjadi wabah tetapi harus dijadikan gerakan nasional melalui pendekatan masyarakat. Segenap pihak yang
terkait dapat bekerja sama untuk mencegah DBD.18